Anda di halaman 1dari 7

KEYLESS DOOR LOCK SYSTEM

Muhammad Rizki Ramadhan

177002030

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Siliwangi

merasakan kepraktisan dari teknologi yang


Abstract— Jurnal ini berisi mengenai dibuat, tanpa mengenyampingkan faktor
kunci pintu keyless atau tanpa kunci keamanan alat tersebut.
manual dan dapat diaplikasikan pada Alat ini dibuat sederhana agar pengguna
segala pintu, khususnya pintu rumah. merasakan ke praktisannya. Dengan sensor
Dengan menggunakan kunci pintu key Radio Frequency Identification (RFID).
less door yang akses nya menggunakan Sensor ini menggunakan frekuensi radio
RFID (Radio Frequency Identification), untuk mengidentifikasi suatu objek. Hanya
dengan menggunakan alat ini pada dengan menempelkan kartu identitas yang
sistem penguncian pintu kita tidak perlu telah terdaftar, alat ini memberikan akses
khawatir lupa mengunci pintu ataupun untuk membuka kunci pintu dan kunci pintu
ketinggalan kunci saat akan bepergian. akan kembali terkunci secara otomatis jika
Selain itu, sistem kerja alat ini yaitu tap tidak terhalang sesuatu, jadi tidak akan ada
and go sehingga sangat praktis istilah lupa mengunci pintu saat bepergian.
digunakan. Cara kerja alat ini yaitu Maka dari itu penulis memecahkan masalah
dengan memanfaatkan sensor RFID dan tersebut dengan membuat prototype Keyless
Microkontroler Arduino Uno. Hanya Door
dengan menempelkan kartu identitas
kunci pintu langsung terbuka dan
mengunci lagi dengan sendirinya. Alat
ini akan membuka kunci hanya dengan II. METODOLOGI PENELITIAN
kartu identitas yang sudah didaftarkan
atau disimpan dalam penyimpanan Pembuatan alat Keyless Door
Arduino Uno. Selain kartu yang telah a. Perancangan Hardware
terdaftar tidak akan memberi akses. 1. Mikrokontroller Arduino Uno
Arduino Uno dengan mikrokontroler
I. PENDAHULUAN berfungsi sebagai penyimpanan data dan
coding untuk mengatur input dan output
Perkembangan teknologi sekarang ini kepada komponen lain.
semakin berkembang pesat dalam segala
bidang. Seimbang dengan kebutuhan
masyarakat akan teknologi yang lebih
efektif dan efisien. Hal itu mendorong umat
manusia untuk selalu mengembangkan ilmu
pengetahuan maupun teknologi yang lebih
inovatif. Pada kesempatan ini yang akan
dibahas yaitu mengenai sistem keamanan.
Sistem keamanan kunci otomatis ini
dirancang sedemikian rupa agar pengguna
menyala lalu berkedip.
2. Sensor Radio Frequency Identification
(RFID)
Sensor RFID berfungsi sebagai
mengidentifikasi suatu objek atau data
dengan menggunakan frekuensi radio
untuk dikirim ke arduino uno

5. Module Rellay Mikrokontroler


Pada alat ini menggunakan modul
rellay mikrokontroler. Berfungsi sebagai
saklar atau switch yang bekerja secara
elektrik yang terdiri dari dua komponen
penting, yaitu elektromagnet sebagai
3. Selenoid Lock
lilitan dan mekanikal sebagai
Selenoid lock biasa digunakan untuk
seperangkat saklar. Modul rellay ini
mengunci pintu elektrik dengan dua
dapat digunakan sebagai saklar untuk
sistem kerja yaitu buka dan tutup.
menjalankan berbagai peralatan
Dengan adanya lilitan kumparan akan
elektronik. Misalnya lampu listrik, dan
memberikan medan magnetik terhadap
berbagai peralatan elektronik lainnya.
besi pengunci, saat dialiri listrik maka
Kendali ON / OFF switch (rellay),
selenoid lock akan aktif dan menarik besi
ditentukan oleh nilai output sensor, yang
atau pengunci.
setelah diproses mikrokontroler akan
menghasilkan perintah kepada rellay
untuk melakukan fungsi ON / OFF.

4. Light Emitting Diode (LED)


Disini digunakan 2 buah LED dengan 6. Rangkaian Penyearah 12 Volt atau
warna yang berbeda, berfungsi sebagai Batrerai 12 Volt DC
indikator dari diterima atau tidaknya Adaptor adalah salah satu perangkat
akses kartu identitas yang terbaca pada elektronik yang dapat merubah tegangan
sensor. Saat akses diterima maka LED sesuai kebutuhan. Adaptor juga berfungsi
warna hijau akan menyala, apabila akses merubah arus AC menjadi arus DC atau
ditolak maka LED warna merah akan
searah.
Rangkaian Adaptor yang digunakan
yaitu power adaptor 12 Volt untuk
menggerakan Selenoid Lock dikarenakan
selenoid lock bekerja pada tengangan 12
Volt

7. Buzzer 9. Push Button


Buzzer merupakan sebuah komponen Push button berfungsi sebagai saklar
elektronika yang masuk dalam keluarga tetapi dioperasikan secara manual atau
transduser, yang dimana dapat mengubah harus ditekan langsung. Digunakannya
sinyal listrik menjadi getaran suara. push button adalah untuk
Nama lain dari komponen ini disebut mengantisipasi apabila pengguna alat
dengan beeper. Getaran suara itu ini kehilangan akses atau kerusakan alat
dihasilkan dari kumparan yang dililit saat.
pada diafragma, sehingga saat dialiri
listrik kumparan yang dililitkan pada
diafragma akan bergerak keluar masuk
sesuai dengan arah arus yang diterima.
Karena kumparan tersebut dililit pada
diafragma, maka udara disekitar buzzer
akan tertarik menghasilkan getaran.
Buzzer digunakan pada alat ini sebagai
indikator diterimanya atau tidak akses di
sensor RFID

Perancangan Kontruksi atau Wiring :

8. Resistor
Resistor merupakan komponen yang
berfungsi sebagai resistansi atau penahan
arus listrik untuk mengatur besarnya arus
listrik yang diinginkan. Digunakan untuk
menghambat arus yang mengalir pada
LED
b. Perancangan Software
Software yang digunakan saat
melakukan perancangan adalah
Arduino IDE. Software ini digunakan
untuk memasukan coding kedalam
mikrokontroler Arduino Uno yang
didalamnya terdapat perintah perintah
dan memasukan daftar akses Keyless
Door

Dengan coding :

III. HASIL PENGUJIAN DAN


PEMBAHASAN

Menguji alat Keyless Door Lock

Pengujian bertujuan untuk mengetahui


cara kerja alat dalam melakukan kerja
sebagai sistem penguncian automatis.

1. Pengujian Sensor RFID


Pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui apakah sesnsor berjalan
secara normal atau tidak yaitu dengan
cara pemasangan pin-pin pada RFID
dengaan Arduino Uno
PIN RFID Arduino UNO
Sesuai keinginan
SDA (Pin Yang belum
terpakai)
MISO Digital 12

MOSI Digital 11

SCK Digital 13

IRQ -

GND GND

RST Digital 9

3.3v 3.3v

Tabel 3.1 Pin RFID ke Arduino

Selanjutnya apabila indikator pada module


RFID telah menyala masukan coding standar Gambar 3.2 kondisi RFID normal
RFID setelah itu lihat ke monitor serial
apakah kartu terbaca atau tidak. Pada gambar terlihat LED indikator menyala,
menandakan jika sensor bekerja.

2. Pengujian Solenoid

Pengujian pada solenoid dilakukan


melalui pengukuran tegangan kerja
menggunakan multimeter digital.
Pengukuran dilakukan dengan cara
menghubungkan probe positif
multimeter pada solenoid positif dan
konektor negative pada ground atau
Gambar 3.1 Monitor Serial RFID negative. Dan menghasilkan tegangan
kerja pada selenoid rata – rata 11.89 Volt
atau jika di bulatkan 12 Volt

3. Pengujian Sistem Penguncian


untuk Membuka dan Mengunci

Pengujian ini dilakukan untuk menguji


output dari Arduino dalam memberi
output pada Relay dan LED untuk
membuka dan mengunci sistem pada
alat . Kabel positif dari suplay adaptor
12V dihubungkan ke port COM pada
relay, dan yang satunya lagi
dihubungkan ke port NO pada relay.
Keadaan ini membuat suplay dari Pada gambar terlihat LED biru menyala
adaptor tidak dapat mengalir karena menandakan akses ditolak. Dan saat
posisi dalam keadaan Normaly Open. pengujian buzzer berbunyi.
Ketika relay aktif maka saklar dari
relay yang pada awalnya terhubung IV. PENUTUP
port COM dan port NC, akan menjadi
terhubung port COM dan port NO. A. Kesimpulan
Keadaan ini membuat suplay dari adaptor
mengalir ke solenoid dan membuat Dari tahap perancangan, pembuatan
solenoid aktif untuk membuka sistem. dan hasil pengujian yang telah dilakukan,
dapat diperoleh kesimpulan sebagai
4. Pengujian Penggantian Daftar berikut:
Akses RFID 1. Mikrokontroler arduino uno dapat
berkomunikasi dan mengendalikan
Pada pengujian penggantian daftar akses alat agar berjalan sesuai dengan
alat ini melalui melihat daftar akses pada pemograman dan sitem kerja dari
koding dalam bentuk array. Daftar akse Keyless Door Lock bekerja sesuia
berupa bilangan heksadesimal dari objek dengan urutan intruksi
RFID seperti kartu RFID. Dalam masing- pemograman dengan menggunakan
masing RFID terdapat ID yang berbeda, bahasa C.
untuk melihat ID masing-masing RFID 2. Sensor RFID berkomunikasi
dengan cara menempelkan RFID card dengan mikrokontroler Arduino
pada sensor RFID dan melihat ID di Uno dan dapat bekerja dengan baik
serial monitor pada aplikasi Arduino dan dapat membaca semua kartu
IDE. namun hanya kartu yang telah
Setelah penggantian daftar akses lama didaftarkan yang bisa mendapat
diganti dengan daftar akses baru kan akses untuk membuka pintu.
pengujian dilakukan dengan 3. Terdapat kekurangan pada alat ini,
menempelkan kartu yang lama apakah yaitu terdapat error pembacaan
akan memberikan akses untuk membuka kartu RFID dimana kartu yang
kunci. tidak memiliki akses untuk
membuka kunci terbaca memiliki
akses. Namun error tidak terlalu
sering terjadi.
4. Apabila sumber utama daya mati
maka mikrokontroler akan mati
dikarenakan tidak ada cadangan
daya pada mikrokontroler tersebut.

B. Saran
Untuk meminimalisir error maka
dilakukan reset microkontroler secara
rutin agar tidak ada sisa jejak dari
pembacaan kartu RFID dan untuk
masalah sumberdaya utama maka
dibuatkan sumber cadangan daya berupa
power bank untuk menyuplai daya ke
mikrokontroler Arduino Uno
V. REFERENSI
1. Guntoro Helmi, Somantri Yoyo, Haritma
Erik. 2013. Rancang Bangun Magnetik
Door Lock Menggunakan Keypad dan
Selenoid Berbasis Mikrokontroler
Arduino Uno, Jurnal Mahasiswa Fakultas
Teknik Universitas Pendidikan
Indonesia.
2. Nurdini Nida. 2018. BANKEY (Basic
Mikrokontroler RFID of Smart Key)
Teknologi Era Evolusi Industri 4.0,
Jurnal, Mahasiswa Fakultas Teknik
UNSIL.

Anda mungkin juga menyukai