Anda di halaman 1dari 15

KONTROL LAMPU OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN

ARDUINO UNO BERBASIS SMARTPHONE


Kelompok 12
Cici Darnasih A2.1600034
Dini Indriani A2.1600050
Risi Kurniawan A2.1400095
Yayat Hidayat A2.1600142
Kelas : TI-NTVIIA
Stmik Sumedang, Jln Angkrek Situ No.19, Sumedang, 453233 Indonesia

TASK 1
1. Simulasi Di ruangan Kelas
2. Konfigurasi smartphone

3. Simulasi HomeGateway
4. Konfigurasi MCU/ARDUINO
5. Terdeteksi MCU di smartphone

TASK 2
1.1 PENDAHULUAN
Dengan adanya perkembangan teknologi saat ini, yang semakin maju menjadikan
banyak orang memanfaatkan teknologi dengan baik dan bermanfaat bagi semua orang.
Sejalan dengan perkembangan pembangunan, jumlah kebutuhan daya listrik di Indonesia
cenderung naik pesat. Peningkatan kebutuhan daya listrik dapat diakibatkan oleh
penambahan beban baru, dapat juga disebebkan karena borosnya pemakaian daya listrik.
Penghematan energi telah menjadi kebutuhan dalam beberapa tahun terakhir
dikarenakan bencana dunia seperti perubahan iklim dan global warming. Keadaan bumi
menjadi sangat penting dan masalah yang ada semakin besar dikarenakan penggunaan
energy yang lebih. Kebutuhan akan tenaga listrik semakin meningkat seiring dengan
perkembangan industri dan meningkatnya taraf hidup masyarakat. Permasalahan terjadi
bahwa perkembangan ini tidak diikuti dengan penyediaan sumber tenaga listrik yang
memadai. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dibutuhkan suatu cara untuk
menghemat pemakaian tenaga listrik. Pemborosan energy listrik harus dicegah, karena
pasokan daya listrik PLN semakin terbatas. Penghematan energy listrik dapat
menguntungkan konsumen dan produsen.
Penelitian ini mengambil topic tentang Project System Lampu Otomatis Dengan
Menggunakan Arduino UNO Berbasis Smartphone. Lampu penerangan suatu ruangan akan
menyala sendiri dengan menggunakan tombol yanga ada di aplikasi smartphone.
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sistem Lampu Otomatis yang dapat
mengirimkan informasi monitoring Lampu mati dan menyala agar teratur via internet dan
smart phone
Media yang dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan efisiensi kerja adalah internet.
Internet menyediakan berbagai fungsi dan fasilitas yang dapat digunakan sebagai suatu
media informasi dan komunikasi yang canggih. Perkembangan teknologi yang bisa
dimanfaatkan dari adanya koneksi internet ini adalah bisa mengakses peralatan elektronik
seperti lampu ruangan yang dapat dioperasikan dengan cara online melalui berbasis android.
Sehingga, dapat memudahkan pengguna memantau ataupun mengendalikan lampu
kapanpun dan dimanapun dengan catatan di lokasi yang akan diterapkan teknologi kendali
jarak jauh mempunyai jaringan internet yang memadai. Sistem kendali jarak jauh,
memudahkan pengguna dalam mengontrol lampu gedung yang jaraknya cukup jauh
lokasinya. Internet Of Things (IOTs) merupakan suatu konsep yang bertujuan untuk
memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus menerus. 3
Arduino adalah salah satu komponen Internet Of Things (IOTs) yang dapat
diaplikasikan sebagai pengendali jarak jauh dengan jaringan internet yang dapat diterapkan
pada peralatan elektronik seperti lampu. Perangkat tersebut dapat diakses dengan layanan
internet melalui berbasis android dan arduino sehingga bisa menghilangkan kebutuhan
berada dilokasi untuk mengaktifkan maupun me-non-aktifkan perangkat tersebut. Teknologi
sistem kendali ini diperlukan dengan meninjau segala aspek baik dari tingkat efisiensi
tenaga dan waktu jam kerja petugas serta dari segi penghematan energi listrik yang
digunakan.
Dengan memanfaatkan koneksi internet yang dipadukan dengan arduino dan
smartphone diharapkan dapat melakukan kendali terhadap peralatan elektronik yang
terdapat pada gedung instansi pemerintahan, instansi pendidikan maupun pada rumah tangga
bahkan jika dikembangkan lebih jauh bisa dijadikan sebagai pendukung smart city yang saat
ini sedang dicanangkan oleh beberapa daerah di negara Indonesia.
1.2 METODE
Metode perancangan yang digunakan merupakan metode prototyping yang membantu
memahami pembangunan system dimana literasi prototyping direncanakan dengan cepat dan
modeling. Desain cepat mengarah pada pembangunan prototype yang kemudian dijalankan
dan di evaluasi oleh user.
Prototyping merupakan metode pengembangan perangkat lunak yang berupa model
fisik kerja system dan berfungsi sebagai versi awal dari system. Dengan metode prototyping
ini akan di hasilkan prototype dari system sebagai perantara pengembang dan pengguna agar
dapat berinteraksi dalam proses kegiatan pengembangan system informasi
Rangkaian Simulasi Project System Lampu Otomatis Dengan Sensor Passive Infrared
(PIR) berbasis Arduino UNO yaitu sebagai berikut : Menurut (Roger S. Pressman dan Bruce
R. Maxim, 2015) metode prototyping membantu memahami embangunan system dimana
literasi prototyping direncankaan dengan cepat dan modeling. Desain cepat mengarah pada
pembangunan prototype yang kemudian dijalankan dan di evaluasi oleh user.
Prototyping merupakan metode pengembangan perangkat lunak,yang berupa model
fisik kerja system dan berfungsi sebagai versi awal dari system. Dengan metode prototyping
ini akan dihasilakan prototype dari system sebagai perantara pengembang dan pengguna agar
dapat berinterkasi dalam proses kegiatan pengembangan system informasi. Agar proses
pembuatan prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mengidentifikasi aturan –
aturan pada tahap awal, yaitu pengembangan dan pengguna harus satu pemahaman bahwa
prototype di bnagun untuk mendefinisikan kebutuhan awal (Dwi Purnomo, 2017:55).
Pada metode prototyping akan dihilangkan atau ditambahkan pada bagiannya
sehingga sesuai dengan perencanaan dan analisis yang dilakukan oleh pengembangan sampai
dengna ujicoba dilakukan secra simultan seiring dengan proses pengembangan. Menurut
(Dwi Purnommo, 2017), terdapat 4 metedologi prototyping yang paling utama yaitu;
1. Illustrative, menghasilakan contoh laporan dan tampilan layar.
2. Simulated , mensimulasikan beberapa alur kerja sistem tetatpi tidak menggunakan data
real.
3. Functional, mensimulasikan beberapa alur sistem yang sebenarnya dan menggunakan
data real.
4. Evolutionary, menghasilakan model yang menjadi bagian opresaional sistem.

Berikut adalah rangkaian simulasi project system lampu otomatis dengan menggunakan
Arduino uno

A. Arduiono Uno
Arduino Uno R3 adalah papan mikrokontroler berbasis ATmega328. Alat ini memiliki 14
digital pin input atau output (dimana 6 dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input
analog, resonator keramik 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, header ICSP, dan tombol
reset. ATmega328 memiliki 32 KB memori flash (dengan 0,5 KB digunakan untuk boot
loader) dan juga memiliki 2 KB dari SRAM dan 1 KB EEPROM (yang dapat dibaca dan
ditulis dengan perpustakaan EEPROM). Uno berbeda dari semua papan sebelumnya
dalam uno tidak menggunakan FTDI USB-to-serial chip. driver. ATmega328 juga
menyediakan UART TTL komunikasi serial, yang tersedia pada digital pin 0 (RXD) dan
pin 1 (TXD) [14]. Tampilan visual arduino uno dilihat pada Gambar 1
Gambar 1 Arduino Uno
B. Relay
Relay adalah sebuah saklar yang dikendalikan oleh arus. Relay memiliki sebuah
kumparan tegangan rendah yang dililitkan pada sebuah inti. Terdapat sebuah armatur besi
yang akan tertarik menuju inti apabila arus mengalir melewati kumparan. Armatur ini
terpasang pada sebuah tuas berpegas. Ketika armatur tertarik menuju ini, kontak jalur
bersama akan berubah posisinya dari kontak normal-tertutup ke kontak normal-terbuka.
Relay dibutuhkan dalam rangkaian elektronika sebagai eksekutor sekaligus interface
antara beban dan sistem kendali elektronik yang berbeda sistem power supplynya. Secara
fisik antara saklar atau kontaktor dengan elektromagnet relay terpisah sehingga antara
beban dan sistem kontrol terpisah. Bagian utama relay elektro mekanik adalah sebagai
berikut. Kumparan elektromagnet Saklar atau kontaktor Swing Armatur Spring (Pegas).
Tampilan relay dapat dilihat pada gambar 4
Relay dapat digunakan untuk mengontrol motor AC dengan rangkaian kontrol DC
atau beban lain dengan sumber tegangan yang berbeda antara tegangan rangkaian kontrol
dan tegangan beban. Rangkaian penggerak relay Diantara aplikasi relay yang dapat
ditemui diantaranya adalah : Relay sebagai kontrol ON/OF beban dengan sumber tegang
berbeda. Relay sebagai selektor atau pemilih hubungan.
C. ESP (Ethernet Shield Provider)
Modul wireless ESP8266 merupakan modul low-cost Wi-Fi dengan dukungan
penuh untuk penggunaan TCP/IP. Modul ini di produksi oleh Espressif Chinese
manufacturer. Pada tahun 2014, AI-Thinker manufaktur pihak ketiga dari modul ini
mengeluarkan modul ESP-01, modul ini menggunakan AT-Command untuk
konfigurasinya. Harga yang murah, penggunaan daya yang rendah dan dimensi modul
yang kecil menarik banyak developer untuk ikut mengembangkan modul ini lebih jauh.
Pada Oktober 2014, Espressif mengeluarkan software development kit (SDK) yang
memungkinkan lebih banyak developer untuk mengembangkan modul ini. (Heri
Yuliansyah, 2016)
D. Blynk App
Blynk adalah aplikasi untuk iOS dan OS Android untuk mengontrol
Arduino,NodeMCU, Raspberry Pi dan sejenisnya melalui Internet. Aplikasi ini dapat
digunakan untuk mengendalikan perangkat hardware,menampilkan data sensor,
menyimpan data,visualisasi, dan lain-lain.
Aplikasi Blynk memiliki 3 komponen utama.yaitu Aplikasi, Server, dan
Libraries. Blynk server berfungsi untuk menangani semua komunikasi diantara
smartphone dan hardware. Widget yang tersedia pada Blynk diantaranya adalah Button,
Value Display, History Graph, Twitter, dan Email. Blynk tidak terikat dengan beberapa
jenis microcontroller namun harus didukung hardware yang dipilih. NodeMCU dikontrol
dengan Internet melalui WiFi,chip ESP8266, Blynk akan dibuat online dan siap untuk
Internet of Things (Hilman S, 2015).
Blynk adalah sebuah layanan server yang digunakan untuk mendukung project
Internet of Things. Layanan server ini memiliki lingkungan mobile user baik Android
maupun iOS. Blynk Aplikasi sebagai pendukung IoT dapat diundung melalui Google
play. Blynk mendukung berbagaimacam hardware yang dapat digunakan untuk project
Internet of Things. Blynk adalah dashborad digital dengan fasilitas antarmuka grafis
dalam pembuatan projectnya. Penambahan komponen pada Blynk Apps dengan cara
Drag and Drop sehingga memudahkan dalam penambahan komponen Input/output tanpa
perlu kemampuan pemrograman Android maupun iOS(Hiral S, Doshi, dkk , 2017).
Blynk diciptakan dengan tujuan untuk kontrol dan monitoring hardware secara
jarak jauh menggunakan komunikasi data internet ataupun intranet (jaringan LAN).
Kemampuna untuk menyimpan data dan menampilkan data secara visual baik
menggunakan angka, warna ataupun 18 grafis semakin memudahkan dalam pembuatan
project dibidang Internet Of things.

1.3 RESEARCH DAN ANALISYS


A. Rancangan Perangkat Keras
Perancangan sistem merupakan hal terpenting dalam merealisasikan perangkat yang
sesungguhnya. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk merancang pernagkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software) sesuai dengan spesifikasi dan cara kerja dari
sistem yang dibuat. Perancangan perangkat keras menjelskan diagram blok sistem dan
modul- modul sistem serta cara kerjanya.
 Diagram Blok Sistem
Secara umum diagram blok sistem kamanan menggunkan mikrokontroler ATmega2566

Berdasarkan diagram blok diatas, alur kerja sistem lampu otomatis yaitu pertama
power supply memberikan tegangan untuk menyalakan arduino. Setelah arduino
menyala, arduino akan terhubung ke internet melalui modul wifi untuk dapat terhubung
dengan aplikasi blynk yang terpasang pada smartphone, setelah arduino terkoneksi
dengan aplikasi blynk, arduino akan mengirimkan intruksi ke relay untuk mengeksekusi
perintah atau inputan yang diberikan oleh aplikasi blynk melalui smartphone.
B. Rancangan Perangkat Lunak
Rancangan peranti perangakat lunak merupakan pengembangan suatu proses dari
peranti lunak (software) yang akan di buat. Pada tahap rancangan peranti lunak
menjelaskan diagram alir program utama dan diagram–diagram alir rutin pendukung pada
pemograman Arduino Uno.
 Diagram Alir Program Utama
Bagaimana urutan cara kerja perangkat lampu otomatis, di tunjukkan dengan
diagram alir program dan cara kerja perangkat di mulai dengan menyalahkan arduino,
modul ESP, dan blynk, kemudian agar semua modul dapat bekerja, setelah dinyalahkan
modul ESP melalukan pemasangan jaringan wifi dengan wifi Hotspot agar arduino
terhubung ke internet, kemudian arduino akan memproses dari aplikasi blynk yang
dikirim melalui ESP, lalu arduino mengirim hasil pemrosesan data di kirim ke relay yang
kemudian relay akan mengeksekusi inputan yang di berikan.
C. Diagram-Diagram Rutin Alir Pendukung
Pemograman pada mikrokontroler dilakukan dilakukan dengan membuat diagram
diagram alir pendukung sebagai berikut:
1. Diagram Alir Kerja Arduino

Gambar di atas menjelaskan tentang Diagram alir kerja arduino, Diagram alir
kerja arduino merupakan sub-proses dari diagram alir program utama. Pada proses kerja
di awali dengan mengaktifkan arduino lalu arduino mengirim hasil pemrosesan data di
kirim ke relay yang kemudian relay akan mengeksekusi inputan yang di berikan.
2. Diagram Alir Pada Aplikasi Blynk

Pada tahap awal kerja aplikasi blynk adalah user di haruskan untuk login, terdapat
2 cara untuk dapat masuk yaitu melalui facebook atau ID blynk, Setelah user masuk, user
akan diarahkan ke halaman utama aplikasi blynk yang telah di buat sebelumnya pada
halaman utama aplikasi user dapat berfungsi sebagai media untuk menghidupkan dan
mematikan lampu otomatis dan controlling perangkat lampu otomatis serta menerima
hasil pemerosesan data dari arduino
3. Diagram Alir Rutin Pendukung ESP8266
Gambar diatas menjelaskan tentang diagam alir pendukung ESP8266 yang
dimulai pada saat ESP8266 dinyalahkan yaitu pemasangan WiFi agar ESP8266 memiliki
koneksi internet untuk melakukan pengirimin data. Jika WiFi tidak terdeteksi maka akan
kembali ke proses pemasangan WiFi, jika WiFi terdeteksi maka data lampu akan
memberikan notifikasi. Data tersebut dikirimkan ke aplikasi blynk.
D. Rancangan Interface Aplikasi Blynk
Rancangan antarmuka aplikasi Blynk telah disesuaikan oleh blynk dan
menambahkan inc sendri sehingga user hanya perlu menambahkan widgets yang di
inginkan untuk di tampilkan. Widgets tersebut dihubungkan
Dengan modul-modul yang terdapat pada board arduino. Setiap widgets diatur
fungsinya sesuai dengan pin-pin yang dipasangkan. Setelah terhubung widgets tersebut
akn menampilkan data atau perintah yang di inginkan.
Pada perangkat ini digunakan adalah button yang digunakan untuk meyalahkan
lampu sebagai tanda pemberitahuan data yang telah melakukan aktivitas di dalam sistem
tersebut. Untuk dapat terhubung dengan modul-modul pada arduino. Pemograman
mikrokontroler diharuskan menambahkan library blynk dan memasukan code
authentication.
Untuk dapat melakukan monitoring dan controlling pada mikrokontroler maka
pemasangan widget pada apliaksi blynk dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pengguanaan device project diatur menggunakan Arduino Uno dengan koneksi WiFi.
2. Widget button kunci pintu diatur menggunakan input digital pin 52 dengan mode push.

1.4 DISCUSSION
Hasil dari penelitian sesuai dengan hipotesis yang kami analisys, mendapatkan
hasil yang tepat dengan tujuan awal kami berdasarkan sitasi yang kami dapatkan dari orang
lain. penelitian ini adalah membuat sistem Lampu Otomatis yang dapat mengirimkan
informasi monitoring Lampu mati dan menyala agar teratur via internet dan smart phone

1.5 PENUTUP
Berdasarkan analisa dari perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software), maka dapat diambil kesimpulan tahapan pembuatan sistem lampu otomatis
menggunakan mikrokontroler Arduino Uno berbasis internet of things memuat implementasi
perangkat keras board arduino, ESP8266-012, Relay, dan Lampu LED dengan aplikasi blynk
dan pemograman mikrokontroler. Pengujian sistem lampu otomatis yang dilakukan pada
maket yang telah dibuat.
Sistem didapat bahwa secara keseluruhan komponen dapat bekerja dengan baik.
Mikrokontroler mampu beroprasi dengan baik dala mengolah data dan meneruskan ke modul
ESP8266 untuk mengirimkan data ke aplikasi blynk melalui internet yang kemudian
ditampilkan pada antarmuka aplikasi blynk.
Aplikasi blynk dapat berfungsi dengan baik dalam memberikan perintah pada
mikrokontroler melalui antarmuka aplikasi blynk dan internet yang kemudian diterima oleh
ESP8266 dan meneruskan perintah yang diterima ke mikrokontroler untuk di proses. Dalam
implementasi internet of things pada sistem lampu otomatis menggunakan mikroktroler
Arduino Uno terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja dari sistem lampu
otomatis yaitu jaringan interent yamg tidak stabil, aktivasi pada server, jarak koneksi
perangkat ke server serta kualitas server blynk.

Anda mungkin juga menyukai