Anda di halaman 1dari 10

FM-UII-AA-FKA-07/R0

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke :3


Jurusan : Teknik Elektro Modul ke :1
Kode Mata Kuliah : STE425 Halaman : 10
Nama Mata Kuliah : Pengukuran dan Instrumentasi Mulai Berlaku : 1 Maret 2022

UNIT 3 : Alat Ukur Besaran Listrik

I. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah


1. Mahasiswa dapat memahami berbagai macam alat ukur besaran listrik
2. Mahasiswa dapat merakit berbagai macam alat ukur besaran listrik
3. Mahasiswa dapat menganalisis kinerja alat ukur besaran listrik

II. Alat dan Bahan

1. Project board
2. Galvanometer
3. Resistor
4. Sumber tegangan DC
5. Kabel/jumper
6. Jepit buaya
7. Multimeter

III. Dasar Teori

3.1. Galvanometer

Galvanometer merupakan suatu alat besaran listrik yang digunakan untuk mengukur
arus yang sangat kecil. Prinsip dari suatu galvanometer adalah adanya simpangan kumparan
yang dilalui arus listrik dalam medan magnet listrik. Gambar 3.1. menunjukkan prinsip kerja dari
galvanometer.

25
FM-UII-AA-FKA-07/R0

Gambar 3.1. Prinsip Kerja Galvanometer

Galvanometer yang digunakan pada praktikum unit alat ukur besaran listrik adalah tipe
J0409 yang ditunjukkan oleh Gambar 3.2. Adapun deskripsi dari galvanometer J0409
ditunjukkan oleh Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Spesifikasi Galvanometer J0409

Range -300µA hingga 300 µA

Accuracy 2.5%

Internal Resistance G0: 80Ω-125Ω


G1: 2.4kΩ-3kΩ

Gambar 3.2 Galvanometer tipe J0409

26
FM-UII-AA-FKA-07/R0

3.2. Amperemeter/Ammeter

Suatu amperemeter adalah suatu galvanometer yang diberi tahanan luar paralel dengan
tahanan galvanometer (disebut tahanan shunt), lihat Gambar 3.3. Fungsi dari tahanan shunt
adalah untuk mengalirkan arus sedemikian hingga arus maksimum yang lewat galvanometer
tetap dalam satuan mikroampere. Amperemeter dibentuk dari galvanometer yang dihubungkan
paralel dengan resistor. Kemudian arus diukur secara seri. Nilai resistor umumnya sangat kecil
sehingga dibuat secara khusus dari kawat/logam.

Gambar 3.3 Rangkaian amperemeter

Rumus perhitungan Rsh (Rshunt) yaitu sebagai berikut:

(3.1)

(3.2)

3.3. Voltmeter
Voltmeter dibentuk dari galvanometer yang dihubungkan seri dengan resistor. Tegangan
diukur secara paralel. Rangkaian voltmeter dengan galvanometer ditunjukkan oleh Gambar 3.4.

27
FM-UII-AA-FKA-07/R0

Gambar 3.4 Galvanometer sebagai voltmeter

Penghitungan nilai Rmultipier adalah sebagai berikut:

(3.3)

3.4. Ohmmeter
Galvanometer yang ditambahkan sumber tegangan. Gambar rangkaian galvanometer
sebagai ohmmeter ditunjukkan oleh Gambar 3.5. Keakuratan dalam mengukur hambatan
menjadi issue dari ohmmeter yang berasal dari galvanometer.

Gambar 3.5 Galvanometer sebagai Ohmmeter

Perhitungan nilai R adalah sebagai berikut:

(3.4)

28
FM-UII-AA-FKA-07/R0

IV. Langkah Percobaan


● WAJIB memperhatikan range pengukuran
● Ketidak hati-hatian dalam mengecek range dapat dapat merusak galvanometer!

4.1 Merancang ammeter dari galvanometer

1. Lengkapi Tabel 5.2 dan 5.2 pada lembar kerja untuk merancang amperemeter
sesuai dengan batas ukur yang ditentukan, hitung dengan menggunakan
Persamaan 3.1. dan Tabel 3.1.
2. Analisislah apakah nilai Rsh dapat diaplikasikan pada rangkaian. Mengapa?
3. Buatlah rangkaian uji sesuai pada Gambar 3.6 dengan R1=100 Ohm, dan
R2=330 Ohm berikut ini:

Gambar 3.6 Rangkaian uji galvanometer sebagai alat ukur.

4. Hitung besarnya nilai I secara perhitungan dan Tuliskan pada Tabel 5.3.
5. Jika menggunakan resistor yang tersedia apakah memungkinkan untuk
membuat amperemeter dari galvanometer? Perhitungkan nilai batas ukurnya
dengan Persamaan 3.2, kemudian tuliskan pada Tabel 5.4. Jelaskan analisis
Anda!
6. Ukur nilai arus I dengan multimeter, tulis hasilnya pada Tabel 5.5.
7. Amati perbedaan nilai arus I dengan perhitungan dan multimeter, serta analisis
tentang amperemeter hasil modifikasi dari galvanometer.

4.2 Merancang voltmeter dari galvanometer

1. Lengkapi Tabel 5.6 dan 5.7 pada lembar kerja untuk merancang voltmeter sesuai
dengan batas ukur yang ditentukan, hitung dengan menggunakan Persamaan
3.3.
2. Analisislah apakah nilai Ramplifier dapat diaplikasikan pada rangkaian. Mengapa?

29
FM-UII-AA-FKA-07/R0

3. Buatlah rangkaian uji sesuai pada Gambar 3.6 dengan R1=100 Ohm, dan
R2=330 Ohm.
4. Hitung besarnya nilai V secara perhitungan dan tuliskan pada Tabel 5.8.
5. Buatlah rangkaian voltmeter dari galvanometer dengan pendekatan nilai
Rmultipier menggunakan nilai G1 pada galvanometer sesuai Gambar 3.4 dengan
asumsi batas ukur nilai tegangan V dengan resistor yang ada, tuliskan pada
Tabel 5.8.
6. Ukur nilai tegangan V dengan multimeter, tulis hasilnya pada Tabel 5.9.
7. Ukur nilai tegangan V dengan voltmeter dari galvanometer, tulis hasilnya pada
Tabel 5.9.
8. Amati perbedaan nilai tegangan V dengan perhitungan, multimeter, dan
voltmeter hasil modifikasi dari galvanometer.

4.3 Merancang ohmmeter dari galvanometer

1. Lengkapi Tabel 5.10 dan 5.11 pada lembar kerja untuk merancang ohmmeter
sesuai dengan batas ukur yang ditentukan, hitung dengan menggunakan
Persamaan 3.4.
2. Analisislah apakah nilai R dapat diaplikasikan pada rangkaian. Mengapa?
3. Buatlah rangkaian ohmmeter dari galvanometer dengan pendekatan nilai R
menggunakan nilai G0 atau G1 pada galvanometer sesuai Gambar 3.5.
4. Pilih 7 variasi nilai resistor. Ukur nilai hambatan R dengan multimeter, tulis
hasilnya pada tabel 5.12. Kemudian ukur nilai hambatan R dengan ohmmeter
dari galvanometer.
5. Amati perbedaan nilai hambatan R multimeter dan ohmmeter hasil modifikasi
dari galvanometer apakah akurat?

30
FM-UII-AA-FKA-07/R0

V. LEMBAR KERJA

Percobaan 4.1 Merancang ammeter dari galvanometer

Lengkapi tabel berikut dengan merujuk manual pada Tabel 3.1

Tabel 5.1

No. I (Batas Ukur) (A) Im (A) Rm (G0-Ohm) Rsh (Ohm)

1 100 100

2 10 100

3 1 100

4 0.1 100

Tabel 5.2

No. I (Batas Ukur) (A) Im (A) Rm (G1-Ohm) Rsh (Ohm)

1 100 2700

2 10 2700

3 1 2700

4 0.1 2700

Tabel 5.3 Nilai pada rangkaian Uji


Rtotal (Hambatan Rangkaian Paralel) E (Tegangan) I (Perhitungan)

Tabel 5.4
Rsh (Resistor yang Im (A) Rm (G1-Ohm) I (Batas Ukur) (A)
tersedia) (Ohm)

100 2700

31
FM-UII-AA-FKA-07/R0

Tabel 5.5

I (Perhitungan) I (Multimeter)

Nilai Arus

Percobaan 4.2 Merancang voltmeter dari galvanometer

Lengkapi tabel berikut dengan merujuk manual pada Tabel 3.1

Tabel 5.6

No. E (Batas Ukur) (V) Im(A) Rm (G0-Ohm) Rmultipier

1 1000 100

2 100 100

3 10 100

4 1.0 100

Tabel 5.7

No. E (Batas Ukur) (V) Im(A) Rm (G1-Ohm) Rmultipier

1 1000 2700

2 100 2700

3 10 2700

4 1.0 2700

Tabel 5.8
Rmultiplier (Resistor Im (A) Rm (G1-Ohm) E (Batas Ukur)
yang tersedia) (Ohm) (V)

32
FM-UII-AA-FKA-07/R0

Tabel 5.9

Pembacaan pada Skala Maksimal E Batas Ukur E (Voltmeter dari


galvanometer (x) pada galvanometer (V) dari Tabel Galvanometer)
(xmax) 5.8

300

E (Perhitungan) E (Multimeter) E (Voltmeter dari


Galvanometer)

Nilai Tegangan

Percobaan 4.3 Merancang ohmmeter dari galvanometer

Tabel 5.10
No. E (V) I(A) Rm (G0-Ohm) R

1 100

Tabel 5.11
No. E (V) I(A) Rm (G1-Ohm) R

1 2700

33
FM-UII-AA-FKA-07/R0

Tabel 5.12

Cara menghitung Rterukur dari ohmmeter (aplikasikan untuk R1-R7)

Pembacaan pada Skala Maksimal Rtotal (Rm+R) Rterukur


galvanometer (x) pada galvanometer yang digunakan (Ohmmeter dari
(xmax) Galvanometer)=

300

R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7

Multimeter

Ohmmeter
(dari
galvanometer)

34

Anda mungkin juga menyukai