Oleh:
Dosen Pengampu:
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dalam percobaan praktikum kali ini, penulis dapat
merumuskan masalah sebagai berikut.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Secara umum semua pin yang ada pada Arduino (ATMega) merupakan
berada dalam mode input. Oleh karena itu, tidak perlu menggunakan
pinMode(nomorPin, INPUT); ketika ingin menggunakan suatu pin sebagai input.
Untuk membaca input digital yang masuk ke pin, digunakan fungsi
3
digitalRead(nomorPin). Fungsi ini memiliki satu parameter yaitu nomor pin yang
akan dibaca inputnya. Fungsi ini akan mengembalikan nilai 1 dan 0 atau HIGH
dan LOW (di mana HIGH adalah konstanta dengan nilai 1 dan LOW adalah
konstanta dengan nilai 0). Untuk lebih memahaminya, contoh berikut dapat
dicoba: ketika pushbutton yang terhubung ke pin 2 ditekan, LED yang ada pada
board Arduino Uno akan menyala [2].
2.3 Interupsi
4
Interupsi ekternal ditulis pada bagian inisialisasi dengan:
attachInterrupt(nomor_interrupt, nama_fungsi_interrupt,mode)
ada 4 macam mode dalam interupsi pada Arduino Uno yang menentukan jenis
pemicunya, yaitu sebagai berikut:
5
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
6
3.3 Metode Pengambilan Data
Metode yang digunakan dalam percobaan praktikum kali ini yaitu dengan
melakukan percobaan suatu pendekatan penelitian yang menggunakan angka,
statistik, dan data numerik lainnya untuk mengumpulkan, dan menganalisa.
Biasanya metode ini disebut dengan metode kuantitatif dengan menghasilkan data
yang terstruktur dan dapat diukur dengan cara yang konsisten dan obyektif.
7
3.4 Flowchart (Diagram Alir)
3.4.1 Flowchart Interrupt 3 LED
8
3.4.2 Flowchart Interrupt 4 LED (Variasi)
9
3.5 Skematika Rangkaian
3.5.1 Skematika Rangkaian Interrupt 3 LED
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
11
4.1.2 Hasil Percobaan Interrupt 4 LED (Variasi)
12
4.2.2 Analisis Interrupt 4 LED (Variasi)
Berdasarkan data pada Tabel 2, terdapat 4 LED yang menjadi
variasi dari percobaan sebelumnya dan hanya menggunakan satu
program yaitu interupsi. Pada kondisi awal sebelum tombol PushButton
ditekan, LED Green 2 dan LED Red menyala, namun setelah PushButton
ditekan, LED Green 1 dan LED Yellow yang menyala. Program interupsi
pada percobaan ini menggunakan mode yang sama dengan percobaan
sebelumnya, yaitu FALLING.
4.3 Pembahasan
Pada pembahasan yang bisa kami jelaskan dari beberapa percobaan yaitu
diantaranya, percobaan Interrupt 3 LED dan percobaan Interrupt 4 LED (Variasi).
Berikut ini kami jabarkan dalam sebuah pembahasan di bawah ini :
13
kondisi kedua, LED Green 1 dan LED Yellow menyala sedangkan LED
lainnya mati. Program Interrupt pada percobaan variasi ini
menggunakan mode yang sama dengan percobaan berdasarkan modul,
yaitu FALLING.
14
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berikut ini beberapa poin yang bisa kami tarik kesimpulan dari hasil
percobaan praktikum kali ini yaitu, sebagai berikut:
1. Interrupt pada push button dengan mengubah sinyal input push button dari
sinyal tetap menjadi sinyal yang dapat memicu interrupt pada
mikrokontroler atau mikroprosesor. Saat tombol ditekan, sinyal input akan
berubah menjadi tinggi (high) atau rendah (low), tergantung pada jenis
konfigurasi yang digunakan.
2. Interrupt pada Arduino Uno dapat digunakan untuk memonitor input dari
sumber-sumber seperti push button atau sensor, dan dapat digunakan untuk
memicu aksi tertentu dalam program.
3. Pada respon interrupt-nya, dapat dilakukan dengan menghubungkan pin
input mikrokontroler ke rangkaian yang diuji, kemudian menuliskan
program untuk memantau status input dan mengambil tindakan saat terjadi
interrupt.
5.2 Saran
Pada percobaan praktikum kali ini, diharapkan sebuah alat pendukung
berupa komponen-komponen yang digunakan pada percobaan praktikum yaitu
sebuah komponen-komponen yang mendukung dan mumpuni agar dapat
menunjang kenyamanan pada praktikum-praktikum selanjutnya agar lebih optimal
dan maksimal.
15
DAFTAR PUSTAKA
[3] “Bab II Dasar teori 2.1. Arduino Uno - eprints.utdi.ac.id.” [Online]. Available:
https://eprints.utdi.ac.id/4940/3/3_143310018_BAB_II.pdf. [Accessed: 14-
Feb-2023].
16