LAPORAN PRAKTIKUM
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika untuk Biologi
Yang dibina oleh Joko Utomo, S.Si, M.Sc dan diajukan pada hari Kamis, 24 Oktober 2019
Disusun oleh :
Imarayna Izzata (190341621682)
A. TUJUAN
1. Menentukan hambat dalam amperemeter.
2. Menentukan hambat dalam voltmeter.
3. Mampu menggunakan alat ukur listrik dengan benar.
4. Mampu menerapkan teori grafik dengan benar.
B. LATAR BELAKANG
Di kehidupan sehari-hari, kita mengenal 2 jenis listrik yaitu searah (Direct Current –
DC) dan listrik bolak-balik (Alternating Current – AC). Ketika kita mengenal listrik, kita
harus tau hokum kelistrikan yang dikemukakan oleh ilmuwan asal Jerman yaitu George
Simon Ohm (1789 – 1854). Hukum yang dikemukakan beliau yaitu hokum Ohm yang
dirumuskan sebagai V = iR. Hukum ini menjadi sebuah dasar seluruh pengukuran listrik yaitu
pengukuran besaran tegangan, besaran arus dan besaran hambatan. Menurut Satuan
Internasional (SI), volt menyatakan besaran tegangan, ampere menyatakan besaran kuat arus,
dan ohm menyatakan besaran hambatan (Fadjar & Warnana, 2011).
Alat untuk mengukur besaran tegangan, besaran kuat arus, dan besaran hambatan
berbeda-beda. Alat yang digunakan untuk mengukur besaran tegangan disebut voltmeter,
alat untuk mengukur besaran kuat arus disebut amperemeter, dan alat untuk mengukur
besaran hambatan disebut ohmmeter (Sutrisno, tt).
Amperemeter adalah alat untuk menghitung atau mengukur kuat arus listrik.
Amperemeter dapat dibuat atas susunan microampere dan shunt yang berfungsi untuk
mendeteksi arus pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang besar
ditambahkan dengan hambatan shunt (Khasanah, 2013).
Voltmeter adalah alat untuk mengukur besaran tegangan atau beda potensial listrik
antara dua titik pada suatu rangkaian listrik yang dialiri arus listrik. Pada alat ukur ini akan
ditemukan tulisan voltmeter (V), milivoltmeter (mV), mikrovoltmeter, dan kilovolt (kV).
Voltmeter bisa ditemukan dalam dua jenis yaitu voltmeter analog (jarum penunjuk) dan
voltmeter digital (Suprianto, 2015).
1. Pengukuran Arus dan Tegangan
Untuk mengukur kuat arus pada rangkaian digunakan amperemeter.
Amperemeter dipasang seri seperti pada Gambar 1a. Voltmeter digunakan untuk
mengukur tegangan antara dua titik dalam rangkaian dan dipasang parallel
seperti pada Gambar 1b. Mengukur secara bersamaan juga bisa dengan
memasang rangkaian seperti pada Gambar 1c dan Gambar 1d.
Gambar 1. 1a. Pengukuran kuat arus, 1b. Pengukuran beda
potensial, 1c. Pengukuran serentak kuat arus dan beda potensial
dengan amperemeter berada di luar, 1d. Pengukuran serentak kuat
arus dan beda potensial dengan amperemeter berada di dalam.
(sumber: Modul Praktikum Fisika untuk Biologi)
𝑉
RA
𝐼
Jika rangkaian yang digunakan sama seperti Gambar 2b, maka
hambatan dalam amperemeter dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
𝐼1−𝐼2
RA RB
𝐼2
𝑉
RV
𝐼
𝑉1
RV RB
𝑉1−𝑉2
No I1 (Ampere) I2 (Ampere)
1 0,12 ± 0,05 A 0,11 ± 0,05 A
2 0,15 ± 0,05 A 0,13 ± 0,05 A
3 0,19 ± 0,05 A 0,17 ± 0,05 A
4 0,23 ± 0,05 A 0,22 ± 0,05 A
5 0,41 ± 0,05 A 0,37 ± 0,05 A
Tabel 2. PENGUKURAN HAMBATAN DALAM AMPEREMETER DENGAN VOLTMETER
No AMPERE VOLT
1 0,12 ± 0,05 A 0,016 ± 1 V
2 0,14 ± 0,05 A 0,018 ± 1 V
3 0,165 ± 0,05 A 0,022 ± 1 V
4 0,27 ± 0,05 A 0,024 ± 1 V
5 0,36 ± 0,05 A 0,048 ± 1 V
Rb = 27.000 Ω V1 = Tanpa Rb
Max = 300 V2 = Dengan Rb
Batas V = 3 V
No V1 (Volt) V2 (Volt)
1 0,7 ± 0,05 V 0,58 ± 0,05 V
2 1,0 ± 0,05 V 0,8 ± 0,05 V
3 1,4 ± 0,05 V 1,0 ± 0,05 V
4 2,0 ± 0,05 V 1,15 ± 0,05 V
5 2,5 ± 0,05 V 1,32 ± 0,05 V
No VOLT AMPERE
1 0,5 ± 0,05 V 0,044 ± 1 A
2 0,6 ± 0,05 V 0,054 ± 1 A
3 0,7 ± 0,05 V 0,064 ± 1 A
4 0,8 ± 0,05 V 0,074 ± 1 A
5 0,9 ± 0,05 V 0,084 ± 1 A
F. PEMBAHASAN
Menurut praktikum yang sudah dilakukan, didapatkan 4 tabel data yaitu tabel
pengukuran hambatan dalam amperemeter dengan voltmeter, tabel pengukuran hambatan
dalam amperemeter dengan Rb, tabel pengukuran hambatan dalam voltmeter dengan
amperemeter dan tabel pengukuran hambatan dalam voltmeter dengan Rb.
Pada tabel pertama yaitu berisi data pengukuran hambatan dalam amperemeter
dengan Rb. Terdapat data I1 dan I2 dengan masing-masing data sebanyak 5 kali pengulangan.
Yang membedakan I1 dengan I2 adalah ada dan tidaknya Rb pada rangkaian. I1 adalah data
yang tanpa menggunakan Rb, sedangkan I2 adalah data yang menggunakan Rb. Pada tabel ini
terdapat 3 perhitungan yaitu mencari RA (nilai hambatan amperemeter), SRA (nilai ralat), dan
RRA (ketidakpastian relatif amperemeter). Pada tabel pertama ini memiliki komponen
data pelengkap lainnya seperti Rb senilai 0,82 Ω, skala max I sebesar 5 dan batas I
sebesar 500 mA atau 0,5 A. Perhitungan dan hasil sudah terlampir di lampiran.
Pada tabel kedua yaitu berisi data pengukuran hambatan dalam amperemeter
dengan voltmeter. Terdapat data I1 sampai I5 dan V1 sampai V5.Pada tabel ini terdapat 3
perhitungan yaitu mencari RA (nilai hambatan amperemeter), SRA (nilai ralat), dan RRA
(ketidakpastian relatif amperemeter). Tabel kedua ini memiliki komponen data
pelengkap lainnya seperti batas I sebesar 500 mA atau 0,5 A, skala max I yaitu 5,
batas V sebesar 100 mV atau 0,1 V, dan skala max V yaitu 100. Perhitungan dan hasil
sudah terlampir di lampiran.
Pada tabel ketiga yaitu berisi data pengukuran hambatan dalam amperemeter dengan
Rb. Terdapat data V1 dan V2 dengan masing-masing data sebanyak 5 kali pengulangan. Yang
membedakan V1 dengan V2 adalah ada dan tidaknya Rb pada rangkaian. V1 adalah data yang
tanpa menggunakan Rb, sedangkan V2 adalah data yang menggunakan Rb. Pada tabel ini
terdapat 3 perhitungan yaitu mencari RV (nilai hambatan voltmeter), SRV (nilai ralat), dan RRV
(ketidakpastian relatif voltmeter). Pada tabel pertama ini memiliki komponen data
pelengkap lainnya seperti Rb senilai 27000 Ω, skala max V sebesar 300 dan batas V
sebesar 3 V. Perhitungan dan hasil sudah terlampir di lampiran.
Pada tabel keempat yaitu berisi data pengukuran hambatan dalam voltmeter
dengan amperemeter. Terdapat data V1 sampai V5 dan I1 sampai I5.Pada tabel ini
terdapat 3 perhitungan yaitu mencari RV (nilai hambatan amperemeter), SRV (nilai ralat), dan
RRV (ketidakpastian relatif voltmeter). Tabel kedua ini memiliki komponen data
pelengkap lainnya seperti batas V sebesar 3 V, skala max V yaitu 300, batas I sebesar
100 mA atau 0,1 A, dan skala max V yaitu 100. Perhitungan dan hasil sudah terlampir
di lampiran.
Variabel yang memengaruhi data yaitu sebagai berikut.
a. Tabel 1
Variabel Bebas = Hambatan geser
Variabel Kontrol = Bangku hambat, sumber tegangan
Variabel Terikat = Kuat arus
b. Tabel 2 dan 4
Variabel Bebas = Hambatan geser
Variabel Kontrol = Sumber tegangan
Variabel Terikat = Kuat arus, tegangan
c. Tabel 3
Variabel Bebas = Hambatan geser
Variabel Kontrol = Sumber tegangan
Variabel Terikat = Tegangan
G. KESIMPULAN
1. Menentukan hambatan dalam amperemeter dapat menggunakan 2 cara yaitu yang
pertama pengukuran secara langsung dengan voltmeter yang menggunakan rumus
sebagai berikut.
𝑉
RA
𝐼
Dan yang kedua pengukuran secara bertahap dengan tambahan resistor atau
hambatan sebesar 0,82Ω yang menggunakan rumus sebagai berikut.
𝐼1−𝐼2
RA RB
𝐼2
𝑉
RV
𝐼
Dan yang kedua pengukuran secara bertahap dengan tambahan resistor atau
hambatan sebesar 27000Ω yang menggunakan rumus sebagai berikut.
𝑉1
RV RB
𝑉1−𝑉2
3. Penggunaan alat ukur amperemeter dan voltmeter harus sesuai dengan prinsip
penggunaan alat tersebut dan cara pembacaan hasil pengukuran dengan
menggunakan amperemeter maupu voltmeter dengan rumus sebagai berikut.
𝑃𝐽
𝑁𝑃 = 𝐵𝑈.
𝑆𝑇
Keterangan :
NP = Nilai Pengukuran
BU = Batas Ukur
PJ = Penunjuk Jarum
ST = Skala Tertinggi
H. DAFTAR RUJUKAN
o Fadjar, Purwanto & Warnana, Desa. 2011. Alat Ukur Listrik. Universitas Terbuka.
o Sutrisno. tt. Amperemeter, Voltmeter, dan Avometer. Universitas Pendidikan
Indonesia.
o Khasanah, R . U. 2013. Amperemeter dan Voltmeter.
o Suprianto. 2015. Alat Ukur dan Komponen Elektronik.
LAMPIRAN
Lampiran 1
ANALISIS DATA
V1 V2 V3 V4 V5
Jawab R A1 RA2 R A3 RA4 R A5
I1 I2 I3 I4 I5
0,016V 0,018V 0,022V 0,024V 0,048V
0,120 A 0,140 A 0,165 A 0,270 A 0,360 A
0,133Ω 0,128Ω 0,133Ω 0,089Ω 0,133Ω
2
RA1 2 RA 2
2
RA 2 RA 2
2 2
2
RA1 2 RA 2
2 2
RA 2 RA 2
2
SRA3 . .V . .I SRA 4 . .V . .I
V1 3 I 3 V1 3 I 3
2 2 2 2
1 2 V 2 1 2 V 2
. .V 32 . .I . .V 42 . .I
I3 3 I3 3 I4 3 I4 3
2 2 2 2
1 2 0,022 2 1 2 0,024 2
. .1 . .0,05 . .1 . .0,05
0,165 3 0,1652 3 0,270 3 0,270 2 3
4,040404040404 0,0269360269 2,469135802469 0,0109739369
4,067340067304 2,480109739369
2
RA 2 RA 2
2
SRA1 SRA2
RRA1 .100% RRA2 .100%
RA1 RA2
5,592592592555 4,78911564305
.100% .100%
0,133 0,128
42,1% 37,4%
SRA3 SRA4
RRA3 .100% RRA4 .100%
R A3 RA4
4,067340067304 2,480109739369
.100% .100%
0,133 0,089
30,6% 27,9%
SRA5
RRA5 .100%
R A5
1,864197530852
.100%
0,133
14,0%
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4
2. PERHITUNGAN BERTAHAP HAMBATAN DALAM AMPEREMETER DENGAN Rb
Ditanya RA ?
S RA ?
RRA ?
I1 I 2 I1 I 2
JAWAB RA1 Rb RA2 Rb
I2 I2
0,12 0,11 0,15 0,13
.0,82 .0,82
0,11 0,13
0,074545454545Ω 0,126153846154Ω
I1 I 2 I1 I 2
R A3 Rb RA4 Rb
I2 I2
0,19 0,17 0,23 0,22
.0,82 .0,82
0,17 0,22
0,096470588235Ω 0,037272727273Ω
I1 I 2
R A5 Rb
I2
0,42 0,37
.0,82
0,37
0,110810810811Ω
2 2 2 2
RA 2 RA 2 RA 2 RA 2
SRA1 . .I1 . .I 2 SRA 2 . .I1 . .I 2
I1 3 I 2 3 I1 3 I 2 3
2 2 2 2
RB 2 I 2 RB 2 I 2
. .I1 12 .Rb. .I 2 . .I1 12 .Rb. .I 2
I2 3 I2 3 I2 3 I2 3
2 2 2 2
0,82 2 0,12 2 0,82 2 0,15 2
. .0,05 2
.0,82. .0,05 . .0,05 2
.0,82. .0,05
0,11 3 0,11 3 0,13 3 0,13 3
0,248484848 0,027107438 0,21025641 0,24260355
0,519559229 0,452859961
2 2 2 2
RA 2 RA 2 RA 2 RA 2
SRA3 . .I1 . .I 2 SRA 4 . .I1 . .I 2
I1 3 I 2 3 I1 3 I 2 3
2 2 2 2
RB 2 I 2 RB 2 I 2
. .I1 12 .Rb. .I 2 . .I1 12 .Rb. .I 2
I2 3 I2 3 I2 3 I2 3
2 2 2 2
0,82 2 0,19 2 0,82 2 0,23 2
. .0,05 2
.0,82. .0,05 . .0,05 2
.0,82. .0,05
0,17 3 0,17 3 0,22 3 0,22 3
0,160784314 0,179700115 0,124242424 0,129889807
0,340484429 0,254132231
2 2
RA 2 RA 2
SRA5 . .I1 . .I 2
I1 3 I 2 3
2 2
RB 2 I 2
. .I1 12 .Rb. .I 2
I2 3 I2 3
2 2
0,82 2 0,42 2
. .0,05 2
.0,82. .0,05
0,37 3 0,37 3
0,073873874 0,08385683
0,157730704
SRA1 SRA 2
RRA1 .100% RRA2 .100%
RA1 RA2
0,519559229 0,452859961
.100% .100%
0,074545454545 0,126153846154
6,97% 3,59%
SRA3 SRA 4
RRA3 .100% RRA4 .100%
R A3 RA4
0,340484429 0,254132231
.100% .100%
0,096470588235 0,037272727273
3,53% 6,82%
SRA5
RRA5 .100%
R A5
0,157730704
.100%
0,110810810811
1,42%
GRAFIK 2. HUBUNGAN BERTAHAP HAMBATAN
DALAM AMPEREMETER DENGAN Rb
0.4
0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45
3. PERHITUNGAN HAMBATAN DALAM VOLTMETER DENGAN Rb
Ditanya : SRV ?
RV ?
RRV ?
JAWAB V1
RV 1 .RB V1
RV 2
V1
: V1 V2 RV 2 .RB .RB
V1 V2 V1 V2
0,70
.27000 1,00
1,40
0,70 0,58 .27000 .27000
1,00 0,80 1,40 1,00
157500 94500
135000
V1 V1
RV 2 .RB RV 2 .RB
V1 V2 V1 V2
2,00 2,50
.27000 .27000
2,00 1,15 2,50 1,32
63529,4 57203,4
2 2
Rv 2 R 2
SRv1 . .V1 v . .V2
V1 3 V2 3
2 2
V2 2 V1 2
.RB . .V1 .RB . .V1
(V1 V2 ) 2
3 (V1 V2 ) 2
3
2 2
0,58 2 0,70 2
.27000. .0,05 .27000. .0,05
(0,70 0,58) 2
3 (0,70 0,58) 2
3
36250 43750
80000
2 2
Rv 2 R 2
SRv 2 . .V1 v . .V2
V1 3 V2 3
2 2
V2 2 V1 2
.RB . .V1 .RB . .V1
(V1 V2 ) 2
3 (V1 V2 ) 2
3
2 2
0,80 2 1,00 2
.27000. .0,05 .27000. .0,05
(1,00 0,80) 2
3 (1,00 0,80) 2
3
18000 22500
40500
2 2
Rv 2 R 2
SRv 3 . .V1 v . .V2
V1 3 V2 3
2 2
V2 2 V1 2
.RB . .V1 .RB . .V1
(V1 V2 ) 2
3 (V1 V2 ) 2
3
2 2
1,00 2 1,40 2
.27000. .0,05 .27000. .0,05
(1,40 1,00) 2
3 (1,40 1,00) 2
3
5625 7875
13500
2 2
Rv 2 R 2
SRv 4 . .V1 v . .V2
V1 3 V2 3
2 2
V2 2 V1 2
.RB . .V1 .RB . .V1
(V1 V2 ) 2
3 (V1 V2 ) 2
3
2 2
1,15 2 2,00 2
.27000. .0,05 .27000. .0,05
(2,00 1,15) 2
3 (2,00 1,15) 2
3
1432,525952 2491,349481
3932,875433
2 2
Rv 2 R 2
SRv 5 . .V1 v . .V2
V1 3 V2 3
2 2
V2 2 V1 2
.RB . .V1 .RB . .V1
(V1 V2 ) 2
3 (V1 V2 ) 2
3
2 2
1,32 2 2,50 2
.27000. .0,05 .27000. .0,05
(2,50 1,32) 2
3 (2,50 1,32) 2
3
853,2031026 1615,914967
2469,11807
SRV 1 SRV 2 SRV 3
RRV 1 .100% RRV 2 .100% RRV 3 .100%
RV 1 RV 2 RV 3
80000 40500 13500
.100% .100% .100%
157500 135000 94500
0,51% 0,30% 0,14%
SRV 4 SRV 5
RRV 4 .100% RRV 5 .100%
RV 4 RV 5
3923,875433 2469,11807
.100% .100%
63529,4 57203,4
0,06% 0,04%
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
4. PERHITUNGAN LANGSUNG HAMBATAN DALAM VOLTMETER DENGAN
AMPEREMETER
V1 V2 V3 V4 V5
Jawab R A1 RA2 Rv 3 Rv 4 RV 5
I1 I2 I3 I4 I5
0,5V 0,6V 0,7V 0,8V 0,9V
0,044 A 0,054 A 0,064 A 0,074 A 0,084 A
11,364Ω 11,111Ω 10,937Ω 10,811Ω 10,714Ω
2
RA1 2 RA 2
2
RA 2 RA 2
2 2
SRV 1 . .V . .I SRV 2 . .V . .I
V1 3 I 3 V 3 I 3
2 2 2 2
1 2 V 2 1 2 V 2
. .V 12 . .I . .V 22 . .I
I1 3 I1 3 I2 3 I2 3
2 2 2 2
1 2 0,5 2 1 2 0,6 2
. .1 . .0,05 . .1 . .0,05
0,044 3 0,044 2 3 0,054 3 0,054 2 3
15,15151515 8,608815427 12,34567901 6,858710562
23,76033058 19,20438957
2
RA 2 RA 2
2 2
RA1 2 RA 2
2
SRV 1 SRV 2
RRV 1 .100% RRV 2 .100%
RV 1 RV 2
23,76033058 19,20438957
.100% .100%
11,364 11,111
2,09% 1,73%
SRV 3 SRV 4
RRV 3 .100% RRV 4 .100%
RV 3 RV 4
16,113228125 13,87874361
.100% .100%
10,937 10,811
1,47% 1,28%
SRV 5
RRV 5 .100%
RV 5
12,18820862
.100%
10,714
1,14%