Anda di halaman 1dari 4

A.

Identifikasi ras korban atau pelaku melalui gigi-geligi Ras didunia ini dahulu kala ada 3 ras besar yaitu ras caucasoid, ras negroid dan ras mongoloid. Kini oleh karena dahulu kala terjadinya peperangan antar negara desertai dengan zaman penjajahan darai ras caucasoid dan maupun ras mongoloid serta ras negroid maka terjadilah kawin campur sehingga menghasilkan ras khusus dan ras austroloid. Identifikasi ras dari ciri-ciri gigi Ciri-ciri kelima ras tersebut diatas ditinjau dari gigi insisivus, premolar, dan molar, yaitu dari gigi insisivus adalah cingulum, dari gigi premolar adalah mesio distal atau bucopalatal, dan gigi molar dari fisur, jumlah pit, dan adanya cusp carabeli ataupun jumlah gigi molarnya. Identifikasi ras tersebut adalah: 1. Ras Caucasiod dengan ciri-ciri sebagai berikut: a. Permukaan lingual rata pada gigi 11,12,21,22 b. Sering gigi geligi crowded c. Gigi molar pertama bawah lebih panjang d. Sering cusp carabelli pada 16, 26 e. Lengkung rahang sempit. 2. Ras Mongoloid dengan ciri-ciri sebagai berikut: a. Gigi insisivus mempunyai perkembangan penuh pada permukaan palatal bahakan lingual, sehingga cingulum jelas terlihat b. Fisure-fisure gigi molar c. Gigi molar dominan berbentuk segiempat 3. Ras Negroid dengan ciri-ciri sebagai berikut: a. b. c. d. e. Akar premolar cenderung trifurkasi Cenderung bimaksillary protrusif Molar ke empat sering ditemukan Premolar pertama terdapat cusp 2 atau 3 Molar berbentuk segiempat membulat.

Identifikasi ras korban dari lengkung gigi a. Lengkung gigi yang berbentuk elipsoid adalah ciri dari ras Mongoloid. b. Lengkung gigi yang berbentuk U adalah ciri dari ras Negroid. c. Lengkung gigi yang berbentuk paraboloid adalah ciri ras Caucasoid. Identifikasi ras korban dari antropologi ragawi a. Identifikasi melalui foramen orbitalis

Ciri-ciri pada ras Caucasoid foramen orbitalis simetris seperti kaca mata yang lengkung ke medialis lebih sempit. Sedangkan ras Mongoloid ciri-ciri foramen orbitalis simetris kiri dan kanan berbentuk agak bulat. Sedang ras Negroid memiliki ciri-ciri foramen seperti kaca mata tetapi lengkung distalisnya lebih kecil. b. Identifikasi melalui Os. Consae Ciri-ciri ras Caucasoid melaui Os concae seperti berbentuk biji mete dan agak kecil sedang pada ras Mongoloid sangat besar berbentuk bundar dengan dibagi dua septa. Pada ras Negroid memiliki ciri-ciri seperti buah jambu dengan di bagi dua septa. c. Identifikasi melalui outline tulang tengkorak

B. Identifikasi jenis kelamin dari gigi-geligi, tulang rahang dan antropologi ragawi 1. Identifikasi jenis kelamin melalui gigi-geligi Identifikasi jenis kelamin melalui gigi geligi menurut Cotton (1982) antara pria dan wanita adalah: a. Pada pria memiliki outline bentuk gigi yang relatif lebih besar, lapisan email dan dentin relatif lebih tebal, bentuk lengkung gigi yang tapared, ukuran cervico incisal mesio distal caninus bawah lebih besar, outline insisivus pertama atas lebih persegi dan memiliki lengkung gigi yang lebih besar. b. Pada wanita memiliki outline bentuk gigi yang relatif lebih kecil, lapisan email dan dentin juga lebih lebih tipis, memiliki bentuk lengkung gigi yang cenderung oval, ukuran cervico insisal mesio distal caninus bawah lebih kecil, outline insisivus pertama atas lebih bulat dan memiliki lengkung gigi yang kecil. 2. Identifikasi jenis kelamin melalui tulang rahang a. Identifikasi jenis kelamin melalui lengkung rahang atas Pada pria lengkung rahang lebih besar dari wanita karena relatif gigi geligi pria jarak mesio distal lebih panjang dari wanita. Seadangkan, palatum pada wanita lebih lebih kecil dan berbentuk parabola. Dan pada pria, palatum lebih luas serta berbentuk huruf U. b. Identifikasi jenis kelamin melalui lengkung rahang bawah Lengkung rahang pria lebih besar dari wanita karena gigi-gigi wanita jarak mesio-distal lebih kecil dari pria. c. Identifikasi jenis kelamin melalui tulang rahang. Terdapat berbagai sudut pandang pada setiap regio dan bentuk serta besar dari rahang pria maupun wanita yang sangat berbeda, yaitu seperti sudut gonion, tinggi ramus asendens, inter prosessus, prosesus coronoideus, tebal tulang menton dan melalui lebar dan tebal procesuss condyloideus.

3. Identifikasi jenis kelamin melalui antropologi ragawi Identifikasi jenis kelamin melalui antropologi ragawa menurut Schwartz (1980) yaitu melalui tulang facial dan tulang tengkorak sebagai berikut Tulang facial dan tulang tengkorak Ukuran keseluruhan Supraorbital ridge Proc. Mastoideus Regio dan foramen occipital Eminentia frontal Eminentia parietalis Tulang orbital Pria besar Agak rata Sedang ke besar Kasar dan sedikit besar Wanita kecil Menonjol < sedang Kecil ke sedang Lebih halus dan kecil

Kecil Besar kecil Besar Segi empat dengan tepi bundar dengan tepi tajam bulat

C. Penentuan usia melaui gigi geligi Perkembangan gigi secara reguler terjadi hingga usia 15 tahun. Pertumbuhan gigi desidui diawali pada minggu ke 6 intra uterin, mineralisasi dimulai saat 12-16 minggu dan berlanjut setelah bayi lahir. Neonatal line dapat terjadi jika ada trauma pada bayi, neonatal line (memisahkan email dengan dentin), neonatal line ini akan tetap ada, sehingga jika ditemukan mayat bayi yang terdapat garis ini pada giginya, maka menunjukkan bahwa mayat telah dilahirkan. Pertumbuhan gigi permanen dimulai dari M1 dan lengkap hingga M2 pada usia 14-16 tahun. Penentuan usia antara 15 dan 22 tahun tergantung dari perkembangan gigi M3 yang pertumbuhannya bervariasi. Setelah 22 tahun terjadi degenerasi melalui proses patologi yang lambat dan hal-hal seperti ini dapat digunakan untuk aplikasi forensik. Asam aspartat yang terkandung dalam gigi juga dapat digunakan dalam mengidentifikasi umur. Asam aspartat terdiri dari gugus L amino dan D amino. Telah dilakukan penelitian dan didapatkan hasil bahwa rasio coronari asam aspartat D amino di bandingkan L amino yang lebih tinggi dijumpai pada kelompok umur yang lebih muda. 1. Identifikasi umur janin dari benih gigi Identifikasi gigi janin harus berdasarkan periode-periode pertumbuhan gigi: a. Peride proliferasi Terjadi kira-kira 6 minggu dengan sebelum lahir, untuk gigi susu sampai dengan 3 atau 4 bulan (foetus) sedangkan untuk gigi tetap, gigi belakang ( premolar dan molar) sampai dengan trimester III kehamilan, sedangkan untuk insisivus 2 sampai trimester II kehamilan. b. Periode formasi benih gigi

Benih gigi mulai terbentuk dari puncak cusp dan insisal edge. Formasi ini terus berkembang sesuai dengan periode proliferasi. c. Periode kalsifikasi Mula-mula terlihat pada pembentukan crypt hingga periode erupsi berakhir pada gigi desidui.

2. Identifikasi umur melalui gigi sulung Melalui interpretasi roentgen periapikal dan topografi oklusal, yaitu pada umur bayi: a. Bayi 5-6 bulan Roentgen topografi oklusal anterior rahang atas menunjukkan mulai erupsi gigi insisivus pertama kanan dan insisivus pertama kiri dan memperlihatkan formasi mahkota semua gigi desidui serta kalsifikasi gigi. Roentgen topografi oklusal anterior rahang bawah menunjukkan mulai erupsi gigi insisivus pertama kanan bawah dan insisivus pertama kiri bawah dan formasi mahkota semua gigi desidui serta kalsifikasi seluruh gigi. b. Bayi berumur 1 tahun Roentgen periapikal rahang atas menunjukkan erupsi gigi insisivus pertama kanan atas, insisivus kiri atas dan bahkan caninus. Roentgen periapikal rahang bawah menunjukkan erupsi insisivus bawah dan bahkan caninus pada rahang bawah. 3. Identifikasi umur melalui gigi campuran 4. Identifikasi umur melalui gigi tetap.

Anda mungkin juga menyukai