Anda di halaman 1dari 37

DASAR-DASAR

ARDUINO

INFOARDUINO
Authored by: Hendi Santoso, M.Si

1
Bagian 1
Pengenalan Arduino
1.1 Pengertian Arduino
Menurut Arduino.cc:
Arduino is an open-source electronics prototyping platform based on flexible, easy-to-
use hardware and software. It’s intended for artists, designers, hobbyists, and anyone
interested in creating interactive objects or environments.
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, dirancang
untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardware dalam arduino
memiliki prosesor Atmel AVR dan menggunakan software dan bahasa sendiri.
Mikrokontroler itu sendiri adalah chip atau IC (integrated circuit) yang bisa diprogram
menggunakan komputer. Tujuan menanamkan program pada mikrokontroler adalah agar
rangkaian elektronik dapat membaca input, memproses input tersebut dan kemudian
menghasilkan output sesuai yang diinginkan. Jadi mikrokontroler bertugas sebagai ‘otak’ yang
mengendalikan input, proses dan output sebuah rangkaian elektronik.
Arduino Uno adalah salah satu produk berlabel arduino yang sebenarnya adalah suatu
papan elektronik yang mengandung mikrokontroler ATMega328 (sebuah keping yang secara
fungsional bertindak seperti sebuah komputer). Piranti ini dapat dimanfaatkan untuk
mewujudkan rangkaian elektronik dari yang sederhana hingga yang kompleks. Pengendalian
LED hingga pengontrolan robot dapat diimplementasikan dengan menggunakan papan
berukuran relatif kecil ini. Bahkan dengan penambahan komponen tertentu, piranti ini bisa
dipakai untuk pemantauan kondisi lingkungan baik lingkungan udara ataupun perairan.
Tabel 1.1 Spesifikasi Arduino
Mikrokontroler ATmega328
Tegangan pengoperasian 5V
Tegangan input yang
disarankan 7-12V
Batas tegangan input 6-20V
14 (6 di antaranya menyediakan
Jumlah pin I/O digital keluaran PWM)
Jumlah pin input analog 6
Arus DC tiap pin I/O 40 mA
Arus DC untuk pin 3.3V 50 mA
32 KB (ATmega328), sekitar 0.5 KB
Memori Flash digunakan oleh bootloader
SRAM 2 KB (ATmega328)
EEPROM 1 KB (ATmega328)
Clock Speed 16 MHz

1|Page Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


Gambar 1.1 Arduino Uno
Hardware arduino uno memilki spesifikasi sebagai berikut:
a 14 pin IO Digital (pin 0–13)
Sejumlah pin digital dengan nomor 0–13 yang dapat dijadikan input atau output yang
diatur dengan cara membuat program IDE.
b 6 pin Input Analog (pin 0–5)
Sejumlah pin analog bernomor 0–5 yang dapat digunakan untuk membaca nilai input
yang memiliki nilai analog dan mengubahnya ke dalam angka antara 0 dan 1023.
c 6 pin Output Analog (pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11)
Sejumlah pin yang sebenarnya merupakan pin digital tetapi sejumlah pin tersebut dapat
diprogram kembali menjadi pin output analog dengan cara membuat programnya pada
IDE.
Papan Arduino Uno dapat mengambil daya dari USB port pada komputer dengan
menggunakan USB charger atau dapat pula mengambil daya dengan menggunakan suatu AC
adapter dengan tegangan 9 volt. Jika tidak terdapat power supply yang melalui AC adapter,
maka papan Arduino akan mengambil daya dari USB port. Tetapi apabila diberikan daya
melalui AC adapter secara bersamaan dengan USB port maka papan Arduino akan mengambil
daya melalui AC adapter secara otomatis.

2|Page Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


1.2 Instalasi Arduino IDE
Silahkan download Software IDE Arduino versi terbaru yaitu Arduino 1.8.13 di
https://www.arduino.cc/en/Main/Software. Kemudia pilih Windows Installer paling atas.
Kemudian akan tampil pilihan Download. Silahkan klik Just Download atau Contribute dan
Download untuk donasi.

Gambar 1.2.1 Download Arduino IDE

Gambar 1.2.2 Pilihan Just Download atau Contribute & Download untuk donasi.
Setelah selesai download silahkan buka dengan klik kiri dua kali atau klik kanan open
kemudian akan muncul License Agreement atau Persetujuan Instalasi, klik tombol
”IAgree” untuk memulai install software Arduino IDE.

3|Page Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


Gambar 1.2.3 License Agreement atau Persetujuan Instalasi.
Untuk Installation Option pilih semua option dan klik tombol Next.

Gambar 1.2.4 Pilihan Opsi Instalasi.


Installation Folder atau Pilihan Folder untuk memilih folder tempat menyimpan program
arduino dan klik tombol install untuk memulai proses instalasi software.

Gambar 1.2.5 Pilihan Installation Folder atau Pilihan Folder.

4|Page Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


Proses instalasi di mulai,program di extract ke Windows.

Gambar 1.2.6 Proses Extract dan Instalasi di mulai.


Saat proses instalasi sedang berlangsung akan muncul pilihan untuk install driver, pilih tombol
instal,proses ini untuk mengenali dan melakukan komunikasi dengan board arduino melalui
port USB.

Gambar 1.2.7. Install USB Drive untuk Arduino.


Setelah selesai silahkan klik close.

Gambar 1.2.8 Proses Instalasi Selesai.


Proses instalasi Software Arduino sudah selesai terinstal di windows.Cek di Desktop
Windows atau Start Menu untuk menjalankan Software IDE Arduino.Double Klik icon
Arduino di desktop atau klik di Start Menu.

5|Page Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


Gambar 1.2.9. Start Software IDE Arduino.

1.3 Arduino IDE


Software arduino yang digunakan adalah driver dan IDE, walaupun masih ada beberapa
software lain yang sangat berguna selama pengembangan arduino. IDE atau Integrated
Development Environment merupakan suatu program khusus untuk suatu komputer agar dapat
membuat suatu rancangan atau sketsa program untuk papan Arduino. IDE arduino merupakan
software yang sangat canggih ditulis dengan menggunakan java. IDE arduino terdiri dari:

Gambar 1.3 Interface Arduino IDE


Interface Arduino IDE tampak seperti gambar 1.3. Dari kiri ke kanan dan atas ke bawah,
bagian-bagian IDE Arduino terdiri dari:
1. Verify : pada versi sebelumnya dikenal dengan istilah Compile. Sebelum aplikasi
diupload ke board Arduino, biasakan untuk memverifikasi terlebih dahulu sketch yang
dibuat. Jika ada kesalahan pada sketch, nanti akan muncul error. Proses Verify /
Compile mengubah sketch ke binary code untuk diupload ke mikrokontroller.
2. Upload : tombol ini berfungsi untuk mengupload sketch ke board Arduino. Walaupun
kita tidak mengklik tombol verify, maka sketch akan di-compile, kemudian langsung
diupload ke board. Berbeda dengan tombol verify yang hanya berfungsi untuk
memverifikasi source code saja.
3. New Sketch : Membuka window dan membuat sketch baru
4. Open Sketch : Membuka sketch yang sudah pernah dibuat. Sketch yang dibuat dengan
IDE Arduino akan disimpan dengan ekstensi file .ino
5. Save Sketch : menyimpan sketch, tapi tidak disertai mengcompile.

6|Page Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


6. Serial Monitor : Membuka interface untuk komunikasi serial, nanti akan kita diskusikan
lebih lanjut pada bagian selanjutnya
7. Keterangan Aplikasi : pesan-pesan yang dilakukan aplikasi akan muncul di sini, misal
"Compiling" dan "Done Uploading" ketika kita mengcompile dan mengupload sketch
ke board Arduino
8. Konsol : Pesan-pesan yang dikerjakan aplikasi dan pesan-pesan tentang sketch akan
muncul pada bagian ini. Misal, ketika aplikasi mengcompile atau ketika ada kesalahan
pada sketch yang kita buat, maka informasi error dan baris akan diinformasikan di
bagian ini.
9. Baris Sketch : bagian ini akan menunjukkan posisi baris kursor yang sedang aktif pada
sketch.
10. Informasi Port : bagian ini menginformasikan port yang dipakah oleh board Arduino.

1.4 Menulis Sketch


Program yang ditulis dengan menggunaan Arduino Software (IDE) disebut sebagai sketch.
Sketch ditulis dalam suatu editor teks dan disimpan dalam file dengan ekstensi .ino. Teks editor
pada Arduino Software memiliki fitur” seperti cutting/paste dan seraching/replacing sehingga
memudahkan kamu dalam menulis kode program.
Pada Software Arduino IDE, terdapat semacam message box berwarna hitam yang
berfungsi menampilkan status, seperti pesan error, compile, dan upload program. Di bagian
bawah paling kanan Sotware Arduino IDE, menunjukan board yang terkonfigurasi beserta
COM Ports yang digunakan.
Verify
berfungsi untuk melakukan checking kode yang kamu buat apakah sudah sesuai
dengan kaidah pemrograman yang ada atau belum.

Upload
Berfungsi untuk melakukan kompilasi program atau kode yang kamu buat menjadi
bahsa yang dapat dipahami oleh mesih alias si Arduino.

New
berfungsi untuk membuat Sketch baru

Open
Berfungsi untuk membuka sketch yang pernah kamu buat dan membuka kembali
untuk dilakukan editing atau sekedar upload ulang ke Arduino.

Save
Berfungsi untuk menyimpan Sketch yang telah kamu buat.

Serial Monitor
Berfungsi untuk membuka serial monitor. Serial monitor disini merupakan jendela
yang menampilkan data apa saja yang dikirimkan atau dipertukarkan antara
arduino dengan sketch pada port serialnya. Serial Monitor ini sangat berguna
sekali ketika kamu ingin membuat program atau melakukan debugging tanpa
menggunakan LCD pada Arduino. Serial monitor ini dapat digunakan untuk
menampilkan nilai proses, nilai pembacaan, bahkan pesan error.

7|Page Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


File
 New, berfungsi untuk membuat membuat sketch baru dengan bare minimum yang terdiri void
setup() dan void loop().
 Open, berfungsi membuka sketch yang pernah dibuat di dalam drive.
 Open Recent, merupakan menu yang berfungsi mempersingkat waktu pembukaan file atau
sketch yang baru-baru ini sudah dibuat.
 Sketchbook, berfungsi menunjukan hirarki sketch yang kamu buat termasuk struktur foldernya.
 Example, berisi contoh-contoh pemrograman yang disediakan pengembang Arduino, sehingga
kamu dapat mempelajari program-program dari contoh yang diberikan.
 Close, berfungsi menutup jendela Arduino IDE dan menghentikan aplikasi.
 Save, berfungsi menyimpan sketch yang dibuat atau perubahan yang dilakukan pada sketch
 Save as…, berfungsi menyimpan sketch yang sedang dikerjakan atau sketch yang sudah
disimpan dengan nama yang berbeda.
 Page Setup, berfungsi mengatur tampilan page pada proses pencetakan.
 Print, berfungsi mengirimkan file sketch ke mesin cetak untuk dicetak.
 Preferences, disini kam dapat merubah tampilan interface IDE Arduino.
 Quit, berfungsi menutup semua jendela Arduino IDE. Sketch yang masih terbuka pada saat
tombol Quit ditekan, secara otomatis akan terbuka pada saat Arduino IDE dijalankan.

Edit
 Undo/Redo, berfungsi untuk mengembalikan perubahan yang sudah dilakukan pada
Sketch beberapa langkah mundur dengan Undo atau maju dengan Redo.
 Cut, berfungsi untuk meremove teks yang terpilih pada editor dan menempatkan teks tersebut
pada clipboard.
 Copy, berfungsi menduplikasi teks yang terpilih kedalam editor dan menempatkan teks tersebut
pada clipboard.
 Copy for Forum, berfungsi melakukan copy kode dari editor dan melakukan formating agar
sesuai untuk ditampilkan dalam forum, sehingga kode tersebut bisa digunakan sebagai bahan
diskusi dalam forum.
 Copy as HTML, berfungsi menduplikasi teks yang terpilih kedalam editor dan menempatkan
teks tersebut pada clipboard dalam bentuk atau format HTML. Biasanya ini digunakan agar
code dapat diembededdkan pada halaman web.
 Paste, berfungsi menyalin data yang terdapat pada clipboard, kedalam editor.
 Select All, berfungsi untk melakukan pemilihan teks atau kode dalam halaman editor.
 Comment/Uncomment, berfungsi memberikan atau menghilangkan tanda // pada kode atau
teks, dimana tanda tersebut menjadikan suatu baris kode sebagai komen dan tidak disertakan
pada tahap kompilasi.
 Increase/Decrease Indent, berfunsgi untuk mengurangi atau menambahkan indetntasi pada
baris kode tertentu. Indentasi adalah “tab”.
 Find, berfungsi memanggil jendela window find and replace, dimana kamu dapat
menggunakannya untuk menemukan variabel atau kata tertentu dalam program atau
menemukan serta menggantikan kata tersebut dengan kata lain.
 Find Next, berfungsi menemukan kata setelahnya dari kata pertama yang berhasil ditemukan.

8|Page Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


 Find Previous, berfungsi menemukan kata sebelumnya dari kata pertama yang berhasil
ditemukan.

Sketch
 Verify/Compile, berfungsi untuk mengecek apakah sketch yang kamu buat ada kekeliruan dari
segi sintaks atau tidak. Jika tidak ada kesalahan, maka sintaks yang kamu buat akan dikompile
kedalam bahasa mesin.
 Upload, berfunsi mengirimkan program yang sudah dikompilasi ke Arduino Board.
 Uplad Using Programmer, menu ini berfungsi untuk menuliskan bootloader kedalam IC
Mikrokontroler Arduino. Pada kasus ini kamu membutuhkan perangkat tambahan
seperti USBAsp untuk menjembatani penulisan program bootloader ke IC Mikrokontroler.
 Export Compiled Binary, berfungsi untuk menyimpan file dengan ekstensi .hex, dimana file
ini dapat disimpan sebagai arsip untuk di upload ke board lain menggunakan tools yang
berbeda.
 Show Sketch Folder, berfungsi membuka folder sketch yang saat ini dikerjakan.
 Include Library, berfunsi menambahkan library/pustaka kedalam sketch yang dibuat dengan
menyertakan sintaks #include di awal kode. Selain itu kamu juga bisa menambahkan library
eksternal dari file .zip kedalam Arduino IDE.
 Add File…, berfungsi untuk menambahkan file kedalam sketch arduino (file akan dikopikan
dari drive asal). File akan muncul sebagai tab baru dalam jendela sketch.

Tools
 Auto Format, berfungsi melakukan pengatran format kode pada jendela editor
 Archive Sketch, berfungsi menyimpan sketch kedalam file .zip
 Fix Encoding & Reload, berfungsi memperbaiki kemungkinan perbedaan antara pengkodean
peta karakter editor danpeta karakter sistem operasi yang lain.
 Serial Monitor, berungsi membuka jendela serial monitor untuk melihat pertukaran data.
 Board, berfungsi memilih dan melakukan konfigurasi board yang digunakan.
 Port, memilih port sebbagai kanal komunikasi antara software dengan hardware.
 Programmer, menu ini digunakan ketika kamu hendak melakukan pemrograman chip
mikrokontroller tanpa menggunakan koneksi Onboard USB-Serial. Biasanya digunakan pada
proses burning bootloader.
 Burn Bootloader, mengizinkan kamu untuk mengkopikan program bootloader kedalam IC
mikrokontroler
Sketchbook

Disini kamu bisa mendapatkan bantuan terhadap kegalauanmu mengenai


pemrograman. Menu help berisikan file-file dokumentasi yang berkaitan dengan masalah yang
sering muncul, serta penyelesaiannya. Selain itu pada menu help juga diberikan link untuk
menuju Arduino Forum guna menanyakan serta mendiskusikan berbagai masalah yang
ditemukan.

9|Page Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


Sketchbook
Arduino Software IDE, menggunakan konsep sketchbook, dimana sketchbook menjadi
standar peletakan dan penyimpanan file program. Sketch yang telah kamu buat dapat dibuka
dengan dari File -> Sketchbook, atau dengna menu Open.
Tabs, Multiple Files, dan Compilations
Mekanisme ini mengijinkan kamu untuk melakukan menejemen sketch, dimana lebih
dari satu file dibuka dalam tab yang berbeda.
Uploading
Merupakan mekanisme untuk mengkopikan file .hex atau file hasil kompilasi kedalam
IC mikrokontroler Arduino. Sebelum melakukan uploading, yang perlu kamu pastikan adalah
jenis board yang kamu gunakan dan COM Ports dimana keduanya terletak pada menu Tools -
> Board dan Tools -> Port.
Library
Library/ Pustaka merupakan file yang memberikan fungsi ekstra dari sketch yang
kamu buat, semisal agar Arduino dapat bekerja dengan hardware tertentu dan melakukan
proses manipulasi data. Untuk menginstal Library pihak ketiga alias Library bukan dari
Arduino, dapat dilakukan dengan Library Manager, Import file .zip, atau kopi paste secara
manual di folder libraries pada Documents di platform Windows.
Serial Monitor
Serial monitor merupakan suatu jendela yang menunjukan data yang dipertukaran
antara arduino dan komputer selama beroperasi, sehingga kamu bisa menggunakan serial
monitor ini untuk menampilkan nilai hasil operasi atau pesan debugging. Selain melihat data,
kamu juga bisa mengirimkan data ke Arduino melalui serial monitor ini, caranya dengan
memasukkan data pada text box dan menekan tombol send untuk mengirimkan data. Hal
penting yang harus kamu perhatikan adalah menyamakan baudrate antara serial monitor
dengan Arduino board. Untuk menggunakan kemampuan komunikasi serial ini, pada Arduino,
di bagian fungsi void setup(), diawali dengan instruksi Serial.begin diikuti dengan
nilai baudrate.
Preferences
Preferences mengatur tentang beberapa hal dalam penggunaan Arduino Software IDE,
seperti ukuran font, lokasi dimana menyimpan sketcbook, bahasa yang digunakan pada
Arduino Software IDE, dan masih banyak lagi. Kamu bisa mengatur preferences pada menu
file yang dapat dijumpai pada platform Windows dan Linux.
Language Support
Language Support merupakan pilihan bahasa yang dapat disesuaikan pada Software
Arduino IDE. Bahasa Indonesia sudah ada loh. Language Support ini dapat ditemukan pada
menu file -> preferences atau dengan menekan Ctrl+Comma.
Boards
Pemilihan board pada Arduino Software IDE, berdampak pada dua parameter yaitu kecepatan
CPU dan baudrate yang digunakan ketika melakukan kompilasi dan meng-upload sketch.
Beberapa contoh board yang dapat digunakan dengan Arduino Software IDE adalah:
 Arduino Yùn
Menggunkana ATmega32u4 dan berjalan pada clock 16 MHz dengan auto-reset,
memiliki 12 Input Analog , 20 Digital I/O serta 7 PWM.
 Arduino/Genuino Uno
Menggunakan ATmega328 dan berjalan pada clock 16 MHz dengan auto-reset,
memiliki 6 Input Analog, 14 Digital I/O serta 7 PWM.

10 | P a g e Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


 Arduino Diecimila or Duemilanove w/ ATmega168
Menggunakan ATmega168 dan berjalan pada clock 16 MHz dengan auto-reset.
 Arduino Nano w/ ATmega328
Menggunakan ATmega328 dan berjalan pada clock 16 MHz dengan auto-reset.
memiliki 6 Input Analog.
 Arduino/Genuino Mega 2560
Menggunakan ATmega2560 dan berjalan pada clock 16 MHz dengan auto-reset,
memiliki 16 Input Analog, 54 Digital I/O dan 15 PWM.
 Arduino Mega
Menggunakan ATmega1280 dan berjalan pada clock 16 MHz dengan auto-reset,
memiliki 16 Input Analog, 54 Digital I/O dan 15 PWM.
 Arduino Mega ADK
Menggunakan ATmega2560dan berjalan pada clock 16 MHz dengan auto-reset,
memiliki 16 Input Analog, 54 Digital I/O dan 15 PWM.
 Arduino Leonardo
Menggunakan ATmega32u4 dan berjalan pada clock 16 MHz dengan auto-reset,
memiliki 12 Input Analog, 20 Digital I/O dan 7 PWM.
 Arduino Micro
Menggunakan ATmega32u4 dan berjalan pada clock 16 MHz dengan auto-reset,
memiliki 12 Input Analog, 20 Digital I/O dan 7 PWM.
 Arduino Esplora
Menggunakan ATmega32u4 dan berjalan pada clock 16 MHz dengan auto-reset.
 Arduino Mini w/ ATmega328
Menggunakan ATmega328 dan berjalan pada clock 16 MHz dengan auto-reset,
memiliki 8 Input Analog, 14 Digital I/O dan 6 PWM.
 Arduino Ethernet
Equivalent to Arduino UNO with an Ethernet shield: An ATmega328 dan berjalan
pada clock 16 MHz dengan auto-reset, memiliki 6 Input Analog, 14 Digital I/O dan 6
PWM.
 Arduino Fio
Menggunakan ATmega328 dan berjalan pada clock 8 MHz dengan auto-reset.
Memiliki kesamaan dengan Arduino Pro atau Pro Mini (3.3V, 8 MHz)
w/ ATmega328, memiliki 6 Input Analog, 14 Digital I/O dan 6 PWM.
 Arduino BT w/ ATmega328
Menggunakan ATmega328 dan berjalan pada clock 16 MHz. Bootloader dengan
ukuran (4 KB) termasuk kode untuk melakukan inisialisasi pada modul bluetooth,
memiliki 6 Input Analog, 14 Digital I/O and 6 PWM..
 LilyPad Arduino USB
Menggunakan ATmega32u4dan berjalan pada clock 8 MHz dengan auto-reset,
memiliki 4 Input Analog, 9 Digital I/O dan 4 PWM.
 LilyPad Arduino
Menggunakan ATmega168 atau ATmega132 dan berjalan pada clock 8 MHz dengan
auto-reset, memiliki 6 Input Analog, 14 Digital I/O dan 6 PWM.
 Arduino Pro or Pro Mini (5V, 16 MHz) w/ ATmega328
Menggunakan ATmega328 dan berjalan pada clock 16 MHz dengan auto-reset.

11 | P a g e Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


Memiliki kesamaan dengan Arduino Duemilanove atau Nano
w/ ATmega328, memiliki 6 Input Analog, 14 Digital I/O dan 6 PWM.
 Arduino NG or older w/ ATmega168
Menggunakan ATmega168 dan berjalan pada clock 16 MHz without auto-reset. Proses
kompilasi dan upload sama dengan Arduino Diecimila atau Duemilanove
w/ ATmega168, memiliki 16 Input Analog, 14 Digital I/O and 6 PWM.
 Arduino Robot Control Menggunakan ATmega328 dan berjalan
pada clock 16 MHz dengan auto-reset.
 Arduino Robot Motor Menggunakan ATmega328 dan berjalan
pada clock 16 MHz dengan auto-reset.
 Arduino Gemma Menggunakan ATtiny85 dan berjalan pada clock 8 MHz dengan auto-
reset, 1 Analog In, 3 Digital I/O and 2 PWM.
Masih banyak lagi board Adruino yang support dengan Arduino Sofware IDE.

12 | P a g e Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


Bagian 2
Bahasa Pemrograman Arduino
Bahasa pemrograman Arduino pada dasarnya menggunakan bahasa pemograman C.
Bahasa C sendiri merupakan bahasa tingkat tinggi yang sangat populer dan banyak digunakan
oleh para programmer. Dengan demikian aturan penulisan dan penggunaan dari bahasa
Arduino akan sama dengan bahasa C. Untuk mempelajari lebih jauh lagi bahasa pemograman
Arduino dan perintah-perintah apa saja yang ada pada bahasa pemrograman Arduino kamu bisa
membuka disitus resmi Arduino Reference atau mengaksesnya dalam bentuk aplikasi android
kamu bisa download Arduino Language Reference.
2.1 Structure program
Structure.
Srtuktur dasar bahasa pemrograman Arduino sangat sederhana hanya terdiri dari dua bagian.
Dua bagian tersebut dapat juga disebut sebagai fungsi utama yaitu setup() dan loop().

dimana setup() adalah bagian untuk inisialisasi yang hanya dijalankan sekali di awal program,
sedangkan loop() untuk mengeksekusi bagian program yang akan dijalankan berulang-ulang
untuk selamanya.
Setup()
Fungsi setup() hanya di panggil satu kali ketika program pertama kali dijalankan. Ini digunakan untuk
pendefinisikan mode pin atau memulai komunikasi serial. Fungsi setup() harus di ikut sertakan dalam
program walaupun tidak ada statement yang dijalankan.

Loop ()
Setelah menjalankan fungsi setup() maka secara langsung akan melakukan
fungsi loop() secara berurutan dan melakukan instruksi-instruksi yang ada dalam
fungsi loop() terus menerus.

13 | P a g e Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


2.2 Syntax
Berikut ini adalah elemen bahasa C yang dibutuhkan untuk format penulisan.
 //(komentar satu baris)
Kadang diperlukan untuk memberi catatan pada diri sendiri apa arti dari kode-kode
yang dituliskan. Cukup menuliskan dua buah garis miring dan apapun yang kita
ketikkan dibelakangnya akan diabaikan oleh program.

 /* */(komentar banyak baris)


Jika anda punya banyak catatan, maka hal itu dapat dituliskan pada beberapa baris
sebagai komentar. Semua hal yang terletak di antara dua simbol tersebut akan diabaikan
oleh program.

 { }(kurung kurawal)
Digunakan untuk mendefinisikan kapan blok program mulai dan berakhir (digunakan
juga pada fungsi dan pengulangan).

 ;(titk koma)
Setiap baris kode harus diakhiri dengan tanda titik koma (jika ada titik koma yang
hilang maka program tidak akan bisa dijalankan).

14 | P a g e Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


2.3 Variabel
Sebuah program secara garis besar dapat didefinisikan sebagai instruksi untuk
memindahkan angka dengan cara yang cerdas. Variabel inilah yang digunakan untuk
memindahkannya.
 int (integer)
Digunakan untuk menyimpan angka dalam 2 byte (16 bit). Tidak mempunyai angka
desimal dan menyimpan nilai dari -32,768 dan 32,767.
 long (long)
Digunakan ketika integer tidak mencukupi lagi. Memakai 4 byte (32 bit) dari memori
(RAM) dan mempunyai rentang dari -2,147,483,648 dan 2,147,483,647.
 boolean (boolean)
Variabel sederhana yang digunakan untuk menyimpan nilai TRUE (benar) atau FALSE
(salah). Sangat berguna karena hanya menggunakan 1 bit dari RAM.
 float (float)
Digunakan untuk angka desimal (floating point). Memakai 4 byte (32 bit) dari RAM
dan mempunyai rentang dari -3.4028235E+38 dan 3.4028235E+38.
 char (character)
Menyimpan 1 karakter menggunakan kode ASCII (misalnya ‘A’ = 65). Hanya memakai
1 byte (8 bit) dari RAM.

2.4 Operator Matematika


Aritmetic
Operator aritmatik terdiri dari penjumlahan, pengurangan, pengkalian, dan pembagian.

Dalam menggunakan operan aritmatik harus hati-hati dalam menentukan tipe data yang
digunakan jangan sampai terjadi overflow range data.

15 | P a g e Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


Compound assignments
Compound assignments merupakan kombinasi dari aritmatic dengan sebuah variable. Ini biasanya
dipakai pada pengulangan.

Comparison
Statement ini membadingkan dua variable dan apabila terpenuhi akan bernilai 1 atau true.
Statement ini banyak digunakan dalam operator bersyarat.

Logic operator
Operator logical digunakan untuk membandingkan dua expresi dan mengembalikan nilai
balik benar atau salah tergantung dari operator yang digunakan. Terdapat 3 operator logical
AND,OR, dan NOT, yang biasanya digunakan pada if statement.
Contoh penggunaan:

16 | P a g e Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


2.5 Constants
Arduino mempunyai beberapa variable yang sudah di kenal yang kita sebut konstanta.
Ini membuat memprogram lebih mudah untuk di baca. Konstanta di kelasifikasi berdasarkan
group.

true/false
Merupakan konstanta Boolean yang mendifinisikan logic level. False dapat
didefinisikan sebagai 0 dan True sebagai 1.

high/low
Konstanta ini digunakan untuk menentukan kondisi pin pada level HIGH atau LOW
ketika membaca dan menulis dari/ke pin digital. HIGH didefinisikan sebagai logic 1, ON, atau
5 volt sedangkan LOW sebagai logic 0, OFF, atau 0 volt.

input/output
Konstanta ini digunakan dengan fungsi pinMode() untuk mendifinisikam mode pin digital,
sebagai INPUT atau OUTPUT.

2.6 Flow control


If
Operator if mengetes sebuah kondisi apakah sudah tercapai/benar atau belum,
dicontohkan seperti pengetesan nilai analog apakah sudah berada di bawah nilai yang kita
kehendaki atau belum, apabila terpenuhi maka akan mengeksekusi baris program yang ada
dalam brackets kalau tidak terpenuhi maka akan melewati baris program yang ada dalam
brackets.

17 | P a g e Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


if....else
Operator if…else mengetes sebuah kondisi apabila tidak sesuai dengan kondisi maka
akan mengeksekusi baris program yang ada di else.Operator if…else mengetes sebuah kondisi
apabila tidak sesuai dengan kondisi maka akan mengeksekusi baris program yang ada di else.

for
Operator for digunakan untuk mengulang blok statement di dalam bracket, beberapa kali sesuai
dengan jumlah yang ditentukan. Setiap for() loop mempunyai tiga parameter dan dipisahkan menggunakan
titik koma (;):

Contoh penggunaan:

18 | P a g e Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


Bagian 3
Mengenal Komponen Elektronika
Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis
Komponen Elektronika dan masing-masing Komponen Elektronika tersebut memiliki fungsi-
fungsinya tersendiri di dalam sebuah Rangkaian Elektronika. Seiring dengan perkembangan
Teknologi, komponen-komponen Elektronika makin bervariasi dan jenisnya pun bertambah
banyak. Tetapi komponen-komponen dasar pembentuk sebuah peralatan Elektronika seperti
Resistor, Kapasitor, Transistor, Dioda, Induktor dan IC masih tetap digunakan hingga saat ini.
Komponen-komponen elektronika yang dibahas pada materi ini dibatasi pada
komponen-komponen yang akan kita gunakan pada praktikum dasar Board Arduino.

3.1 Resistor
Resistor adalah komponen elektronika dua saluran yang didesain untuk menahan arus
listrik dengan memproduksi penurunan tegangan di antara kedua salurannya sesuai dengan arus
yang mengalirinya. Resistor dapat diumpamakan dengan sebuah papan yang digunakan untuk
menahan aliran air yang deras di parit kecil. Dengan adanya tahanan papan ini, maka arus air
menjadi terhambat alirannya. Makin besar papan yang dipergunakan untuk menahan air parit,
makin kecil air yang mengalir. Begitu pula peran resistor dalam elektronika, makin besar
resistansi (nilai tahanan), makin kecil arus dan tegangan listrik yang melaluinya. Satuan resistor
adalah Ohm (simbol: Ω).

Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :


1. Resistor yang Nilainya Tetap
2. Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga dengan
Variable Resistor ataupun Potensiometer.
3. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor jenis
ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor
4. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis ini
disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative
Temperature Coefficient)

Dalam suatu rangkaian elektronika, fungsi resistor adalah:


1. Menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu rangkaian
elektronika.
2. Menurunkan tegangan sesuai dengan kebutuhan suatu kebutuhan suatu rangkaian
elektronika
3. Pembagi tegangan.
4. Bekerjasama dengan transistor dan kapasitor dalam suatu rangkaian elektronika untuk
membangkitkan frekwensi rendah/ tinggi.

19 | P a g e Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


Gambar dan Simbol Resistor :

Menghitung Nilai Resistor


Nilai resistor dapat diketahui dengan kode warna dan kode huruf pada resistor. Resistor
dengan nilai resistansi ditentukan dengan kode warna dapat ditemukan pada resistor tetap
dengan kapasitas daya rendah, sedangkan nilai resistor yang ditentukan dengan kode huruf
dapat ditemui pada resistor tetap daaya besar dan resistor variable.
Kode Warna Resistor
Cicin warna yang terdapat pada resistor terdiri dari 4 ring 5 dan 6 ring warna. Dari cicin
warna yang terdapat dari suatu resistor tersebut memiliki arti dan nilai dimana nilai resistansi
resistor dengan kode warna yaitu :

20 | P a g e Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


1. Resistor Dengan 4 Cincin Kode Warna
Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 3
merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warnake 4 menunjukan nilai toleransi
resistor
2. Resistor Dengan 5 Cincin Kode Warna
Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 4
merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warna ke 5 menunjukan nilai toleransi
resistor.
3. Resistor Dengan 6 Cincin Warna
Resistor dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama dengan resistor dengan 5 cincin warna
dalam menentukan nilai resistansinya. Cincin ke 6 menentukan coefisien temperatur yaitu
temperatur maksimum yang diijinkan untuk resistor tersebut.
Kode Huruf Resistor
Resistor dengan kode huruf dapat kita baca nilai resistansinya dengan mudah
karenanilia resistansi dituliskan secara langsung. Pad umumnya resistor yang dituliskan dengan
kode huruf memiliki urutan penulisan kapasitas daya, nilai resistansi dan toleransi resistor.
Kode huruf digunakan untuk penulisan nilai resistansi dan toleransi resistor.

Kode Huruf Untuk Nilai Resistansi :


 R, berarti x1 (Ohm)
 K, berarti x1000 (KOhm)
 M, berarti x 1000000 (MOhm)
Kode Huruf Untuk Nilai Toleransi :
 F, untuk toleransi 1%
 G, untuk toleransi 2%
 J, untuk toleransi 5%
 K, untuk toleransi 10%
 M, untuk toleransi 20%

3.2 LED (Light Emitting Diode)


LED atau singkatan dari Light Emitting Diode adalah salah satu komponen elektronika
yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis dioda yang mempu mengeluarkan cahaya.
Strukturnya juga mengeluarkan cahaya. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi pada LED
elektron menerjang sambungan P-N (Positif-Negatif).

21 | P a g e Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


Bentuk Fisik LED
LED memiliki dua kaki yang terbuat dari sejenis kawat. Kawat yang panjang adalah
anoda, sedangkan kawat yang pendek adalah katoda. Coba perhatikan bagian dalam LED, akan
terlihat berbeda antara kiri dan kanannya. Yang ukurannya lebih besar adalah katoda, atau yang
mempunyai panjang sisi atas yang www.BelajarBikinRobot.weebly.com katoda, atau yang
mempunyai panjang sisi atas yang lebih besar adalah katoda. LED memiliki bentuk fisik seperti
gambar berikut:

LED memiliki dua kaki yang terbuat dari sejenis kawat. Kawat yang panjang adalah
anoda, sedangkan kawat yang pendek adalah katoda. Coba perhatikan bagian dalam LED, akan
terlihat berbeda antara kiri dan kanannya. Yang ukurannya lebih besar adalah katoda, atau yang
mempunyai panjang sisi atas yang lebih besar adalah katoda.
Anoda adalah elektroda, bisa berupa logam maupun penghantar listrik lainnya pada sel
elektrokimia yang terpolarisasi jika arus mengalir ke dalamnya. Arus listrik mengalir
berlawanan dengan arah pergerakan elektron. Katoda merupakan kebalikan dari anoda. Katoda
adalah elektroda dalam sel elektrokimia yang terpolarisasi jika arus listrik mengalir keluar
darinya.

Cara Kerja LED


Dalam hal ini LED akan menyala bila ada arus listrik mengalir dari anoda ke katoda.
Pemasangan kutub LED tidak boleh terebalik karena apabila terbalik kutubnya maka LED
tersebut tidak akan menyala. Led memiliki karakteristik berbeda-beda menurut warna yang
dihasilkan. Semakin tinggi arus yang mengalir pada LED maka semakin terang pula cahaya
yang dihasilkan, namun perlu diperhatikan bahwa besarnya arus yang diperbolehkan adalah
10mA-20mA dan pada tegangan 1,6V – 3,5 V menurut karakter warna yang dihasilkan.
Apabila arus yang mengalir lebih dari 20mA maka LED akan terbakar. Untuk menjaga agar
LED tidak terbakar perlu kita gunakan resistor sebagai penghambat arus.
Arah arus konvensional hanya dapat mengalir dari anoda ke katoda. Untuk pemasangan
LED pada board mikrokontroller Anoda dihubungkan ke sumber tegangan dan katoda
dihubungkan ke ground. Di dalam LED terdapat sejumlah zat kimia yang kaan mengeluarkan
cahaya jika elektron-elektron melewatinya. Dengan mengganti zat kimia ini (doping), kita
dapat mengganti panjang gelombang cahaya yang dipancarkannya, seperti infra red,
hijau/biru/merah, dan ultraviolet.

22 | P a g e Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


3.3 Dioda
Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi
menyearahkan arus. Komponen ini terdiri dari penggabungan dua semikonduktor yang masing-
masing diberi doping (penambahan material) yang berbeda, dan tambahan material konduktor
untuk mengalirkan listrik.
Komponen Dioda

Struktur utama dioda adalah dua buah kutub elektroda berbahan konduktor yang
masing-masing terhubung dengan semikonduktor silikon jenis p dan silikon jenis n. Anoda
adalah elektroda yang terhubung dengan silikon jenis p dimana elektron yang terkandung lebih
sedikit, dan katoda adalah elektroda yang terhubung dengan silikon jenis n dimana elektron
yang terkandung lebih banyak. Pertemuan antara silikon n dan silikon p akan membentuk suatu
perbatasan yang disebut P-N Junction.
Material semikonduktor yang digunakan umumnya berupa silikon atau germanium.
Adapun semikonduktor jenis p diciptakan dengan menambahkan material yang memiliki
elektron valensi kurang dari 4 (Contoh: Boron) dan semikonduktor jenis n diciptakan dengan
menambahkan material yang memiliki elektro valensi lebih dari 4 (Contoh: Fosfor).

Jenis-jenis Dioda dan Fungsi Dioda


Dioda dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan karakteristik dan fungsinya. Jenis-jenis
dioda dan aplikasinya adalah sebagai berikut.
 PN Junction Diode: Dioda standar yang terdiri dari susunan PN dan memiliki cara kerja
seperti yang dijelaskan sebelumnya. Dioda jenis ini adalah diode yang umum digunakan
di pasaran (disebut juga diode generik), digunakan terutama sebagai penyearah arus.
 Light Emitting Diode (LED): Saat dialiri arus forward-bias, LED akan mengeluarkan
cahaya. LED saat ini umum digunakan sebagai alat penerangan dan beberapa jenis
digunakan untuk menggantikan lampu fluorescent.
 Laser Diode: Dioda jenis laser juga menghasilkan cahaya, namun cahaya yang dihasilkan
adalah cahaya koheren. Aplikasi diode laser adalah perangkat pembaca CD dan DVD dan
laser pointer.

23 | P a g e Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


 Photodiode: Photodiode dapat menghasilkan energi listrik apabila daerah PN junction
disinari. Umumnya photodiode dioperasikan dalam reverse-bias, sehingga arus yang kecil
akibat cahaya dapat langsung terdeteksi. Photodiode digunakan untuk mendeteksi cahaya
(photodetector).
 Gunn Diode: Gunn Diode adalah jenis diode yang tidak memiliki PN Junction, melainkan
hanya terdiri dari dua elektroda. Dioda jenis ini dapat digunakan untuk menghasilkan
sinyal gelombang mikro.
 BARITT Diode: BARITT (Barrier Injection Transit Time) Diode adalah jenis diode yang
bekerja dengan prinsip emisi termionik. Dioda ini digunakan untuk memproduksi sinyal
gelombang mikro dengan level derau yang rendah.
 Tunnel Diode: Tunnel Diode adalah dioda yang bekerja memanfaatkan salah satu
fenomena mekanika kuantum yaitu tunneling. Tunnel junction digunakan sebagai salah
satu komponen pada osilator, penguat, atau pencampur sinyal, terutama karena
kecepatannya bereaksi terhadap perubahan tegangan.
 Backward Diode: Backward diode memiliki karakteristik serupa dengan tunnel,
perbedannya terletak pada adanya sisi yang diberi doping lebih rendah dibanding sisi yang
berlawanan. Perbedaan profil doping ini membuat backward diode memiliki karakteristik
tegangan-arus yang serupa pada kondisi reverse dan forward.
 PIN Diode: Pada dioda PIN, terdapat area semikonduktor intrinsic (tanpa doping) yang
diletakkan antara P dan N junction. Efek dari penambahan area intrinsic tersebut adalah
melebarnya area deplesi yang membatasi pergerakan elektron, dan hal ini tepat digunakan
untuk aplikasi pensinyalan (switching).
 Schottky Diode: Pada Schottky diode diberikan tambahan metal pada cuplikan permukaan
bagian tengah semikonduktor. Karakteristik yang menjadi keunggulan dioda ini adalah
tegangan aktivasi yang rendah dan waktu pemulihan yang singkat. Dioda ini sangat umum
digunakan untuk rangkaian elektronik berfrekuensi tinggi, seperti perangkat-perangkat
radio dan gerbang logika.
 Step Recovery Diode: Bagian semikonduktor pada dioda ini memiliki level doping yang
secara gradual menurun dengan titik terendah di junction. Modifikasi ini dapat mengurangi
waktu switching karena muatan yang ada pada daerah junction lebih sedikit. Aplaikasi dari
semikonduktor ini adalah pada alat-alat elektronik frekuensi radio.
 Varactor Diode: Diaplikasikan pada mode reverse biasa dengan lapisan penghalang yang
dapat berubah-ubah sesuai tegangan diberikan. Hal ini membuat dioda ini seolah-olah
merupakan suatu kapasitor.
 Zener diode: Memiliki karakteristik khusus yang mengingkan efek breakdown saat reverse
bias Dioda ini dapat menghasilkan tegangan yang tetap dan umum digunakan sebagai
penghasil tegangan referensi di rangkaian elektronik.

3.4 Potensiometer
Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat
diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya.
Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor.
Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang
berfungsi sebagai pengaturnya. Gambar dibawah ini menunjukan Struktur Internal
Potensiometer beserta bentuk dan Simbolnya.

24 | P a g e Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


Struktur Potensiometer beserta Bentuk dan Simbolnya
Pada dasarnya bagian-bagian penting dalam Komponen Potensiometer adalah :
1. Penyapu atau disebut juga dengan Wiper
2. Element Resistif
3. Terminal

Jenis-jenis Potensiometer
Berdasarkan bentuknya, Potensiometer dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
1. Potensiometer Slider, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya dapat diatur dengan
cara menggeserkan Wiper-nya dari kiri ke kanan atau dari bawah ke atas sesuai dengan
pemasangannya. Biasanya menggunakan Ibu Jari untuk menggeser wiper-nya.
2. Potensiometer Rotary, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya dapat diatur
dengan cara memutarkan Wiper-nya sepanjang lintasan yang melingkar. Biasanya
menggunakan Ibu Jari untuk memutar wiper tersebut. Oleh karena itu, Potensiometer
Rotary sering disebut juga dengan Thumbwheel Potentiometer.
3. Potensiometer Trimmer, yaitu Potensiometer yang bentuknya kecil dan harus
menggunakan alat khusus seperti Obeng (screwdriver) untuk memutarnya.
Potensiometer Trimmer ini biasanya dipasangkan di PCB dan jarang dilakukan
pengaturannya.

25 | P a g e Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


Prinsip Kerja (Cara Kerja) Potensiometer
Sebuah Potensiometer (POT) terdiri dari sebuah elemen resistif yang membentuk jalur
(track) dengan terminal di kedua ujungnya. Sedangkan terminal lainnya (biasanya berada di
tengah) adalah Penyapu (Wiper) yang dipergunakan untuk menentukan pergerakan pada jalur
elemen resistif (Resistive). Pergerakan Penyapu (Wiper) pada Jalur Elemen Resistif inilah yang
mengatur naik-turunnya Nilai Resistansi sebuah Potensiometer. Elemen Resistif pada
Potensiometer umumnya terbuat dari bahan campuran Metal (logam) dan Keramik ataupun
Bahan Karbon (Carbon). Berdasarkan Track (jalur) elemen resistif-nya, Potensiometer dapat
digolongkan menjadi 2 jenis yaitu Potensiometer Linear (Linear Potentiometer) dan
Potensiometer Logaritmik (Logarithmic Potentiometer).

Fungsi-fungsi Potensiometer
Dengan kemampuan yang dapat mengubah resistansi atau hambatan, Potensiometer
sering digunakan dalam rangkaian atau peralatan Elektronika dengan fungsi-fungsi sebagai
berikut :
1. Sebagai pengatur Volume pada berbagai peralatan Audio/Video seperti Amplifier,
Tape Mobil, DVD Player.
2. Sebagai Pengatur Tegangan pada Rangkaian Power Supply
3. Sebagai Pembagi Tegangan
4. Aplikasi Switch TRIAC
5. Digunakan sebagai Joystick pada Tranduser
6. Sebagai Pengendali Level Sinyal

3.5 Push Button


Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar sederhana yang
berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan sistem kerja tekan
unlock (tidak mengunci). Sistem kerja unlock disini berarti saklar akan bekerja sebagai device
penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat tombol ditekan, dan saat tombol tidak ditekan
(dilepas), maka saklar akan kembali pada kondisi normal.

Sebagai device penghubung atau pemutus, push button switch hanya memiliki 2
kondisi, yaitu On dan Off (1 dan 0). Istilah On dan Off ini menjadi sangat penting karena semua
perangkat listrik yang memerlukan sumber energi listrik pasti membutuhkan kondisi On dan
Off.
Karena sistem kerjanya yang unlock dan langsung berhubungan dengan operator, push
button switch menjadi device paling utama yang biasa digunakan untuk memulai dan
mengakhiri kerja mesin di industri. Secanggih apapun sebuah mesin bisa dipastikan sistem

26 | P a g e Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


kerjanya tidak terlepas dari keberadaan sebuah saklar seperti push button switch atau perangkat
lain yang sejenis yang bekerja mengatur pengkondisian On dan Off.

Berdasarkan fungsi kerjanya yang menghubungkan dan memutuskan, push button switch
mempunyai 2 tipe kontak yaitu NC (Normally Close) dan NO (Normally Open).
 NO (Normally Open), merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya terbuka
(aliran arus listrik tidak mengalir). Dan ketika tombol saklar ditekan, kontak yang NO ini
akan menjadi menutup (Close) dan mengalirkan atau menghubungkan arus listrik. Kontak
NO digunakan sebagai penghubung atau menyalakan sistem circuit (Push Button ON).
 NC (Normally Close), merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya tertutup
(mengalirkan arus litrik). Dan ketika tombol saklar push button ditekan, kontak NC ini akan
menjadi membuka (Open), sehingga memutus aliran arus listrik. Kontak NC digunakan
sebagai pemutus atau mematikan sistem circuit (Push Button Off).

27 | P a g e Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


Bagian 4
Digital Input Output (Digital I/O)
Board Arduino mempunyai jumlah pin yang berlabel digital D0 - D13 sebanyak 14
dengan pengalamatnya 0 - 13. Namun apabila pin digital yang kita butuhkan masih kurang,
kita masih bisa menambahnya dengan menggunakan pin yang berlabel analog A0 - A5
difungsikan sebagai pin digital input/output dengan pengalamatnya 14 - 19. Ada saat tertentu
pin digital 0 dan 1 tidak bisa digunakan karena di pakai untuk komunikasi serial, sehingga
harus hati-hati dalam pengalokasian I/O.
pinMode(pin, mode)
Biasa digunakan dalam void setup() untuk mengkonfigurasi pin apakah
sebagai INPUT atau OUTPUT. Arduino digital pins secara default di konfigurasi sebagai input
sehingga untuk merubahnya harus menggunakan operator pinMode (pin, mode).

digitalRead(pin)
Membaca nilai dari pin yang kita kehendaki dengan hasil HIGH atau LOW.

digitalWrite(pin, value)
Digunakan untuk mengeset pin yang kita kehendaki dalam kondisi level
tegangan HIGH atau LOW (nyala atau mati). Pin digital arduino mempunyai 14 ( 0 – 13 ).

Percobaan : LED Berkedip Menggunakan Delay


Pada percobaan ini akan menunjukkan bagaimana menggunakan input dan
output digital. Program ini menggunakan fungsi pinMode() dan digitalWrite ( ). Pada tutorial
Arduino ini kita akan belajar untuk mengedipkan lampu Light Emitting Diode (LED)/ blinking
LED. Ada beberapa langkah yang dapat diikuti.
 1 buah LED
 1 buah 470 ohm resistor
 Arduino Uno
 1 buah breadboard
 4 buah kabel jumper

28 | P a g e Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


Rangkaian

Koding

Percobaan : LED Berkedip Menggunakan Switch Button


Pada percobaan ini akan menunjukkan bagaimana menggunakan input dan output
digital. Dengan menekan pushbutton switch kita dapat menyalakan sebuah led atau
mematikannya. Program ini menggunakan fungsi pinMode() , digitalWrite ( ) dan digitalRead
( ).
Alat-alat yang dibutuhkan :
 1 buah LED
 2 buah 470 ohm resistor
 1 buah pushbutton switch
 Arduino Uno
 1 buah breadboard
 6 buah kabel jumper
LED terhubung ke pin 8 yang dikonfigurasi sebagai OUTPUT. Pushbutton
switch terhubung ke pin 9 yang dikonfigurasi sebagai INPUT . Ketika kita menekan saklar, pin
9 diatur ke high, dan program kemudian akan mengatur output dari pin 8 ke high dan
menyalakan LED. Rangkaian dan koding program dapat dilihat di bawah ini.

29 | P a g e Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


Rangkaian

Koding

30 | P a g e Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


Bagian 5
Analog Input
Pin analog pada Arduino (dan mikrokontroller lain pada umumnya) dapat digunakan
untuk input dan output digital. Hanya saja pin analog memiliki fitur untuk dapat mengubah
sinyal analog yang masuk menjadi nilai digital yang mudah diukur. Pin digital hanya dapat
mengenali sinyal 0 volt sebagai nilai LOW dan 5 volt sebagai nilai HIGH. Sedangkan Pin
analog dapat mengenali sinyal pada rentang nilai voltase tersebut. Hal ini sangat berguna ketika
kita hendak mengukur sesuatu dari sensor dan menggunakan nilai masukan tersebut untuk
keperluan lain.
Pin analog ini terhubung dengan converter pada mikrokontroller yang dikenal dengan
istilah analog-to-digital converter (disingkat ADC atau A/D). Converter ini mengubah nilai
analog berbentuk sinyal voltase ke dalam bentuk digital/angka supaya nilai analog ini dapat
digunakan dengan lebih mudah dan aplikatif. Pada Arduino (mikrokontroller
ATMega) converter ini memiliki resolusi 10 bit, artinya nilai hasil konversi berkisar dari 0
hingga 1023. Pada Arduino UNO, pin analog ditandai dengan label A0 sampai A5. Pada board
lainnya, pin-pin yang diberi tanda A, Analog, ADC adalah pin analog.
Fungsi yang kita gunakan untuk membaca nilai analog pada Arduino
adalah analogRead([nomorPin]). Pada contoh kasus berikut, kita akan menghubungkan
potensiometer pada pin analog A5 dan hasil konversi nilai analog akan kita lihat pada jendela
Serial Monitor pada Arduino IDE.
Adapun bahan-bahan yang diperlukan untuk percobaan ini diantaranya:
 Arduino Uno board
 Kabel jumper
 Potensiometer
 Breadboard

31 | P a g e Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


Buatlah rangkaian seperti berikut:

Potensiometer adalah kenop yang menghasilkan resistansi/hambatan variabel.


Potensiometer memiliki 3 kaki (ada yang memiliki lebih dari 3 kaki, tapi biasanya kelipatan 3
dan pada dasarnya ada 3 jenis kaki), yakni dua kaki terluar yang masing-masing dihubungkan
dengan 5V dan GND, dan kaki tengah yang menghasilkan keluaran nilai analog. Pada
rangkaian di atas, kaki tengah potensiometer dihubungkan ke pin A5. Pin A5 akan menerima
sinyal voltase dengan besaran sesuai dengan putaran kenop potensiometer. Semakin dekat
putaran ke arah 5V, maka nilai resistansi akan semakin kecil sehingga nilai voltase yang keluar
akan semakin besar mendekati 5V. Begitu pula sebaliknya. Sinyal tersebut akan dikonversi ke
nilai angka dan ditampilkan pada jendela Serial Monitor.

32 | P a g e Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


Adapun kode yang harus kita upload adalah seperti berikut:

Upload kode program. Pastikan Kamu sudah mengeset board dengan Arduino Uno dan
memilih port yang sesuai dengan koneksi USBmu. Setelah proses upload berhasil, buka
jendela Serial Monitor dengan memilih menu Tools > Serial Monitor atau mengklik
tombol Serial Monitor yang ada di sebelah kanan atas jendela Arduino IDE. Kamu dapat
mengamati nilai analog yang masuk dan melihat perubahannya sambil memutar-mutar kenop
potensiometer.

Cara Kontrol LED Menggunakan Potensiometer Arduino


Potensiometer adalah sebuah resistor yang dapat kita atur nilai hambatannya sesuai
dengan kebutuhan. Potensiometer memiliki 3 buah kaki, kiri sebagai (+), tengah sebagai input,
dan kanan sebagai (-). Penggunaan potensiometer sering kita jumpai di sekeliling kita
contohnya pada sound system digunakan untuk mengatur volume suara, pada radio juga dapat
digunakan mencari chanel frekuensi dan masih banyak lainnya. Namun pada postingan kali ini
saya akan membahas cara kontrol LED menggunakan potensiometer Arduino. LED yang akan
dikontrol sejumlah 6 buah.

33 | P a g e Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


Adapun komponen-komponen yang diperlukan sebagai berikut: Software:
Arduino IDE
Hardware:
1. Arduino UNO/Nano jenis lain
2. Kabel USB downloader
3. 1x Potensiometer 10k atau dengan ukuran lain
4. 6x LED 5mm
5. 6x Resistor 220 Ohm
6. Kabel Jumper
7. Project Board

Keterangan :
Potensiometer
- Kiri dihubungkan ke GND arduino
- Tengah dihubungkan ke pin A0 arduino
- Kanan dihubungkan ke 5V Arduino

LED
- LED 1 (+) dihubungkan ke resistor 220 Ohm dan ke pin 2 arduino
- LED 2 (+) dihubungkan ke resistor 220 Ohm dan ke pin 3 arduino
- LED 3 (+) dihubungkan ke resistor 220 Ohm dan ke pin 4 arduino
- LED 4 (+) dihubungkan ke resistor 220 Ohm dan ke pin 5 arduino
- LED 5 (+) dihubungkan ke resistor 220 Ohm dan ke pin 6 arduino
- LED 6 (+) dihubungkan ke resistor 220 Ohm dan ke pin 7 arduino
- Sedangkan (-) semuanya dihubungkan ke GND arduino

34 | P a g e Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


Selanjutnya adalah melakukan persiapan pada Arduino IDE, silahkan baca pada
pembahasan sebelumnya mengenai Hal-hal yang dipersiapkan Sebelum Menggunakan
Arduino.

Sketch program
Deskripsikan pin-pin LED dan potensiometer sesuai dengan pin yang ada pada rangkaian
Arduino
Code

Kemudian tetapkan baudrate Serial Monitor 9600 dan inisisalisasikan pin-pin LED menjadi
OUTPUT

Code

Kemudian masuk ke program inti berikut ini:

35 | P a g e Pengenalan Arduino- Hendi Santoso


Code

Penjelasan:
1. int nilaiPot = analogRead(pinPot); // data dari pinPot (A0) akan dibaca kemudian hasilnya
dimasukkan ke variabel nilaiPot dengan tipe data integer.
2. Serial.println(nilaiPot); //silahkan buka serial monitor pada menu Tools>klik Serial
Monitor. Program ini maksudnya adalah data yang sudah masuk pada variabel nilaiPot akan
ditampilkan pada Serial Monitor.
3. Baris ke 4-8 , maksudnya adalah jika nilai potensiometer lebih dari nol, maka tetapkan
LED1 menjadi High atau nyala, jika tidak LED1 akan mati.
4. Untuk baris selanjutnya sama tinggal menyesuakan nilai potensiometer dan LED-nya saja.

36 | P a g e Pengenalan Arduino- Hendi Santoso

Anda mungkin juga menyukai