Anda di halaman 1dari 18

MODUL III

ANALISIS RANGKAIAN
Daffa Zakky Kurniawan (122130044)
Asisten : Fani Oktavia Sinaga (121130013)
Tanggal Percobaan : 27/10/2023
EL2102_A-10_Praktikum_Rangkaian_Elektrik_1
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

Abstrak ˗ Adapun tujuan dari percobaan


Pada praktikum ini dilakukan modul ini ialah:
percobaan untuk memahami tentang 1. Memahami analisis mesh dan node.
analisis mesh, super mesh, node dan 2. Dapat menganalisis rangkaian
super node. Rangkaian listrik kombinasi dengan analisis mesh
merupakan Kumpulan dari komponen dan node.
listrik yang membentuk satu lintasan 3. Dapat memecahkan masalah pada
tertutup. Pada rangkaian listrik rangkaian listrik DC.
terdapat rangkaian listrik AC dan DC. 4. Memahami analisis super mesh.
Pada analisis mesh dilakukan dengan 5. Memahami analisis super node.
terlebih dahulu mencari arah arus
sedangkan analisis node dilakukan II. LANDASAN TEORI
terlebih dahulu mencari sumber arus
tegangan. Analisis pada rangkaian ini A. Analisis mesh
dilakukan pada rangkaian DC. Analisis mesh atau Arus loop
merupakan arus yang dimisalkan
Kata Kunci ˗ Analisis mesh, super mesh, mengalir dalam suatu loop (lintasan
node, super node, rangkaian DC. tertutup). Arus loop sebenarnya tidak
dapat diukur (arus permisalan). Analisis
I. PENDAHULUAN ini berprinsip pada Hukum Kirchoff II/
Rangkaian listrik merupakan KVL yaitu jumlah tegangan pada satu
Kumpulan dari komponen listrik yang lintasan tertutup = 0 atau arus
membentuk satu lintasan tertutup. Pada merupakan parameter yang tidak
rangkaian listrik terdapat rangkaian diketahui. Analisis ini dapat diterapkan
listrik AC dan DC. Pada suatu pada rangkaian sumber searah/ DC
rangkaian listrik DC kita dapat maupun sumber bolak-balik/ AC [1].
menyelesaikan beberapa masalah Pada analisis ini, terdapat
tentang tegangan, arus listrik dan juga beberapa hal yang harus diperhatikan
hambatan. Untuk menganalisa masalah yaitu :
tersebut kita dapat menggunakan 1. Buatlah pada setiap loop arus
beberapa metode Analisa yaitu analisis asumsi yang melingkari loop.
mesh, analisis super mesh, analisis Pengambilan arus loop terserah kita
node, dan analisis super node. Kita yang terpenting masih dalam satu
dapat melakukan analisis mesh Ketika lintasan tertutup. Arah arus dapat
kita sudah mengatahui arah arusnya searah satu sama lain ataupun
dan kita dapat melakukan anilisis node berlawanan baik searah jarum jam
Ketika kita sudah mengetahui sumber maupun berlawanan dengan arah
tegangan listriknya. jarum jam
2. Biasanya jumlah arus loop pada elemen rangkaian. Titik simpul
menunjukkan jumlah persamaan utama atau titik percabangan
arus yang terjadi merupakan titik pertemuan dari tiga
3. Metoda ini mudah jika sumber atau lebih elemen rangkaian. Analisis
pencatunya adalah sumber node berprinsip pada Hukum Kirchoff
tegangan I/ KCL yang dimana jumlah arus masuk
4. Jumlah persamaan = Jumlah dan arus keluar dari titik percabangan
cabang – Jumlah junction + 1 akan = 0, dengan tegangan berupa
5. Apabila ada sumber arus, maka parameter yang tidak diketahui. Atau
diperlakukan sebagai supermesh. analisis node lebih mudah jika
Pada supermesh, pemilihan lintasan pencatunya semuanya adalah sumber
menghindari sumber arus karena arus. Analisis ini dapat diterapkan pada
pada sumber arus tidak diketahui sumber searah/ DC maupun sumber
besar tegangan terminalnya bolak-balik/ AC [1].
Beberapa hal yang harus di
perhatikan dalam melakukan analisis
node :
1. Dengan menentukan node
referensi sebagai ground/
potensial nol.
2. Setelah itu menentukan node
voltage, yaitu tegangan antara
node non referensi dan ground.
3. Mengasumsikan bahwa
Gambar 2.1 analisis mesh [1]. tegangan node yang sedang
diperhitungkan lebih tinggi dari
B. Analisis supermesh pada tegangan node manapun,
Analisis ini adalah analisis yang sehingga arah arus keluar dari
digunakan untuk menganalisa suatu node tersebut positif.
rangkaian tertutup untuk menganalisis 4. Jika terdapat N node, maka
rangkaian listrik secara kompleks. jumlah node voltage adalah (N-
Untuk melakukan analisis ini kita perlu 1). Jumlah node voltage ini
mengetahui terlebih dahulu sumber arus akan menentukan banyaknya
yang ada pada area supermesh tersebut persamaan yang dihasilkan.
[2].

Gambar 2.4 analisis node


[1].
Gambar 2.2 analisis supermesh Jumlah node = 5, yaitu : a, b, c, d,
e=f=g=h.
C. Analisis Node Jumlah junction = 3, yaitu : b, c,
Node atau titik simpul merupakan e=f=g=h.
suatu titik pertemuan dari dua atau lebih
D. Analisis super node
Analisis ini dilakukan Ketika Praktikan melakukan setiap
terdapat sumber independent maupun percobaan dan mencatat hasil
dependen yang dihubungkan pada dua percobaan yang telah dilakukan
node non referensi maupun yang pada tabel yang ada
terhubung dengannya langsung. Pada
analisis ini diterapkan KCL dan KVL
untuk menentukan tegangan node [2]. Praktikan membereskan
peralatan praktikum

Praktikan meninggalkan
laboratorium

IV. HASIL DAN ANALISIS


Gambar 2.3 analisis supernode
A. Analisis Mesh

III. Metodologi

A. Alat dan Bahan


1. Multimeter digital
2. Beardboard
3. Power supply DC
4. Kabel male to male
5. Kabel banana-banana
6. Kabel buaya-buaya
7. Resistor 470 Ω
8. Resistor 82 Ω
9. Resistor 330Ω
10. Resistor 56Ω
n Pengukura Perhitun simul
B. Langkah Kerja o n gan asi
I V I V I V
Praktikan menyiapkan alat dan 1 R 0,39 6,4 0,0 7,9 1 6,
bahan yang akan digunakan 1 9 23 2 9, 5
8 3
2 R 0,02 0,4 0,0 1,8 6, 0,
Praktikan menghubungkan 2 99 24 9 4 5
setiap titik pada beardboard 6 3
dengan menggunakan kabel 3 R 0,27 1,4 0,0 2,6 2 1,
jumper 3 63 47 3 6, 4
2 7
Praktikan menghubungkan
Tabel 4.1 analisis mesh
Perhitungan :
multimeter digital dengan
menggunakan kabel banana −𝑉1 + 𝑅1 𝐼1 + 𝑅3 (𝐼1 − 𝐼2 ) = 0
buaya ke rangkaian mesh,
supermesh, node, dan supernode
−8 + 330𝐼1 + 56(𝐼1 − 𝐼2 ) = 0 𝑉𝑅2 = 𝐼2 × 𝑅2

−8 + 330𝐼1 + 56𝐼1 − 56𝐼2 = 0 𝑉𝑅2 = 0,023 × 82

386𝐼1 − 56𝐼2 = 8 𝑉𝑅2 = 1,89 𝑉

−𝑉2 + 𝑅2 𝐼2 + 𝑅3 (𝐼2 − 𝐼1 ) = 0 𝑉𝑅3 = 𝐼3 × 𝑅3

−2 + 82𝐼2 + 56(𝐼2 − 𝐼1 ) = 0 𝑉𝑅3 = 0,047 × 56

−2 + 82𝐼2 + 56𝐼2 − 56𝐼1 = 0 𝑉𝑅3 = 2,63 𝑉

−2 + 138𝐼2 − 56𝐼1 = 0 Analisis : berdasarkan data pada tabel,


ketiganya memiliki nilai yang berbeda-
138𝐼2 − 56𝐼1 = 2 beda namun ada beberapa yang nilainya
Elimninasi persamaan 1 dan 2 saling mendekati. Hal tersebut dapat
dipengaruhi oleh resistor yang dipakai
386𝐼1 − 56𝐼2 = 8 pada rangkaian, kesalahan dalam
melakukan pengukuran dan ketelitian yang
138𝐼2 − 56𝐼1 = 2 ada pada power supply.
10808𝐼1 − 1568𝐼2 = 224

26634𝐼2 − 10808𝐼1 = 386


B. Analisis super mesh
25066𝐼2 = 610

𝐼2 = 0,024 𝐴

Substitusi 𝐼2 = 0,024 𝐴 kepersamaan 2


138 (0,024 ) − 56𝐼1 = 2

3312 − 56𝐼1 = 2

−56𝐼1 = −1312

𝐼1 = 0,023 𝐴

𝐼3 = 𝐼1 + 𝐼2

𝐼3 = 0,023 + 0,024

𝐼3 = 0,047

n Pengukura Perhitunga Simulasi


o n n
𝑉𝑅1 = 𝐼1 × 𝑅1 I V I V I V
1 R 0,1 2,08 0,00 2,3 6,7 2,2
𝑉𝑅1 = 0,024 × 330
1 1 5 7 1 3 2
𝑉𝑅1 = 7,92 𝑉 2 R 0,3 2,15 0,02 2,1 27, 2,2
2 1 7 6 3 1 2
3 R 0,5 2,73 0,03 2,7 33, 2,2
3 8 2 3 8 7
4 Io 0,58 0,033 -
Tabel 4.2 analisis supermesh 𝑉𝑅3 = 𝐼3 × 𝑅3
Perhitungan : 𝑉𝑅3 = 0,033 × 82
Rangkaian total
𝑉𝑅3 = 2,7 𝑉
R3 + (R1 // R2)
Analisis : berdasarkan data yang ada pada
82 × 330
82 + tabel, dapat dilihat bahwa nilai tegangan
82 + 330 pada masing masingnya memiliki nilai
82 + 65,6 yang mendekati semua sedangkan nilai
arus pada masing masingnya juga
147,6 memiliki nilai yang mendekati namun
pada peritungan bebeda jauh. Hal ini dapat
disebabkan adanya kesalahan dalam
perhitungan,nilai ketelitian pada power
𝑉 5
𝐼0 = = supply, dan resistor yang digunakan.
𝑅𝑇 147,6
𝐼0 = 0,033 𝐴 C. Analisis node

Pakai Hukum Pembagi Arus Dan


Tegangan
330
𝐼2 = × 0,033
412

𝐼2 = 0,026 𝐴
N pengukur Perhitung simulasi
o an an
𝐼1 = 𝐼0 − 𝐼2 I V I V I V
1 R 0,2 2,15 0,03 3,1 26, 2,1
𝐼1 = 0.033 − 0,026 1 2 4 8 5 4 7
2 R 0,3 3,81 0,00 3,8 8,1 3,8
𝐼1 = 0,007 𝐴
2 2 2 8 5 5 3
3 R 0,1 1,00 0,01 1 18, 1,0
3 2 2 7 3 2
𝑉𝑅1 = 𝐼1 × 𝑅1 4 R 0,3 2,25 0,00 2,8 8,5 2,8
4 2 6 8 5 0 0
𝑉𝑅1 = 0,007 × 330
5 R 0,1 0,78 0,01 0,8 9,8 0,8
𝑉𝑅1 = 2,31 𝑉 5 5 2 0 5 0 0
6 a 0,2 4,72 0,03 6 26, 2,1
2 8 4 7
7 b 0,2 3,86 0,01 3,8 8,1 3,8
𝑉𝑅2 = 𝐼2 × 𝑅2 2 7 5 5 3
𝑉𝑅2 = 0,026 × 82 8 c 0,1 2,69 0,01 2,8 8,5 2,8
4 4 8 5 0 0
𝑉𝑅2 = 2,13 𝑉 9 d 0,1 1,99 0,01 2 9,8 0,8
3 0 0 0
Perhitungan :
𝐼1 = 𝐼2 + 𝐼3
Subtitusi 𝑉𝑐 = 2,85 𝑉 kepersamaan 1
𝑉1 − 𝑉𝑏 𝑉𝑏 𝑉𝑏 − 𝑉𝑐
= + 15,1𝑉𝑏 − 8,4(2,85) = 34,3
𝑅1 𝑅2 𝑅3
6 − 𝑉𝑏 𝑉𝑏 𝑉𝑏 − 𝑉𝑐 15,1𝑉𝑏 − 23,94 = 34,3
= +
82 470 56 15,1𝑉𝑏 = 58,24
34,3 − 5,7𝑉𝑏 𝑉𝑏 8,4𝑉𝑏 − 8,4𝑉𝑐
= + 𝑉𝑏 = 3,85 𝑉
470 470 470

34,3 − 5,7𝑉𝑏 = 𝑉𝑏 + 8,4𝑉𝑏 − 8,4𝑉𝑐 𝑉𝑅1 = 𝑉𝑎 − 𝑉𝑏

34,3 = 5,7𝑉𝑏 + 𝑉𝑏 + 8,4𝑉𝑏 − 8,4𝑉𝑐 𝑉𝑅1 = 6 − 3,85

15,1𝑉𝑏 − 8,4𝑉𝑐 = 34,3 𝑉𝑅1 = 2,15 𝑉

𝐼4 = 𝐼3 + 𝐼5 𝑉𝑅2 = 𝑉𝑏 − 0

𝑉𝑐 𝑉2 − 𝑉𝑐 𝑉𝑏 − 𝑉𝑐 𝑉𝑅2 = 3,85 − 0
= +
𝑅4 𝑅5 𝑅3 𝑉𝑅2 = 3,85 𝑉
𝑉𝑐 2 − 𝑉𝑐 𝑉𝑏 − 𝑉𝑐
= +
330 82 56
𝑉𝑅3 = 𝑉𝑏 − 𝑉𝑐
𝑉𝑐 8,4 − 4,02𝑉𝑐 5,9𝑉𝑏 − 5,9𝑉𝑐
= +
330 330 330 𝑉𝑅3 = 3,85 − 2,85
𝑉𝑐 = 8,4 − 4,02𝑉𝑐 + 5,9𝑉𝑏 − 5,9𝑉𝑐 𝑉𝑅3 = 1 𝑉
𝑉𝑐 + 4,02𝑉𝑐 + 5,9𝑉𝑏 − 5,9𝑉𝑐 = 8,4

10,92𝑉𝑐 − 5,9𝑉𝑏 = 8,4 𝑉𝑅4 = 𝑉𝑐 − 0

𝑉𝑅4 = 2,85 − 0
Eliminasi persamaan 1 dan 2 𝑉𝑅4 = 2,85 𝑉
15,1𝑉𝑏 − 8,4𝑉𝑐 = 34,3

10,92𝑉𝑐 − 5,9𝑉𝑏 = 8,4 𝑉𝑅3 = 𝑉𝑐 − 𝑉𝑑

𝑉𝑅3 = 2,85 − 2
89,09𝑉𝑏 − 49,56𝑉𝑐 = 202,7 𝑉𝑅3 = 0,85 𝑉
164,9𝑉𝑐 − 89,09𝑉𝑏 = 126,84

𝑉𝑎 = 6 V
115,34𝑉𝑐 = 329,21 𝑉𝑏 = 3,85 V
𝑉𝑐 = 2,85 𝑉 𝑉𝑐 = 2,85V
𝑉𝑑 = 2 V digunakan, nilai ketelitian pada power
supply dan hal lainnya.

𝑉𝑅1
𝐼𝑅1 = D. Analisis super node
𝑅1
3,15
𝐼𝑅1 =
82
𝐼𝑅1 = 0,038 𝐴
𝑉𝑅2
𝐼𝑅2 =
𝑅2
3.85
𝐼𝑅2 =
470
𝐼𝑅2 = 0,008 𝐴 N Pengukur Perhitung simulasi
𝑉𝑅3 o an an
𝐼𝑅3 = I V I V I V
𝑅3
1 R 0,4 5,0 0,01 5,7 17, 5,7
1 1 8 6 75 7 5 7
𝐼𝑅3 =
56 2 R 0,1 0,8 0,00 0,2 4,0 0,2
2 2 42 4 3 1 2
𝐼𝑅3 = 0,017 𝐴
3 R 0,1 0,5 0,00 0,7 2,3 0,7
𝑉𝑅4 3 5 38 23 7 5 7
𝐼𝑅4 = 4 R 0,3 5,1 0,01 5,2 15, 5,2
𝑅4
4 6 3 8 2
2,85 5 V 0,3 5,9 - 6 - -
𝐼𝑅4 =
330 1 1 7
𝐼𝑅4 = 0,0086 𝐴 6 V 0,2 5,0 - 5,7 - -
2 3 9 7
𝑉𝑅5
𝐼𝑅5 =
𝑅5 Perhitungan :
𝐼1 + 𝐼4 = 𝐼2 + 𝐼3
0,85
𝐼𝑅5 = 𝑉1 − 𝑉2 𝑉1 − 𝑉3 𝑉2 𝑉3
82
+ = +
𝑅2 𝑅4 𝑅1 𝑅3
𝐼𝑅5 = 0,010 𝐴

Analisis : berdasarkan data pada tabel,


masing masingnya memiliki nilai yang 6 − 𝑉2 6 − 𝑉3 𝑉2 𝑉3
berbeda. Nilai r1 sampai dengan r4 + = +
56 330 330 330
memiliki nilai yang tidak beraturan dan
signifikan. Pada tabel pengukuran dan
perhitungan memilki nilai yang mendekati 35,36 − 5,9𝑉2 6 − 𝑉3 𝑉2 𝑉3
sedangkan pada tabel simulasi berbeda + = +
330 330 330 330
jauh untuk nilai arusnya, tetapi nilai
tegangan pada ketiganya saling mendekati.
Hal tersebut dapat terjadi karena kesalahan
dalam membuat rangkaian, resistor yang 33,36 − 5,9𝑉2 + 6 − 𝑉3 = 𝑉2 + 𝑉3

33,36 − 5,9𝑉2 + 6 − 𝑉3 − 𝑉2 − 𝑉3 = 0
5,9𝑉2 + 𝑉3 + 𝑉2 + 𝑉3 = 35,36 + 6

6,9𝑉2 + 2𝑉3 = 41,36 𝑉𝑅1


𝐼𝑅1 =
𝑅1
5,77
−𝑉2 + 5 + 𝑉3 = 0 𝐼𝑅1 =
330
𝑉3 = 𝑉2 − 5 𝐼𝑅1 = 0,0175 𝐴
𝑉𝑅2
𝐼𝑅2 =
𝑅2
Substitusi persamaan 2 ke persamaan 1
0,23
6,9𝑉2 + 2(𝑉2 − 5) = 41,36 𝐼𝑅2 =
56
6,9𝑉2 + 2𝑉2 − 10 = 41,36 𝐼𝑅2 = 0,004 𝐴
8,9𝑉2 = 51,36 𝑉𝑅3
𝐼𝑅3 =
𝑉2 = 5,77 𝑉 𝑅3
0,77
𝐼𝑅3 =
330
𝑉3 = 𝑉2 − 5
𝐼𝑅3 = 0,023 𝐴
𝑉3 = 5,77 − 5
𝑉𝑅4
𝐼𝑅4 =
𝑉3 = 0,77 𝑉 𝑅4

𝑉1 = 6 𝑉 5,23
𝐼𝑅4 =
330
𝑉𝑅1 = 𝑉2 −𝑉0
𝐼𝑅4 = 0,0016 𝐴
𝑉𝑅1 = 5,77 − 0
Analisis : berdasarkan data pada tabel,
𝑉𝑅1 = 5,77 𝑉 nilai pada tabel pengukuran dengan tabel
perhitungan memilki nilai yang mendekati
pada arus dan tegangannya. Hal tersebut
𝑉𝑅2 = 𝑉1 −𝑉2 dapat terjadi karena resistor yang
digunakan, nilai ketelitian pada power
𝑉𝑅2 = 6 − 5,77 supply dan lain sebagainya.
𝑉𝑅2 = 0,23 𝑉
V. KESIMPULAN

1. Analisis mesh menggunakan KVL


𝑉𝑅3 = 𝑉3 ( jumlah tegangan pada setiap loop
tertutup dalam rangkaian listrik =
𝑉𝑅1 = 0,77 𝑉
0) dan menentukan terlebih dahulu
arah arus agar dapat melakukan
perhitungan.
𝑉𝑅4 = 𝑉1 −𝑉3 2. Kita dapat menganalisis suatu
rangkaian kombinasi dengan
𝑉𝑅4 = 6 − 0,77
analisis mesh (cari arah arus) dan
𝑉𝑅4 = 5,23 𝑉 analisis node (cari sumber
tegangan).
3. Kita dapat memecahkan masalah
pada rangkain DC seperti arus,
tegangan, hambatan dalam
rangkaian dengan menggunakan
analisis mesh, supermesh, node,
dan supernode.
4. Analisis supermesh dilakukan
Ketika terdapat sumber arus dalam
loop yang sama tempat dengan
superloop dibentuk.
5. Analisis supernode dilakukan
Ketika terdapat sumber tegangan
diantara dua node dalam suatu
rangkaian.

VI. REFERENSI

[1] M. Ramdhani, Rangkaian Listrik,


Bandung: Sekolah Tinggi Teknologi
Telkom, 2005.

[2] L.Elektro, "Analisis Rangkaian," 2022.

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai