Mikrokontroler dan
Collaboration :
Sensor
Jember University
PT. Precision Agriculture Indonesia PREPARED BY:
Wahyu Nurkholis Hadi Syahputra, S.T
CEO of PT Precision Agriculture Indonesia
agrimart.id
[wahyu@agrimart.co.id]
PREPARED FOR:
Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia
Part. 2 Mikrokontroler Arduino
Persiapan Software yang dibutuhkan
1. Arduino IDE
2. Proteus 8
3. Library Arduino untuk Proteus
Hal dasar yang diperlukan untuk mempelajari IoT yaitu pengetahuan tentang
sensor, mikrokontroler, dan jaringan komputer. Modul ini menjelaskan Arduino
sebagai mikrokontroler yang banyak dimanfaatkan untuk devices IoT berikut
dengan beberapa contoh penggunaan sensor.
Arduino
a. Mikrokontroller : ATMega328P
b. Tegangan sumber : 5V
c. Input Tegangan : 7-12V
d. Pin I/O digital : 14 pin Digital
e. Pin Analog : 6 pin
f. ClockSpeed : 16MHz
g. Panjang : 68,6 mm
Arduino Nano
Arduino Nano adalah suatu papan atau board pengembangan
mikrokontroler yang berukuran kecil, lengkap dan mendukung penggunaan
projectboard. Arduino nano diciptakan dengan basis mikrokontroler Atmega328.
Pada arduino nano hanya disediakan konektor berupa port USB Mini-B yang dapat
dihubungkan dengan komputer. Adapun gamar arduino nano yaitu sebagai berikut.
Arduino Mega
Arduino mega adalah board pengembangan mikrokontroler yang berbasis
arduino dengan menggunkan chip Atmega2560. Arduino meg memiliki pin I/O yang
lebih banyak dibandingkan jenis arduino lainnya. Jumlah pin I/O yang tersedia pada
arduino mega yaitu sejumlah 54 pin digital, 16 pin analog. Board ini dapat dikatakan
memiliki fitur yang sudah sangat lengkap. Gambar arduino mega ditunjukkan pada
gambar 1.4 berikut.
a. Mikrokontroler : Atmega2560
b. Tegangan Operasi : 5V
c. Input Voltage : 7-12V
d. Input Voltage : 6-20V
e. Pin Digital I/O : 54 pin digital
f. Pin Input Analog : 16 pin
g. Flash Memory : 256 KB
h. EEPROM : 4 KB
i. Clock Speed : 16 MHz
j. Ukuran : 101,5 mm x 53,4 mm
Struktur Utama
Setup()
Fungsi setup() dipanggil ketika sketsa progam dimulai. Fungsi ini digunakan untuk
menginisialisasi variabel, mode pin, penggunaan librari, dll. Fungsi setup() hanya
akan berjalan sekali, setelah power arduino dinyalakan atau saat mereset papan
Arduino.
Loop()
Setelah membuat fungsi setup(), maka berikutnya adalah fungsi loop(). Fungsi
loop() akan melakukan loop berturut-turut dimana program akan dijalankan terus
menerus secara berurutan dan loop untuk mengontrol papan Arduino.
Sensor
Sensor merupakan suatu peralatan atau komponen yang berperan sangat
penting dalam sebuah sistem otomasi. Tanpa adanya sensor, sebuah sistem
otomasi tidak akan beroperasi. Sensor berperan sebagai pendeteksi sinyal atau
parameter dalam kondisi tertentu. Nilai pembacaan dari sensor dijadikan sebagai
setpoint yang menentukan sebuah sistem otomasi berubah kondisi menjadi on/off.
Sensor mengubah besaran listrik menjadi besaran fisika, kimia, mekanis dan
sebagainya supaya dapat dibaca sebagai informasi yang diinginkan oleh pengguna
(user). Sehingga tingkat akurasi suatu sensor menjadi sangat penting dan
menentukan kinerja dari sistem kontrol otomasi.
Membahas tentang sensor dan Internet of Things adalah hal yang sangat
menarik. Kedua hal tersebut (sensor dan IoT) saling berkaitan, suatu sistem IoT
membutuhkan sensor untuk membaca gejala atau fenomena yang terdeteksi,
sedangkan sensor membutuhkan sistem IoT untuk dapat terbaca oleh user.
Beberapa sensor membutuhkan proses kalibrasi terlenih dahulu untuk
mendapatkan hasil yang akurat, namun umumnya akurasi suatu sensor bervariasi
7. pH sensor