Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM MIKROPROSESOR DAN MIKROKONTROLER (PRAKTIKUM)


KOMUNIKASI SERIAL
Hari: Senin Tanggal: 3 April 2023 Jam: 10 - 11

Oleh:

Renaldy Farhan Ramadhan


NIM. 162112433001

Dosen Pengampu:

Dr. Agus Mukhlisin, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNOLOGI MAJU DAN MULTIDISPLIN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini teknologi sedang berkembang pesat di berbagai bidang dan


manusia semakin meningkatkan kemampuan berpikir mereka dalam hal teknologi
tinggi. Kemajuan teknologi tersebut memberikan banyak manfaat bagi kehidupan
sekarang, terutama dalam mempermudah pekerjaan manusia. Salah satu teknologi
yang sedang berkembang adalah komputer, yang memiliki banyak fungsi seperti
pengolahan data, pengontrolan, dan sebagainya. Komputer merupakan alat yang
menghubungkan pengguna dengan perangkat dan salah satu bentuknya adalah
melalui penggunaan mikrokontroler.
Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi di segala bidang, maka
meningkat pula daya pikir manusia akan teknologi tinggi sebagai kebutuhan. Dari
perkembangan kompleks tersebut, tentu muncul teknologi-teknologi baru dan
kemajuan teknologi sangat membantu dalam bidang industri [1].
Pada praktikum kali ini akan membahas mengenai digital input terkait
Komunikasi Serial mulai dari cara menggunakannya sampai dengan cara
memvariasikannya. Adapun komponen yang akan terhubung dengan Arduino
tersebut, yaitu LED dan Mercury Tilt Switch.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dalam percobaan praktikum kali ini, penulis dapat
merumuskan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana cara mengirim serta menerima sinyal data pada Komunikasi
Serial?
2. Bagaimana cara kerja dari komponen Mercury Tilt Switch?

1.3 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan yang ingin dicapai dari percobaan Interrupt Digital Input
PushButton pada praktikum kali ini antara lain:

1
1. Mahasiswa dapat memahami cara mengirim serta menerima sinyal data
pada Komunikasi Serial?
2. Mahasiswa dapat memahami cara kerja dari komponen Mercury Tilt
Switch?

1.4 Manfaat Praktikum


Adapun manfaat percobaan praktikum kali ini yaitu, Manfaat dilaksanakannya
praktikum ini adalah memungkinkan mahasiswa untuk memahami cara kerja
Komunikasi Serial dan memvariasikan hasil output dari percobaan, serta
memahami cara kerja, penggunaan, dan pemrograman komponen yang digunakan.
Selain itu, praktikum ini juga memberikan manfaat lain bagi mahasiswa, seperti
dapat mengimplementasikan pengalaman yang diperoleh dari praktikum ke dalam
dunia industri.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Mikrokontroler Arduino UNO


Board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet) atau Arduino UNO
memiliki 14 pin input dari output digital yang dimana 6 pin input tersebut dapat
digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal,
koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung
sebuah mikrokontroler agar bisa dijalankan sebagaimana mestinya, hanya cukup
menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel
USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk
menjalankannya. Lalu, pada setiap 14 pin digital pada arduino uno dapat
digunakan sebagai input dan output, digunakan sebagai fungsi pinMode(),
digitalwrite(), dan digitalRead(). Fungsi-fungsi ini beroperasi di tegangan 5 volt,
Setiap pin dapat memberikan atau menangkap suatu arus maksimum 40 mA dan
mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus secara default) 20-50 kOhm [3].

Gambar 2.1. Arduino UNO ATMega328P

2.2 Digital Input

Secara umum semua pin yang ada pada Arduino (ATMega) merupakan
berada dalam mode input. Oleh karena itu, tidak perlu menggunakan
pinMode(nomorPin, INPUT); ketika ingin menggunakan suatu pin sebagai input.
Untuk membaca input digital yang masuk ke pin, digunakan fungsi

3
digitalRead(nomorPin). Fungsi ini memiliki satu parameter yaitu nomor pin yang
akan dibaca inputnya. Fungsi ini akan mengembalikan nilai 1 dan 0 atau HIGH
dan LOW (di mana HIGH adalah konstanta dengan nilai 1 dan LOW adalah
konstanta dengan nilai 0). Untuk lebih memahaminya, contoh berikut dapat
dicoba: ketika pushbutton yang terhubung ke pin 2 ditekan, LED yang ada pada
board Arduino Uno akan menyala [2].

Gambar 2.2. Konfigurasi pin MCU ATmega16

2.3 Komunikasi Serial

Komunikasi serial adalah salah satu dari metode komunikasi data, di mana data
yang dikirimkan akan dikirim secara bergantian per 1 bit diikuti oleh bit lainnya
dalam satu jalur yang sama, berbeda dengan komunikasi paralel di mana data dapat
dikirimkan dengan bersamaan melalui beberapa jalur sekaligus. Selain hanya
menggunakan 1 jalur pengiriman saja, komunikasi serial juga memiliki antar muka
yang lebih kompleks dari pada komunikasi paralel. Dari segi perangkat keras,

4
komunikasi serial perlu melakukan proses konversi dari data paralel ke serial atau
sebaliknya yang disebut UART (Universal Asynchronous Receiver/Transmiter)
[5].

Gambar 2.3. Konfigurasi pin MCU ATmega16

Komunikasi serial digunakan untuk antarmuka mikrokontroler dan perangkat


yang lain, seperti laptop, komputer, maupun sesama mikrokontroler. 2 pin khusus
digunakan pada komunikasi serial, yaitu TX (transmiter) yang mengirim data dan
RX (receiver) yang menerima data. Pada board Arduino tidak lagi membutuhkan
RS232 untuk koneksi dengan perangkat lain, karena USB Arduino sudah bisa
untuk melakukan hal itu [4].

2.4 Mercury Tilt Switch KY-017

Mercury Tilt Switch KY-017 merupakan komponen elektronika yang berupa


sensor yang merespon gerakan. Ini menggunakan bola merkuri kecil yang
melengkapi sirkuit saat modul dimiringkan [6].

Gambar 2.4. Sensor KY-017 (Mercury Tilt Switch)

5
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


Berikut ini merupakan alat dan bahan pendukung pada percobaan praktikum
kali ini, yaitu:
1. Arduino
2. LED
3. Push button
4. Breadboard
5. Resistor 330 ohm
6. Laptop (IDE Arduino)
7. Sensor Mercury Tilt Switch KY-017

3.2 Prosedur Percobaan


3.2.1 Prosedur Percobaan Komunikasi Serial (Modul dan Variasi)
1. Menyiapkan alat dan bahan yang telah disediakan.
2. Menyambungkan pin TX dan RX pada Arduino ke rangkaian LED.
3. Memasukkan referensi program yang telah disediakan ke Arduino
IDE.
4. Menjalankan referensi program tersebut.
5. Melakukan observasi untuk menyesuaikan hasil yang tertampil
pada serial monitor dengan referensi program yang digunakan.
6. Mencatat hasil yang didapatkan ke dalam tabel data hasil percobaan
yang telah disediakan.
7. Melakukan percobaan variasi menggunakan komponen yang telah
disediakan.
8. Mencatat hasil percobaan.
9. Mengulangi percobaan sesuai dengan prosedur apabila terdapat
kesalahan dalam pengambilan data.

6
3.3 Metode Pengambilan Data
Metode yang digunakan dalam percobaan praktikum kali ini yaitu dengan
melakukan percobaan suatu pendekatan penelitian yang menggunakan angka,
statistik, dan data numerik lainnya untuk mengumpulkan, dan menganalisa.
Biasanya metode ini disebut dengan metode kuantitatif dengan menghasilkan data
yang terstruktur dan dapat diukur dengan cara yang konsisten dan obyektif.

3.4 Flowchart (Diagram Alir)


3.4.1 Flowchart Transmitter (Modul dan Variasi)

Gambar 3.1. Script Code Transmitter

7
3.4.2 Flowchart Receiver (Modul dan Variasi)

Gambar 3.2. Script Code Receiver

3.5 Skematika Rangkaian


3.5.1 Skematika Rangkaian Komunikasi Serial (Modul)

Gambar 3.3. Skematik rangkaian Komunikasi Serial (Modul)

8
3.5.2 Skematika Rangkaian Interrupt 4 LED (Variasi)

Gambar 3.4. Skematik rangkaian Komunikasi Serial (Variasi)

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Percobaan


4.1.1 Hasil Percobaan Komunikasi Serial (Modul)
Tabel 4.1. Kondisi Komunikasi Serial terhadap Modul
Serial Serial
Kondisi Gambar
No. LED Monitor Moitor
PushButton
Transmitter Receiver

1 Dilepas Mati 0 0

2 Ditekan Menyala 1 1

4.1.2 Hasil Percobaan Komunikasi Serial (Variasi)


Tabel 4.2. Kondisi Komunikasi Serial terhadap Variasi
Serial Serial
Kondisi Gambar
No. LED Monitor Moitor
Switch
Transmitter Receiver

1 Tegak Menyala 1 1

10
2 Miring Mati 0 0

4.2 Analisis Data


4.2.1 Komunikasi Serial (Modul)
Pada percobaan pertama, menggunakan PushButton sebagai
input menghasilkan LED yang mati saat tombol dilepas dan menyala
saat tombol ditekan. Hal ini terjadi karena arus terputus saat tombol
dilepas dan arus tersambung saat tombol ditekan.

4.2.2 Komunikasi Serial (Variasi)


Pada percobaan kedua, menggunakan sensor Mercury Tilt
Switch sebagai input menghasilkan LED yang menyala saat switch
berada dalam posisi tegak dan mati saat switch berada dalam posisi
miring. Hal ini terjadi karena bola merkuri pada switch menempel pada
bagian Vcc dan Ground saat dalam posisi tegak, sehingga arus
tersambung dan menyebabkan LED menyala. Namun, saat dalam
posisi miring, bola merkuri tidak menempel pada kedua bagian
tersebut, sehingga arus terputus dan menyebabkan LED mati.

4.3 Pembahasan
Pada pembahasan yang bisa kami jelaskan dari beberapa percobaan yaitu
diantaranya, percobaan Komunikasi Serial (Modul) dan percobaan Komunikasi
Serial terhadap sensor KY-017 (Variasi). Berikut ini kami jabarkan dalam sebuah
pembahasan di bawah ini :

4.3.1 Komunikasi Serial (Modul)


Pada praktikum ini terdapat 2 percobaan yang melibatkan
Komunikasi Serial berdasarkan modul dan variasi dari percobaan

11
tersebut. Percobaan pertama menggunakan modul Komunikasi Serial
dengan PushButton sebagai input dan LED sebagai output. Langkah
awal praktikan adalah menyusun komponen sesuai dengan rangkaian
pada gambar 3.3 dan mencatat data hasil percobaan pada tabel 4.1 Dari
data tersebut terlihat bahwa ketika PushButton dilepas, LED mati,
sedangkan ketika ditekan, LED menyala. Hal ini terjadi karena arus
tidak mengalir ketika PushButton dilepas dan arus mengalir ketika
ditekan. Nilai Transmitter dan Receiver pada referensi program juga
sesuai, yaitu bernilai 0 ketika PushButton dilepas (kondisi HIGH) dan
bernilai 1 ketika PushButton ditekan (kondisi LOW).

4.3.2 Komunikasi Serial (Variasi)


Percobaan kedua merupakan variasi dari percobaan pertama,
dengan mengganti PushButton menjadi sensor Mercury Tilt Switch
sebagai input dan LED sebagai output. Langkah yang sama dilakukan,
yaitu menyusun komponen sesuai dengan rangkaian pada gambar 3.2
dan mencatat data hasil percobaan pada tabel 4.2 Dari data tersebut
terlihat bahwa ketika sensor Mercury Tilt Switch berada dalam posisi
tegak, LED menyala, sedangkan ketika berada dalam posisi miring,
LED mati. Hal ini terjadi karena bola merkuri pada sensor menempel
pada bagian Vcc dan Ground saat dalam posisi tegak, sehingga arus
tersambung dan menyebabkan LED menyala. Namun, saat dalam
posisi miring, bola merkuri tidak menempel pada kedua bagian
tersebut, sehingga arus terputus dan menyebabkan LED mati. Nilai
Transmitter dan Receiver pada referensi program juga sesuai, yaitu
bernilai 1 ketika sensor Mercury Tilt Switch dalam posisi tegak (kondisi
HIGH) dan bernilai 0 ketika dalam posisi miring (kondisi LOW).

12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berikut ini beberapa poin yang bisa kami tarik kesimpulan dari hasil
percobaan praktikum kali ini yaitu, sebagai berikut:
1. Dengan Komunikasi Serial maka kedua Arduino berkomunikasi satu sama
lain. Untuk berkomunikasi satu sama lain dibutuhkan pin untuk dapat
menyambungkan kedua Arduino dimana pin yang digunakan adalah TX
dan RX. Ketika kedua pin telah tersambung antara Arduino satu dengan
yang lain maka kedua Arduino dapat berkomunikasi (mampu mengirim
serta menerima data).
2. Prinsip kerja sensor ini adalah ketika berada dalam posisi tegak, bola
merkuri akan menempel pada kaki Vcc dan Ground sehingga
mengakibatkan arus mengalir dan LED menyala. Namun, ketika sensor
berada dalam posisi miring, bola merkuri tidak menempel pada kedua kaki
tersebut sehingga mengakibatkan arus terputus dan LED mati.

5.2 Saran
Pada percobaan praktikum kali ini, diharapkan sebuah alat pendukung
berupa komponen-komponen yang digunakan pada percobaan praktikum yaitu
sebuah komponen-komponen yang mendukung dan mumpuni agar dapat
menunjang kenyamanan pada praktikum-praktikum selanjutnya agar lebih optimal
dan maksimal.

13
DAFTAR PUSTAKA

[1] J. H. Sinaga, “Bab I pendahuluan.” [Online]. Available:


https://repository.uhn.ac.id/bitstream/handle/123456789/1293/Jelly%20H.%2
0Sinaga.pdf?sequence=1. [Accessed: 19-Mar-2023].

[2] MODUL PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESOR DAN


MIKROKONTROLER, “Digital Input”, Program Studi Teknik Elektro,
Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin, Universitas Airlangga.

[3] “Bab II Dasar teori 2.1. Arduino Uno - eprints.utdi.ac.id.” [Online]. Available:
https://eprints.utdi.ac.id/4940/3/3_143310018_BAB_II.pdf. [Accessed: 14-
Feb-2023].

[4] MODUL PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESOR DAN


MIKROKONTROLER, “Interupsi”, Program Studi Teknik Elektro, Fakultas
Teknologi Maju dan Multidisiplin, Universitas Airlangga.

[5] “Bab II landasan teori - eprints.umm.ac.id.” [Online]. Available:


https://eprints.umm.ac.id/36037/3/jiptummpp-gdl-mahamegamu-47696-3-
babii.pdf. [Accessed: 10-Apr-2023].

[6] ArduinoModules and Detlef, “KY-017 Mercury Tilt Switch Module,”


ArduinoModulesInfo, 03-Dec-2021. [Online]. Available:
https://arduinomodules.info/ky-017-mercury-switch-module/. [Accessed: 10-
Apr-2023].

14

Anda mungkin juga menyukai