Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN KONTROL

BIOSISTEM

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Instrumentasi dan Kontrol

Biosistem

Oleh :

Nama : Arif Sukmo Aji


NIM : 191710201096
Kelas : TEP – A
Acara : VII (Transistor)
Asisten : Adam Dika Lazuardi

LABORATORIUM ENERGI, OTOMATISASI DAN


INSTRUMENTASI PERTANIAN
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI
PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER
2021
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komponen elektronika merupakan sebuah alat yang menjadi pendukung atau
bagian dari rangkaian elektronik yang bisa bekerja sesuai dengan fungsinya.
Komponen elektronika ini dapat berupa kapasitor, transistor, resistor, dioda, lampu,
PCB, CCB dan lain-lain. Semua komponen elektronika tadi di lekatkan pada sebuah
papan rangkaian elektronik dengan menggunakan soder atau mungkin tidak melekat
pada papan rangkaian namun dihubungkan dengan kabel.
Komponen elektronika terdiri dari satu atau lebih bahan elektronika yang
terdiri dari satu atau lebih bahan-bahan elektronika yang disatukan. Masing-masing
rangkaian elektronik memiliki fungsi yang berbeda-beda bergantung pada komponen-
komponen elektronika yang terpasang pada rangkaian tersebut.

Transistor adalah suatu komponen yang memiliki kemampuan untuk


penguatan dan penyakelaran dengan memindahkan sinyal dari rangkaian bertahan
rendah ke tinggi. Transistor merupakan jenis komponen semikonduktor yang
bahannya terbuat dari germanium dan ada yang dari silikon. Sebuah transistor
biasanya dilapisi oleh kemasan anti cahaya dimana terdapat tiga kawat penghantar
untuk menghubungkan bagian basisi, emitor dan kolektor. (Rusdianto, 2006).

Transistor adalah komponen aktif yang dibuat dari bahan semi konduktor.
Transistor banyak dibutuhkan hampir semua rangkaian elektronika. Meskipun dalam
rangkaian elektronika ada IC namun transistor tidak bisa ditinggalkan. Dalam
rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Dalam rangkaian
digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Namun,
permasalahan timbul ketika akan memanfaatkan transistor tersebut karena transistor
sangat rentan terhadap kerusakan yang disebabkan beberapa kesalahan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, diketahui rumusan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana cara kerja Transistor di kehidupan sehari-hari ?
2. Bagaimana cara mengukur arus kolektor (Ic) dan arus basis (IB)?
3. Bagaimana hubungan arus kolektor (Ic) dan arus basis (IB)?
1.3 Tujuan
Berikut tujuan dari penulisan laporan praktikum mengenai Transistor.

1. Mengetahui cara kerja Transistor di kehidupan sehari-hari.

2. Mengetahui cara mengukur arus kolektor (Ic) dan arus basis (IB).

3. Mengetahui hubungan arus kolektor (Ic) dan arus basis (IB).


1.4 Manfaat
Pelaksanaan praktikum mengenai Transistor ini diharapkan memberikan manfaat
sebagai berikut.
1. Dapat mengetahui cara kerja Transistor di kehidupan sehari-hari.
2. Dapat mengetahui cara mengukur arus kolektor (Ic) dan arus basis (IB).
3. Dapat mengetahui hubungan arus kolektor (Ic) dan arus basis (IB).
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Transistor

Transistor merupakan salah satu jenis komponen aktif yang banyak digunakan,
baik dalam rangkaian analog maupun rangkaian digital. Komponen ini terbuat dari
bahan semikonduktor yang merupakan dua pertemuan antara jenis p dan jenis n.
Transistor digunakan didalam rangkaian untuk memperkuat sinyal, artinya sinyal
lemah pada masukan diubah menjadi sinyal yang kuat pada keluaran.

Transistor Bipolar atau nama lainnya adalah transistor dwikutub adalah


jenis transistorpaling umum di gunakan dalam dunia elektronik. Di dalam
transistor ini terdapat 3 lapisan material semikonduktor yang terdiri dari dua
lapisan inti, yaitu lapisan P-N-P dan lapisan N-P-N. Transistor bipolar juga
memiliki 3 kaki yang masing masing di beri nama Basis (B), Kolektor (K) dan
Emiter (E). Perbedaan antara fungsi dan jenis-jenis transisor ini terlihat pada
polaritas pemberian tegangan bias dan arah arus listrik yang berlawanan Seperti yang
ditunjukkan pada gambar 2.1

Gambar 2.1 Transistor pnp dan transistor npn


Transistor dwi kutub dibuat dengan menggunakan semikonduktor eksentrik jenis p
dan jenis n. Semikonduktor eksentrik merupakan campuran dari bahansemikonduktor
intrinsik misal unsur silikon atau germanium dengan unsur kelompok V atau III pada
susunan berkala unsur-unsur.
BAB 3 METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Pelaksanaan praktikum Instrumentasi dan Kontrol Biosistem acara Transistor
dilaksanakan pada
Hari : Senin
Tanggal : 18 Oktober 2021
Pukul : 16.10 WIB s.d selesai
Tempat : Jalan Kaliurang Gg Sumur Bor No 38 Kecamatan Sumber Sari,
Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur. Secara daring melalui media Zoom
Meeting.
3.2 Alat dan Komponen
Pelaksanaan praktikum Instrumentasi dan Kontrol Biosistem acara Transistor
menggunakan alat dan komponen sebagai berikut.
1. Laptop
2. Mouse
3. Mousepath
4. Software Proteus 8 Professional
5. Data praktikum berupa rangkaian modul transitor

3.3 Prosedur Kerja


Diagram alir praktikum mengenai Transistor menggunakan Software Proteus 8
Professional disajikan dalam Gambar dibawah ini.
Mulai

Menyiapkan alat yang


dibutuhkan

Pembukaan aplikasi Proteus 8 Professional

Penyiapan Komponen yang dibutuhkan

Perangkaian komponen elektronik transitor sesuai


dengan modul untuk percobaan 1

Pemasukan nilai besaran di tiap komponen elektronik

Penjalanan rangkaian dengan mengklik Run

Pengulangan langkah untuk setiap perlakuan

Data

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Praktikum Transistor


Berdasarkan gambar Diagram Alir 3.1 menyatakan bahwa.
1. Persiapan alat berupa laptop yang sudah terinstal software Proteus 8
Professional, mouse, mousepath dan modul.

2. Memanggil dan menginput komponen dari rangkaian transitor yang dibutuhkan.

3. Merangkaian komponen sesuai modul acara 7 yaitu transitor.

4. Mengatur nilai besaran POT-HG tiap komponen.


5. Menjalankan rangkaian dengan mengklik Run atau Start.

6. Menghasilkan Data dan pembuatan laporan

7. Selesai

Gambar 3.2 Rangkain pada software Proteus 8 Professional

Anda mungkin juga menyukai