Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROKONTROLER
“ SIMULATOR PROTEUS DAN PEMROGRAMAN ARDUINO “

DISUSUN OLEH :
Revinda Azzalia Putri Wijaya

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Eng.Sutanto, M.Eng.

PROGRAM STUDI ELEKTRONIKA INSTRUMENTASI

POLITEKNIK TEKNOLOGI NUKLIR INDONESIA

BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL

YOGYAKARTA

2022
LAPORAN RESMI
MIKROKONTROLER
“ SIMULATOR PROTEUS DAN PEMROGRAMAN ARDUINO “

I. TUJUAN
1. Dapat menjelaskan arsitektur dan fungsi pin-pin mikrokontroler
2. Dapat menggunakan Arduino Uno untuk aplikasi-aplikasi sederhana
3. Melakukan perintah pengulangan menggunakan while, for dan do…while

II. DASAR TEORI


2.1 Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah suatu chip berupa IC (Integrated Circuit) yang dapat
menerima sinyal input, mengolahnya dan memberikan sinyal output sesuai dengan
program yang diisikan ke dalamnya. Sinyal input mikrokontroler berasal dari sensor
yang merupakan informasi dari lingkungan sedangkan sinyal output ditujukan
kepada aktuator yang dapat memberikan efek ke lingkungan. Jadi secara sederhana
mikrokontroler dapat diibaratkan sebagai otak dari suatu perangkat/produk yang
mempu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya [1].

Gambar 1. Chip Mikrokontroler


Mikrokontroler pada dasarnya adalah komputer dalam satu chip, yang di
dalamnya terdapat mikroprosesor, memori, jalur Input/Output (I/O) dan perangkat
pelengkap lainnya. Kecepatan pengolahan data pada mikrokontroler lebih rendah
jika dibandingkan dengan PC. Pada PC kecepatan mikroprosesor yang digunakan
saat ini telah mencapai orde GHz, sedangkan kecepatan operasi mikrokontroler
pada umumnya berkisar antara 1 – 16 MHz. Begitu juga kapasitas RAM dan ROM
pada PC yang bisa mencapai orde Gbyte, dibandingkan dengan mikrokontroler
yang hanya berkisar pada orde byte/Kbyte [1].
Mikrokontroler merupakan komputer mini yang terintegrasi pada sebuah
chip IC (Integrated Circuit). Perbedaan utama dengan mirkoprosesor, yaitu bahwa
perangkat prosesor, mermori, I/O dan yang lain sudah terintegrasi dalam sebuah
chip. Mikrokontroler dapat diprogram dan diaplikasikan untuk monitoring dan
kendali, bahkan dapat digunakan sebagai basis sebuah embedded system. Pada
aplikasi monitoring, mikrokontroler dimanfaatkan untuk pemantauan variabel
(besaran) suatu proses (plant). Data variable proses dapat ditampilkan melalui
display lcd atau seven segmen yang mudah dibaca oleh operator. Variabel proses
yang ingin dimonitor, diukur dengan menggunakan sensor dan dikirim ke
mikrokontroler melalui rangkaian pengkondisi sinyal (signal conditioning). Sinyal
atau data tersebut kemudian diolah oleh program mikrokontroler menjadi informasi
yang dapat disimpan atau ditampilkan pada sebuah display secara real time. Pada
aplikasi kendali, hasil pengukuran variabel proses dibandingkan dengan nilai yang
diinginkan (set point). Nilai penyimpangan diolah oleh algoritma kendali yang
ditanamkan dalam mikrokontroler untuk menghasilkan sinyal kendali yang akan
diumpan balikkan ke proses melalui sebuah aktuator. Pada kedua aplikasi tersebut,
instrument engineer harus memahami secara teknis perangkat keras mikrokontroler,
pemrogramannya dan teknik antarmuka dengan komponen lain.
Pada percobaan ini, papan Arduino digunakan sebagai fasilitas untuk
memahami aplikasi mikrokontroler seri ATMega328. Lingkup percobaan meliputi
pemahaman rangkaian-rangkaian dasar Arduino, pemahaman pemrograman
Arduino, dan pemrograman input-output (baik analog dan digital) yang
dikoneksikan dengan perangkat eksternal, seperti LED, saklar, motor DC, dll.
Penjelasan yang ditampilkan pada handout ini dirangkum dari berbagai sumber
buku dan internet.

2.2 Mikrokontroler ATMEGA128


Mikrokontroler ATmega128 merupakan salah satu varian dari
mikrokontroler AVR 8-bit. Beberapa fitur yang dimiliki adalah memiliki beberapa
memory yang bersifat non-volatile, yaitu 128Kbytes of In-System Self-
Programmable Flash program memory (128Kbytes memory flash untuk
pemrograman), 4Kbytes memori EEPROM, 4Kbytes memori Internal SRAM,
write/erase cycles : 10.000 Flash/ 100.000 EEPROM (program dalam
mikrokontroler dapat diisi dan dihapus berulang kali sampai 10.000 kali untuk flash
memori atau 100.000 kali untuk penyimpanan program/data di EEPROM) [1].
Selain memory, fitur yang dimiliki oleh mikrokontroler atmega128 ini
adalah pada perangkat peripheral interfacenya, yaitu memiliki 2 buah 8-bit
Timer/Counter, 2 buah expand 16- bit Timer/Counter, RTC (Real Time Counter)
dengan oscillator yang terpisah, 2 buah 8-bit chanel PWM, 6 PWM chanel dengan
resolusi pemrograman dari 2 sampai 16 bits, output compare modulator, 8-chanel
10-bit ADC, 2 buah TWI (Two Wire Interface), 2 buah serial USARTs,
Master/Slave SPI serial interface, Programmable Watchdog Timer dengan On-chip
Oscillator, On-chip analog comparator, dan memiliki 53 programmable I/O [1].

Gambar 2. Mikrokontroler Atmega128

2.3 Software Proteus


Proteus merupakan software simulasi rangkaian elektronika dan desain
layout PCB. Dalam praktikum ini software proteus dimanfaatkan untuk simulasi
rangkaian elektronika berbasis modul Arduino. Beberapa aplikasi Arduino seperti
program LED, Interface dengan input keypad dan sensor, interface output penampil
LCD dan motor dibahas dalam panduan praktikum ini.

2.4 Software IDE Arduino


IDE (Integrated Development Environment) Arduino merupakan
perangkat/software untuk membuat sketch program Arduino dengan menggunakan
Bahasa C. Gambar 1 menunjukkan tampilan awal IDE Arduino.
Gambar 3. Tampilan Awal doftware IDE Arduino

Struktur sketch program Arduino terdiri dari:


1) Bagian I: Definisi variable
Bagian ini dieksekusi 1 kali. Pin-pin Arduino dan variable yang digunakan
untuk antarmuka didefinisikan atau dideklarasikan di bagian ini.
2) Bagian II: Setup fungsi pin
Bagian ini juga dieksekusi 1 kali. Pin-pin yang sudah didefinisikan ditentukan
fungsinya, sebagai masukan atau sebagai keluaran.
3) Bagian III: Program utama
Bagian merupakan program utama yang berisi algoritma proses data. Bagian
ini dieksekusi secara terus-menerus.

Gambar 4. Contoh sketch program sederhana

2.5 Pemrograman Arduino untuk Menangani Pengulangan


Pengulangan dengan While
Pernyataan while mempunyai bentuk umum sebagai berikut:
Dalam hal ini, ungkapan adalah suatu kondisi yang bernilai true (benar) atau false
(salah). Selama ungkapan bernilai benar, semua pernyataan yang berada dalam {}
akan dijalankan. Gambar 3 menunjukkan ilustrasi diagram alir penggunaan while

Gambar 5. Diagram alir operasi while


Pengulangan dengan do…while
Format penggunaan do…while untuk pengulangan adalah sebagai berikut:

Bagian penyataan_1 hingga pernyataan_n dijalankan secara berulang sampai


ungkapan di while bernilai salah (sama dengan nol). Namun, berbeda dengan while,
pengujian ungkapan dilakukan di bagian pernyataan. Diagram alir do…while
ditunjukkan pada Gambar 4.

Gambar 6. Diagram alir do…while


Pengulangan dengan for
Pernyataan for mempunyai kegunaan yang sama dengan while atau do..while
dalam konteks untuk mengulang suatu proses. Jika jumlah pengulangan telah
diketahui didepan, for lebih baik diterapkan daripada while. Bentuk umum
pernyataan for sebagai berikut:

III. ALAT DAN BAHAN


1. Komputer
2. Software Arduino IDE
3. Kit Arduino Uno
4. Resistor
5. Kabel konektor

IV. LANGKAH KERJA


4.1 Percobaan 1: Pengenalan Software Proteus
1. Klik ikon Proteus 8 pada desktop komputer, maka akan muncul jendela seperti
pada Gambar 5.

Gambar 5. Tampilan awal Proteus


2. Project baru dibuat dengan klik New Project, maka akan muncul jendela pada
Gambar 6. Beri nama proyek yang akan dikerjakan, misalnya Project1 Lampu
Kedip. Kemudian klik Next.
Gambar 6. New Project
3. Maka akan muncul jendela seperti Gambar 7. Pilih Create a schematic from
the selected template, selanjutnya kita pilih DEFAULT dan klik Next

Gambat 7. Schematic Design


4. Maka akan muncul jendela seperti pada Gambar 8. Dalam praktikum ini
proteus tidak digunakan untuk lay out PCB. Pilih Do not create a PCB layout
kemudian klik Next.
Gambar 8. PCB layout
5. Selanjutnya akan muncul jendela seperti pada Gambar 9. Pilih No Firmware
Project lalu klik Next.

Gambar 9. Firmware
6. Maka muncul jendela seperti pada Gambar 10. Klik Finish maka akan tampil
jendela utama proteus untuk simulasi rangkaian elektronika seperti pada
Gambar 11.
Gambar 10. Summary

Gambar 11. Jendela utama proteus untuk simulasi rangkaian elektronika

4.2 Percobaan 2: Simulasi Rangkaian Kendali Nyala LED


Pada percobaan ini praktikan akan mengendalikan nyala LED dengan
menggunakan Arduino. Sistem rangkaian kendali nyala LED terdiri dari bagian
hardware dan bagian software.
a. Pembuatan Simulasi Rangkaian Hardware Komponen yang dibutuhkan dalam
percobaan ini adalah:
1) Modul Arduino Uno
2) Lampu LED
3) Resistor

Langkah-langkah pembuatan rangkaian:


1) Klik tombol “P” pada jendela utama proteus untuk membuka jendela library
dan ketik nama komponen-komponen yang dibutuhkan (Arduino, LED dan
resistor) pada kolom “Keywords” seperti ditunjukkan pada Gambar 12:
a. Modul Arduino: klik 2x ARDUINO UNO R3
b. LED: klik 2x LED (warna bebas)
c. Resistor: klik 2x resistor

Gambar 12. Listing Komponen


2) Tutup jendela library kemudian klik komponen Arduino Uno R3 yang sudah
dilist dan letakkan (klik) di papan kerja. Dengan cara yang sama lakukan
untuk komponen LED dan resistor, kemudian buat sambungan sehingga
membentuk rangkaian seperti pada Gambar 13. Komponen ground dapat
diperoleh melalui tombol “terminal modes”.

Gambar 13. Rangkaian perangkat keras kendali LED dengan Arduino


b. Pembuatan buatan Program dengan Bahasa C
Program Arduino dapat dibuat dengan menggunakan Bahasa C atau
C++. Program (sketch) dibuat dengan menggunakan program editor Arduino
IDE.
Langkah-langkah pembuatan program:
1) Buka shortcut Arduino IDE dengan symbol

2) Maka akan tampil jendela editor Arduino IDE seperti pada Gambar 14

Gambar 14. Jendela editor Arduino IDE


3) Ketik program LED seperti ditunjukkan pada Gambar 15..
Gambar 15. Program lampu kedip LED
4) Compile program tersebut dengan klik tombol centang (√) di pojok kiri
atas, maka dibagian bawah akan ditampilkan hasil compiling (lihat
Gambar 16). Jika terdapat kesalahan pemrograman, maka informasi
kesalahan akan ditampilkan (lihat Gambar 17).

Gambar 16. Hasil compiling program


Gambar 17. Contoh informasi error program
5) Jika tidak ada kesalahan program, berikutnya hasil compiling (kode HEX)
yang tersimpan di drive C (lihat kotak merah pada Gambar 16) dikopi dan
dipaste di komponen Arduino, dengan cara klik 2x komponen Arduino dan
paste pada kolom Program File seperti pada Gambar 18 (diberi tanda kotak
merah). Setelah itu klik OK
6) Running simulasi kontrol LED dengan Arduino. Jika tidak ada kesalahan
maka lampu LED akan berkedip.

Gambar 19. Pengisian program perangkat Arduino


4.3 Percobaan 3: Nyala 3 LED
Pada percobaan ini praktikan akan mengendalikan nyala 3 LED dengan
menggunakan Arduino
Langkah-Langkah Percobaan
a. Persiapan Rangkaian Hardware
Komponen yang dibutuhkan dalam percobaan ini adalah:
1) Modul Arduino Uno
2) Lampu LED
3) Resistor
Buat rangkaian Arduino untuk mengontrol 3 LED seperti pada Gambar 20.

Gambar 20. Skema rangkaian 3 LED


b. Pembuatan Program
a) Program tanpa Pernyataan Pengulangan
b) Program dengan While
c) Program dengan do…While
d) Program dengan For
V. ANALISIS DATA
5.1 Percobaan 2: Simulasi Rangkain Kendali Nyala LED

Gambar 21. Rangkaian simulasi LED berkedip

Gambar 22. Program dan hasil dari simulasi kendali nyala LED
5.2 Percobaan 3: Nyala 3 LED

Gambar 23. Rangkaian dengan 3 LED menggunakan kasus pengulangan

5.2.1 Program Pengulangan dengan While

Gambar 24. Lisitng program dengan While


5.2.2 Program Pengulangan dengan For

Gambar 24. Lisitng program pengulangan dengan for

5.2.3 Pengulangan dengan do…while

Gambar 25. Listing Program pengulangan dengan do…while


5.2.4 Hasil Percobaan Pengulanagn
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum yang berjudul Simulator Proteus Dan Pemrograman Arduino
bertujuan yaitu dapat menjelaskan arsitektur dan fungsi pin-pin mikrokontroler , dapat
menggunakan Arduino Uno untuk aplikasi-aplikasi sederhana serta dapat melakukan
perintah pengulangan menggunakan while, for dan do…while. Pada praktikum ini
dilakukan tiga kali percobaan yaitu pengenalan software proteus, percobaan simulasi
rangkaian kendali nyala LED, percobaan nyala 3 LED dengan program pengulangan.
Pada percobaan pertama yaitu pengenalan software proteus. Proteus merupakan
software simulasi rangkaian elektronika dan desain layout PCB. Praktikum ini sendiri
memanfaatkan software proteus untuk simulasi rangkaian elektronika berbasis modul
Arduino. Praktikan harus mengikuti sesuai petunjuk penggunaan proteus yang tertera
pada modul petunjuk praktikum. Jika, sudah berhasil dalam penggunaan proteus maka
akan dilanjutkan percobaan kedua dan ketiga.
Pada percobaan kedua yaitu simulasi rangkaian kendali nyala LED. Praktikan
membuat rangkaian pada software proteus sesuai dengan petunjuk praktikum dan
pemrograman Arduino menggunakan bahasa C. Program yang telah dibuat selanjutnya
dicompile dan diupload. Pada program tersebut terdapat int pinLED=12 yaitu kaki yang
digunakan di Arduino sebagai keluaran LED di pin 12. Fungsi void loop () adalah untuk
membuat perintah sehingga terjadi perulangan, selain itu terdapat digitalWrite() yang
berfungsi untuk memberi nilai HIGH atau LOW ke pin digital. Delay(1000)
menyatakan LED memiliki waktu tunda selama 1000 ms atau 1 detik. Sehingga, hasil
simulasi dari percobaan ini yaitu LED berkedip dengan berulang sampai proteus di stop
baru berhenti kedipannya.
Pada percobaan ketiga yaitu Nyala 3 LED, dimana dilakukan dengan program
pengulangan dengan metode while, do…while, dan for. Praktikan membuat rangkaian
pada software proteus sesuai dengan petunjuk praktikum dan pemrograman Arduino
menggunakan Bahasa C. Program yang telah dibuat selanjutnya dicompile dan
diupload. Nantinya library Arduino akan mengaktifkan ketiga LED, setiap LED akan
berkedip sebanyak 3 kali. Pin yang digunakan untuk menyalakan LED sebagai output
yaitu 10, 11, dan 12. Setiap lampu diberi digitalWrite() untuk HIGH - LOW – HIGH –
LOW yang diulang selama 3 kali secara bergantian dengan waktu nyala selama 1 detik
dan waktu mati selama 1 detik atau delay(1000) sampai program diakhiri oleh
praktikan. Dari percobaan ini diketahui bahwa metode perulangan yang digunakan
yaitu while, do…while, dan for dimana, While berfungsi untuk mengulang proses yang
belum diketahui jumlahnya. Do…while berfungsi untuk mengulang proses yang belum
diketahui jumlahnya tetapi instruksi dijalankan telebih dahulu. Sedangkan for berfungsi
untuk mengulang proses yang telah diketahui jumlahnya sehingga pengulangan ini
lebih efesien dikarena script progam tidak terlalu panjang.

VII. KESIMPULAN
1. Mikrokontroler adalah suatu chip berupa IC (Integrated Circuit) yang dapat
menerima sinyal input, mengolahnya dan memberikan sinyal output sesuai dengan
program yang diisikan ke dalamnya.
2. Arduino merupakan perangkat/software untuk membuat sketch program Arduino
dengan menggunakan Bahasa C. Yang mana sketchnya terdiri dari: bagian I definisi
variable, bagian II: setup fungsi pin dan bagian III: program utama.
3. Metode While berfungsi untuk mengulang proses yang belum diketahui jumlahnya.
Do…while berfungsi untuk mengulang proses yang belum diketahui jumlahnya
tetapi instruksi dijalankan telebih dahulu. Sedangkan for berfungsi untuk
mengulang proses yang telah diketahui jumlahnya sehingga pengulangan ini lebih
efesien karena script progam tidak terlalu panjang.
DAFTAR PUSTAKA

Sutanto. 2022. Petunjuk Praktikum Mikrokontroler Menggunakan Arduino. Yogyakarta:


Poltek Nuklir.

Anda mungkin juga menyukai