Abstrak—Praktikum yang berjudul “Analisa node referensi sebagai ground/ potensial nol, tentukan node
Rangkaian Node dan Mesh” mempunyai tujuan yaitu voltage, yaitu tegangan antara node non referensi dan ground,
untuk mempelajari rangkaian resistif dengan asumsikan tegangan node yang sedang diperhitungkan lebih
menggunakan analisis node dan analisis mesh dan tinggi daripada tegangan node manapun, sehingga arah arus
menguji validitas dari analisis node dan analisis mesh keluar dari node tersebut positif, dan jika terdapat N node,
melalui percobaan, simulasi, dan perhitungan. Prinsip maka jumlah node voltage adalah (N-1). Jumlah node voltage
perhitungan pada supernode berdasarkan Hukum ini akan menentukan banyaknya persamaan yang dihasilkan.
Kirchoff I/ KCL sehingga didapatkan hasil i1 sebesar Analisis node mudah dilakukan bila pencatunya berupa
0,1062 mA, i2 sebesar 2,4469 mA, i3 sebesar 1,4121, i4 sumber arus. Apabila pada rangkaian tersebut terdapat
sumber tegangan, maka sumber tegangan tersebut
sebesar 0,9236, sedangkan untuk tegangan Vb sebesar
diperlakukan sebagai supernode, yaitu menganggap sumber
9,241, dan Vc sebesar 4,2362. Untuk perhitungan pada
tegangan tersebut dianggap sebagai satu node [1].
supermesh menggunakan prinsip pada Hukum Kirchoff
Arus loop adalah arus yang dimisalkan mengalir dalam
II/KVL didapatkan hasil i1 sebesar 2,0754, i2 sebesar suatu loop (lintasan tertutup). Arus loop sebenarnya tidak
1,2677, dan i3 sebesar 2,191. Dan terakhir dilakukan dapat diukur (arus permisalan). Berbeda dengan analisis
perhitungan error pada supermesh didapatkan hasil node, pada analisis ini berprinsip pada Hukum Kirchoff
sebesar 99,3%,45,4%, dan 98,1%. Metode analisis mesh II/KVL dimana jumlah tegangan pada satu lintasan tertutup
dan node terbukti efektif dalam menentukan tegangan samadengan nol atau arus merupakan parameter yang tidak
dan arus dalam sebuah rangkaian , seperti yang diketahui. Analisis ini dapat diterapkan pada rangkaian
diperlihatkan oleh hasil pengukuran dan perhitungan sumber searah/ DC maupun sumber bolak-balik/ AC. Hal-hal
yang tidak jauh beda. yang perlu diperhatikan : buatlah pada setiap loop arus asumsi
yang melingkari loop, pengambilan arus loop terserah kita
Kata Kunci— Hukum Kirchoff, Hukum Ohm, Hukum yang terpenting masih dalam satu lintasan tertutup. Arah arus
Superposisi, Mesh, Node. dapat searah satu sama lain ataupun berlawanan baik searah
jarum jam maupun berlawanan dengan arah jarum jam,
I. PENDAHULUAN biasanya jumlah arus loop menunjukkan jumlah persamaan
arus yang terjadi, metoda ini mudah jika sumber pencatunya
P ERKEMBANGAN ilmu pengetahuan dan teknologi telah
merambat ke perkembangan alat-alat elektronika.
Berbagai penelitian dan ekserimen dilakukan hingga
adalah sumber tegangan, dan jumlah persamaan = Jumlah
cabang – Jumlah junction + 1. Apabila ada sumber arus, maka
diperlakukan sebagai supermesh. Pada supermesh, pemilihan
menghasilkan piranti-pitanri baru yang berguna untuk lintasan menghindari sumber arus karena pada sumber arus
mempermudah pekerjaan manusia. Seiring munculnya tidak diketahui besar tegangan terminalnya [1].
piranti-piranti baru, muncul pula rangkaian-rangkaian baru Prinsip superposisi menyatakan bahwa respon tegangan
yang lebih rumit dan tidak dapat diselesaikan dengan atau arus yang diinginkan pada setiap titik didalam rangkaian
menggunakan hukum dasar seperti Hukum Ohm atau Hukum linier yang mempunyai lebih dari satu sumber bebas didapat
Kirchoff biasa,dan harus diselesaikan menggunakan teknik sebagai jumlah respon yang disebabkan oleh setiap sumber
analisa lain seperti teknik analisa node atau mesh. Untuk bebas yang beker ja sendiri-sendiri [2]. Pada teorema ini
itulah dilakukan percobaan Teknik Analisa Node dan Mesh hanya berlaku untuk rangkaian yang bersifat linier, dimana
ini, agar dapat mempelajari rangkaian resistif dengan rangkaian linier adalah suatu rangkaian dimana persamaan
menggunakan analisa node dan mesh, serta dapat menguji yang muncul akan memenuhi jika y = kx, dimana k =
validitas dari analisa nodedan analisa mesh melalui konstanta dan x = variabel. Dalam setiap rangkaian linier
eksperimen dan perhitungan. dengan beberapa buah sumber tegangan/ sumber arus dapat
dihitung dengan cara : “Menjumlah aljabarkan tegangan/
Node atau titik simpul adalah titik pertemuan dari dua atau
arus yang disebabkan tiap sumber independent/ bebas yang
lebih elemen rangkaian. Junction atau titik simpul utama atau
bekerja sendiri, dengan semua sumber tegangan/ arus
titik percabangan adalah titik pertemuan dari tiga atau lebih
independent/ bebas lainnya diganti dengan tahanan
elemen rangkaian. Analisis node berprinsip pada Hukum
dalamnya”. Pengertian dari teorema diatas bahwa jika
Kirchoff I/ KCL dimana jumlah arus yang masuk dan keluar
terdapat n buah sumber bebas maka dengan teorema
dari titik percabangan akan samadengan nol, dimana
superposisi samadengan n buah keadaan rangkaian yang
tegangan merupakan parameter yang tidak diketahui. Atau
dianalisis, dimana nantinya n buah keadaan tersebut akan
analisis node lebih mudah jika pencatunya semuanya adalah
dijumlahkan. Jika terdapat beberapa buah sumber tak bebas
sumber arus. Analisis ini dapat diterapkan pada sumber
maka tetap saja teorema superposisi menghitung untuk n
searah/ DC maupun sumber bolak-balik/ AC. Beberapa hal
buah keadaan dari n buah sumber yang bebasnya. Rangkaian
yang perlu diperhatikan pada analisis node, yaitu : tentukan
linier tentu tidak terlepas dari gabungan rangkaian yang
Tsamarah Insyirah-5001201155-Analisa Node dan Mesh-Hal 1-6 2
digunakannya Kirchhoff’s Law. Sedangkan langkah kerja karena eror yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti,
yang ke-2 untuk rangkaian supermesh diawali dengan toleransi komponen, di mana komponen-komponen dalam
siapkan alat dan bahan kemudian dirangkai seperti pada rangkaian nyata sering kali memiliki deviasi dari nilai-nilai
gambar 1. Kedua, mengukur arus pada node, yaitu i1,i2,i3, dan nominal yang diharapkan Pengukuran yang tidak akurat juga
i4. Ketiga, setelah mendapatkan arus, terkahir nilainya dapat menyebabkan kesalahan, terutama jika nilai resistansi
dibandingkan dengan perhitungan teoritis analisis supermesh. atau sumber daya yang digunakan dalam analisis tidak sesuai
Di percobaan rangkaian supernode menggunakan 4 buah dengan nilai sebenarnya Selain itu, efek non-ideal pada.
resistor (1KΩ, 2KΩ, 3KΩ, 10KΩ) dimana didapatkan data komponen, seperti resistansi internal pada resistor, yang
pengukuran untuk i1 sebesar 0,753 mA, i2 sebesar 0,752 mA, sering diabaikan dalam analisis teoritis, dapat berkontribusi
i3 sebesar 0,811 mA, dan i4 sebesar 0,410 mA. Sedangkan pada perbedaan hasil. Model yang sederhana dan asumsi
pengukuran untuk nilai tegangan V1 sebesar 9,13 V, V2 dalam analisis teoritis mungkin tidak selalu mencerminkan
sebesar 6,00 V, dan V3 sebsar 0,95 V. Kemudian dilakukan situasi praktis secara akurat, yang dapat menghasilkan
perhitungan untuk arus dan tegangan dengan menggunakan ketidaksesuaian. Juga, perubahan waktu, kondisi lingkungan
rumus Hukum Kirchoff I/ KCL dan didapatkan hasil i1 seperti suhu, dan faktor-faktor lingkungan lainnya dapat
sebesar 0,1062 mA, i2 sebesar 2,4469 mA, i3 sebesar 1,4121, memengaruhi kinerja komponen serta hasilnya.
i4 sebesar 0,9236, sedangkan untuk tegangan Vb sebesar
9,241, dan Vc sebesar 4,2362. Di percobaan rangkaian
supermesh menggunakan 5 buah resistor (1KΩ, 10KΩ,
IV. KESIMPULAN
10KΩ, 1KΩ, dan 1KΩ) dimana didapatkan data pengukuran
untuk i1 sebesar 0,014 mA, i2 sebesar 0,692 mA, dan i3 sebesar Pada praktikum dengan judul “Analisa Rangkaian Node
0,022 mA. Kemudian dilakukan perhitungan untuk arus dan Mesh” terdapat beberapa kesimpulan, sebagai berikut :
dengan menggunakan rumus Hukum Kirchoff II/ KVL dan 1. Sebuah rangkaian resistif adalah jenis rangkaian yang
didapatkan hasil i1 sebesar 2,0754 mA, i2 sebesar 1,2677 mA, menunjukkan hubungan linier antara besarnya
dan i3 sebesar 2,191. tegangan dan besarnya arus yang mengalir
Dalam rangkaian, selain adanya arus listrik juga ada yang melaluinya. Rangkaian resistif mematuhi prinsip
namanya tegangan yaitu jumlah energi yang dibutuhkan superposisi, yang berarti bahwa analisisnya dapat
untuk memindahkan suatu muatan listrik dari suatu tempat ke dilakukan menggunakan metode analisis node dan
tempat lain Semakin tinggi tegangan, maka semakin tinggi mesh.
pula energi yang dibutuhkan untuk memindahkan muatan 2. Metode analisis mesh dan node terbukti efektif dalam
listrik Tegangan listrik juga dapat didefinisikan sebagai menentukan tegangan dan arus dalam sebuah
perbedaan potensial listrik antara dua titik pada suatu rangkaian , seperti yang diperlihatkan oleh hasil
rangkaian listrik. Tegangan juga sering disebut juga beda pengukuran dan perhitungan yang tidak jauh beda.
potensial karena pada dasarnya tegangan listrik adalah kan
beda perennial antara dua titik. Tegangan listrik adalah
besaran skalar yang memiliki satuan Volt atau biasa dangkan
dengan V Adapula yang namanya sumber ngan dan lage
droge perbedaan utama antara keduanya adalah hava sumber
tegangan adalah sumber daya yang mediakan Angangan
tetap, sementara voltage drop adalah pengurangan tegangan
yang terjadi dalam rangkaian karena resistant din arus yang
mengalir melalui komponen atau Landkor Foltage drop dapat
mengurangi tegangan yang dienma oleh peralatan atau
komponen akhir dalam rangkaian dan harus diperhitungkan
agar rangkaian berfungsi dengan baik.
Arus dan tegangan yang terjadi pada kedua rangkaian
tersebut belum sesuai dengan hukum kirchhoff arus yang
masuk tidak sama dengan arus yang keluar pada suatu node,
sedangkan jumlah tegangan pada suatu loop tertentu tidak
sama dengan nol. Dalam analisis mesh, jumlah persamaan
yang diperlukan sama dengan jumlah loop tertutup dalam
rangkaian Setiap loop menyumbang satu persamaan. Dalam
analisis node, jumlah persamaan yang dibutuhkan sama
dengan jumlah simpul (kecuali simpul referensi) dalam
rangkaian. Jika simpul referensi dipilih dengan baik, maka
satu simpul dianggap memiliki potensial nol dan tidak
memberikan persamaan tambahan. Validitas analis
bergantung pada pemahaman yang baik tentang aturan
Kirchhoff dan pemilihan simpul referensi yang sesuai dalam
analisis node dari data yang telah didapat, terjadi perbedaan
amtara pengukuran dan perhitungan hal tersebut terjadi
Tsamarah Insyirah-5001201155-Analisa Node dan Mesh-Hal 1-6 5
LAMPIRAN
Tabel 1.
Hasil pengukuran arus dan tegangan pada supernode
I1 I2 V1 V2 V3
I3 (MA) I4 (MA)
(mA) (MA) (V) (V) (V)
0,753 0,752 0,811 0,410 9,13 6,00 0,95
Tabel 2.
Hasil pengukuran arus pada supermesh
I1 (mA) I2 (MA) I3 (MA)
Tabel 3.
Hasil perhitungan arus dan tegangan pada supernode
I1 I2 I3 I4
V2 (V) V3 (V)
(mA) (MA) (MA) (MA)
0,1062 2,4469 1,4121 0,9236 9,241 4,2362
Tabel 4.
Hasil perhitungan arus pada supermesh
I1 (mA) I2 (MA) I3 (MA)
Tabel 5.
Hasil perhitungan error pada supermesh
Error 1 ERROR 2 ERROR 3
99,3% 45,4% 98,1%
DAFTAR PUSTAKA
[1] Ramadhani,Mohamad.2005.“Rangkaian Listrik (Revisi)”.Sekolah
Tinggi Teknologi Telkom : Bandung.
[2] Asran.2014.”Bahan Ajar Rangkaian Listrik 1”.Universitas
Malikussaleh : Aceh .
[3] Nave, C. R. 2021. HyperPhysics Concepts: Electric Current.Georgia
State University : USA.
Tsamarah Insyirah-5001201155-Analisa Node dan Mesh-Hal 1-6 7