A. Tujuan
B. Teori Singkat
Amperemeter merupakan alat ukur listrik yang mengukur besarnya arus yang
mengalir pada suatu komponen listrik. Setiap amperemeter memiliki batas pengukuran
arus yang mengalir. Pembatasan arus ini didasarkan pada resistansi/ tahanan dalam dari
amperemeter itu sendiri yang berhubungan dengan ketelitian dari amperemeter dan
fungsionalnya. Idealnya amperemeter tidak memiliki tahanan dalam, tetapi pada
kenyataanya setiap amperemeter pasti memiliki tahanan dalam yang berasal dari
komponen pengukuran. Untuk mempertinggi batas ukur suatu amperemeter diperlukan
resistansi shunt (paralel) seperti pada gambar T1
Pada ganbar tersebut Rm adalah resistansi dalam amperemeter dan Rsh adalah
resistansi shunt. Im adalah batas ukur amperemeter dan I batas ukur baru yang
diinginkan. Karena dipasang paralel, maka tegangan anperemeter sama dengan tegangan
resistansi shunt.
Vsh = Vm
I sh R sh=I m R m
Atau
I m Rm
Rsh=
I sh
I sh =I−I m
Karena , maka
Im Rm Rm
Rsh = =
I −I m ( I / I m )−I
Rm
Rsh =
m−1
1) Koefisien temperatur sama dengan koefisien alat ukurnya, dan serendah mungkin
Amperemeter
Resistor
Catu daya
D. Langkah Percobaan
Catat besarrnya tahanan dalam dan batas ukur dari ampermeter yang anda gunakan!
Akhiri pengukuran ini dan hitung batas alat ukur Amperemeter yang bertambah.
1. Apa yang terjadi pada keadaan Rb yang sama dengan Rsh yang berbeda pada hasil
pengukuran amperemeter?
2. Nilai Rb makin besar, nilai Rsh tetap, bagaimana hasil pengukuran amperemeter?
3. Pada pengukuran yang saudara lakukan, kapan terjadi perubahan batas ukur alat ukur
amperemeter?
A. Tujuan
B. Teori Singkat
Untuk memperbesar batas ukur tegangan kita bisa menggunakan resistansi seri seperti
terlihat pada gambar dibawah ini
v
I m=
v =I m Rm Rm
atau
V =I m ( Rs + Rm )=v +I m R s
Atau
V −v V −v V −v
R= = = Rm
Im v / Rm v
Rs = ( Vv −1) R m
V
m=
v
Jika = faktor pengali, maka :
Rs =(m−1) Rm
Voltmeter
Resistor
Catu daya
D. Langkah Percobaan
Catat besarrnya tahanan dalam dan batas ukur dari ampermeter yang anda gunakan!
Akhiri pengukuran ini sehingga didapatkan batas alat ukur Voltmeter yang bertambah.
F. Pertanyaan
1. Apa yang terjadi pada keadaan Rb yang berbeda pada hasil pengukuran voltmeter
2. Nilai Rb yang sama dengan Rs yang berbeda, bagaimana hasil pengukuran Voltmeter?
3. Pada pengukuran yang saudara lakukan, kapan terjadinya perubahan batas ukur
Voltmeter?
VOLT+AMPEREMETER
A. Tujuan
Memehami adanya tahanan dalam pada alat ukur Voltmeter dan Amperemeter
B. Teori Singkat
(a) (b)
Pada kedua macam cara tersebut, resistansi hasil pengukuran yang didapatkan adalah
sebesar :
pembacaanVoltmeter V
Rm = =
PembacaanAmperemeter I
Hasil pengukuran yang didapat akan sama dengan besar resistansi yang sebenarnya
jika resistansi dalam dari resistor sama derngan tak terhingga dan resistansi dalam
amperemeter sama dengan nol. Akan tetapi, dalam prakteknya ini jelas tidak mungkin
ditemui
Pada rangkaian (a), amperemeter mengukur arus yang sebenarnya akan tetapi
voltmeter mengukur tegangan di resistor dan diamperemeter. Misalnya resistansi dalam
V a =IR a
amperemeter adalah Ra, maka tegangan amperemeter adalah
V V a +V R IR a + IR
Rm = = = =R a + R
I I I
R=R m−Ra
=R m 1−
( ) Ra
Rm
Jelas bahwa resistansi hasil pengukuran lebih besar dari resistansi yang sebenarnya.
Pada rangkaian (b), voltmeter mengukur tegangan yang sebenarnya, akan tetapi
amperemeter mengukur arus di resistor dan arus di voltmeter. Misalkan resistansi dalam
voltmeter adalah Rv, maka arus di voltmeter adalah :
V
IV =
RV
V V V R
Rm = = = =
I I R + I v V /R+ V / Rv 1+ R/ R v
Rm R v
R=
Rv −R m
=R m
( 1
1−R m R v )
Dari pertanyaan tersebut jelas bahwa resistansi hasil pengukuran akan menyamai
resistansi yang sebenarnya hanya jika resistansi jauh lebih kecil dari resistansi
voltmeternya.
Amperemeter
Resistor
Catu daya
D. Langkah Percobaan
(a)
(b)
E. Pertanyaan
1. Pada rangkaian mana menghasilkan pengukuran yang mendekati nilai resistor yang
sebenarnya?
Rangkaian (b)
Catu daya Tegangan Arus Resistansi
Pengukuran Warna Perhitungan
PERCOBAAN IV
ALAT UKUR
A. Tujuan
Mengetahui pengaruh tahanan dalam alat ukur pada nilai daya yang didapat
B. Teori Singkat
Daya arus searah dapat diukur dengan alat pengukur volt dan alat pengukur ampere,
yang dihubungkan seperti yang diperlihatkan pada gambat T4. dalam hal ini makan
adalah penting untuk diperhitungkan kerugian – kerugian daya yang terjadi oleh adanya
alat – alat pengukuran.
Misalkan bila beban tahanan R, tegangan beban adalah V dan arus beban adlah I,
sedangkan alat – alat pengukur volt dan amperemeter yang mempunyai tahanan – tahanan
dalanya Rv dan Ra, menunjukan Vv dan Ia, dengan mempergunakan rangkaian pada
gambar T$ (a), akan didapatkan :
V v =IR+IR a I a=I
Voltmeter
Amperemeter
Resistor
Catu daya
D. Langkah Percobaan
(a)
(b)
Catat arus dan tegangan yang terukur, masukan pada tabel hasil pengukuran
Hitunglah nilai daya yang didapat, masukan pada tabel hasil pengukuran
E. Pertanyaan
1. Dari percobaan (a) dan percobaan (b) pemasangan alat ukur mana yang lebih
mendekati daya R yang sebenarnya?
A. Tujuan
B. Teori Singkat
Daya satu fasa dapat diukur denagn mempergunakan tiga alat ukur voltmeter atau 3
alat ukur amperermeter. Gambar T5a, memperlihatkan metode tiga alat pengukur volt,
sedangkan gambar T5b, memperlihatkan metode tiga alat ukur ampere
(a) (b)
Bila dalam metode tiga alat ukur penguku volt, masing – masing alat pengukur volt
menujukan V1, V2, V3, maka :
V 2=V 21 +V 22 +2 V 1 V 2 cos ϕ
3
W=V 1 I cos ϕ =V 1 ( )
V2
R
cos ϕ
W =( 1/ 2) (V 23 −V 22 −V 21 )
Dalam mempergunakan cara tiga alat ukur amperemeter, maka bila masing – masing
alat amperemeter menunjukan I1, I2, I3, maka :
I 23 =V 12 + I 22 +2 I 1 I 2 cos ϕ
W= ( R2 ) ( I −I −I )
3
3
2
2
2
1
Voltmeter
Amperemeter
Resistor
Catu daya
D. Langkah Percobaan
(a)
(b)
Catat arus dan tegangan yang terukur, masukan pada tabel hasil pengukuran
Hitunglah nilai daya yang didapat, masukan pada tabel hasil pengukuran
E. Pertanyaan
BAB VI
A. Tujuan
B. Teori Singkat
Tahanan pentanahan diukur menggunakan arus bolak – balik atau AC. Penggunaan
arus bolak – balik ini dimaksudkan untuk mengelakan pengaruh dari polaritas
elektrokimia. Misalkan tegangan bolak balik Vo ditempatkan antara dua elektroda
pentanahan P1 dan P2 dengan jarak 5 – 10 meter antara elektrodanya, seperti
diperlihatkan pada gambar. Pada saat ini potensial pada setiap titk dibawah tanah antara
P1 dan P2, seperti diukur dengan elektroda pembantu P3, diperlihatkan (b), dekat pada
elektroda P1 atau P2, potensial ini berubah sangat cepat, akan tetapi agak jauh diantar
keduanya, potensial tersebut hampir tetap. Bila P3 ditempatkan pada daerah dengan
potensial konstan ini, dan berbeda potensial antara P1 dan P3, dan antara P2 dan P3,
masing – masing dinyatakan sebagai V1 dan V2, maka tahanan – tahanan dari P1 dan P2
diberiakan dengan
V1 V2
R1 = R2 =
I I
(a) (b)
Peralatan pendukungnya
D. Langkah Percobaan
Tancapkan paku pertama pembumian dengan jarak sekitar 5 – 10 meter dari kawat
pembumian
Tancapkan paku kedua pembumian dengan jarak sekitar 5 – 10 meter dari paku
pertama
E. Pertanyaan
1. Dari hasil percobaan, gedung manakah yang memiliki resistansi pembumian paling
kecil?
2. Dari hasil percobaan, gedung manakah yang memiliki resistansi pembumian paling
besar?
3. Bandingkan hasil percobaan saudara, dan apakah yang menyebabkan resistansi
pembumiannya besar/kecil?
BAB VII
PENGUKURAN ISOLASI
A. Tujuan
B. Teori Singkat
Alat ukur tahanan isolasi dipergunkan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat – alat
listrik maupun instalasi – instalasi. Dengan demikian, maka sumber tegangan harus dipilh
tidak hanya tergantung dari batas pengukuran, akan tetapi terhadap tegangan kerja dari
peralatan ukur yang sedang diuji isolasinya. Pada umumnya isolasi yang dianggap cukup
untuk tegangan rendah, akan tidak dapat bertahan bila tahannan yang lebih tinggi
dipergunakannya. Untuk membangkitkan tegangan yang tetap, maka suatu pengatur
kecepatan diperlengkap dalam sistem pembangkitan.
Pada gambar 7.1 diperlhatkan contoh diagram dasar secara sematis dari alat ukur
tahanan isolasi. Rangkaian yang memungkinkan mendapatkan tegangan tinggi arus searah
dari sumber tegangan rendah arus searah disebut converter DC to DC. Tregangan hasil
dari converter dibagi melalui tahanan R1 dan R2 dan ditempatkan pada input dari
penguat. Tegangan referensi Vr dihubungkan pada input lainnya dari penguat. Perbedaan
tegangan antar keduanya diperbesar oleh penguat untuk mengontrol tegangan hasil
konverter, sehingga perbedaannya 0. dengan cara ini maka tegagan konverter dibuat tetap,
yaitu V = Vr (R1+R2)/R2. skala penunjukan pada alat dinyatakan dalam tahanan.
R2
− V
R 1 +R2
D. Langkah Percobaan
E. Pertanyaan
1. Dari hasil percobaan, pada motor manakah tahanan isolasinya yang paling kecil?
2. Dari hasil percobaan, pada motor manakah tahanan isolasinya yang paling besar?