Oleh :
Ni Putu Frischa Putri Ari (NPM : 1706122010001)
Made Dhrana Aditya Adhisthanaya (NPM : 1706122010002)
Kadek Irvan Wahyudi (NPM : 1706122010003)
Ni Putu Galuh Dharma Patni Giri (NPM : 1706122010004)
Luh Gede Noni Rismadyani (NPM : 1706122010005)
Ni Putu Manik Astari (NPM : 1706122010006)
Iyan Anugrah Nasir (NPM : 1706122010007)
Tania Karuna Sucita (NPM : 1706122010008)
Ni Luh Made Nirmalasari (NPM : 1706122010009)
I Gst Bagus Ngurah Manik Kusuma (NPM : 1706122010010)
Kadek Dwita Agnesthasia (NPM : 1706122010011)
Ni Putu Parvathi Priyadarshini (NPM : 1706122010012)
Ida Ayu Andhita Dewi Suarisavitra (NPM : 1706122010013)
I Wayan Gede Susrana Rata (NPM : 1706122010014)
Ni Made Bella Fransiska Anggraini (NPM : 1706122010015)
I Made Gde Artha Sentana (NPM : 1706122010016)
Gabriel Natanael Hutabarat (NPM : 1706122010017)
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
Nekrosis Pulpa
Nekrosis pulpa dapat disebabkan oleh iritasi bakteri, kimia maupun mekanis
yang menyebabkan terjadinya kematian syaraf gigi, sehingga terjadi pelepasan
produk-produk noxious yang berpenetrasi ke dalam tubuli dentin dan
menimbulkan terjadinya pewarnaan di sekeliling dentin. Tingkat keparahan
diskolorasi akan dipengaruhi durasi gigi mengalami proses nekrosis tersebut.
Sisa Jaringan Pulpa yang Tertinggal Pasca Perawatan Endodontik
Sisa jaringan pulpa yang tidak terbuang saat perawatan endodontik berintegrasi
dan mengalir pada tubuli dentin menimbulkan terjadinya diskolorasi.
Material Endodontik
Material bahan pengisi dan sealer yang tersisa, atau medikamen yang
mengandung tetrasiklin dapat menimbulkan terjadinya diskolorasi jika
berkontak dengan tubuli dentin dalam waktu yang lama.
Bahan Tambal
Kebocoran mikro dari restorasi resin komposit dapat menimbulkan terjadi
diskolorasi pada daerah margin. Bahan restorasi amalgam juga dapat
menimbulkan terjadi diskolorasi berwarna keabuan. Pasak metal juga dapat
menimbulkan diskolorasi karena terjadinya pelepasan ion metalik.
Resorpsi Akar
Resorpsi akar meskipun tidak menimbulkan gejala dapat menimbulkan
pewarnaaan berwarna pink pada daerah cemento enamel junction (CEJ).
Meningkatnya Usia
Seiring dengan meningkatnya usia akan terjadi proses deposisi secara fisiologis
pada dentin sekunder yang dapat menimbulkan terjadinya diskolorasi sehingga
gigi terlihat lebih gelap, hal ini dikarenakan ruang pulpa yang semakin
menyempit sehingga struktur gigi semakin tebal dan meningkatkan opasitas
gigi.
Teknik internal bleaching sangat konservatif karena tidak memerlukan
tindakan yang invasif seperti pada pembuatan crown atau veneer dimana gigi
perlu untuk diasah untuk merubah warna gigi. Prosedurnya ialah sebagai berikut:
1. Konfirmasi rontgen untuk memastikan perawatan saluran akar sudah adekuat
2. Warna awal dari gigi yang mengalami diskolorasi dicatat
3
3. Gunakan rubber dam untuk melindungi daerah disekitarnya berkontak dengan
agen internal bleaching, sekaligus untuk menjaga sterilitas area gigi yang telah
dilakukan perawatan saluran akar
4. Buang seluruh material restoratif dan bahan pengisi endodontik hingga sebatas
margin gingiva
5. Aplikasikan semen selapis diatas material pengisi endodontik
6. Aplikasikan agen internal bleaching: sodium perborate yang dicampur dengan
30% hidrogen peroksida hingga memenuhi kamar pulpa
7. Aplikasi restorasi sementara untuk menutup kavitas
8. Diaplikasikan kembali 1 bulan kemudian, dan diulang 2-3 kali
Keberhasilan
dari internal
bleaching dilaporkan
mencapai 98% jika
dilakukan dengan tepat.
Prosedur ini juga
dilaporkan bisa bertahan dengan baik walaupun prosedur yang sederhana. Bahkan
dalam salah satu laporan kasus dilaporkan bahwa setelah 5 tahun
perawatan internal bleaching masih bertahan dengan baik.
4
Perawatan bleaching pada gigi non vital memiliki manfaat meningkatkan
tampilan warna gigi secara signifikan, sebagai perawatan yang lebih efektif dalam
menghilangkan noda, dan sebagai perawatan yang lebih konservatif dibandingkan
perawatan lainnya. Perawatan bleaching gigi non vital merupakan proses yang
cepat dan hasilnya terlihat jelas setelah intervensi pertama.
BAB III
KESIMPULAN
5
DAFTAR PUSTAKA
Dianty, F., Sukartini, E., & Armilia, M. 2011. Bleaching Internal untuk Merawat
Perubahan Warna Gigi Insisivus Sentralis Kanan Atas (Laporan Kasus)
Internal Bleaching as a Treatment to Color-Changed of Right Upper
Centralis Canine (Case Report). Vol.10, No.2
Firsta Dianty dkk. 2011. Bleaching Internal untuk Merawat Perubahan Warna
Gigi Insisivus Sentralis Kanan Atas (Laporan Kasus). Dentofasial, Volume
10, Nomor 2.
Mona. D., 2016. ‘Perawatan Internal Bleaching pada Insisivus Sentral Kiri Atas
Paska Perawatan Endodontik pada Pasien dengan Riwayat Trauma.
(Laporan Kasus)’, Jurnal B-Dent, Vol 3, No. 1: 68-74, Bagian Konservasi
Gigi, FKG Universitas Andalas, Padang