Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

Praktikum Listrik Dasar

JOB 1

PEMAKAIAN MULTIMETER

Kelas :
Klompok :

Program Studi Teknik Listrik


Jurusan Teknik Elektro
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2018
1. Tujuan
Setelah selesai melakukan percobaan diharapkan dapat :
1. mengoperasikan multimeter sesuai fungsi dengan ketelitian optimal.
2. mengukur arus searah, tegangan searah, dan resistansi dengan benar.

2. Pendahuluan
Multimeter adalah alat ukur listrik yang dapat digunakan untuk mengukur tegangan
dan arus listrik serta nilai resistansi dari resistor. Multimeter disebut juga AVO (Ampere Volt
Ohm) meter karena dirancang untuk mengukur tiga besaran tersebut. Posisi saklar pilih
(selektor switch) menentukan fungsi penggunaan multimeter. Jika posisi saklar pilih pada
daerah pengukuran voltmeter, maka multimeter berfungsi sebagai voltmeter, demikian pula
pada daerah amperemeter dan ohmmeter. Pada setiap daerah pengukuran tersebut terdapat
beberapa batas ukur yang merupakan kemampuan maksimum multimeter untuk digunakan
tanpa menyebabkan kerusakan pada multimeter itu.

2.1 Voltmeter
Voltmeter digunakan untuk mengukur besaran tegangan listrik baik bolak-balik AC
(alternating current) maupun searah DC (direct current). Multimeter analog dengan beberapa
pilihan batas ukur tegangan DC dan AC sampai dengan 1000 Volt diperlihatkan pada tabel

2.1.1 Batas Ukur Tegangan AC/DC.

Tabel 2.1 Batas Ukur Tegangan AC/DC


No. Batas Ukur Tegangan DC Batas Ukur Tegangan AC
1 1000 V 1000 V
2 500 V 500 V
3 250 V 250 V
4 50 V 10 V
5 10 V 2,5 V
6 2,5 V -
7 0,25 V -

Pengukuran tegangan DC maupun AC dilakukan dengan menghubungkan multimeter


secara paralel dengan titik-titik yang akan diukur seperti diperlihatkan pada gambar 1
(Pengukuran Tegangan dengan Voltmeter). Hasil pengukuran adalah hasil pembacaan (α)
dikalikan dengan faktor pengali (C) atau Batas Ukur (BU) per Skala Penuh (FS) seperti
diperlihatkan pada tabel 2 (Pembacaan Hasil Pengukuran Tegangan).

R2
V R1

Gambar 2.1. Pengukuran Tegangan dengan Voltmeter

Tabel 2.2 Pembacaan Hasil Pengukuran Tegangan


Posisi Saklar Batas Ukur Skala Skala Hasil Faktor Hasil
Pilih (SS) Maksimum yang Penuh Pembacaan Pengali Pengukuran
(V) Pengukuran Dibaca (FS) (α) C=SS/FS = (α) x C
(V) (V) (V) (V) (V)

SS : Selektor Switch (Saklar Pilih) Batas Ukur


FS : Full Scale (Skala Penuh)
(α) : Hasil Pembacaan (Posisi Jarum)
C : Faktor Pengali

2.2 Ampere meter


Ampere meter digunakan untuk mengukur besaran arus listrik yang mengalir pada
rangkaian listrik. Multimeter analog hanya dapat dipakai untuk mengukur arus searah yang
besarnya di bawah 0,5 Ampere. Pengukuran arus searah (direct current) DC dilakukan
dengan menghubungkan multimeter secara seri dengan titik yang akan diukur arusnya seperti
diperlihatkan pada gambar 2 (Pengukuran Arus dengan Ampermeter). Hasil pengukuran
adalah hasil pembacaan (α) dikalikan dengan faktor pengali (C) atau Batas Ukur (BU) per
Skala Penuh (FS) seperti diperlihatkan pada tabel 2.3. (Pembacaan Hasil Pengukuran Arus).

Gambar 2.2. Pengukuran Arus dengan Ampermeter

Tabel 2.3. Pembacaan Hasil Pengukuran Arus


Posisi Saklar Batas Ukur Skala Skala Hasil Faktor Hasil
Pilih (SS) Maksimum yang Penuh Pembacaan Pengali Pengukuran
(A) Pengukuran Dibaca (FS) (α) C=SS/FS = (α) x C
(A) (A) (A) (A) (A)

3. Peralatan dan Bahan

No. Nama Jumlah


1 Power Supply DC 1
2 Resistor 8
3 Multimeter Digital 1
4 Multimeter Analog 1
5 Kabel Hubung 10
4. Foto Peralatan dan Bahan

Gambar 4.1. Power Supply DC

Gambar 4.4. Multimeter Analog

Gambar 4.3. Multimeter Digital

Gambar 4.2. Resistor


Gambar 4.5. Kabel Hubung

5. Gambar Kerja

Gambar 5.1. Pengukuran Arus Searah


R2

V
R1

Gambar 5.2. Pengukuran Tegangan Searah

Ω R

Gambar 5.3. Pengukuran Resistansi

6. Langkah Kerja
4.1 Pengukuran Arus Searah.
1. Membuat rangkaian seperti pada gambar 5.1 dengan R = 47 Ω.
2. Memindahkan selector switch multimeter pada posisi Ampere meter untuk
pengukuran arus. Pilihlah pada batas ukur tertinggi (DCA 0,5A)
3. Mengatur tegangan catu daya 5 Volt.
4. Menghitung arus yang akan mengalir, untuk mengetahui apakah arus yang
mengalir tidak sampai melampaui batas ukur yang diijinkan tanpa menyebabkan
kerusakan ampere meter.
5. Mengamati besar arus yang mengalir, catat hasil pengamatan pada tabel 7.1.
Usahakan pembacaan saat kedudukan jarum pada 1/3 bagian atas skala
6. Mematikan catu daya dan gantilah nilai resistansi beban.
7. Mengulang langkah no. 5.
8. Melakukan percobaan sebanyak 8 kali dengan nilai resistansi yang berbeda

4.2 Pengukuran Tegangan Searah


1. Membuat rangkaian seperti pada gambar 5.2 dengan R1 = 47 Ω dan R2 = 100 Ω.
2. Memindahkan selector switch multimeter untuk pengukuran tegangan DC pada
batas ukur DCV = 10 Volt.
3. Mengatur tegangan catu daya 5 Volt. Ukur tegangan pada R1 dan R2. Usahakan
pembacaan saat kedudukan jarum pada 1/3 bagian atas skala. Catat hasil
pengukuran pada tabel 7.2.
4. Mematikan catu daya. Gantilah nilai R1 dan R2.
5. Mengulangi langkah no. 3
6. Melakukan percobaan sebanyak 5 kali dengan nilai resistansi berbeda.

4.3 Pengukuran Resistansi


1. Membuat rangkaian seperti pada gambar 5.3 seperti foto di bawah ini.
2. Pindahkan selector switch pada posisi ohmmeter.
3. Mengukur nilai resistansi dari 8 buah resistor yang berbeda, usahakan pembacaan
saat kedudukan jarum pada 1/3 bagian atas skala. Mulailah dari batas ukur
terbesar, jika belum tahu nilai yang akan diukur.
4. Mencatat hasil pengukuran pada tabel 7.3.

7. Lembar Kerja
Tabel 7.1. Pengukuran Arus Searah
Beban Tegangan Sumber (Volt) Arus Beban (mA)
No
R
. SS FS C (V) SS FS C (mA)
(ohm)
1 47 5
2 470 5
3 150 5
4 300 5
5 68 5
6 220 5
7 100 5
8 680 5

Tabel 7.2. Pengukuran Tegangan Searah


No Beban Vs (Volt) V R1 (Volt) V R2 (Volt)
R1 R2 SS FS C (V) SS FS C (V) SS FS C (V)
.
1 47 100 5
2 100 470 5
3 470 1k5 5
4 1k5 10k 5
5 3k3 33k 5

Tabel 7.3. Pengukuran Resistansi


Ohm meter
No. R (Ω)
SS Α (Ω)
1 33k
2 10k
3 3k3
4 1k5
5 680
6 470
7 220
8 100

8. Pertanyaan dan Tugas


1. Tuliskan urutan langkah kalibrasi dari AVOmeter !
2. Jelaskan pemilihan batas ukur AVOmeter !
3. Tuliskan urutan langkah pengukuran menggunakan AVOmeter !
4. Gambar rangkaian pengukuran AVOmeter !
5. Galvano hambatan dalamnya 3Ω dan arus maksimal 150 miliAmpere. Bagaimana
agar dapat untuk mengukur :
a. Tegangan 15 Volt
b. Arus 30 Ampere
6. Tuliskan rumus cara cepat untuk menghitung hasil ukur dengan meter analog !
7. Hitunglah hasil ukur bilamana posisi batas ukur (SS) = 250 V, dan skala penuh
(FS) = 50 V, serta pembacaan posisi jarum (PJ) = 15 V !
8. Terangkan apa yang terjadi bila meter digital dipasang untulk fungsi yang sama
dengan meter analog dalam pengukuran tegangan dan pengukuran arus pada
sebuah beban !

9. Jawaban Pertanyaan dan Tugas

Anda mungkin juga menyukai