Anda di halaman 1dari 7

MODUL III

Analisis Rangkaian
Ekel Doanta Ginting (122130021) FOTO
FORMAL
Asisten : Muhammad Husein Abdullah (121130069)
Tanggal Percobaan : 27/10/2023 UK. 3X4
EL202_A-5_Analisis Rangkaian
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

Abstrak— Pada praktikum kali ini yaitu Analisis menurunkan tegangan AC, menyalurkan arah tegangan AC
Rangkaian. Praktikum kali ini bertujuan untuk menjadi DC, menstabilkan tegangan DC, yang terdiri atas
memahami berbagai analisis rangkaian mulai dari mesh, transformator, dioda d an kapasitor/condencator.
node, supermesh dan super node yang dimana itu
merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis Multimeter digital adalah alat ukur yang digunakan untuk
suatu rangkaian. Memiliki fungsi masing masing dan mengukur besaran seperti tegangan, arus, dan hambatan
memiliki kekurangan. Praktikum kali ini mencoba dalam rangkaian listrik. Selain itu, juga sebagai alat uji
berbagai rangkaian yang sesuai untuk menggunakan elektronik yang mengukur tegangan AC/DC dengan
analisis tersebut. Dapat disimpulkan bahwa analisis memberikan pembacaan dalam mode numerik digital.
super mesh dan super node merupakan analisis yang Multimeter memiliki ukuran kecil, ringan, dan juga
lebih kompleks untuk melengkapi kekurangan analisis menggunakan baterai.
mesh dan node. Jadi untuk menganalisis suatu rangkaian Fungsi utama dari multimeter adalah untuk mengukur arus
dapat digunakan menggunakan ke-empat analisis listrik. Multimeter bisa mengukur dua jenis arus listrik, yaitu
tersebut sesuai dengan jenis suatu rangkaian. arus listrik DC (arus searah) dan arus listrik AC (arus bolak-
balik). Tujuannya adalah untuk mencegah atau mengurangi
Kata Kunci— Analisis Mesh, Analisis Node, Analisis risiko kerusakan pada komponen elektronik.
Supermesh, Analisis Supernode.
Landasan Teori 2
I. PENDAHULUAN Pada praktikum kali ini kita menganalisis tentang teorema
analisis mesh, node, super node dan super mesh. Mesh adalah
Untuk menganalisis suatu rangkaian harus digunakan metode sifat rangkaian sebidang. Metode ini tidak dapat dipakai pada
analisis. Pada praktikum kali ini menganalisis tentang analisis setiap jaringan. Analisis mesh hanya dapat dipakai pada
mesh, node super mesh dan super node. jaringan yang terletak dalam satu bidang. Definisikan mesh
Adapun tujuan dari modul ini ialah: sebagai sebuah loop yang tidak mengandung adanya suatu
loop didalamnya. Untuk melakukan penyelesaian pada
1. Memahami analisis mesh dan node rangkaian berloop tunggal, kita menggunakan hukum
2. Dapat menganalisis rangkaian kombinasi dengan kirchoff II. [1]
analisis mesh dan node. Berbeda dengan analisis node. Dalam menganalisis analisis
3. Dapat memecahkan masalah pada rangkaian listrik DC node berprinsip pada Hukum Kirchoff KCL yaitu Jumlah
4. Memahami analisis Super mesh aljabar semua arus yang memasuki sebuah simpul adalah
5. Memahami analisis Super node nol. Analisis node lebih mudah jika pencatunya adalah
sumber arus dimana tegangan pada setiap node belum
II. LANDASAN TEORI diketahui. [2]
Selanjutnya yaitu analisis super node. Analisis node mudah
Landasan Teori 1 dilakukan bila pencatunya berupa sumber arus. Apabila pada
rangkaian tersebut terdapat sumber tegangan, maka sumber
Resistor merupakan salah satu komponen elektronika. Fungsi tegangan tersebut diperlakukan sebagai supernode, yaitu
resistor yang sesuai namanya bersifat resistif dan termasuk dengan menganggap sumber tegangan tersebut sebagai satu
salah satu komponen elektronika dalam kategori komponen node.
pasif. Satuan atau nilai resistansi suatu resistor di sebut Ohm Berbeda dengan analisis super node.. Apabila ada sumber
dan dilambangkan dengan simbol Omega (Ω). Resistor yang arus, maka diperlakukan sebagai supermesh. Pada
disusun secara seri selalu menghasilkan resistansi yang lebih supermesh, pemilihan lintasan pemilihan lintasan
besar. Sedangkan resistor yanng disusun secara paralel menghindari sumber menghindari sumber arus karena pada
menghasilkan resistansi yang lebih kecil. sumber arus tidak diketahui tidak diketahui besar tegangan
terminalnya. Ketika sumber arus berada dalam suatu jaringan,
Power supply adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan Gunakan ‘supermesh’ dari 2 mesh yang terbagi sumber arus
energi listrik. Konsep dasar dari power supply adalah [3]
1
III. METODOLOGI Percobaan 2B. Analisis SuperNode
•Susun rangkaian menggunakan reistor R1,R3,R4:
Alat dan Bahan 330ohm, R256ohm dan dengan tegangan V1: 6 volt,
1 V2: 5 volt
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan modul ini
ialah:
•Atur tegangan pada power supply
1. Multimeter Digital (1 buah) 2
2. Beardboard (1 buah)
3. Power Suply DC (1 buah)) •Ukur dan catat hasil pengukuran pada buku catatan
4. Kabel buaya-banana (4 buah)) praktikum
5. Kabel buaya-buaya (2 buah) 3
6. Resistor 470Ω (2 buah)
7. Resistor 82Ω (2 buah)
8. Resistor 330Ω (3 buah)
9. Resistor 56Ω (2 buah)
IV. HASIL DAN ANALISIS
Langkah Kerja
Perhitungan 1A. Analisis Mesh
Percobaan 1A. Analisis Mesh
• Ambil alat dan bahan yang digunakan
1
• Susun rangkaian menggunakan reistor R1: 330ohm, R2:82ohn,
Loop 1
R356ohm dan V1: 8volt, V2: 2volt pada breadboard mengikuti -V1 + I1R1 + I3R3
2 rangkaian pada gambar -8 + 330 I1 + (I1-I2) 56 = 0
-8 + 330 I1 + 56 I1 – 56 I2 = 0
• Atur tegangan pada power supply -8 + 306 I1 – 56 I2 =
3. 386 I1 – 56 I2 = 8

• Ukur dan catat hasil pengukuran pada buku catatan Loop 2


4 V2 – I3R3 + I2R2 = 0
2 + (I2-I2) 56 + 82 I2
2 + 56 I2 – 56 I1 + 82 I2 = 0
-56I1 + 138 I2 = -2
Percobaan 1B. Analisis Mesh
Eliminasi
•Susun rangkaian menggunakan reisistor R1: 330ohm, R2:
82ohm, R3: 82ohm dan tegangan V1: 5 volt pada 386 I1 – 56 I2 = 8 x 69
1 breadboard mengikutii rangkaian pada gambar -56 I1 + 138 I2 = -2 x 28

26.254 I1 – 3864 I2 = 552


•Atur tegangan pada power supply -1.568 + 3864 I2 = -56
2 25.066 I1 = 496
I1 = 0,019 A
•Ukur dan catat hasil pengukuran pada buku catatan
praktikum 386 I1 – 56 I2 = 8
3 386 (0,019) – 56 I2 = 8
-56 I2 = 8 – 7,334
I2 = -0,011

Percobaan 2A. Analisis Node I3 = I1 – I2


•Susun rangkaian menggunakan reistor R1,R5: I3 = 0,019 – (-0,011)
82ohm, R2470ohm, R3: 56ohm, R4:330ohm dan I3 = 0,03
1 tegangan V1: 6 volt v2: 2 volt
Vab = I1R1
= (0,019)(330)
•Atur tegangan pada power supply = 6,27 V
2 Vbc = I2R2
= -0,902 V
•Ukur dan catat hasil pengukuran pda buku catatan Vbe = I3R3
praktikum = 1,68 V
3
Tabel 1
No R Pengukuran Perhitungan
I V I V
2
1 R1 O,36 6,52 0,019 6,27 6 − 𝑉𝑏 56 (𝑉𝑏) + 470 (𝑉𝑏 − 𝑉2)
=
2 R2 -0,01 0,52 0,011 -0,902 82 26.320
3 R3 0,02 1,458 0,03 1,68 26.230 (6-Vb) = 82 (56Vb + 470Vb - $70Vc)
157920 – 26320Vb = 43.132Vb – 38.540Vc – 38.540
Analisis 157 x 920 = 64.452Vb – 39.510Vc . . . . .x38.540
Pada percobaan pertama yaitu percobaan analisis mesh 1A, 4,097 = 1,802Vb-Vc
diperoleh hasil pengukuran dan perhitungan seperti yang ada
pada tabel. Hasil yang didapatkan melalui pengukuran dan Node 2
perhitungan memiliki hasil yang signifikan mirip. Ini I4 = I2 + I5
membuktikan bahwa tidak terjadinya kesalahan baik dari 𝑉𝑐 2 − 𝑉𝑐 𝑉𝑏 − 𝑉𝑐
= +
pengukuran, alat dan bahan serta perhitungan yang dilakukan. 𝑅4 𝑅5 𝑅3
Menggunakan perhitungan hukum kirchoff dan menganalisis 𝑉𝑐 2 − 𝑉𝑐 𝑉𝑏 − 𝑉𝑐
= +
menggunakan analisis mesh untuk mendapatkan hasil yang 330𝑅 82 56
sama seperti pengukuran. 1𝑉𝑐 − 0 56 (2 − 𝑉𝑐) + 82 (𝑉𝑏 − 𝑉𝑐)
=
330 4592
Perhitungan 1B Analisis Mesh 4592(Vc) = 330 (112 – 56 Vc + 82 Vb – 82 Vc)
4592 Vc = 36.960 – 45.540 Vc + 27.060 Vb
R1&R2 3690 = 4592 Vc + 45.540 Vc – 27.060Vb . . . : 50.132
1 1 1 0,737 = Vc – 0,539 Vb
= +
𝑅𝑝 𝑅1 𝑅2
1 1 1 Eliminasi
= + 4,097 = 1,802Vb – Vc
𝑅𝑝 330 82
1 82 + 330 0,237 = -0,539 Vb +
= 4,834 = 1,259 Vb
𝑅𝑝 (330)(82)
1 Vb = 3,839
= 65,67𝑜ℎ𝑚
𝑅𝑝
Substitusi
Rtotal = R3 + Rp
0,737 = Vc – 0,539 Vb
= 147,67 ohm
𝑉 5 0,737 = 0,539 (3,839)
I0 = = = 8,033A 0,737 = Vc – 2,060
𝑅𝑡𝑜𝑡 147,67
330 330 Vc = 2,806 V
I2 = x 0,032 = 𝑥 0,033 = 0,026 𝐴
330+82 412
I3 = I0 VR1 = Va – Vb = 6 – 3,839 = 2,161V
I3 = 0,033 A
82 VR2 = Vb – Vc = 3,839 – 0 = 3,839V
I1 = 𝑥 0,033 = 0,0065𝐴 VR3 = Vb – Vc = 3,839 – 2,806 = 1,753V
330+82
VR1 = I1R1 = 0,0065 x 330 = 2,145 V VR4 = V2 = 2,806 V
VR2 = I2R2 = 0,026 x 82 = 2,132 V VR5 = V1 – V2 = 2 – 2,806 = -0,806V
𝑉
VR3 = I3R3 + ),033 x 82 = 2,46 V I=
𝑅
2,161
Tabel 2 IR1 = = 0,026 𝐴
82
3,839
NO Pengukuran Perhitungan IR2 = = 0,0081𝐴
470
I V I V 1,753
IR3 = = 0,031𝐴
1 R1 0,02 2,192 0,0065 2,145 56
2,806
2 R2 -,13 2,126 0,026 2,132 IR4 = = 0,0085𝐴
330
3 R3 0,20 2,774 0,033 2,46 −0,806
IR5 = = −0,0098𝐴
82
4 R4 0,21 0,033

Analisis
Sama seperti percobaan 1A. Untuk percobaan 1B didapatkan
hasil seperti pada tabel di atas. Hasil dari pengukuran dan
perhitungan tidak memiliki perbedaan yang sangat jauh dan
mirip. Dapat disimpulkan bahwa percobaan pengukuran dan
perhitngan yang dilakukan tidak gagal dan berhasil.

Perhitungan 2A. Analisis Node

Node 1
I1 = R2 + I3
𝑉1 − 𝑉𝑏 𝑉𝑏 𝑉𝑏 − 𝑉2
= +
𝑅1 𝑅2 𝑅3
6 − 𝑉𝑏 𝑉𝑏 𝑉𝑏 − 𝑉𝑐
= +
82 470 56
6 − 𝑉𝑏 𝑉𝑏 𝑉𝑏 − 𝑉𝑐
= +
82 𝑉70 56
3
V1 + 7,89 V2 = 36,3

Substitusi V1 = 6
V1 + &,89 V2 = 36,3
6 + 7,89 V2 = 36,3
7,89 V2 = 30,3
30,3
V2 =
7,89
= 3,84V
V3 = V2 – 5
= -1,16
VR1 = V2 = 3,84V
VR2= V1 – V2 = 36,3 – 3,84 = 32,46V
VR3 = V3 = -1,16
VR4 = V1 – V3 = 6 – (-1,6) = 7,16V
3,84
IR1 = = 0,1284
330
32,46
IR2 = = 0,579𝐴
56
Gambar 1. Ramgkaian Analisis Node [4] −1,16
IR3 = = 0,003𝐴
330
7,18
Tabel 3 IR4 = = 0,0216𝐴
330
NO Pengukuran Perhitungan
I V I V
1 R1 0,19 1,940 0,026 2,161
2 R2 0,15 4,05 0,0081 3,839
3 R3 0,10 0,4833 0,031 1,753
4 R4 0,07 2,781 0,0085 2,806
5 R5 0,01 0,798 - -0,806
0,0098
6 R6 0,19 6
7 R7 0,15 4,06
8 R8 0,07 3,2
9 R9 0,01 1,98

Analisis
Untuk percobaan selanjutnya yaitu Rangkaian Analisis Node.
Meskipun dari segi metode analisis rangkaian berbeda
dengan analisis mesh, akan tetapi hasil yang didapatkan
melalui pengukuran dan perhitungan pun dapat dikatakan
berhasil. Karena memiliki hasil yang mirip dan bisa
disimpulkan percobaan ketiga yaitu analisis node ini berhasil.
Untuk melakukan perhitungan digunakan hukum kirchoff
Gambar 2. Rangkaian Percobaan Analisis Supernode [4]
KVL agar mendapatkan hasil seperti pada pengukuran
Tabel 4
menggunakan rangkaian pada breadboard.
No Pengukuran Perhitungan
I V I V
Perhitungan 2B. Analisis Super Node
1 R1 0,31 5,11 0,128 3,84
I1 + I4 = I2 + I3 2 R2 0,15 0,886 0,579 32,46
6 − 𝑉2 6 − 𝑉3 𝑉2 𝑉1 3 R3 0,01 0,775 -0,003 -1,16
+ = + 4 R4 0,26 5,22 0,0216 7,16
56 330 330 330
330 (6 − 𝑉2) + 56 (6 − 𝑉5) 𝑉1 + 𝑉1 5 R5 0,17 1
= 6 R6 0,01 5
18.480 330
330 (2316 – 330 V2 – 56) = 1840 (V2 + V1)
764.280 – 108.900 V2 – 18.480 V3 = 18.480 (V2 + V1) Analisis
18.480 B=V1 + 18.480 V2 – 18.480 V2 + 18.480 V3 = Percobaan yang terakhir yaitu analisis rangkaian
764.280 menggunakan Super Node. Analisis rangkaian pada super
1840 V1 + 122.380 V2 + 18480 V3 = 764.280 : 18.180 node digunakan untuk melengkapi kekurangan dari analisis
V1 + 6,89 V2 + V3 = 41,3 node. Dapat dilihat hasil dari pengukuran dan perhitungan
-V2 + 5 + V3 = 0 memiliki hasil yang mirip. Tetapi pada R3 untuk hasil
V3 = V2 – V5 pengukuran terdapat tanda yang berbeda. Kemungkinan arah
V1 + 6,89 V2 + V3 = 41,3 dalam pengukuran maupun perhitungan memiliki arah yang
V1 + 6,89 V2 + (V2 – V5) = 41,3 berbeda tetapi memiliki hasil yang mirip.
V1 + 6,89 V2 + V2 – 5 = 41,3

4
V. SIMPULAN

1. Analisis super node merupakan metode analisis yang


digunakan untuk mengatasi kekurangan dari analisis
node .
2. Analisis super mesh merupakan metode analisis yang
digunakan untuk mengatasi kekurangan dari analisis
mesh .
3. Untuk menganalisis suatu rangkaian dibutuhkan
ketelitian agar mendapatkan hasil yang akurat.
4. Untuk menghitung suatu hasil dari analisis rangkaian
dibutuhkan ketelitian dan logika yang bagus agar
mendapatkan hasil yang akurat yang sesuai dengan
pengukuran yang dilakukan.

VI. REFERENSI

[1] A. A. Zahra dan D. , Rangkaian Listrik I, Semarang:


Universitas Diponegoro, 2009.
[2] C. Z. Zahra, F. H. Herdiant, N. R. Putra, R. Fajrianto dan
S. Pratama W, “Stoduco,” Studocu, p. 8, 2013.
[3] R. R. Putra , “Analisa Rangkaian Listrik Metoda Node,
Supernode & Metoda Mesh (Loop), Supermesh (Super
Loop),” pdf-analisa-node-super-node-loop-super-
loop_compress.pdf, pp. 5-8, 2018.
[4] L. E. ITERA.

5
LAMPIRAN

1. Tabel Percobaan

6
7

Anda mungkin juga menyukai