Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS NODE

Analisis node berprinsip pada Hukum Kirchoff I (KCL=Kirchoff Current Law atau
Hukum Arus Kirchoff = HAK )

dimana

jumlah arus yang masuk dan keluar dari suatu titik percabangan akan sama
dengan nol, dimana tegangan merupakan parameter yang tidak diketahui. Atau
analisis node lebih mudah jika pencatunya semuanya adalah sumber arus.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada analisis node, yaitu :

Tentukan node referensi sebagai ground (potensial nol).

Tentukan node voltage, yaitu tegangan antara node non

referensi dan ground.

Asumsikan tegangan node yang sedang diperhitungkan lebih

tinggi daripada tegangan node manapun, sehingga arah arus

keluar dari node tersebut positif.

Jika terdapat N node, maka jumlah node voltage adalah (N-1).

Jumlah node voltage ini sama dengan banyaknya persamaan

yang dihasilkan (N-1).

Analisis node mudah dilakukan bila pencatunya berupa sumber

arus. Apabila pada rangkaian tersebut terdapat sumber tegangan,

maka sumber tegangan tersebut diperlakukan sebagai

supernode, yaitu menganggap sumber tegangan tersebut

sebagai satu node.


Langkah menentukan persamaan tegangan node :

Sumber harus merupakan sumber arus

Dipilih satu node sebagai node referensi

Arah arus dari sumber arus

Menuju titik node arus +

Meninggalkan titik node arus -

CONTOH

Berapa banyak node atau persamaan ?

JAWAB :

Node 1 :

Persamaan 1 :
Node 2 :

Persamaan 2 :

Node 3 :

Persamaan 3 :

3 pesamaan seluruhnya :
Aturan cramer ( opsional ) :
SUPERNODE

Jika disana ada beberapa sumber tegangan DC di antara 2 node, salah satunya
mungkin mendapatkan masalah ketika mencoba memakai HAK antara 2 node
disarankan menggunakan supernode !!!
ANALISIS MESH (LOOP)

Arus loop adalah arus yang dimisalkan mengalir dalam suatu loop (lintasan
tertutup). Arus loop sebenarnya tidak dapat diukur (arus permisalan).

Berbeda dengan analisis node, pada analisis ini berprinsip pada Hukum Kirchoff II
(KVL = Kirchoff Voltage Law atau Hukum Tegangan Kirchoff = HTK)

dimana

jumlah tegangan pada satu lintasan tertutup sama dengan nol atau arus
merupakan parameter yang tidak diketahui.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

Buatlah pada setiap loop arus asumsi yang melingkari loop.

Pengambilan arus loop terserah kita yang terpenting masih dalam

satu lintasan tertutup. Arah arus dapat searah satu sama lain

ataupun berlawanan baik searah jarum jam maupun berlawanan

dengan arah jarum jam.

Biasanya jumlah arus loop menunjukkan jumlah persamaan arus

yang terjadi.

Metoda ini mudah jika sumber pencatunya adalah sumber

tegangan.

Jumlah persamaan = Jumlah cabang Jumlah junction + 1

Apabila ada sumber arus, maka diperlakukan sebagai supermesh.

Pada supermesh, pemilihan lintasan menghindari sumber arus

karena pada sumber arus tidak diketahui besar tegangan

terminalnya.
CONTOH

Gunakan analisis Mesh untuk


menentukan Vx

I1 = 3A, I2 = 2A, I3 = 3A

Vx = 3(I3-I2) = 3V
SUPERMESH

Ketika sumber arus berada dalam suatu jaringan, Gunakan supermesh dari 2
mesh yang

terbagi sumber arus

CONTOH
I1 = 9A

I2 = 2.5A

I3 = 2A

Vx = 3(I3-I2) = -1.5V

SUPERPOSISI

Prinsip superposisi : Dalam suatu rangkaian elektrik yang komplek, maka


besarnya tegangan/arus pada unsur rangkaian sama dengan penjumlahan
tegangan/arus akibat masing-masing sumber secara tersendiri

TEOREMA SUPERPOSISI

Pada teorema ini hanya berlaku untuk rangkaian yang bersifat linier, dimana
rangkaian linier adalah suatu rangkaian dimana persamaan yang muncul akan
memenuhi jika y = kx,

dimana k = konstanta dan x = variabel.

Dalam setiap rangkaian linier dengan beberapa buah sumber tegangan atau
sumber arus dapat dihitung dengan cara :

Menjumlah-aljabarkan tegangan atau arus yang disebabkan tiap sumber


independent atau bebas yang bekerja sendiri, dengan semua sumber tegangan
atau arus independent atau bebas lainnya dan diganti dengan impedansi
dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai