Anda di halaman 1dari 6

Bab III : Standar Pengukuran arief_aji_nugroho

BAB III

STANDAR PENGUKURAN

3.1 PENGELOMPOLAN STANDAR-STANDAR

a) Standar pengukuran merupakan pernyataan fisis dari sebuah satuan pengukuran.

b) Sebuah satuan dinyatakan dengan menggunakan suatu bahan standar sebagai acuan

(referensi) atau terhadap gejala alam termasuk konstanta-konstanta fisis dan atom.

Dengan adanya satuan dasar dan satuan turunan dalam pengukuran, terdapat beberapa

jenis standar pengukuran yang dikelompokkan menurut fungsi dan pemakaiannya, yaitu :

1) Standar Internasional (International Standards) :

a) Standar-standar internasional didefinisikan oleh perjanjian internasional.

b) Standar internasional ini dinilai dan diperiksa melalui pengukuran-pengukuran

absolut yang dinyatakan dalam satuan-satuan dasar.

c) Standar ini dirawat oleh IBWM (Internasional Bureau of Weights and

Measures)

2) Standar Primer (Primary Standards) :

a) Standar-standar primer dipelihara oleh laboratorium-laboratorium standar nasional

di berbagai negara di dunia.

b) NBS (The National Bureau of Standard) di washington bertanggung jawab untuk

perawatan standar-standar primer di Amerika Utara.

c) PTR (Physikalisch Technische Reichsanstalt) di Britania Raya-Jerman


Bab III : Standar Pengukuran arief_aji_nugroho

3) Standar Sekunder (Secondary Standards) :

a) Standar-standar sekunder merupakan acuan (referensi) dasar bagi standar-standar

yang digunakan dalam laboratorium pengukuran industri.

b) Tanggung jawab pemeliharaan dan kalibrasi standar sekunder dilakukan oleh

industri itu sendiri.

4) Standar Kerja (Working Standards) :

a) Standar kerja adalah alat utama bagi sebuah laboratorium pengukuran.

b) Pengukuran dilakukan dalam batas-batas ketelitian yang diinginkan.

3.2 STANDAR UNTUK MASSA, PANJANG DAN ISI

1) Standar Massa :

a) Satuan massa dalam metrik mula-mula didefinisikan sebagai massa dalam 1

dm3 air pada temperatur kerapatan maksimumnya. Standar primer untuk massa

di Amerika Utara adalah kilogram prototipe Internasional Amerika Serikat

yang disimpan oleh NBS pada suatu ketelitian sebesar 1 bagian dalam 108 dan

ketelitian tersebut sekali-sekali diperiksa dengan membandingkannya terhadap

standar di biro internasional.

b) Pon (lb), yang ditetapkan oleh Akta Berat dan Ukuran pada tahun 1963 (yang

secara aktual terlaksana pada Januari 1964) didefinisikan persis sama dengan

0,45359237 kg.

2) Standar Panjang :

a) Satuan panjang dalam metrik yaitu meter (m), mula-mula didefinisikan jarak

antara dua garis yang diukir pada sebuah batang paduan platina-iridium yang

disimpan di IBWM.
Bab III : Standar Pengukuran arief_aji_nugroho

b) meter , sebagai satuan SI untuk pajang sekarang ini diartikan sama dengan

1650763,73 panjang gelombang radiasi jingga merah dari atom kripton 86

dalam ruang hampa.

3) Standar Isi

a) Satuan isi (volume) adalah besaran yang diturunkan dan tidak dinyatakan oleh

sebuah standar internasional. Namun NBS telah membuat sejumlah standar

untuk isi, yang dikalibrasi dalam dimensi-dimensi absolut panjang dan massa.

3.3 STANDAR WAKTU DAN FREKUENSI

1) Standar Waktu

Sekon adalah frekuensi peralihan atom cesium, dengan menetapkan nilai sebesar

9192631770 Hz untuk peralihan atom cesium yang paling baik tanpa di ganggu oleh

medan dari luar.

2) Standar Frekuensi

Dengan memberikan bahwa tingkat (emisi) atau penyerapan (absorpsi) radiasi

mempunyai frekuensi yang diberikan bahwa tingkat (keadaan) energi tidak

dipengaruhi oleh kondisi-kondisi luar seperti medan maknit, frekuensi v adalah

konstanta fisis yang hanya bergantung pada struktur bagian dalam atom. Karena

frekuensi adalah kebalikan dari selang waktu, maka atom sedemikian memberikan

suatu selang waktu yang konstan.


Bab III : Standar Pengukuran arief_aji_nugroho

3.4 STANDAR LISTRIK

1) Ampere Absolut

a) Amper Absolut ditentukan dengan kesetimbangan arus, yakni mengukur gaya

yang dihasilkan oleh dua kumparan pembawa arus. Perbaikan dalam cara-cara

pengukuran gaya memberikan suatu harga bagi amper yang lebih baik dari

sebelumnya.

b) Satu amper adalah arus listrik yang mengalir melalui larutan nitrat perak (Ag

NO3) dalam satu detik dapat memisahkan perak murni sebanyak 1,118 miligram.

2) Standar Tahanan (Resistance standards)

a) Standar Tahanan adalah sebuah kumparan kawat terbuat dari paduan mirip

manganin yang memiliki tahanan jenis (resistivitas) listrik yang tinggi dan

koefisien tahanan temperatur yang rendah (hubungan antara tahanan dan

temperatur hampir konstan).

b) Satu ohm adalah besarnya resistansi suatu bahan (penghantar) yang bila ada gaya

gerak listrik sebesar satu volt dapat mengalirkan arus listrik sebesar satu amper

3) Standar Tegangan

a) Standar primer untuk pemeliharaan volt adalah sel Weston yang normal atau

saturasi (jenuh).

b) Satu volt adalah besar tegangan listrik yang dapat mengalirkan arus listrik sebesar

satu amper melalui penghantar dengan resistansi satu ohm.

c) Satu watt adalah besarnya daya yang diperoleh jika arus satu amper mengalir

dengan beda potensial (tegangan) satu volt.

4) Standar Kapasitansi (capacitance standard)

a) Kapasitor-kapasitor standar dibuat dari pelat-pelat logam dengan menggunakan

udara sebagai bahan dielektrik.


Bab III : Standar Pengukuran arief_aji_nugroho

b) Satu farad adalah besarnya kapasitas kondensator yang dapat menyimpan muatan

listrik satu coloumb pada bedapotensial sebesar satu volt.

5) Standar Induktansi (inductance standard)

a) Standar induktansi diturunkan dari ohm dan farad.

b) Satu henry adalah besarnya koefisien induksi sendiri sebuah kumparan dimana

perubahan arus satu amper dalam satu detik menimbulkan ggl induksi sebesar satu

volt.

3.5 STANDAR MAKNIT

1) Pengukuran fluksi maknit umumnya membutuhkan pemakaian sebuah

galvanometer balistik. Galvanometer balistik sesungguhnya adalah gerakan

d’arsonval, yang secara khusus dirancang untuk pemakaian (operasi) yang lama

(20-30 sekon) dan dengan kepekaan yang tinggi.

2) Besar ralatif dari impuls arus diukur dalam defleksi sudut mula-mula dari

kumparan dan dapat dituliskan sebagai :

Q = Kθ

dimana Q = muatan dalam Coulomb

K = kepekaan galvanometer dalam coulomb/radian defleksi

θ = penyimpangan sudut dari kumparan, dalam radian.

3.6 STANDAR TEMPERATUR DAN INTENSITAS PENERANGAN

1) Standar Temperatur

a) Temperatur termodinamika adalah salah satu besaran dasar SI dan satuanya

adalah derajat Kelvin.


Bab III : Standar Pengukuran arief_aji_nugroho

b) Besar derajat kelvin ditetapkan dengan mendefinisikan temperatur

termodinamika dari titik tripel air pada temperatur tepat sebesar 273,16˚k.

c) Tripel air adalah temperatur keseimbangan antara es, air dan uap air.

Dimana Pengubahan (konversi) antara skala Kelvin dan Celcius

dinyatakan oleh hubungan :

t(0C) = T(0K) – T0

dimana T0 = 273,15 derajat.

2) Standar Intensitas penerangan (standard of luminous intensity)

a) Standar primer untuk intensitas penerangan adalah sebuah radiator sempurna

(radiator benda hitan atau Plank) pada temperatur pembekuan platina (kira-kira

20430K). Kemudian kandela didefinisikan sebagai 1/60 intensitas penerangan

setiap cm2 radiator sempurna.

Anda mungkin juga menyukai