TIDAK BERGIGI 1
Pencetakan dan Teknik Mencetak
Fasilitator:
Prasiswantoro Saksono, drg, Sp. Pros
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Nurul Irba Somadinata (201911121) Putri Novthalia (201911126)
Oldilia Yolanda (201911122) Raafid Shidqi Marsel (201911127)
Oriza Sativa (201911123) Raisya Nabila Ayudya (201911128)
Oxy Asfuridah Ansori (201911124) Ratu Inneke Aliefia (201911129)
Puja Sitna H. Latupono (201911125) Regina Amanda (201911130)
KELAS E
Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
Tahun Ajaran 2020/2021
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan akan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
nikmat dan karunia-Nya sehingga makalah kami yang berjudul “Pencetakan dan
Teknik Mencetak” dapat terselesaikan.
Makalah ini dibuat dan disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok
pada mata pelajaran blok perawatan daerah tidak bergigi I. Dalam penyusunan
makalah ini, pastinya kami mengalami hambatan selama penyusunan berjalan.
Namun, dengan ketekunan serta pertolongan dari Tuhan Yang Maha Esa kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak–pihak yang telah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi kami selaku penulis dan
umumnya bagi pihak yang membaca. Mohon maaf dan harap dimaklumi atas
segala kekurangan dalam makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
1. 1 Latar Belakang ....................................................................... 1
1. 2 Rumusan Masalah .................................................................. 2
1. 3 Tujuan Pembelajaran ............................................................. 2
1. 4 Manfaat Pembelajaran ........................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 3
2.1 Definisi dan Tujuan Mencetak ................................................. 3
2.2 Hal–hal yang Perlu Diperhatikan Saat Pencetakan................... 3
2.3 Bahan Cetak.............................................................................. 9
2.4 Macam-macam Cetakan............................................................ 11
2.5 Teknik Mencetak....................................................................... 15
2.6 Model Cetakan.......................................................................... 19
2.7 Faktor yang Perlu Diperhatikan pada Waktu akan Mencetak... 20
2.8 Urutan Mencetak ...................................................................... 22
BAB III KESIMPULAN .............................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 25
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang yang ada, maka tercetuslah
rumusan makalah sebagai berikut:
1. 2. 1 Apa definisi dari mencetak dan tujuan dilakukannya pencetakan?
1. 2. 2 Apa saja yang perlu diperhatikan saat pencetakan?
1. 2. 3 Apa saja yang termasuk dalam bahan cetak?
1. 2. 4 Apa saja macam-macam cetakan?
1. 2. 5 Bagaimana teknik mencetak dan model cetakannya?
1. 2. 6 apa saja factor yang perlu diperhatikan pada waktu akan mencetak?
1. 2. 7 Bagaimana urutan mencetak?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Sendok Cetak Siap Pakai (Stock Tray)
Sendok ini terbuat dari logam dan memiliki ukuran S, M, L
dengan bentuk ovoid, tapering dan square. Sendok cetak
harus dipilih dengan ukuran kira-kira 4 mm dari ukuran
rahang yang akan dicetak, agar bahan cetakan menempatik
bagian lateral cukup tebal dan tidak akan mengalami
perubahan bentuk. Sendok cetak siap pakai dapat
digolongkan menurut beberapa hal:
- Menurut bagian rahang yang akan di cetak
Dikenal Normal Stock Tray untuk kehilangan gigi
paradental; depressed anterior tray untuk kasus klas
I Kennedy dan sendok cetak sebagian rahang.
Sendok cetak sebagian rahang memiliki bentuk
khusus.
- Menurut bahan cetak yang dipakai
Dikenal sendok cetak perforasi untuk alginate,
sendok cetak tak berperforasi untuk impression
compound dan plaster of paris. Bila bahan yang
akan digunakan adalah reversible hydrocolloid,
digunakan sendok cetak dengan pendingin air
(water cooler tray).
4
Kasus yang seluruh tepi jaringan mulutnya harus tercetak
dengan tepat atau yang ukurannya tidak biasa, memerlukan
sendok cetak khusus berupa sendok cetak perorangan.
Ketebalan bahan dapat dikontrol, dukungan pada bahan
cetak lebih baik karena bentuknya sesuai dengan rahang
yang di cetak. Sendok ini kurang praktis karena pasien
harus dicetak dua kali: pertama untuk membuat model yang
jadi basis pembuatan sendok perorangan dan kedua untuk
pencetakan yang sebenarnya. Sendok ini dapat terbuat dari
resin akrilik, gutta-percha atau shellac base plate.
- Cara Pembuatan Sendok Cetak Perorangan untuk
Rahang Atas
Gambar garis luar sendok cetak pada model
studi dengan pinsil. Sendok harus meliputi seluruh
gigi dan jaringan yang perlu dan jaringan pulpa
membebaskan frenulum. Beri tanda pada batas
palatum lunak dan keras, untuk posterior seal dan
kerok 1 x 1 mm sebagai batas (gambar 2).
Letakkan selapis malam diatas permukaan
gigi dan jaringan sebagai tempat bahan cetak rubber
base atau 2 lapis alginate yang akan digunakan.
Lapisan dipotong sampai batas yang di gambar dan
hilangkan malam yaitu meliputi batas posterior,
sehingga nantinya didapat kontak rapat antara
sendok cetak dengan jaringan. Bagian tepi insisal
gigi gigi insisive central dibuat bevel untuk
penghenti anterior dengan cara memotong miring
malam, sehingga dapat diketahui alat arah masuk
dan letak sendok. Hal ini membantu penempatan
sendok pada saat pencetakan. Bagian ini dilapisi
cold mold seal agar sendok cetak dapat dilepas dari
5
model.Adonan resin disiapkan pada cawan
pencampur, bila tidak melekat lagi di jari, bentuklah
adonan seperti cake. Letakkan model dan dibentuk
dengan jari agar semua adonan diliputi adonan
dengan ketebalan yang sama. Rapikan bagian
berlebih dan betuk sebuah pegangan dari bahan
sama dan tempelkan pada bagian anterior sendok.
Setelah resin mengeras, lepaskan dan rapikan semua
bagian yang kasar dengan batu poles. Bila
pencetakkan kedua akan dilakukan dengan alginate,
buat lubang pada sendok dengan bur nomor 8 dan
jarak 1 cm, sebagai retensi bahan cetak. Bila pada
cetakan kedua dipakai rubber base, lubang tak perlu
dibuat karena bahan ini punya bahan adhesive
sendiri.
- Cara Pembuatan Sendok Cetak Perorangan Rahang
Bawah
Cara pembuatan sendok cetak perorangan
rahang bawah berujung bebas sama seperti rahang
atas. Bedanya disini daerah buccal shelves tidak
diliputi malam dan bertindak seperti penghenti
posterior pada saat percetakan. Sendok dapat dicoba
dalam mulut dan kalau perlu lakukan koreksi
sebeum percetakan dilakukan.
6
(Gambar 2. Batas palatum lunak dan keras)2
7
yang bentuknya tidak beraturan, sehingga tak dapat dicetak
dengan sendok cetak siap pakai biasa. Sendok cetak
modifikasi hanya dilakukan satu kali cetak saja, dengan
sendirinya tepi tak dapat dicetak secermat seperti pada
sendok perorangan.
- Cara Pembuatan Modifikasi Sendok Cetak Rahang
Berujung Bebas
Pada bagian sendok siap pakai diberikan
penambahan dengan kompon (compound), meliputi
daerah tak bergigi dan 1-2 gigi yang berdekatan
dengan daerah ini (gambar 5a). Sendok kemudian
dimasukkan ke dalam mulut dan dibiarkan sampai
kompon menjadi dingin tetapi belum mengeras
betul. Hal ini dimaksudkan supaya kompon sendok
dapat dilepas dari gigi tanpa kesulitan. Setelah
dilepaskan dari mulut sendok didinginkan. Pada
sendok rahang atas, komponen hendaknya meliputi
daerah tak bergigi, palatum dan daerah posdam.
Sebelum penempatan bahan cetak, baik berupa
alginate maupun rubber base, kompon yang ada
pada sendok harus cukup adhesive, agar bahan cetak
dapat melekat dengan baik padanya (gambar 5).
8
(Gambar 5. Sendok cetak modifikasi)2
2. 3 Bahan Cetak
Bahan cetak banyak dikenal dan digunakan dalam proses
pembuatan gigi geligi tiruan sebagian lepasan sampai saat ini. Setiap jenis
bahan mempunyai kelebihan dan kekurangan, dan karena itu, harus
dilakukan seleksi dengan cermat, sesuai dengan indikasinya. 4
Bahan cetak dapat digolongkan menurut beberapa pertimbangan.
Berdasarkan sifatnya, dikenal kelompok berikut ini:4
1. Bahan cetak tegar (rigid impression material), yang setelah
mengeras konsistensinya kaku, seperti Plaster of Paris dan
pasta oksida metal.
2. Bahan cetak termoplastik (thermoplastic impression
material), yang menjadi plastis pada suhu tinggi, tetapi
9
menjadi keras kembali seperti semula bila suhu diturunkan,
contohnya, modelling plastic dan impression wax.
3. Bahan cetak elastic (elastic impression material), yang
tetap
dalam keadaan elastis atau fleksibel setelah dikeluarkan
dari mulut, seperti agar-agar, alignat, mercaptan dan
silicone.
Bahan Cetak Tegar
Plaster of Paris (Gips)
Bahan ini dipakai dengan indikasi membantu penentuan
letak gigit dan pencetakan seksional dan sudah dikenal dalam
dunia kedokteran gigi sejak 200 tahun yang lalu. Bahan cetak ini
terdiri atas bubuk yang dicampur dengan air, contohnya,
Plastigum, Caspar, dan Xanthano.4
Pasta Oksida Metal
Bahan ini banyak digunakan untuk cetakan kedua,
membantu penentuan letak gigit dan pelapisan atau penggantian
basis protesa. Bahan ini tidak dapat dipakai untuk cetakan
pendahuluan dan harus memeakai sendok cetak perorangan,
contohnya, Cavex dan SS White Impression Paste. Sesuai dengan
namanya, pasta ini terdiri atas kombinasi oksida seng dan eugenol.4
Bahan Cetak Termoplastik
Modelling Plastic
Bahan ini berbentuk cake dan stik, berwarna hijau, merah,
dan abu-abu. Bahan cetak ini digunakan pada oencetakan kedua
untuk merekam bentuk fungsional dan lingkir, pelapisan basis, dan
pembentukan tepi border molding). Pemanasan terlalu tinggi akan
menjadikan bahan getas (rapuh) dan dapat menimbulkan luka
bakar pada jaringan lunak mulut.4
Impression Wax dan resin
10
Bahan yang tidak akan mengalami distorsi setelah
dikeluarkan dari mulut pada suhu kamar ini, dikenal juga dengan
nama Mouth Temperature Wax, contohnya, Iowa dan Korecta
Impression Wax. 4
Ada empat jenis bahan cetak korecta. Korecta no.1 tidak
digunakan sebagai bahan cetak, tetapi sebagai malam pendukung
pada pembuatan tepi fluid wax impression. Walaupun
dikembangkan untuk mendapatkan sifat aliran yang lebih luas,
Korecta Mo.2 dan 3 tidak lagi dipakai sebagai bahan cetak.
Korecta No.4 digunakan sebagai bahan perekam bentuk fungsional
atau dukungan bagian tidak bergigi pada kasus kelas 1 Kenndy.
Pada suhu mulut, bahan ini dapat mengalir sehingga dapat
diperoleh cetakan fungsional. Bahan ini juga dipakai untuk
penggantian kembali basis (rebasing). 4
Bahan Cetak Elastik
Ada dua kelompok yang termasuk dalam kategori bahan
cetak elastik.
Agar-agar
Bahan ini banyak digunakan sebagai bahan cetak untuk
duplikasi model di laboraturium. Walaupun pada awalnya
digunakan dalam pencetakan mulut, bahan ini sudah tidak dipakai
lagi karena memerlukan peralatan yang rumit contohnya, Surgident
dan Hydrocoll.4
Alginat
Bahan ini yang ditemukan pada tahun 1930, paling banyak
digunakan dalam pembuatan geligi tiruan. Pada umumnya dikenal
dua macam alginat atau hidrokoloid ireversibel: 4
a) Quick setting alginat, yang mengeras dalam 1 menit dan
digunakan untuk mencetak rahang anak-anak atau pasien
yang mudah mual.
11
b) Regular setting alginat, mengeras dalam 3 menit dan
dipakai untuk pemakaian rutin
Mercaptan rubber base material and silicone
Bahan ini banyak digunakan untuk geligi tiruan cekat,
protesa lengkap, dan bagian perluasan dan distal heligi tiruan
sebagian lepasan, atau pelapisan basis. Bahan ini relatif mahal
harganya dan memerlukan bantuan sendok cetak perorangan. 4
2. 4 Macam-Macam Cetakan
Pencetakan hanya akan berhasil bila didukung pemilihan bentuk
maupun ukuran sendok yang tepat, sesuai dengan bahan cetak yang
digunakan. Selama ini dikenal beberapa macam sendok, antara lain sendok
cetak siap pakai (stock tray), sendok cetak perorangan (custom tray), dan
sendok cetak siap pakai dengan modifikasi (modified stock tray). 4
Sendok Cetak Siap Pakai
Sendok jenis ini biasanya terbuat dari logam dan tersedia
dalam ukuran small, medium, large dengan bentuk sesuai rahang
yaitu ovoid, tapering, dan square. Sendok cetak harus dipilih yang
ukurannya lebih lebar atau besar kira-kira 4 mm dari ukuran rahang
yang dicetak, supaya bahan cvetak yang menempati bagian lateral
cukup tebal dan tidak akan mengalami perubahan bentuk. 4
Sendok cetak siap pakai dapat digolongkan menurut beberapa hal
berikut: 4
a) Menurut bagian rahang yang akan dicetak, dikenal normal
stock tray untuk kehilangan gigi paradental (Gambar 2);
atau sendok dengan cekungan pada bagian depan
(depressed anterior tray) untuk kasus Kelas I Kennedy; dan
sendok cetak untuk sebagian rahang (kiri atau kanan).
Sendok cetak untuk rahang tidak bergigi mempunyai
bentuk khusus. 4
12
Gambar 6 Macam-macam sendok cetak GTS (kiri) dan
GTL (kanan). 4
13
bentuk sendok cetak depressed anterior tray untuk kasus
Kennedy kelas I, lapisan bahan cetak jadi merata (gambar
kanan). 4
14
4
sesuai dengan rahang yang akan dicetak (Gambar 11).
15
Gambar 12 atas-bawah, kiri-kanan: cara memodifikasi sendok
cetak siap pakai dengan impression compound (secara berurutan:
gambar atas kiri dan kanan serta bawah kiri dan kanan) (oleh
karena kompoun sekarang sulit didapat, dapat juga digunakan
malam model atau beading wax sebagai pengganti). 4
Sendok ini dipakai untuk pencetakan rahang yang bentuknya tidak
beraturan, atau ukurannya tidak lazim sehingga tidak dapat dicetak
dengan sendok cetak siap pakai biasa. Dibanding sendok
perorangan, dengan sendok modifikasi hanya perlu dilakukan satu
kali pencetakan saja. Dengan sendirinya, bagian tepi tidak dapat
dicetak secermat seperti pemakaian sendok perorangan. 4
2. 5 Teknik Mencetak
Dikenal beberapa cara pencetakan yang dapat digolongkan
berdasarkam beberapa pertimbangan. Dari cara yang digunakan, dikenal
metode mulut terbuka, yaitu sendok yang sudah diisi bahan cetak
dimasukkan ke dalam mulut pasien dan dibiarkan sampai bahan mengeras.
Pada metode mulut tertutup, digunakan sendok cetak perorangan yang
diberi galengan gigit atau geligi tiruan lama. Setelah sendok berada
didalam mulut pasien diminta menahannya sambil mengoklusikan gigi,
16
sampai bahan mengeras. Cara ini biasanya dipakai untuk pelapisan dan
penggantian basis. 4
Ditinjau dari tekanan yang diberikan pada saat pencetakan, dikenal
pencetakan tanpa tekanan atau mukostatik, yang menunjukan lingir dalam
keadaan statis. Bentuk lingir yang didapat adalah bentuk anatomik, karena
pada saat pencetakan bagian ini tidak mendapat tekanan. Pencetakan
dengan alginat dan rubber base jenis light bodied adalah contoh kategori
ini. Pencetakan ini dipakai untuk pencetakan pendahuluan untuk
pembuatan model studi atau untuk pembuatan geligi tiruan dukungan gigi.
Dilain pihak, linger juga bias dicetak dengan tekanan yang akan
menghasilkan pencetakan dengan tekanan atau mukokompresi. Tekanan
jari tangan dan konsistensi bahan cetak pada saat pencetakan dianggap
sesuai dengan tekanan yang akan didapat pada saat berfungsi, carai ini
disebut juga pencetakan fungsional. 4
Metode Pencetakan Khusus
Untuk kasus tertentu dikenal pula metode pencetakan khusus,
antara lain pencetakan dua tahap dan pencetakan seksional. Pencetakan
seksional sudah jarang dipakai karena pada saat ini sudah banyak bahan
cetak yang bias memenuhi kriteria hasil cetakan yang optimal. 4
Prosedur Pencetakan Pendahuluan dengan Alginat
a) Pemilihan Sendok
Sendok cetak perforasi yang dipilih harus sesuai dengan
ukuran rahang (lebih besar 4mm untuk memberi tempat
bagi bahan cetak agar cukup tebal) dan mencapai batas
palatum lunak dan keras serta hamular notch, untuk rahang
atas dan retomolat pad untuk rahang bawah. 4
17
Gambar 12 Pemilihan sendok cetak: Kiri-sayap labial
kurang; Tengah-lebar sendok kurang; Kanan-bagian
posterior kurang panjang. 4
b) Posisi Pasien
Pasien duduk dengan posisi tegak dan bidang oklusal
sejajar lantai. Posisi mulutnya setinggi siku untuk
pencetakan rahang bawah dan setinggi bahu operator untuk
pencetakan rahang atas. 4
c) Bahan Cetak
Bowl karet yang sudah disiapkan, diisi air dengan suhu
kamar sesuai takaran, lalu bubuk alginat dituang dengan
cepat selama 1 menit dan spatula ditekan ke dinding bowl,
sampai didapat adonan yang halus dan mengkilat. Selama
pengadukan tangan kiri memegang dan memutar bowl,
sedangkan spatulasi oleh tangan kanan. Pada penuangan
alginat ke dalam sendok usahakan jangan sampai ada udara
yang terjebak dan semua bagian sendok terisi dengan baik
(perforasi sendok terisi semua). Bila tidak, alginat dapat
terlepas pada saat sendok dikeluarkan dari mulut. 4
d) Penempatan Sendok ke Dalam Mulut
Setelah bahan cetak ditempatkan pada sendok, bagian-
bagian kritis seperti preparasi sandaran, retromilohioid,
tuber maksilaris dan bagian tengah palatum boleh diulasi
alginat dengan jari tangan. 4
e) Posisi Operator Waktu Mencetak
Operator berdiri pada sisi kanan agak kebelakang untuk
pencetakan rahang atas dan sisi kanan agak depan untuk
rahang bawah. 4
f) Pencetakan Rahang Atas
Sendok cetak dimasukkan dengan salah satu sisinya masuk
terlebih dahulu. Sudut mulut pada sisi berlawanan,
18
disingkapkan dengan kaca mulut agar mempermudah
pemasukan. Sesudah sendok masuk tempatkan sendok
cetak pada posisi yang direncanakan sehingga garis tengah
sendok berimpit dengan garis median wajah (centering). 4
g) Segera setelah posisi sendok benar, sendok cetak ditekan ke
atas. Sebelumnya bibir dan pipi pasien diangkat dengan jari
telunjuk kiri, sedangkan jari manis, tengah, dan kelingking
turut menekan sendok. Penekanan sendok diawali dengan
bagian posterior dahulu, baru kemudian bagian anterior.
Setelah sendok ditekan ketempatnya, bibir dan pipi ditarik
perlahan ke bawah untuk memperoleh lipatan bukal yang
baik (trimming). 4
19
Gambar 14 Posisi pasien dan operator data mencetak
rahang bawah. a: Posisi yang betul untuk mencetak rahang
bawah. b: Posisi yang salah untuk mencetak rahang bawah.4
i) Pengeluaran Cetakan
Gelasi alginat yang normal akan tercapai dalam tiga menit.
Selama itu, sendok dipegang dengan tekanan jari ringan
pada daerah gigi premolar kiri dan kanan. Selama gelasi
berlangsung jangan sampai terjadi gerakan, supaya tidak
terjadi stress internal. Sendok cetak dikeluarkan dari mulut
dengan gerakan sejajar sumbu Panjang gigi. Sendok
kadang-kadang harus dikeluarkan dengan cara melepas
pentutupan tepi (seal) pada sisi kiri atau kanan, tetatpi
hendaknya hal ini dilakukan dengan sangat hati-hati untuk
mencegah terjadinya distorsi. Setelah dikeluarkan dari
mulut, sendok langsung dicuci dengan air mengalir untuk
membersihkan saliva dari permukaannya. Setelah bersih,
cetakan diperiksa dengan seksama untuk mengecek apakah
semua detil tercetak. Pengisian cetakan dengan bahan
gypsum harus dilakukan secepatnya, selambat-lambanya 15
menit. Bila karena suatu sebab, pengisian ini tidak dapat
dilakukan segera, cetakan harus disimpan dalam humidor
atau dibungkus kain basah. 4
2. 6 Model Cetakan
20
Dengan mengkombinasikan antara metode mukostatis dan
mukokompresi yang dikenal dengan metode fungsional akan memberi
keuntungan, dimana untuk mencapai hal ini secara maksimal dibutuhkan
teknik pencetakan ganda. Jika hal-hal tersebut telah diketahui, maka
pengambilan cetakan pada pasien dapat dilakukan. Pengambilan cetakan
ini gunanya untuk mendapatkan model rahang pasien. Dengan
memperhatikan hal-hal tersebut diatas, maka diharapkan akan diperoleh
hasil cetakan yang baik. Untuk pembuatan GTSL ini dibuat dua model,
yaitu:5
1. Studi model.
Ada model studi ini dapat dipelajari apa yang akan
dilakukan antara lain:5
a. Gigi tiruan apa yang akan dibuat.
b. Pemilihan gigi penyangga.
c. Macam cangkolan yang akan dibuat.
d. Untuk melihat apakah masih ada gigi-geligi yang
perlu diasah untuk memperbaiki oklusi.
2. Model Kerja.
Pada model kerja ini dapat ditentukan desain
gigitiruan berdasarkan hasil survei pada model tersebut,
seterusnya dapat dilakukan pembuatan gigi tiruan pada
model ini. Kata cast dapat digunakan sebagai infinitif
(untuk cast) atau sebagai kata sifat (kerangka cast, atau cast
dasar logam). Disebut sebagai gips tahan api karena
ditumbuk untuk menahan suhu tinggi tanpa hancur dan,
kebetulan, untuk melakukan fungsi tertentu, relatif terhadap
burnout dan ekspansi dari cetakan. Investasi refraktori
adalah bahan investasi yang dapat menahan tinggi suhu
pengecoran atau penyolderan. Plester dan batu buatan juga
bisa dipertimbangkan investasi jika salah satunya
digunakan untuk menginvestasikan bagian mana pun dari
21
restorasi gigi untuk diproses. Penggunaan istilah tersebut
cetakan juga salah saat mengacu pada produksi dari
lengkung gigi atau sebagian darinya. Hal ini digunakan
untuk menunjukkan rongga di mana pengecoran dibuat atau
bentuk sebuah gigi tiruan.5
2. 7 Faktor yang Perlu Diperhatikan pada Waktu akan
Mencetak
Tujuan utama mencetak adalah mereproduksi permukaan jaringan
yang akan menyangga gigi tiruan (denture-bearingtissues) sehingga
didapatkan basis gigi tiruan yang mampu beradaptasi secara akurat dengan
jaringan penyangga dan mampu menahan beban. Salah satu faktor yang
mendukung keberhasilan pembuatan GTP adalah keakuratan dimensi dand
etail kontur model studi & kerja yang didapat dari pencetakan. Model studi
(diagnostic cast) merupakan replika anatomical landmark yang digunakan
untuk keperluan diagnostik dan penentuan rencana perawatan, terbuat dari
cetakan yang menggunakan bahan irreversible hydrocolloid (alginat).
Carilah pasien yang tidak mudah muntah dikarnakan terdapat bebepa
faktor diantaranya faktor psikis, tidak tahan bahan cetak, bernapas melalui
hidung, bahan cetak berlebih, bahan cetak terlalu encer.5
a. Persiapan (Sebelum Kedatangan Penderita)
Siapkan instrumen diagnosa, bowl (mangkuk karet)
dan spatula cetak, bahan cetak alginat tipe normal setting,
sendok cetak untuk rahang tidak bergigi (ukuran
disesuaikan dengan besar rahang penderita) dan air, masker
dan sarung tangan. Instrumen diagnosa dan peralatan yang
digunakan harus dalam keadaan steril. Siapkan alas meja
dental unit, lap dada dan gelas kumur penderita.5
b. Posisi Penderita dan Operator Saat MencetakRahang Atas
dan Rahang Bawah
o Atur posisi penderita pada kursi dental unit.
Penderita duduk dalam posisi tegak dengan
22
sandaran kepala sejajar dengan tubuh penderita. Lap
dada dipasangsupaya baju penderita tidak kotor.
o Atur ketinggian kursi dental unit. Posisikan kursi
dental unit penderita supaya saat mencetak rahang
bawah, mulut penderita sejajar dengan bahu
operator dan saat mencetak rahang atas, mulut
penderita sejajar dengan siku operator.
o Tentukan ukuran sendok cetak yang sesuai dengan
besar lengkung RA/RB penderita dengan cara
mencobakan berbagai macam ukuran sendok
cetakyang akan digunakan.
o Posisi operator saat mencetak rahang atas yaitu
berdiri sedikit di belakang dan sisi kanan penderita
sehingga operator dapat mengontrol sendok
cetakdan menempatkannya tepat di bagian tengah
rongga mulut dan tangkai sendok cetak segaris
dengan hidung pasien.
o Saat mencetak rahang bawah, operator berdiri
didepan dan sisi kanan penderita.
2. 8 Urutan Prosedur
23
Dalam mencetak gigi kita harus memperhatikan beberapa hal untuk
sebuah pertimbangan. Langakah-lankah atau prosedur dalam hal ini
sangatlah penting, tidak lain untuk memberikan sebuah pemahaman
kepada operator maupun pasien. Berikut prosedur yang perlu
diperhatikan:6
a. Mempersiapkan alat dan bahan untuk mencetak.
b. Mempersiapkan posisi pasien untuk pencetakan
c. Menggunakan sarung tangan dan masker.
d. Melakukan pemilihan sendok cetak dengan
mencobakan pada pasien.
e. Memberikan penjelasan dan instruksi pada pasien
terhadap proses pencetakan yang akan dilakukan.
f. Membuat adonan cetakan alginate dengan
perbandingan powder dan liquid yang sesuai
g. Menempatkan sendok pada pasien
h. Melepas sendok cetak
i. Memeriksa hasil cetakan.
j. Menunjukkan hasil cetakan pada instruktur
24
BAB III
KESIMPULAN
Tahapan terpenting dalam pembuatan gigi tiruan cekat dan lepasan adalah
pencetakan, oleh karena struktur jaringan keras maupun lunak dalam rongga
mulut harus terduplikasi secara akurat pada model studi dan model kerja untuk
menghasilkan gigi tiruan yang retentif dan stabil. Mencetak gigi adalah salah satu
tahap pembuatan gigi tiruan berupa pembuatan tiruan bentuk negatif dari jaringan
rongga mulut yang didapat dari peletakan bahan cetak (alginat) kedalam rongga
mulut sampai bahan cetak tersebut setting. Tujuan mencetak gigi tersebut yaitu
memperbaiki estetika, fungsi pengunyahan, fungsi bicara serta melindungi
jaringan pendukung di bawah gigi tiruan membuat replika jaringan keras dan
jaringan lunak mulut.
25
Pencetakan hanya akan berhasil bila didukung pemilihan bentuk maupun
ukuran sendok yang tepat, sesuai dengan bahan cetak yang digunakan. Selama ini
dikenal beberapa macam sendok, antara lain sendok cetak siap pakai (stock tray),
sendok cetak perorangan (custom tray), dan sendok cetak siap pakai dengan
modifikasi (modified stock tray).
DAFTAR PUSTAKA
26
5. Irna Kurnia. Buku Panduan Skill Lab. Malang: FKG-UNBRAW, 2012: 13-17.
Diakses 23 April 2012 pada laman:
(http://ocw.usu.ac.id/course/download/6110000046-prostodonsia-ii-
gtsl/pt_241)
6. Neny Roeswahjuni, dkk. Standard Operating Procedure Mencetak Model
Studi. Malang: FKG-UNBRAW, 2017: 3-5 . Diakses 15 Desember 2017 pada
laman: (http://UN1OF14-45-HKO102a-001-SOP-Mencetak-Model-Studi)
27