Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN KONTROL

BIOSISTEM

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Instrumentasi dan Kontrol


Biosistem

Oleh
Nama : Cahyo Dian Prakoso
NIM : 201710201092
Kelas : TEP – B
Acara : Acara 5 (Rangkaian Pengukur Secara
Digital)
Asisten : Dwi Merdi Yudistira

LABORATORIUM ENERGI, OTOMATISASI DAN INSTRUMENTASI


PERTANIAN
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengukuran suatu rangkaian elektronik berupa kuat arus maupun tegangan
harus memiiki pengukuran yang memiliki nilai kesalahan yang relative kecil.
Pengukuran suatu trangkaian dapat tidak akurat dapat diakibatkan oleh factor-
faktor yang merusak dari alat ukur itu sendiri dan pengaruh dari luar komponen
pengukur tersebut.Dalam pengukukuran suhu digunaknnya sebuah alat ukur
berupa thermometer yang mampu mengetahui berapa suhu yang mengenai
sensor pada alat ukur. Sebuah dioda erkode LM 335 adalh sebuah dioda yang
mampu memberikan nilai keluaran yang dapat diseseuaikan berapa besar suhu
yang mengenai komponen sensor suhu pada LM 335.Perbedaan suhu akan
memperngaruhi pada tegangan yang dikeluarkan sehingga dengan diubahnya
suhu yang mengenai akan berpengaruh pada hasil akhir tegangan rangkaian
tersebut.
Pada praktikum kali ini akan dibahs mengenai Dioda LM 335 sebagai alat
ukur digital dan akan dijelaskan pula karakteristik serta pengaruh LM 335
terhadap keluaran tegangan nantinya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah disampaikan dapat ditarik beebrapa
rumusan masalah diantaranya ;
1. Bagaimana karakteristik alat pengukur suhu LM 335
2. Bagaimana sifat dari DVM
3. Bagaimana rangkaian pengukur suhu digital bekerja
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang di paaprkan pada sub-Bab sebelumnya
maka didapatkan beebrapa tujuan dari praktikuum kali ini;
1. Mengetahui Karakteristik pengukur suhu LM 335
2. Mengetahui sifat peraga digital (DVM)
3. Mengetahui rangkaian pengukur suhu secara digital

5
1.4 Manfaat
Setelah melaksanakan praktikum mengenai acara 5 praktikan mampu
memahami cara pengukuran suhu secara digital dan mengetahui pengaruh suhu
kepada LM 335 dalam menghasilkan output tegangan yang berbeda.

5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sensor Suhu LM 335


LM 335 adalah komponen elektronika yang termasuk kedalam tipe dioda
yang mana terdapat tiga buah kaku yaitu annoda, katoda , dan Adjustment.
Dimana Sensor suhu LM335 dirancang guna mengkalibrasi sederhana dan
kemudahan penggunaan. Output berasal dari Dioda Zener 2-terminal
terintegrasi dengan tegangan tembus berbanding lurus dengan suhu mutlak pada
10mV/ K. Dikalibrasi pada +25.C, LM335 memiliki akurasi 1'C lebih lebar -40
C hingga 100 C kisaran suhu. Dengan kurang dari sepuluh impedansi dinamis,
kinerja konsisten di seluruh kisaran arus 450uA hingga 5mA. Perangkat ini
cocok digunakan untuk sensor tujuan umum di mana ukurannya yang kecil,
impedansi rendah, dan output linier memungkinkan integrasi rangkaian yang
relatif sederhana.
2.2 Digital Volt meter
Digital Voltmeter adalah alat ukur digital yang berfungsi untuk mengukur
tegangan dari suatu rangkaian eelektronik. Prinsip kerja voltmeter adalah
adanya fluksi megnetik yang memiliki bentuk gelombang sinus dengan
frekuensi yang sama lalu masuk ke kepingan logam dengan cara parallel. Antara
satu fluks dengan yang lainya memiliki fasa yang berbeda. Fluks bolak balik
akan mengakibatkan tegangan dengan kepingan logam dan mengakibatkan arus
berputar pada keeping logam tersebut.
2.3 Thermometer
Thermometer adalah alat ukur suhu dimana terdapat dua macam
thermometer yaitu thermometer konvemnsional yang menggunakan raksa
sebagai medianya dan thermometer digital yang menggunakan gelombang
infrared berikut adalah penjelasan tentang kedua thermometer :
1. Thermometer Infrared
Infrared thermometer adalah sebuah alat ukur suhu yang dapat
mengukur temperatur atau suhu tanpa bersentuhan dengan obyek yang
akan diukur suhunya. Prinsip dasar termometer inframerah adalah
bahwa semua obyek memancarkan energi infra merah. Semakin panas
suatu benda, maka molekulnya semakin aktif dan semakin banyak
energi inframerah yang dipancarkan. Infrared Thermometer mengukur
suhu menggunakan radiasi kotak hitam (biasanya inframerah) yang
dipancarkan objek. Kadang disebut termometer laser jika menggunakan
laser untuk membantu pekerjaan pengukuran, atau termometer tanpa
sentuhan untuk menggambarkan kemampuan alat mengukur suhu dari
jarak jauh. Dengan mengetahui jumlah energi inframerah yang
dipancarkan oleh objek dan emisi ya, temperatur objek dapat dibedakan
2. Thermometer Raksa
Termometer konvensional terdiri atas tabung gelas tertutup yang
berisi cairan. Cairan yang umum dipakai dalam termometer kita adalah
air raksa (merkuri). Di tepi tabung terlihat garis-garis yang
menunjukkan skala temperatur. Bila suhu meningkat, air raksa dalam
tabung yang sempit itu akan naik. Titik dimana air raksa tersebut
berhenti naik menunjukkan berapa suhu tubuh yang tertera pada skala
temperatur. Agar termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa
kapiler harus dibuat kecil dan dinding termometer (reservoir) dibuat
setipis mungkin dan apabila memungkinkan dibuat dari bahan yang
konduktor.
2.4 Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat
atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika.
Resistor termasuk komponen pasif pada rangkaian elektronika. Sebagaimana
fungsi resistor yang sesuai namanya bersifat resistif dan termasuk salah satu
komponen elektronika dalam kategori komponen pasif. Satuan atau nilai
resistansi suatu resistor di sebut Ohm dan dilambangkan dengan simbol Omega
(Ω). Hukum Ohm menyatakan bahwa resistansi berbanding terbalik dengan
jumlah arus yang mengalir melaluinya. Selain nilai resistansi (Ohm), resistor
juga memiliki nilai yang lain seperti nilai toleransi dan kapasitas daya yang
mampu dilewatkannya. Semua nilai yang berkaitan dengan resistor tersebut

4
penting untuk diketahui dalam perancangan suatu rangkaian elektronika oleh
karena itu pabrikan resistor selalu mencantumkan dalam kemasan resistor
tersebut.
2.5 Catu Daya
Catu daya berfungsi sebagai sumber daya sebuah rangkaian dimana catu
daya dibagi menjadi dua menurut karaktersitiknya yaitu daya AC(Alternating
Current) atau arus bolak balik dan daya DC (Dirrect Current) atau daya berupa
arus searah dimana catu Daya DC lebih ditujukan pada penggunaan ringan
sampai menengah atau low power , sedangkan untuk AC sudah dianggap
sebagai tenaga listrik berskala besar

4
BAB 3. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 10 November 2021 pada
pukul 14.00 WIB. Praktikum dilaksanakan secara daring di kediaman
mahasiswa masing masing menggunakan perangkat mobile untuk sarana
meeting online
3.2 Alat dan Bahan
Berikut adalah Alat yang digunakan pada rangkaian elektronika pada
praktikum acara 5 sebagai berikut;
1. Power Suply DC 5 Volt
2. AVO meter digital
3. Wise Board
4. Tang Potong
5. Thermometer
Berikut ini adalah komponen yang digunakan dalam rangkaian praktikum
acara 5 antara lain sebagai berikut;
1. Resistor Fixed ( 1KΩ)
2. LM 335
3. Potensio (B50 K)
4. Jepit Buaya, Jumper, Kabel
3.3 Metodologi
Metode praktikum acara 5 akan dipaparkan pada diagram dibawah;
3.3.1 Flowchart Praktikum

Mulai

Mempersiapkan Alat dan


bahan

Menjalankan aplikasi rangkaian elektro Proteus

Memanggil komponen rangkaian Resistor


Fixed, IC TTL 7473, 7474, DC Vol

Merangkai 3 rangkaian berdasarkan


keterangan pada modul

Menyesuaikan nilai pada Logicstate secara


random baik pada input yang tersedia pada
setiap rangkaian

Melakukan pemasukan pada logicstate secara


random sebanyak percobaan tabel

Data pengukuran
tegangan

Selesai

Gambar 3.1. Flowchart metode pelaksanaan praktikum acara 5


Penjelasan Flowchart:
1. Praktikum dimulai dengan dibukanya zoom meeting oleh asisten dan
diikuti oleh seluruh mahasiswa yang mendapatkan kesempatan
pembelajaran materi tersebut.
2. Asisten memulai membuka asistensi acara 5 dan diawali dengan
pelaksanaan pretest yang diikuti oleh seluruh praktikan.
3. Setelah pretest berakhir asisten mata kuliah melanjutkan dengan
memaparakan materi dasar dan pengenalan terhadap acara 5. Dan
dilakukan sesi tanya jawab mengenai materi yang telah dipaparkan oleh
asisten
4. Asisten mulai menjelaskan rangkaian eletronika pada acara 5 dan
memporaktikan Langkah merangkai yang diikuti oleh praktikan.
5. Aasisten menjelaskan pengisian table guna memenuhi lampiran lapoiran
dan pengamatan yang anntinya akan menjadi bahan laporan.
6. Setelah penyampain materi selsesai poraktikan mempresentasikan ahsil
rangkaian yang dimana akan dilakukan pengecekan oleh asisten terhadap
hasil kerja perangkaian
7. Asisten menutup asistensi dengan kondisi tidak ada materi ayng
ditanyakan dan praktikan emamhami dengan baik dan dapat menguasai
materi.

12
3.3.2 Skema dan Rangkaian
1. Skema rangkaian praktikum acara 5

Gambar 3.2. Skema Rangkaian Pengukur Secara Digital

Gambar 3.3. Rangkaian pengukur cahaya pada suhu 11 derajat


BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Hubungan Suhu dengan tegangan keluaran pada DMV
Berikut adalah hasil dari pengukuran pada alat ukur suhu digital yang
diterapkan pada suhu yang berbeda sebanyak 20 percobaan.

No Suhu DVM
1 11 2.84
2 15 2.89
3 19 2.92
4 23 2.96
5 27 3
6 31 3.04
7 35 3.08
8 39 3.12
9 43 3.16
10 47 3.2
11 51 3.24
12 55 3.28
13 59 3.32
14 63 3.36
15 67 3.4
16 71 3.44
17 75 3.48
18 79 3.52
19 83 3.56
20 87 3.6
Tabel 4.1 Tabel data Hasil pengukuran alat ukur suhu digital
y = 0.01x + 2.7321
DVM R² = 0.9999
3.7
3.6
3.5
3.4
3.3
3.2
3.1
3
2.9
2.8
2.7
0 20 40 60 80 100

Grafik 4.1 Grafik perubahan DVM terhadap suhu

4.1.2 Membuat Output 0 volt pada suhu 10 oC


Berikut ini adalah data table dan grafik hasil pengukuran untuk
mendapatkan output tegangan sebesar 0 Volt pada suhu LM 335 sebesar
10oC :
Perdobaan Suhu Potensio DMV
1 10 57 -0.01
2 10 56.75 0
3 10 56.5 0.01
4 10 56.25 0.02
5 10 56 0.03
Tabel 4.2 Tabel data pengukuran output ) Volt pada 10oC

DMV
0.04

0.03

0.02

0.01

0
55.9 56.1 56.3 56.5 56.7 56.9 57.1
-0.01

-0.02

Grafik 4.2 Grafik perubahan DVM dalam memperooleh output 0 Volt


4.2 Pembahasan
4.2.1 Hubungan Suhu dengan tegangan keluaran pada DMV
Berdasarkan table 4.1 didapatkan hasil epngukuran terhadap
pengukuran pengaruh LM 335 terhadap tegangan keluaran. Dipasangkan
potensio bernilai 50K Ohm dan sebuah resistor tetap 1K Ohm. Penukuran
dimulai dari rentan 11oC hingga 87oC. Dihasilkan tegangan output terendah
pada 2.84 Volt pada suhu terendah dan 3.6 pada suhu tertinggi pada saat
87oC.
Dapat dilihat pada grafik 4.1 tentang perubahan Tegangan pada
DMV yang dikenai pada suhu berbeda terlihat grafik memiliki hubungan
berbanding lurus dimana semkin tinggi suhu maka tegangan akan semkin
besar. Hal itu disebabkan karena komponen dioda LM 335 adalah sebuah
pengukur suhu linier. Namun terlihat pada grafik dan persamaan
didapatkan bahwa grafik tidak sepenuhnya lurus hal itu disebabkan adanya
factor yang menggangu pengukuran baik dari komponen LM 335 itu
sendiri maupun dari komponen lainnya.

4.2.2 Membuat Output 0 volt pada suhu 10oC


Dapat dilihat pada table 4.2 didapatkan lima kali pengukuran yang
mana hanya dilakukan dua kali pengukuran yaitu pada rentang potensio 67
hingga 56 persen.Setelah didapatkan nilai tersebut dilakukan pendekatan
dimana terdapat beda sebanyak 3 dimana yaitu 0.03 sa,pai (-.0.01) sehingga
didapatkan nilai potensio pada outpu 0oC yaitu pada potensio 56.75 %
Penggunaan pendekatan dilakukan dilkarenakan prinsip teori dari LM
335 adalah pengukur suhu linier yang bekerja secaralinier dan bekerja
secara berbanding lurus. Sehingga didappatklan nilai seperti pada table
diatas
BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan sebagai berikut ini.
1. Pengukuran intensitas suhu secara digital dapat menggunakan sensor suhu
jenis LM 335 dengan alat ukur Digital Volt meter
2. LM 335 memiiki karkteristik berbanding lurus dimana suhu semakin besar
maka tegangan akan semakin besar
3. Perubahan sinyal yang terjadi adalah perubahan resistansi yang mana
semakin besar suhu maka akans emakin ksecil resistansi
5.2 Saran
Dari kegiatan praktikum acara 5 terdapat saran yang inigin disampaikan
yaitu kepad apraktikan diharapkan menghadiri asistensi dengan tepat waktu
sehingga tidak mengulur waktu dan diharapkn praktikan sudah siap emngikuti
praktikum dan dapat interaktif mengikuti praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Ainil K. 2007. Digital Electronics, Principles, Devices, and Applications, England.


West Sussex.
Albert Paul Malvino, Tjia May On, PhD, 1994. Elektronika KomputerDigital,
Pengantar Mikrokomputer, Surabaya. Edisi Kedua, Erlangga.
Muhammad Faris. 2020. Amperemeter & Voltmeter DC. Surakarta. Universitas
Sebelas Maret.
Slipconsupplies. Analog Temperature Sensor LM 335 Journal. Revision 1.1. 28
April 2020.
Naufal Arraya. 2020. Menentukan Hambatan Dalam Pada Amperemeter dan
Voltmeter DC. Surakarta. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Aulya A. 2020. Hukum Kirchoff. Malang. Laporan Praktikum. Program studi
Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai