Anda di halaman 1dari 6

UNIT III

PENGUKURAN TEGANGAN DAN ARUS SEARAH (DC)

A. Tujuan
Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan :
1. Mampu melakukan pengukuran dan pembacaan hasil pengukuran tegangan
DC menggunakan AVO meter analog.
2. Mampu melakukan pengukuran dan pembacaan hasil pengukuran arus DC
menggunakan AVO meter analog
3. Mampu mengoperasikan Voltmeter DC
4. Mampu mengoperasikan Ammeter DC
5. Mampu melakukan analisa sederhana hasil pengukuran yang dilakukan.

B. Komponen dan Peralatan


1. Multimeter Analog SANWA YX360TRF 1 Unit
2. Project Board 1 Unit
3. Resistor - 100 Ohm 0.5 W 3 Buah
- 150 Ohm 0.5 W 1 Buah
- 300 Ohm 0.5 W 1 Buah
4. Catu Daya12 VDC 1 Unit
5. Kabel penghubung dengan penjepit buaya 2 Buah
6. Kabel jumper 2 Buah

C. Teori Singkat
Untuk mengukur tegangan DC digunakan alat ukur voltmeter DC dan untuk
mengkukur arus DC digunakan alat ukut amperemeter DC (Ammeter DC).
Adapun alat ukur arus listrik dengan kemampuan skala yang lebih kecil sering
juga disebut dengan miliammeter atau mikroammeter.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengukur tegangan DC dalam suatu
rangkaian listrik adalah sebagai berikut:
1 Perhatikan alat ukur yang digunakan (Voltmeter)/ atur posisi saklar pemilih
batas ukur pada posisi DCV ,
2 Pilih batas ukur voltmeter sedikit lebih tinggi dari objek tegangan yang
hendak diukur, jika perkiraan tegangan objek yang hendak diukur belum
diketahui, maka pilih batas ukur voltmeter yang paling tinggi kemudian
turunkan nilai batas ukur sehingga nilai tegangan objek yang diukur mudah
dibaca!
3 Voltmeter dihubungkan paralel terhadap objek yang diukur
4 Tempelkan probe positif (+) voltmeter /probe berwarna merah pada ujung
objek yang polaritasnya lebih positif,
5 Tempelkan probe negatif (-) voltmeter / probe berwarna hitam pada ujung
objek yang polaritasnya lebih negatif.

Dan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengukur arus DC suatu objek
dalam rangkaian listrik adalah:
1 Perhatikan alat ukur yang digunakan (Ammeter)/ atur posisi sakelar pemilih
batas ukur pada posisi DCA,
2 Pilih batas ukur ammeter sedikit lebih tinggi dari objek arus yang hendak
diukur, jika perkiraan arus objek yang hendak diukur tidak diketahui, maka
pilih batas ukur arus yang paling tinggi kemudian turunkan sehingga nilai
arus objek yang terukur mudah dibaca!
3 Ammeter dihubungkan seri terhadap objek yang diukur
4 Tempelkan probe positif (+) voltmeter /probe berwarna merah pada ujung
objek oyang polaritasnya lebih positif,
5 Tempelkan probe negatif (-) voltmeter / probe berwarna hitam pada ujung
objek oyang polaritasnya lebih negatif.

D. Langkah Kerja
1. Persiapkan komponen dan peralatan
2. Perhatikan Gambar 2.1 dan rangkai dalam papan project board!
3. Hidupkan catudaya dan atur tegangan keluarannya 12 VDC
4. Sambungkan rangkaian Gambar 2.1 ke terminal keluaran (+ -) catu daya
5. Pengukuran tegangan DC
a. Atur sakelar pemilih (range selector) multimeter pada posisi batas ukur
50 DCV
b. Ukur tegangan keluaran catu daya dan catat nilai terukur pada lembar
pengamatan!
c. Lakukan pengukuran tegangan pada resistor R1 (VR1) dan catat hasilnya
pada Tabel 2.1 (Perhatikan Gambar 2.2)!
d. Ulangi langkah 5.c untuk pengukuran tegangan pada R2, R3, R5, C
GND dan B GND .
e. Ubah posisi range selector multimeter pada posisi batas ukur 10 DCV
f. Ulangi langkah 5.c dan 5.d.
g. Matikan power suplai.
6. Pengukuran Arus DC
a. Atur sakelar pemilih (range selector) multimeter pada posisi batas ukur
0.25 DCA!.
b. Lakukan pengukuran arus yang melewati resistor R1 (Perhatikan Gambar
2.3)!.
c. Hidupkan power suplai 12V!
d. Baca arus hasil penunjukan ammeter dan catat hasilnya pada Tabel 2.1
e. Matikan power suplai
f.
Ulangi langkah 6.b s/d 6.e untuk pengukuran arus yang melewati R2, R3,
R4, dan R5.
g. Ubah posisi range selector multimeter pada posisi batas ukur 25m DCA
h. Ulangi langkah 6.b s/d 6.df.
i. Matikan power suplai.
j. Kemasi komponen dan peralatan
7. Lakukan analisa

E. Gambar Pengamatan

Gambar 2.1 Rangkaian pembagi tegangan

Gambar 2.2 Pengukuran tegangan DC rangkaian pembagi tegangan


Gambar 2.3 Pengukuran arus DC rangkaian pembagi tegangan

F. Lembar Pengamatan
Tegangan keluaran catu daya terukur : ...................VDC

Tabel 2.1 Hasil pengukuran tegangan rangkaian pembagi tegangan Gambar


2.1 dengan batas ukur AVO meter 50 DCV
Batas Ukur AVO
No Titik Pengukuran (Volt)
Meter
1 VR1 AB 50 VDC
2 VR2 BC 50 VDC
3 VR3 CD 50 VDC
4 VR5 DE 50 VDC
5 VRS1 AC 50 VDC
7 C GND 50 VDC
8 B GND 50 VDC
9 A GND 50 VDC

Tabel 2.2 Hasil pengukuran tegangan rangkaian pembagi tegangan Gambar


2.1 dengan batas ukur AVO meter 10 DCV
Batas Ukur AVO
No Titik Pengukuran (Volt)
Meter
1 VR1 AB 10 VDC
2 VR2 BC 10 VDC
3 VRp CD 10 VDC
4 VR5 DE 10 VDC
5 VRS1 AC 10 VDC
7 C GND 10 VDC
8 B GND 10 VDC
Tabel 2.3 Hasil pengukuran arus rangkaian pembagi tegangan Gambar 2.1
dengan batas ukur AVO meter 0.25 DCA
Titik Batas Ukur
No (mA)
Pengukuran AVO Meter
1 IR1 0.25 A
2 IR2 0.25 A
3 IR3 0.25 A
4 IR4 0.25 A
5 IR5 0.25 A

Tabel 2.4 Hasil pengukuran arus rangkaian pembagi tegangan Gambar 2.1
dengan batas ukur AVO meter 10m DCA
Titik Batas Ukur
No (mA)
Pengukuran AVO Meter
1 IR1 25 mA
2 IR2 25 mA
3 IR3 25 mA
4 IR4 25 mA
5 IR5 25 mA

G. Analisa
(Analisa berisi perhitungan-perhitungan dari rangkaian Gambar 2.1. Buat
dilembar sebaliknya!)

H. Pertanyaan
1. Untuk mengukur tegangan DC probe volmeter dipasang___________
terhadap objek yang diukur, sedangkan untuk mengukur arus DC probe
multimeter dipasang______________terhadap objek yang diukur.
2. Dalam pengukuran tegangan dan arus DC, mengapa polaritas probe
multimeter benar2 harus diperhatikan/tidak boleh terbalik?
3. Mana dari hasil pengukuran yang dilakukan, diperoleh hasil pengukuran
yang lebih akurat (mendekati nilai sebenarnya)?
a. Dengan batas ukur yang jauh lebih besar dari objek yang diukur
b. Dengan batas ukur yang sedikit di atas objek yang diukur!
Buktikan dengan memperlihatkan perbandingan prosentasi faktor
kesalahan!
I. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai