Anda di halaman 1dari 7

ALAT PENGHITUNG JUMLAH PRODUKSI BARANG BERBASIS VLC

Muchamad Ulul Azmi, Rika Rahmawati, Rizki Cahyani A.S, Sherlina Puspita Maya, Debi Ainun Najib,
Bima Tiara Putra, Dirga Tri Hutomo

Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Jl. Raya ITS, Keputih, Sukolilo, Keputih, Kota SBY, Jawa Timur 60111

E-mail: Azmi.muchamad@gmail.com ; rakhmawati_rika@yahoo.com ; rizkicas.0704@gmail.com ;


sherlina.maya@gmail.com ; debyainun@gmail.com ; bhiemachybete@gmail.com ; dirgatrih@gmail.com ;

ABSTRAK

Kemudahan dalam monitoring produktifitas pada suatu perusahan produksi sangatlah penting untuk
efisiensi dalam mengontrol jumlah produksi barang terutama dalam suatu industri. Mengacu pada teknologi
visible light communication, Alat yang dibuat ini menggunakan laser yang disorotkan menuju penerima, jika
ada sesuatu yang menghalangi maka dapat diidentifikasi bahwa ada barang yang lewat. Sensor cahaya yang
dapat memonitoring adanya barang yang lewat dengan ada tidaknya cahaya yang masuk karena cahaya yang
seharusnya ditangkap sensor terhalang oleh barang yang lewat. Alat yang dipakai untuk membuat sistem ini
berupa mikrokontroler berbasis arduino uno, laser, sensor cahaya berupa LDR dan photodiode lalu seven
segmen untuk menampilkan hasilnya . Sistem ini nantinya dilengkapi dengan speaker sebagai informasi data
suara yang mana nantinya akan bunyi ketika ada tidaknya barang yang lewat.

Kata kunci : arduino, laser, sensor LDR photodiode

1. PENDAHULUAN

Kemudahan dalam monitoring produktifitas pada suatu perusahan produksi sangatlah penting untuk
efisiensi dalam mengontrol jumlah produksi barang terutama dalam suatu industri, dibutuhkan suatu alat
monitoring yang mana cara pembuatan alat yang lebih mudah dan sederhana juga bahan yang diperlukan untuk
pembuatan mudah untuk dicari, sehingga teknologi ini bisa diaplikasikan oleh industri-industri kecil atau
menengah kebawah.
Mengacu pada teknologi visible light communication, dimana alat yang dipakai salah satunya adalah sensor
cahaya, yang menerima cahaya dari sisi transmitter, transisi antara perubahan kondisi cahaya yang masuk pada
sensor yang menjadi dasar perhitungan barang yang lewat, dimana barang yang lewat tersebut nantinya akan
menghalangi sampainya cahaya pada sensor cahaya
Alat yang dibuat ini menggunakan laser yang disorotkan menuju penerima, jika ada sesuatu yang
menghalangi maka dapat diidentifikasi bahwa ada barang yang lewat. Agar cepat lambatnya barang yang lewat
tidak memengaruhi kinerja alat maka diperlukan mengatur delay pada perangkat sehingga dalam satu barang
tidak lebih atau kurang dalam perhitungan barangnya.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk membuat suatu alat penghitung barang dengan
menggunakan mikrokontroler, laser dan sensor cahaya yang dapat memonitoring adanya barang yang lewat dan
dapat diamati secara langsung melalui seven segmen dalam bentuk digit angka. Mikrokontroler yang digunakan
berbasis arduino uno, laser, sensor cahaya berupa LDR dan photodiode lalu seven segmen untuk menampilkan
hasilnya . Sistem ini dilengkapi dengan speaker sebagai informasi data suara yang nantinya akan bunyi ketika
ada tidaknya barang yang lewat.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mikrokontroler

Mikrokontroler merupakan suatu IC yang di dalamnya berisi CPU, ROM, RAM, dan I/O. Dengan adanya CPU
tersebut maka mikrokontroler dapat melakukan proses berfikir berdasarkan program yang telah diberikan
kepadanya. Mikrokontroler banyak terdapat pada peralatan elektronik yang serba otomatis, mesin fax, dan
peralatan elektronik lainnya. Mikrokontroler dapat disebut pula sebagai komputer yang berukuran kecil yang
berdaya rendah sehingga sebuah baterai dapat memberikan daya.
Mikrokontroler standar memiliki komponenkomponen sebagai berikut [1]:

a. Central Processing Unit (CPU) merupakan bagian utama dalam suatu mikrokontroler. CPU pada
mikrokontroler ada yang berukuran 8 bit ada pula yang berukuran 16 bit. CPU ini akan membaca program yang
tersimpan di dalam ROM dan melaksanakannya.
b. Read Only Memory (ROM) merupakan suatu memori (alat untuk mengingat) yang sifatnya hanya dibaca
saja. Dengan demikian ROM tidak dapat ditulisi. Dalam dunia mikrokontroler ROM digunakan untuk
menyimpan program bagi mikrokontroler tersebut. Program tersimpan dalm format biner (‘0’ atau ‘1’).
Susunan bilangan biner tersebut bila telah terbaca oleh mikrokontroler akan memiliki arti tersendiri.

c. Random Acces Memory (RAM) berbeda dengan ROM, RAM adalah jenis memori selain dapat dibaca juga
dapat ditulis berulang kali. Tentunya dalam pemakaian mikrokontroler ada semacam data yang bisa berubah
pada saat mikrokontroler tersebut bekerja. Perubahan data tersebut tentunya juga akan tersimpan ke dalam
memori. Isi pada RAM akan hilang jika catu daya listrik hilang.

d. Input/Output (I/O) untuk berkomunikasi dengan dunia luar, maka mikrokontroler menggunakan terminal I/O
(port I/O), yang digunakan untuk masukan atau keluaran.

e. Komponen lainnya Beberapa mikrokontroler memiliki timer atau counter, ADC (Analog to Digital
Converter), dan komponen lainnya.Pemilihan komponen tambahan yang sesuai dengan tugas mikrokontroler
akan sangat membantu perancangan sehingga dapat mempertahankan ukuran yang kecil. Apabila komponen
komponen tersebut belum ada pada suatu mikrokontroler, umumnya komponen tersebut masih dapat
ditambahkan pada sistem mikrokontroler melalui port-portnya.

2.2 Arduino
Arduino didefinisikan sebagai sebuah platform elektronik yang open source, berbasis pada software dan
hardware yang fleksibel dan mudah digunakan, yang ditujukan untuk seniman, desainer, hobbies dan setiap
orang yang tertarik dalam membuat objek atau lingkungan yang interaktif. Arduino sebagai sebuah platform
komputasi fisik (Physical Computing) yang open source pada board input ouput sederhana, yang dimaksud
dengan platform komputasi fisik disini adalah sebuah sistem fisik hyang interaktif dengan penggunaan software
dan hardware yang dapat mendeteksi dan merespons situasi dan kondisi.

Kelebihan arduino dari platform hardware mikrokontroler lain adalah [2]:


a. IDE Arduino merupakan multiplatform, yang dapat dijalankan di berbagai sistem operasi, seperti Windows,
Macintosh dan Linux.
b. IDE Arduino dibuat berdasarkan pada IDE Processing, yang sederhana sehingga mudah digunakan.
c. Pemrograman arduino menggunakan kabel yang terhubung dengan port USB, bukan port serial. Fitur ini
berguna karena banyak komputer yang sekarang ini tidak memiliki port serial.
d. Arduino adalah hardware dan software open source pembaca bisa men-download software dan gambar
rangkaian arduino tanpa harus membayar ke pembuat arduino.
e. Biaya hardware cukup murah, sehingga tidak terlalu menakutkan untuk membuat kesalahan.
f. Proyek arduino ini dikembangkan dalam lingkungan pendidikan sehingga bagi pemula akan lebih cepat dan
mudah mempelajarinya.
g. Memiliki begitu banyak pengguna dan komunitas di internet dapat membantu setiap kesulitan yang dihadapi

2.3 Laser KY-008


Perangkat Keyes ini adalah salah satu perangkat yang lebih umum ditemukan di kit sensor Arduino. Ditambah
dengan komponen lain, dapat digunakan untuk membuat kabel dengan efek optik.
KY-008 sangat rapi karena dapat langsung disupply dari pin output Arduino karena hanya butuh 30 mA dari
prosesor yang memiliki nilai output sebesar 40 mA.

2.4 Photodioda
Photodioda adalah suatu jenis dioda yang resistansinya berubah-ubah kalau cahaya yang jatuh pada dioda
berubahubah intensitasnya.Dalam gelap nilai tahanannya sangat besar hingga praktis tidak ada arus yang
mengalir.Semakin kuat cahaya yang jatuh pada dioda maka makin kecil nilai tahanannya, sehingga arus yang
mengalir semakin besar. Jika photodioda persambungan p-n bertegangan balik disinari, maka arus akan
berubah secara linier dengan kenaikan fluks cahaya yang dikenakan pada persambungan tersebut.

2.5 LDR
Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor yang nilai hambatan atau nilai
resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada
saat cahaya terang dan nilai Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap. Dengan kata lain,
fungsi LDR (Light Dependent Resistor) adalah untuk menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah
intensitas cahaya (Kondisi Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Deskripsi Sistem
Sistem penghitung barang menggunakan mikrokontroler Arduino Uno, Laser KY-008, LDR dan photodiode
fungsinya adalah memberi informasi ketika ada barang melewati sinar laser. Dalam sistem ini menggunakan
LDR dan photodiode sebagai penerima sinar laser dari transmitter. Penggunaan alat ini akan berjalan otomatis
berdasarkan perintah-perintah atau source code yang ditanam dalam mikrokontroler tersebut. Pada kondisi
barang melewati laser, sinar laser yang menuju LDR akan terhalang maka sisi receiver akan menghitung
sedangkan sinar laser yang sampai ke photodiode akan mengirimkan data berupa suara jika tidak ada barang.
Alat pada sistem ini juga mengirimkan informasi atau memonitoring jumlah barang yang sudah melewati sinar
laser yang ditampilkan pada seven segmen

3.2 Perancangan Alat


Pembuatan sistem penghitung barang ini melalui beberapa tahap pembuatan. Dimulai dengan
mempersiapkan bahan dan alat yang digunakan. Seperti menyiapkan box dan penyusunan mainboard arduino.
Maksud dari pembuatan box yaitu untuk peletakkan komponen-komponen input dan output atau sebagai wadah
dari sistem alat ini agar dapat memudahkan dan menyesuaikan sistem dalam penggunaannya.

3.3 Pembuatan Rangkaian


Pada tahap pembuatan rangkaian ini yang dilakukan adalah mempersiapkan komponen yang yang akan
digunakan seperti, Arduino Uno, laser, LDR dan beberapa kabel. Pada Arduino Uno sudah disematkan
mikrokontroler ATMEGA 328, yang memiliki 14 pin input/output digital (6 output untuk PWM), dan 6 pin
analog input. Rangkaian elektronik arduino memiliki beberapa komponen lainnya seperti IC regulator yang
berfungsi sebagai kebutuhan rangkaian power supply. Sebagai sumber tegangan dalam rangkaian ini
mengunakan adaptor 12 volt. Untuk rangkaian laser mendapatkan input sinyal listrik menggunakan pin 9 dan
pin 11, pada penerima LDR terhubung pada pin 12 dan photodioda terhubung pada input amplifier. Pada
gambar 1 merupakan perancangan komponen rangkaian.

Gambar 1. Rangkaian Pemasangan Komponen

3.4 Perancangan Program


Perancangan program sistem penghitung barang ini terdiri dari beberapa tahapan. Proses pertama adalah
pembuatan flowchart dari sistem penghitung barang, kemudian program dibuat menggunakan Arduino IDE
menggunakan bahasa C dan program inilah yang akan menjalankan perintah-perintah pada sistem dan alat.
Kemudian program yang telah di upload ke mikrokontroler menggunakan Arduino IDE.
Pada saat program pertama kali dijalankan, sistem akan melakukan proses insialisasi input dan output
yang digunakan untuk dihubungkan dengan device luar seperti laser dan LDR. Selanjutnya mikrokontroler akan
melakukan proses counter ketika tidak ada cahaya yang masuk ke LDR. Jika cahaya laser terkena LDR maka
seven segmen tidak ada perubahan, speaker akan berbunyi ketika cahaya laser terkena photodiode. Jika LDR
tidak menangkap cahaya maka sistem akan melakukan penghitungan secara terus menerus berdasarkan waktu
delay yang diset dan berhenti menghitung ketika cahaya laser tertangkap kembali menuju LDR.
Gambar 2. Flowchart sistem
Program pada sistem pendeteksi sistem kebocoran gas LPG ini dibuat dengan menggunakan aplikasi Arduino
IDE. Penulisan program menggunakan bahasa C yang telah di coding menggunakan program Arduino IDE.
Namun disini sudah banyak sintaks-sintak yang dipermudah sehingga sangat mudah dalam memprogramnya,
seperti pada gambar 3.

Gambar 3. Program pada TX

Gambar 4. Program pata RX

3.5 Implementasi

Setelah sistem dibangun berdasarkan rancangan-rancangan yang telah dibuat maka langkah berikutnya adalah
melakukan upload program. Hubungkan kabel USB dengan board arduino Uno dan pada sisi lainnya
dihubungkan dengan komputer. Buka program Arduino IDE kemudian open sketch program sistem penghitung
barang yang telah dibuat, selanjutnya tekan tombol upload pada Arduino IDE agar sketch ditransfer dari
komputer ke board arduino. Setelah selesai melakukan upload, maka kabel USB dapat dilepas dan alat sistem
penghitung barang dapat bekerja tanpa bantuan komputer lagi.

3.6 Pengujian Sistem


Dalam tahap yang terakhir ini semua komponen telah telah terhubung dengan baik dan memiliki program di
dalam mikrokontroler. Pengujian ini dilakukan menggunakan peraga simulasi dengan menggunakan barang
berupa kardus, penggaris, botol kaca bening, botol air mineral dengan air, botol air mineral kosong dan plastik
bening yang dilewatkan pada perangkat untuk menghalangi sinar laser yang menuju LDR. Gambar perangkat
ditunjukkan berupa transmitter laser, dan receiver LDR photodiode, dan penampil angka seven segmen.

Gambar 5. Transmitter laser

Gambar 6. Receiver LDR dan photodiode


Gambar 7. Seven segmen
Dengan jarak antara laser dengan LDR dan photodiode 1 meter seperti gambar 8.

Gambar 8. Transmitter dan receiver penghitung barang

Saat mikrokontroler bekerja dan laser, LDR dan photodiode aktif, pada seven segmen akan
menampilkan angka. Kondisi ketika barang yang lewat tidak bisa ditembus cahaya maka seven segmen akan
menghitung naikdan speaker tidak berbunyi. Jika barang yang lewat bisa ditembus cahaya maka seven segmen
akan berhenti menghitung dan suara speaker akan berbunyi.

Pada saat belum dilewati barang, perangkat akan mengirim suara yang akan ditangkap photodiode dan
dibunyika mellui perangkat speaker. Pada saat dilewati barang maka angka pada seven segmen akan naik dari
angka sebelumnya dengan waktu delay yang telah ditentukan, kemudian akan berhenti ketika cahaya laser
tertangkap lagi oleh LDR.

Dilihat hasil pengujian barang yang lewat, yaitu kondisi dan penghitung.
Didapat hasil berupa :
1. Kardus : counter berhasil menghitung, suara mati.
2. Penggaris plastik bening: counter berhasil menghitung, suara mati.
3. Botol kaca kecil bening : counter berhasil menghitung, suara mati.
4. Botol air mineral dengan isi air : counter berhasil menghitung, suara mati.
5. Botol air mineral kosong : Counter nyala redup, menghitung, suara kurang jelas.
6. Plastik bening : counter tidak menghitung, suara menyala.
Perhitungan delay ketika cahaya terhalangi tidak sampai ke LDR adalah sebagai berikut :
Rumus delay = lebar benda / kecepatan konveyor
Dimana delay adalah waktu yang diperlukan oleh satu benda melewati penghitung barang. Pada penelitian ini
masih belum menggunakan conveyor karena keterbatasan sumber daya.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan dari keseluruhan sistem mulai dari perancangan serta pembuatan alat yang telah dilakukan, penulis
memiliki beberapa kesimpulan antara lain:
1. Alat penghitung barang dapat bekerja dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan berfungsinya alat saat
sebelum dan sedang dilalui barang, seblum dilalui oleh barang speaker berbunyi dan counter stop, sedangkan
ketika sedang dilalui barang speaker mati dan counter berjalan.
2. LDR akan menangkap cahaya dari laser, apabila ada barang yang menghalangi cahaya laser menuju LDR
maka counter berjalan menghitung naik dengan waktu delay tertentu.
3. Alat ini dapat mengetahui dan memudahkan pengguna mengetahui jumlah barang produksi yang melewati
alt tersebut.

5. DAFTAR PUSTAKA
[1] Malik, Moh. Ibnu. 2003. Belajar Mikrokontroler PIC 16F 84. Yogyakarta: Gava Media.\
[2] Putra, Lucky Yuditia. 2013. Modul Latih Mikrokontroler Arduino Uno untuk Mengontrol Suhu Ruangan
dengan Menggunakan Sensor Suhu, Kipas dan Liquid Crystal Display. Jakarta: Universitas Mercu Buana
Jakarta.
[3] http://henrysbench.capnfatz.com/henrys-bench/arduino-output-devices/ky-008-arduino-laser-module-guide-
and-tutorial/
[4] https://ryankudeta.wordpress.com/2012/12/17/pengertian-photodioda/
[5] https://teknikelektronika.com/pengertian-ldr-light-dependent-resistor-cara-mengukur-ldr/

Anda mungkin juga menyukai