Fungsi utama bahan irigasi adalah membuang debris dari saluran akar,
bahan irigasi bisa pula memiliki sifat lain yang dapat membantu pembersihan dan
pembentukan saluran akar. Adapun sifat bahan irigasi yang ideal adalah
merupakan pelarut debris atau pelarut jaringan, tidak toksis, memiliki tegangan
permukaan rendah, sebagai pelumas, mampu membuang smear layer serta bahan
irigasi tidak mudah dinetralkan dalam saluran akar agar efektivitasnya tetap
terjaga.
Bahan irigasi yang biasa dipakai adalah yang mempunyai sifat antiseptik
artinya suatu bahan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme secara
in vitro dan in vivo pada jaringan hidup.
3. Obturasi.
Obturasi bertujuan untuk menciptakan kerapatan yang sempurna sepanjang
sistem saluran akar, dari korona sampai ke ujung apeks.
a. Berbasis OSE
Keuntungan utamanya adalah riwayat keberhasilannya yang telah
berlangsung lama. Kualitas positifnya jelas mengalahkan aspek negatifnya,
yaitu mewarnai gigi, waktu pengerasan yangsangat lambat, tidak adhesif,
dan larut.
b. Plastik
Contohnya adalah AH26. Sifatnya adalah antimikroba, adhesi,
waktu kerja yang lama, mudahmengaduknya, dan kerapatan yang sangat
baik.Kekurangannya adalah mewarnai gigi, relatif tidak larut dalam
pelarut, agak sedikit toksik jika belum mengeras, dan agak larut pada
cairan mulut.
c. Kalsium Hidroksida
Memiliki sifat antimikroba dan kerapatan jangka pendek yang
adekuat. Tidak direkomendasikan.
Tahap Obturasi
Buat campuran siler saluran akar dan aplikasikan ke dinding saluran akar.
Masukkan kon master, tanpa dilapisi siler, secara perlahan agar kelebihan
siler dan udara bisamenyingkir.
Beri tanda panjang yang dikehendaki pada kon aksesori dengan
menjepitnya dengan pinset,sebelum penguak dimasukkan dan dikeluarkan.
Penguak yang panjangnya telah ditandai didesakkan ke arah apeks diantara
kon master dandinding saluran akar dengan tekanan yang kuat untuk
menciptakan ruangan bagi kon aksesori berikutnya.
Untuk membebaskan penguak, putar penguak bolak balik pada sumbu
panjangnya. Setelah penguak diangkat maka segera masukkan kon
gutaperca aksesori yang telah diukur ke ruangyang telah terkuak itu.
Setelah memasukkan satu atau dua kon, boleh saja dibuatkan radiograf
sehingga jika panjang kontidak sesuai dapat diganti dengan kon master
yang baru yang pas dan sesuai panjangnya.
Ulangi tahap ini sampai penguak tidak dapat lagi melewati sepertiga apeks
saluran akar. Padatahap ini, obturasi diperiksa dengan radiograf.
Potong kelebihan gutaperca dengan instrument panas.
Mampatkan gutaperca panas di daerah servikal dengan kondensasi
vertikal.
Bersihkan kamar pulpa dengan seksama memakai kapas yang dibasahi
alkohol atau kloroform.
Tutup dengan tambalan sementara atau permanen.
Buat radiograf setelah gigi ditambal dan isolator karet dilepas.
Bahan Irigasi Saluran Akar
Bahan irigasi yang biasa dipakai adalah yang mempunyai sifat antiseptic
artinya suatu bahan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme secara
in vitro dan in vivo pada jaringan hidup. Efektifitas dan toksisitas larutan ini
sangat tergantung pada konsentrasi, suhu dan waktu. Larutan irigasi yang
digunakan dalam perawatan saluran akar antara lain adalah :
I. Golongan Halogen.
I.1. Klorin
Bahan irigasi mengandung klorin yang bersifat oksidator dan dianggap
paling efektif adalah larutan NaOCI 5% karena bersifat lubrikan, pelarut jaringan
pulpa, pemutih dan antiseptik yang kuat. Akan tetapi bahan ini mempunyai
kekurangan yaitu tidak dapat membuang debris anorganik, tidak dapat mencapai
daerah 1/3 apikal, menyebabkan korosi alat endodontik dari baja karbon, bersifat
toksik. Heggers et al (1991) menemukan bahwa secara in vitro dan in vivo
toksisitas NaOCl terhadap jaringan terlihat pada konsentrasi 0,25% dan dibawah
konsentrasi tersebut tidak mempuyai efek bakterisidal. Larutan NaOCI 0,05%
mempunyai efek merusak sel yang lebih besar daripada efek antimikroba terhadap
bakteri obligate anaerob dari dalam saluran akar.
I.2 Iodin
Larutan organik yang mengandung iodin disebut iodofor. Keuntungan bahan ini
adalah dapat membersihkan saluran akar karena mempunyai tegangan permukaan
yang rendah, bersifat antiseptik dan toksisitasnya lebih rendah dibandingkan
dengan NaOCl, serta iodin yang dikandungnya tidak menimbulkan reaksi alergi.
Tetapi sama seperti NaOCI, memiliki efek toksik 10 kali lebih besar dibanding
efek antimikrobanya, dan dapat mengiritasi jaringan. Larutan iodofor yang sering
digunakan adalah Wescodyne berisi iodin 1,5% (9,1% polyethoxy polypoxy,
polyethoxy ethanoliodine complex) dan lodopax berisi iodin 5% (acetylphenoxy
+polyglycol ether). Larutan irigasi lain yang mengandung iodin adalah Iodine
pottassium iodide, mempunyai efek antimikroba maksimal. Sitotoksisitasnya lebih
kecil dari NaOCl, daya iritasi jaringan setara dengan Bis-dequalinium acetate
0,5% dan NaOCI3%.