Anda di halaman 1dari 7

Tsamarah Insyirah-5001201155-Analisa Node dan Mesh-Hal 1-6 1

Analisa Rangkaian Node dan Mesh


Tsamarah Insyirah, Zufar Amaanaturraafi, Iim Fatimah
Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Analitika Data, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: tsamarahinsyirah07@gmail.com

Abstrak—Praktikum yang berjudul “Analisa node referensi sebagai ground/ potensial nol, tentukan node
Rangkaian Node dan Mesh” mempunyai tujuan yaitu voltage, yaitu tegangan antara node non referensi dan ground,
untuk mempelajari rangkaian resistif dengan asumsikan tegangan node yang sedang diperhitungkan lebih
menggunakan analisis node dan analisis mesh dan tinggi daripada tegangan node manapun, sehingga arah arus
menguji validitas dari analisis node dan analisis mesh keluar dari node tersebut positif, dan jika terdapat N node,
melalui percobaan, simulasi, dan perhitungan. Prinsip maka jumlah node voltage adalah (N-1). Jumlah node voltage
perhitungan pada supernode berdasarkan Hukum ini akan menentukan banyaknya persamaan yang dihasilkan.
Kirchoff I/ KCL sehingga didapatkan hasil i1 sebesar Analisis node mudah dilakukan bila pencatunya berupa
0,1062 mA, i2 sebesar 2,4469 mA, i3 sebesar 1,4121, i4 sumber arus. Apabila pada rangkaian tersebut terdapat
sumber tegangan, maka sumber tegangan tersebut
sebesar 0,9236, sedangkan untuk tegangan Vb sebesar
diperlakukan sebagai supernode, yaitu menganggap sumber
9,241, dan Vc sebesar 4,2362. Untuk perhitungan pada
tegangan tersebut dianggap sebagai satu node [1].
supermesh menggunakan prinsip pada Hukum Kirchoff
Arus loop adalah arus yang dimisalkan mengalir dalam
II/KVL didapatkan hasil i1 sebesar 2,0754, i2 sebesar suatu loop (lintasan tertutup). Arus loop sebenarnya tidak
1,2677, dan i3 sebesar 2,191. Dan terakhir dilakukan dapat diukur (arus permisalan). Berbeda dengan analisis
perhitungan error pada supermesh didapatkan hasil node, pada analisis ini berprinsip pada Hukum Kirchoff
sebesar 99,3%,45,4%, dan 98,1%. Metode analisis mesh II/KVL dimana jumlah tegangan pada satu lintasan tertutup
dan node terbukti efektif dalam menentukan tegangan samadengan nol atau arus merupakan parameter yang tidak
dan arus dalam sebuah rangkaian , seperti yang diketahui. Analisis ini dapat diterapkan pada rangkaian
diperlihatkan oleh hasil pengukuran dan perhitungan sumber searah/ DC maupun sumber bolak-balik/ AC. Hal-hal
yang tidak jauh beda. yang perlu diperhatikan : buatlah pada setiap loop arus asumsi
yang melingkari loop, pengambilan arus loop terserah kita
Kata Kunci— Hukum Kirchoff, Hukum Ohm, Hukum yang terpenting masih dalam satu lintasan tertutup. Arah arus
Superposisi, Mesh, Node. dapat searah satu sama lain ataupun berlawanan baik searah
jarum jam maupun berlawanan dengan arah jarum jam,
I. PENDAHULUAN biasanya jumlah arus loop menunjukkan jumlah persamaan
arus yang terjadi, metoda ini mudah jika sumber pencatunya
P ERKEMBANGAN ilmu pengetahuan dan teknologi telah
merambat ke perkembangan alat-alat elektronika.
Berbagai penelitian dan ekserimen dilakukan hingga
adalah sumber tegangan, dan jumlah persamaan = Jumlah
cabang – Jumlah junction + 1. Apabila ada sumber arus, maka
diperlakukan sebagai supermesh. Pada supermesh, pemilihan
menghasilkan piranti-pitanri baru yang berguna untuk lintasan menghindari sumber arus karena pada sumber arus
mempermudah pekerjaan manusia. Seiring munculnya tidak diketahui besar tegangan terminalnya [1].
piranti-piranti baru, muncul pula rangkaian-rangkaian baru Prinsip superposisi menyatakan bahwa respon tegangan
yang lebih rumit dan tidak dapat diselesaikan dengan atau arus yang diinginkan pada setiap titik didalam rangkaian
menggunakan hukum dasar seperti Hukum Ohm atau Hukum linier yang mempunyai lebih dari satu sumber bebas didapat
Kirchoff biasa,dan harus diselesaikan menggunakan teknik sebagai jumlah respon yang disebabkan oleh setiap sumber
analisa lain seperti teknik analisa node atau mesh. Untuk bebas yang beker ja sendiri-sendiri [2]. Pada teorema ini
itulah dilakukan percobaan Teknik Analisa Node dan Mesh hanya berlaku untuk rangkaian yang bersifat linier, dimana
ini, agar dapat mempelajari rangkaian resistif dengan rangkaian linier adalah suatu rangkaian dimana persamaan
menggunakan analisa node dan mesh, serta dapat menguji yang muncul akan memenuhi jika y = kx, dimana k =
validitas dari analisa nodedan analisa mesh melalui konstanta dan x = variabel. Dalam setiap rangkaian linier
eksperimen dan perhitungan. dengan beberapa buah sumber tegangan/ sumber arus dapat
dihitung dengan cara : “Menjumlah aljabarkan tegangan/
Node atau titik simpul adalah titik pertemuan dari dua atau
arus yang disebabkan tiap sumber independent/ bebas yang
lebih elemen rangkaian. Junction atau titik simpul utama atau
bekerja sendiri, dengan semua sumber tegangan/ arus
titik percabangan adalah titik pertemuan dari tiga atau lebih
independent/ bebas lainnya diganti dengan tahanan
elemen rangkaian. Analisis node berprinsip pada Hukum
dalamnya”. Pengertian dari teorema diatas bahwa jika
Kirchoff I/ KCL dimana jumlah arus yang masuk dan keluar
terdapat n buah sumber bebas maka dengan teorema
dari titik percabangan akan samadengan nol, dimana
superposisi samadengan n buah keadaan rangkaian yang
tegangan merupakan parameter yang tidak diketahui. Atau
dianalisis, dimana nantinya n buah keadaan tersebut akan
analisis node lebih mudah jika pencatunya semuanya adalah
dijumlahkan. Jika terdapat beberapa buah sumber tak bebas
sumber arus. Analisis ini dapat diterapkan pada sumber
maka tetap saja teorema superposisi menghitung untuk n
searah/ DC maupun sumber bolak-balik/ AC. Beberapa hal
buah keadaan dari n buah sumber yang bebasnya. Rangkaian
yang perlu diperhatikan pada analisis node, yaitu : tentukan
linier tentu tidak terlepas dari gabungan rangkaian yang
Tsamarah Insyirah-5001201155-Analisa Node dan Mesh-Hal 1-6 2

Gambar 1. Skema rangkaian supermesh


Gambar 2. Skema rangkaian supernode
mempunyai sumber independent atau sumber bebas, sumber
dependent / sumber tak bebas linier (sumber dependent arus/ untuk pemberi tegangan DC pada rangkaian. Dan terakhir ada
tegangan sebanding dengan pangkat satu dari tegangan/ arus 4 buah resistor (1KΩ, 2KΩ, 3KΩ, 10KΩ) untuk pemberi
lain, atau sebanding dengan jumlah pangkat satu besaran- hambatan pada rangkaian.
besaran tersebut) dan elemen resistor (R), induktor (L), dan
B. Skema alat
kapasitor (C) [1].
Hukum Ohm adalah salah satu hukum dasar dalam ilmu Pada praktikum dengan judul “Analisa Rangkaian Node
fisika yang menjelaskan hubungan antara arus listrik, beda dan Mesh” terdapat skema alat yang dapat dilihat pada
potensial dan resistansi pada suatu bahan konduktor. Hukum Gambar 1 dan Gambar 2.
Ohm menyatakan bahwa arus listrik yang mengalir melalui C. Langkah kerja
suatu bahan linear terhadap beda potensial antara kedua ujung Pada praktikum dengan judul “Analisa Rangkaian Node
bahan tersebut. Secara matematis, Hukum Ohm dapat dan Mesh” terdapat 2 langkah kerja yang terdiri dari
dirumuskan sebagai : supernode dan supermesh, yaitu
I= (1) a. Supernode
Pertama siapkan alat dan bahan kemudian dirangkai
Dimana, I adalah arus listrik yang mengalir melalui bahan Seperti pada gambar 2. Kedua, mengukur arus-arus
konduktor, diukur dalam satuan ampere (A). V adalah beda pada node, yaitu i1,i2,i3,dan i4. Ketiga, mengukur
potensial antara kedua ujung bahan konduktor, diukur dalam
tegangan pada node Va,Vb,dan Vc. Keempat, arus dan
satuan volt (V). R adalah resistansi bahan konduktor, diukur
tegangan yang telah didapat, terakhir nilainya
dalam satuan ohm (Ω). Hukum Ohm memiliki banyak
aplikasi dalam berbagai bidang, termasuk elektronik, dibandingkan dengan perhitungan teoritis analisis
industri, dan teknologi informasi. Contoh aplikasi Hukum supernode dengan digunakannya Kirchhoff’s Law.
Ohm dalam kehidupan sehari-hari antara lain penggunaan b. Supermesh
resistor pada rangkaian elektronik, penggunaan kabel listrik Pertama siapkan alat dan bahan kemudian dirangkai
pada instalasi listrik rumah, dan penggunaan alat pengukur seperti pada gambar 1. Kedua, mengukur arus pada
listrik seperti multimeter [3]. node, yaitu i1,i2,i3, dan i4. Ketiga, setelah mendapatkan
Hukum kirchoff ada 2 macam, yakni hukum I kirchoff dan arus, terkahir nilainya dibandingkan dengan
hukum II kirchoff. Kedua hukum ini sama sama berkaitan perhitungan teoritis analisis supermesh.
dengan listrik beserta rangkaiannya. Pada hukum 1 kirchoff,
D. Flowchart
dijelaskan bahwa pada suatu rangkaian besarnya arus listrik
yang keluar dari rangkaian tersebut bernilai sama dengan Pada praktikum dengan judul “Analisa Rangkaian Node
besarnya arus lisrik total yang masuk dalam rangkaian listrik dan Mesh” adapun diagram alir yang telah tercantum di
tersebut. Sedangkan untuk hukum II kirchoff dijelaskan lampiran pada Gambar 3 dan Gambar 4.
bahwa jumlah/total dari EMF pada suatu loop nilainya sama .
dengan perkalian antara arus listrik dengan hambatan. Maka
dari itu, dari pernyataan masing masing hukum kirchoff
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
didapatkan sautu persamaan yakni sebagai berikut [3].
A. Analisis data
Imasuk = Ikeluar (2) Pada praktikum dengan judul “Analisa Rangkaian Node
ΣE = ΣI.R (3) dan Mesh” pada rangkaian 1 didapatkan nilai arus dan
tegangan yang terdapat di Tabel 1. Sedangkan rangkaian 2
II. METODOLOGI PENELITIAN didapatkan nilai arus yang terdapat di Tabel 2.
A. Alat dan bahan B. Perhitungan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini Pada praktikum dengan judul “Analisa Rangkaian Node
terdiri dari : multimer digital berfungsi untuk mengukur dan Mesh” dilakukan perhitungan sebagai berikut.
parameter listrik seperti tegangan, resistansi, dan arus. a. Pada rangkaian supernode
Kemudian ada project board untuk tempa menguji dan Diketahui : R1 = 1KΩ V2 = 5V
merakit sirkuit elektronika. Ada kabel jumper untuk R2 = 10KΩ V1/Va = 9,13V
penghubung antar komponen pada rangkaian. Lalu catu daya R3 = 3KΩ
Tsamarah Insyirah-5001201155-Analisa Node dan Mesh-Hal 1-6 3

R4 = 2KΩ 99 = 121i1 - 120i2 x130


Ditanya : Nilai i pada setiap node (i1,i2,i3, dan i4) 108 = -131i2 + 130i1 x121
Nilai Vb dan Vc
Jawab : ΣImasuk = ΣIkeluar 12.870 = 15.730i1 – 15.600i2
i1 + i2 = i3 + i4 13.068 = 15.730i1 – 15.851i2
𝑉𝑎 −𝑉𝑏 𝑉 −𝑉 𝑉 𝑉
+ 𝑎 𝑐= 𝑐+ 𝑏 -198 = -251i2
𝑅1 𝑅4 𝑅3 𝑅2
9,13−𝑉𝑏 9,13−𝑉𝑐 𝑉𝑐 𝑉𝑏 i2 = 1,2677 mA
+ = +
1 2 3 10
4,13 − 𝑉𝑐 9,13 − 𝑉𝑐 𝑉𝑐 5 + 𝑉𝑐 Substitusikan i2 ke persamaan (4) sebagai berikut.
+ = +
1 2 3 10 99 = 121i1 - 120i2
Vc = 4,2362V 99 = 121i1 – 120(1,2677)
Vb = 9,241V 99 = 121i1 – 152,124
Kemudian perhitungan i1,i2,i3, dan i4, yaitu : i1 = 2,0754 mA
4,13−4,2362
𝑖1 = = 0,1062 𝑚𝐴
1
9,13 − 4,2362 Substitusikan i2 dan i1 ke persamaan (2) sebagai
𝑖2 = = 2,4469 𝑚𝐴 berikut.
2
4,2362 9 = -11(1,2677) + 1i3 + 10(2,0754)
𝑖3 = = 1,4121 𝑚𝐴 9 = -13,945 + 1i3 + 20,754
3
5 + 4,2362 2,191 = 1i3
𝑖4 = = 0,9236 𝑚𝐴 i3 = 2,191 mA
10
b. Pada rangkaian supermesh Berdasarkan perhitungan yang telah didapatkan dapat
Diketahui : R1 = 1KΩ V2 = 9V dilihat pada tabel 3 dan 4 yang tercantum pada lampiran.
R2 = 10KΩ V1 = 9V Kemudian dilakukan juga perhitungan error sebagai berikut.
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛−ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
R3 = 10KΩ R5 = 1KΩ Error = 𝑥 100%
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
R4 = 1KΩ 0,014−2,0754
Ditanya : Nilai i pada setiap cabang (i1,i2,dan i3) Error = 𝑥 100%
2,0754
Jawab : ΣE + ΣI.R = 0 Error = 0,993%
 Loop 1 Setelah hasil perhtiungan error didapatkan dan
9 = R1. i1 + R2 (i1- i2) + R3 (i1- i3) dicantumkan di tabel 5 dan 6 pada lampiran.
9 = 1. i1 + 10 (i1- i2) + 10 (i1- i3) C. Pembahasan
9 = 21 i1 - 10i2 - 10i3 (1)
Pada praktikum dengan judul “Analisa Rangkaian Node
 Loop 2
dan Mesh” menjelaskan bahwa node atau titik simpul adalah
0 = 9 + R4 (i2- i3) + R2 (i2- i1)
titik pertemuan dari dua atau lebih elemen rangkaian.
0 = 9 + 1 (i2- i3) + 10 (i2- i1)
Junction atau titik simpul utama atau titik percabangan adalah
0 = 9 + 1i2 - 1i3 + 10i2 - 10i1
titik pertemuan dari tiga atau lebih elemen rangkaian.
9 = -1i2 + 1i3 - 10i2 + 10i1
Analisis node berprinsip pada Hukum Kirchoff I/ KCL
9 = -11i2 + 1i3 + 10i1 (2)
dimana jumlah arus yang masuk dan keluar dari titik
 Loop 3
percabangan akan samadengan nol, dimana tegangan
0 = R5.i3 + R4 (i3- i2) + R3 (i3- i1)
merupakan parameter yang tidak diketahui. Apabila pada
0 = 1.i3 + 1 (i3- i2) + 10 (i3- i1)
rangkaian tersebut terdapat sumber tegangan, maka sumber
0 = 1.i3 + 1i3 - 1i2 + 10i3 - 10i1
tegangan tersebut diperlakukan sebagai supernode, yaitu
0 = 12i3 - 1i2 - 10i1 (3)
menganggap sumber tegangan tersebut dianggap sebagai satu
node. Sedangkan pada Arus loop adalah arus yang dimisalkan
Substitusikan persamaan (1) dan (2), sebagai berikut.
mengalir dalam suatu loop (lintasan tertutup). Arus loop
9 = 21i1 - 10i2 - 10i3 x1
sebenarnya tidak dapat diukur (arus permisalan). Berbeda
9 = -11i2 + 1i3 + 10i1 x10
dengan analisis node, pada analisis ini berprinsip pada
Hukum Kirchoff II/KVL dimana jumlah tegangan pada satu
9 = 21 i1 - 10i2 - 10i3
lintasan tertutup samadengan nol atau arus merupakan
90 = 100i1 -110i2 + 10i3
parameter yang tidak diketahui. Apabila ada sumber arus,
99 = 121i1 - 120i2 (4)
maka diperlakukan sebagai supermesh. Pada supermesh,
pemilihan lintasan menghindari sumber arus karena pada
Substitusikan persamaan (2) dan (3), sebagai berikut.
sumber arus tidak diketahui besar tegangan terminalnya.
9 = -11i2 + 1i3 + 10i1 x12
Pada praktikum ini terdapat 2 langkah kerja yang
0 = 12i3 -1i2 - 10i1 x1
dilakukan, yaitu pada rangkaian supernode dan supermesh.
Pada supernode yang pertama siapkan alat dan bahan
108 = -132i2 + 12i3 + 120i1
kemudian dirangkai seperti pada gambar 2. Kedua, mengukur
0 = 12i3 -1i2 - 10i1
arus-arus pada node, yaitu i1,i2,i3,dan i4. Ketiga, mengukur
108 = -131i2 + 130i1 (5)
tegangan pada node Va,Vb,dan Vc. Keempat, arus dan
tegangan yang telah didapat, terakhir nilainya dibandingkan
Substitusikan persamaan (4) dan (5), sebagai berikut.
dengan perhitungan teoritis analisis supernode dengan
Tsamarah Insyirah-5001201155-Analisa Node dan Mesh-Hal 1-6 4

digunakannya Kirchhoff’s Law. Sedangkan langkah kerja karena eror yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti,
yang ke-2 untuk rangkaian supermesh diawali dengan toleransi komponen, di mana komponen-komponen dalam
siapkan alat dan bahan kemudian dirangkai seperti pada rangkaian nyata sering kali memiliki deviasi dari nilai-nilai
gambar 1. Kedua, mengukur arus pada node, yaitu i1,i2,i3, dan nominal yang diharapkan Pengukuran yang tidak akurat juga
i4. Ketiga, setelah mendapatkan arus, terkahir nilainya dapat menyebabkan kesalahan, terutama jika nilai resistansi
dibandingkan dengan perhitungan teoritis analisis supermesh. atau sumber daya yang digunakan dalam analisis tidak sesuai
Di percobaan rangkaian supernode menggunakan 4 buah dengan nilai sebenarnya Selain itu, efek non-ideal pada.
resistor (1KΩ, 2KΩ, 3KΩ, 10KΩ) dimana didapatkan data komponen, seperti resistansi internal pada resistor, yang
pengukuran untuk i1 sebesar 0,753 mA, i2 sebesar 0,752 mA, sering diabaikan dalam analisis teoritis, dapat berkontribusi
i3 sebesar 0,811 mA, dan i4 sebesar 0,410 mA. Sedangkan pada perbedaan hasil. Model yang sederhana dan asumsi
pengukuran untuk nilai tegangan V1 sebesar 9,13 V, V2 dalam analisis teoritis mungkin tidak selalu mencerminkan
sebesar 6,00 V, dan V3 sebsar 0,95 V. Kemudian dilakukan situasi praktis secara akurat, yang dapat menghasilkan
perhitungan untuk arus dan tegangan dengan menggunakan ketidaksesuaian. Juga, perubahan waktu, kondisi lingkungan
rumus Hukum Kirchoff I/ KCL dan didapatkan hasil i1 seperti suhu, dan faktor-faktor lingkungan lainnya dapat
sebesar 0,1062 mA, i2 sebesar 2,4469 mA, i3 sebesar 1,4121, memengaruhi kinerja komponen serta hasilnya.
i4 sebesar 0,9236, sedangkan untuk tegangan Vb sebesar
9,241, dan Vc sebesar 4,2362. Di percobaan rangkaian
supermesh menggunakan 5 buah resistor (1KΩ, 10KΩ,
IV. KESIMPULAN
10KΩ, 1KΩ, dan 1KΩ) dimana didapatkan data pengukuran
untuk i1 sebesar 0,014 mA, i2 sebesar 0,692 mA, dan i3 sebesar Pada praktikum dengan judul “Analisa Rangkaian Node
0,022 mA. Kemudian dilakukan perhitungan untuk arus dan Mesh” terdapat beberapa kesimpulan, sebagai berikut :
dengan menggunakan rumus Hukum Kirchoff II/ KVL dan 1. Sebuah rangkaian resistif adalah jenis rangkaian yang
didapatkan hasil i1 sebesar 2,0754 mA, i2 sebesar 1,2677 mA, menunjukkan hubungan linier antara besarnya
dan i3 sebesar 2,191. tegangan dan besarnya arus yang mengalir
Dalam rangkaian, selain adanya arus listrik juga ada yang melaluinya. Rangkaian resistif mematuhi prinsip
namanya tegangan yaitu jumlah energi yang dibutuhkan superposisi, yang berarti bahwa analisisnya dapat
untuk memindahkan suatu muatan listrik dari suatu tempat ke dilakukan menggunakan metode analisis node dan
tempat lain Semakin tinggi tegangan, maka semakin tinggi mesh.
pula energi yang dibutuhkan untuk memindahkan muatan 2. Metode analisis mesh dan node terbukti efektif dalam
listrik Tegangan listrik juga dapat didefinisikan sebagai menentukan tegangan dan arus dalam sebuah
perbedaan potensial listrik antara dua titik pada suatu rangkaian , seperti yang diperlihatkan oleh hasil
rangkaian listrik. Tegangan juga sering disebut juga beda pengukuran dan perhitungan yang tidak jauh beda.
potensial karena pada dasarnya tegangan listrik adalah kan
beda perennial antara dua titik. Tegangan listrik adalah
besaran skalar yang memiliki satuan Volt atau biasa dangkan
dengan V Adapula yang namanya sumber ngan dan lage
droge perbedaan utama antara keduanya adalah hava sumber
tegangan adalah sumber daya yang mediakan Angangan
tetap, sementara voltage drop adalah pengurangan tegangan
yang terjadi dalam rangkaian karena resistant din arus yang
mengalir melalui komponen atau Landkor Foltage drop dapat
mengurangi tegangan yang dienma oleh peralatan atau
komponen akhir dalam rangkaian dan harus diperhitungkan
agar rangkaian berfungsi dengan baik.
Arus dan tegangan yang terjadi pada kedua rangkaian
tersebut belum sesuai dengan hukum kirchhoff arus yang
masuk tidak sama dengan arus yang keluar pada suatu node,
sedangkan jumlah tegangan pada suatu loop tertentu tidak
sama dengan nol. Dalam analisis mesh, jumlah persamaan
yang diperlukan sama dengan jumlah loop tertutup dalam
rangkaian Setiap loop menyumbang satu persamaan. Dalam
analisis node, jumlah persamaan yang dibutuhkan sama
dengan jumlah simpul (kecuali simpul referensi) dalam
rangkaian. Jika simpul referensi dipilih dengan baik, maka
satu simpul dianggap memiliki potensial nol dan tidak
memberikan persamaan tambahan. Validitas analis
bergantung pada pemahaman yang baik tentang aturan
Kirchhoff dan pemilihan simpul referensi yang sesuai dalam
analisis node dari data yang telah didapat, terjadi perbedaan
amtara pengukuran dan perhitungan hal tersebut terjadi
Tsamarah Insyirah-5001201155-Analisa Node dan Mesh-Hal 1-6 5

LAMPIRAN

Gambar 3. Flowchart rangkaian supernode

Gambar 4. Flowchart rangkaian supermesh


Tsamarah Insyirah-5001201155-Analisa Node dan Mesh-Hal 1-6 6

Tabel 1.
Hasil pengukuran arus dan tegangan pada supernode
I1 I2 V1 V2 V3
I3 (MA) I4 (MA)
(mA) (MA) (V) (V) (V)
0,753 0,752 0,811 0,410 9,13 6,00 0,95

Tabel 2.
Hasil pengukuran arus pada supermesh
I1 (mA) I2 (MA) I3 (MA)

0,014 0,692 0,022

Tabel 3.
Hasil perhitungan arus dan tegangan pada supernode
I1 I2 I3 I4
V2 (V) V3 (V)
(mA) (MA) (MA) (MA)
0,1062 2,4469 1,4121 0,9236 9,241 4,2362

Tabel 4.
Hasil perhitungan arus pada supermesh
I1 (mA) I2 (MA) I3 (MA)

2,0754 1,2677 2,191

Tabel 5.
Hasil perhitungan error pada supermesh
Error 1 ERROR 2 ERROR 3
99,3% 45,4% 98,1%

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis T.I. mengucapkan syukur kepada Allah SWT
karena berkat ke hadirat-Nya penulis dapat menyelesaikan
laporan resmi ini dengan tepat waktu. Kemudian, penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Iim Fatimah sebagai
dosen fisika laboratorium 1 telah memberikan ilmunya
mengenai elektronika. Selanjutnya, tidak lupa penulis
mengucapkan terima kasih kepada Mas Zufar
Amaanaturraafi selaku Asisten Fisika Laboratorium 1 yang
telah bersedia membimbing penulis selama praktikum E2 ini.
Terakhir, terima kasih juga diucapkan untuk teman-teman
kelompok 16 atas kerja samanya selama menjalani
praktikum.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Ramadhani,Mohamad.2005.“Rangkaian Listrik (Revisi)”.Sekolah
Tinggi Teknologi Telkom : Bandung.
[2] Asran.2014.”Bahan Ajar Rangkaian Listrik 1”.Universitas
Malikussaleh : Aceh .
[3] Nave, C. R. 2021. HyperPhysics Concepts: Electric Current.Georgia
State University : USA.
Tsamarah Insyirah-5001201155-Analisa Node dan Mesh-Hal 1-6 7

Anda mungkin juga menyukai