Anda di halaman 1dari 15

MODUL 3

ANALISIS RANGKAIAN
Muhammad Bahi Rafie (120130076)
Asisten : Jansen Siagian (120130013)
Tanggal Percobaan : 11/11/2022
EL2102_F_6_Praktikum_Rangkaian _Elektrik
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

Abstrak—Analisis rangkaian menggunakan hukum kirchoff


tidak selalu efektif dalam menyelsaikan suatu permasalahan. Analisis mesh
Dan di praktikkum kali ini akan dipelajari yaitu analisis mesh
dan analisis node dimana kedua cara ini dapat mempermudah
dalam memecahkan permasalah di suatu rangkaian elektrik.
Dan juga terdapat analisis supermesh dan supernode yang
lebih kompleks serta lebih akurat sehingga harus dipelajari
guna menyelesaikan permasalahan elektrik.

Kata Kunci— analisis mesh, analisis supermesh, analisis


node, analisis supernode.

I. PENDAHULUAN

Untuk menyelesaikan permasalahn dalam suatu rangkaian, Figure 1 gambar Analisis Mesh
kita harus memahami dan memperlajari terlebih dahulu
mengenai rangkaian tersebut dan bagaimana penyelesaiannya. Metode arus mesh adalah cara lain untuk menyelesaikan
analisis mesh adalah cara lain untuk menyelesaikan persoalan persoalan rangkaian elektrik dengan persamaan hukum
rangkaian elektrik dengan persamaan hukum Kirchhoff KVL Kirchhoff KVL (Kirchoff Voltage Law) secara implisit pada
(Kirchoff Voltage Law) sedangkan analisis Node adalah rangkaiannya dan persamaan untuk tegangan ditulis secara
Teknik untuk menganalisa rangkaian dengan variable eksplisit dan harus diselesaikan untuk arus yang tidak
tegangan node. diketahui Gate Delay. Dalam mengalisa suatu rangkaian arus
mesh maka kita diharuskan mengetahui berapa jumlah arus
serta voltase mesh di dalam rangkaian tersebut sehingga
mempermudah kita dalam menghitung dan mendapatkan hasil
Adapun tujuan dari percobaan modul 1 ini ialah : yang diinginkan.

Dalam membuat persamaan arus mesh, maka langkah-langkah


1. Memahami Analisis mesh dan node.
yang harus diperhatikan adalah :
2. Dapat menganalisis rangkaian kmbinasi dengan analisis
1. Tentukan arah loop serta pahami arah arus.
mesh dan node.
2. Gunakan hukum KVL dan tetapkan sekali lagi arah
3. Dapat memecahkan masalah pada rangkaian listrik DC
arusnya
4. Memahami analisis super mesh.
3. Tentukan arah sumber arus bila arus nya ke kanan maka (+)
5. Memahami analisis super node
tetapi jika arusnya ke kiri maka (-)
4. Selesaikan persamaan yang telah didapatkan dan selesaikan
II. LANDASAN TEORI menggunakan eliminasi dan subtitusi untuk mendapatkan
hasilnya.
Analisis Supermesh D. Analisis Supernode

Figure 4 Analisis Supernode

Figure 2 gambar Analisis Supermesh

Supermesh merupakan cara menganalisis rangkaian tertutup


yang lebih baik dari analisis mesh. Analisis Supermesh
digunakan pada saat sumber arus berada pada jaringan yang Figure 5 Aalisis Supernode
sama, supermesh terbentuk ketika dua jerat yang berdekatan
berbagi sumber arus umumdan tidak ada satupun dari jerat
yang berdekatan mengandung suber arus dalam loop luar

Analisis Node

Apabila dalam rangkaian elektrik ada 2 node yang berbeda


dalam rangkaian yang sama maka itu disebut sebagai
supernode, sehingga dua node tersebut dianggap sebagai satu
node. Supernode terbentuk dari sumber tegangan yang
terhubung di antara dua node nonreferensi dan elemen apapun
Figure 3 gambar Analisis Node dalam hubung paralel dengannya. Analisis node mudah
Analisis node berperinsip pada hukum KCL yaitu ketika arus dilakukan jika penyatunya berupa sumber arus. Jika pada
masuk maka arus yang keluar itu adalah 0. Analisis node rangkaian terdapat sumber tegangan maka sumber tegangan
akan lebih mudah dilakukan jika pencatunya adalah sumber tersebut dianggap sebagai super node.
arus. Analisis ini dapat digunakan pada sumber arus searah
maupun arus bolakbalik.
Langkah-langkah dalam melakukan analisis Node:
Tetapkan ground pada node lalu tetapkan VCC pada III. METODOLOGI
arah yang berlawanan
1. Gunakan hokum Ohm untuk memberikan arah pada Alat dan Bahan
arus dicabang, dan terapkan KCL ke masing-masing
1. Multimeter digital (1 buah)
Node
2. Beardbord (1 buah)
2. Bentuklah persamaan node untuk mengukur
3. Power supply DC (1 buah)
tegangan.
4. Kabel male to male (1 buah)
3. anggaplah tegangan node yang kita sedang cari
5. Kabel buaya-banan (1 buah)
hasilnya lebih tinggi daripada tegangan node lainnya,
6. Kabel buaya-buaya (1 buah)
sehingga arah arus keluar dari node tersebut positif.
7. Resistor 470 ohm (1 buah)
8. Resistor 100 ohm (1 buah)
9. Resistor 330 ohm (1 buah)
10. Resistor 56 ohm (1 buah)

Langkah Kerja
Pecobaan 1a: analisis mesh
siapkan alat dan bahan yang akan digunakan susun rangkaian seperti conth yang diberikan

buatlah rangkaian seperti contoh yang diberika


sambungkan rangkaian dengan
sunber
siapkan multimeter dan atur selector swicth ke arah
siapkan multimeter dan atur selector swicht
ke
ukur arus pada titik a, b, c, dan d

hitung arus dan tegangan pada masing-


ukur tegangan V1 dan V2 masing

catat hasil pengukuran pada buku BCP


catat hasil pengukuran pada BCP
1. Percobaan 1b; Analisis Mesh
susun rangkaian seperti contoh
yang
IV. HASIL DAN ANALISIS

sambungkan rangkaian dengan Percobaan 1a; Analisis Mesh


sumber
NO pengukuran Perhitungan
I V I V
siapkan multimeter dan atur selector 1 R1 0,05 MA 6,06 V 0,0199 A 6,567 V
swicth
2 R2 0,05 MA 0,72 V 0,005 A 0,56 V

hitung arus dan tegangan yang mengalir 3 R3 0,02 MA 1,26 V 0,0255 A 1428 V
pada Table 1 percobaan Analisis Mesh
Pada percobaan ini didapatkan nilai arus pengukuran dan
catat hasil pengukuran pada BCP perhitunga pada R1, R2, R3 sedikit berbeda namun hal ini
masih bisa di toleransi. Tetapi untuk nilai tegangan yang
didapat pada R1, R2, dan ,R3 jauh berbeda, hal ini mungkin
disebabkan karna kurangnya ketelitian saat melakukan
2. Percobaan 2a: Analisis Node pengukuran dan praktikan kurang kurang mahir dalam
penggunaan alat praktikum
susun rangkaian seperti contoh yang diberikan
Percobaan 1b; Analisis Supermesh

NO Pengukuran Perhitugan
sambungkan rangkaian dengan sumber tegangan 1 V I V
1 R1 0,06 MA 1,451 V 0,0069A 2,3V
2 R2 0,01 MA 1,389 V 0,023A 2,7V
siapkan multimeter dan atur selector swicht 3 R3 0,07 MA 1,503 V 0,03A 2,48 V
ke 4 Io 0,06 MA 0,031
Table 2 percobaan Analisis Supermesh
Pada percobaan ini seharusnya nilai tegangan R1, R2 pada
hitung arus dan tegangan pada masing- perhitungan seharusnya sama karena resistor pada R1, R2
masing terhubung scara seri. Tetapi hasil yang didapat berbeda
perbedaan hasil ini mungkin di karenakan kekeliruan dalam
melakukan perhitungan.
cata hasil pengukuran pada BCP
Percobaan 2a; analisis node
3. Percobaan 2b; Analisis Super Node NO Pengukuran Perhitungan
I V I V
1 R1 0,23 MA 3,457 V 0,023 A 2,38 V
2 R2 0,18 MA 2,363 V 0,0077 A 3,619 V VI. SIMPULAN
3 R3 0,03 MA 357,7 0,0153 A 0.88 V
MV 1. Analisis node menggunakan hukum kirchoff 1 berbeda
4 R4 0,05 MA 2,016 V 0,034 A 2,739 V denga analisis mesh menggunakan hukum kirchoff 2
5 R5 0,03 MA 0,374 V 0,008 A 0,739 V 2. Mampu menyelesaikan permasalahan analisis mesh dan
6 A 0,23 MA 5,96V 0,0234 A 6V node .
7 B 0,18 MA 2,396 V 0,234 A 1, 16 V 3. Mampu mengatasi permasalahan pada rangkaian DC
8 C 0,05 MA 2,034 V 0,153 A 1,05 V 4. Analisis supermesh menggunakan hukum kirchoff 1
9 D 0,03 MA 1,443 V 0,008 A 1,99 V 5. Analisis super node menggunakan hukum kirchoff I dan
II

Table 3 percobaan Ana lisis Node


Pada perc obaan ini nilai arus dan tegangan y ang didapat VII. REFERENSI
berbed a hal ini bisa disebabkan ole h beberapa factor seperti
kekeliruan dalam melakukan perhitungan, kurangnya
ketelitaian saat melakukan pengukuran, alat yang digunakan
pada saat praktikum dalam keadaan kurang baik. Analisis Rangkaian. (2021). modul praktikum Teknik Elektro
ITERA.
Percobaan 2b; analisis supernode Ir. HERY PURNOMO, M. (2017). RANGKAIAN ELEKTRIK.
NO Pengukuran Perhitungan Malang: Uiversitas Brawijaya.
MOHAMAD RAMDHANI, S. (2005). RANGKAIAN LISTRIK
I V I V (REVISI). Bandung.
1 R1 0,10 MA 0,505 V 0,0158 A 5,214 V
2 R2 0,07 MA 5,96 V 0,085 A 4,76 V
3 R3 0,09 MA 1,477 V 0,0023 A 0,759 V
4 R4 0,14 MA 1,477 V 0,029 A 9,57 V
5 V1 0,024 MA 5,95 V 0,02 A 2V
6 V2 0,008 MA 4,98 V 3A 6V
Table 4 percobaan Analisis Supernode
Pada percobaan ini nilai arus dan tegangan yang didapat
berbeda hal ini bisa disebabkan oleh beberapa factor seperti
kekeliruan dalam melakukan perhitungan, kurangnya
ketelitaian saat melakukan pengukuran, alat yang digunakan
pada saat praktikum dalam keadaan kurang baik.

V. KEJADIAN SAAT PRAKTIKUM

1. Seluruh alat praktikum dan kondisi meja sangat baik


2. Alat praktikum dan kabel-kabel di laboratorium
bekerja dengan baik
3. Asprak menjelaskan dengan baik dan mudah dipahami
Lampiran

Data praktikum :

Anda mungkin juga menyukai