Anda di halaman 1dari 17

TOPIK 1: Sejarah

dan Ruang Lingkup


Odontologi
Forensik
Pertanyaan Topik 1
✘ Jelaskan definisi forensik odontologi!
✘ Uraikan tentang sejarah odontologi forensik
✘ Uraikan tentang ruang lingkup forensik
odontologi dari berbagai referens

2
Definisi Odontologi
Forensik
Referensi:
1. Rai B, Kaur J. Evidence-Based Forensic Dentistry. Berlin: Springer; 2013.
2. Carabott R. Brief introduction to forensic odontology. In: Forensic
Odontology: An Essential Guide. Chichester: John Wiley & Sons Ltd;
2014:1-3.

Keiser Neilsen pada 1967
menyatakan bahwa forensik
kedokteran gigi adalah
pemeriksaan dan
penanganan yang tepat
atas bukti dental untuk
kebutuhan keadilan, sehingga
temuan dental dapat disajikan
dan dievaluasi secara benar.(1)
4
“ Keiser Neilsen pada 1970
menyatakan bahwa odontologi
forensik adalah cabang dari
ilmu kedokteran gigi yang
berkaitan dengan urusan dan
pemeriksaan bukti dental
serta evaluasi dan presentasi
atas temuan dental.(2)
5
Sejarah Odontologi
Forensik
Referensi:
1. Rai B, Kaur J. Evidence-Based Forensic Dentistry. Berlin: Springer; 2013.
2. Carabott R. Brief introduction to forensic odontology. In: Forensic
Odontology: An Essential Guide. Chichester: John Wiley & Sons Ltd;
2014:1-3.
3. Lipton BE, Murmann DC, Pavlik EJ. History of Forensic Odontology. In:
Manual of Forensic Odontology. 5th edition ed. Boca Raton: CRC Press;
2013:1-2.
• Autopsi sudah dilakukan sejak zaman Mesir
kuno, tetapi pada awalnya belum direkam
identifikasinya secara optimal, dan bukti
yang ada menujukkan adanya limitasi
investigasi pada zaman tersebut.2
• Pada 1453, terbentuk laporan pertama
kasus identifikasi dental, dimana pangeran
dari Shrewsbury berhasil teridentifikasi.1

7
• Pada 1775, Dr. Paul Revere (odontologis
forensik pertama) berhasil mengidentifikasi
sisa jasad korban melalui protesa yang
dahulu dia buat.1
• Pada abad ke-17, Theophilus Bonetus
mempublikasi lebih dari 3000 laporan
autopsi dimana beberapa berisi informasi
sederhana (hanya menyebutkan jenis
kelamin dan umur) dan beberapa berisi
riwayat terperinci dari jasad.2
8
• Pada abad ke-19, Rudolf Virshow
mengajukan prosedur standarisasi untuk
autopsi.2
• Pada 1849, pertama kali hukuman
dijatuhkan atas identifikasi berdasarkan
mahkota gigi yang tersisa dari korban.1
• Pada 1887 Godon di Paris
merekomendasikan penggunaan gigi untuk
identifikasi orang hilang, berdasarkan
informasi yang disimpan oleh dokter gigi1
9
• Pada 1897, Dr. O. Amoedo, dokter gigi dari Cuban
Bersama dengan Drs Devenport dan Brault dari
Perancis memeriksa dan mengidentifikasi 126
korban kebakaran di Bazar de la Charité.
Kejadian ini kemudian dipublikasi sebagai
berita pertama mengenai forensik
kedokteran gigi dalam bencana massal.1
• Pada 1898, Dr. Amoedo menulis thesis mengenai
peranan kedokteran gigi dalam masalah
medikolegal; secara universal, Dr. Amoedo
dikenal sebagai bapak odontologi forensik.1
10
• Pada 1932, Edmond Locard merekomendasi
penggunaan jejas bibir (Padalip print) untuk
identiifkasi.1
• Pada 1937, pertama kali hukuman dijatuhkan atas
percobaan pembunuhan berdasarkan bukti jejas
gigit.1
• Pada 1946, Welty dan Glasgow menciptakan
program terkomputerisasi untuk mengatur 500
rekam dental.1
• Pada 1972/1973, International Reference
Organization in Forensic Medicine mempublikasi
1.016 referensi terkait identifikasi dental dan 11
• Pada abad ke-21, terjadi banyak
perkembangan besar dalam odontologi
forensik, terutama berkaitan dengan
perkembangan informasi dan tekonologi,
seperti aplikasi alat-alat medis, perangkat
lunak (software) dan peningkatan teknologi
lainnya.3

• Identifikasi dental mulai digunakan dalam


kasus kematian massal, contohnya pada
tsunami di Thailand (2004), kebakaran hutan di
Australia (2009), dan gempa bumi di Selandia 12
Ruang Lingkup Odontologi
Forensik
Referensi:
1. Rai B, Kaur J. Evidence-Based Forensic Dentistry. Berlin: Springer; 2013.
4. Schrader BA, Senn DR. Scope of Forensic Odontology. In: Forensic
Dentistry. 2nd ed. Boca Raton: CRC Press; 2010.
5. Senn DR, Weems RA. Manual of Forensic Odontology. 5th ed. Boca Raton,
Florida: CRC Press; 2013.
6. Adams C, Carabott R, Evans S. Forensic Odontology: An Essential Guide.
Chichester: John Wiley & Sons, Ltd; 2014.
Menurut Rai dan Kaur1
cakupan studi odontologi forensik yaitu:

✘ Identifikasi dental ✘ Rekonstruksi dan


✘ Pembuatan rekaman superimposisi
dental untuk keperluan wajah
legal ✘ Determinasi jenis
✘ Identifikasi bencana kelamin
massal ✘ Cheiloscopy dan
✘ Penilaian usia palatoscopy
✘ Bukti jejas gigit ✘ DNA profiling
✘ Identifikasi kasus
penyiksaan anak 14
Menurut Schrader dan
Senn4
studi odontologi forensik berkaitan dengan:

✘ Identifikasi dental ✘ Manajemen


✘ Manajemen kecelakaan perilaku
yang menyebabkan penyiksaan (abuse)
beberapa kematian ✘ Estimasi usia
(multiple fatality) ✘ Sebagai barang
✘ Pengumpulan dan analisis bukti ahli dalam
bukti jejas gigit proses pengadilan
(bitemark) kriminal dan sipil

15
Menurut Senn dan Weems5
odontologi forensik mencakup:

✘ Identifikasi dental
✘ Identifikasi korban bencana
✘ Identifikasi orang hilang atau orang yang tidak
teridentifikasi
✘ Estimasi usia gigi
✘ Analisis jejas gigit manusia
✘ Analisis jejas gigit hewan
✘ Analisis kasus pelecehan dan kekerasan
16
Menurut Adams, Carabott dan
Sam6
odontologi forensik dapat digunakan untuk:

✘ Identifikasi gigi manusia (dental human


identification)
✘ Identifikasi korban bencana (disaster victim
identification)
✘ Penilaian usia gigi (dental age assessment)
✘ Penilaian jejas gigit (bitemarks)

17

Anda mungkin juga menyukai