0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan2 halaman
Fatimah binti Rasulullah saw adalah putri Nabi Muhammad yang paling muda. Ia lahir di Mekkah dan dibesarkan oleh ibunya Khadijah dan ayahnya Nabi Muhammad. Fatimah belajar akhlak mulia dari orang tuanya. Ia termasuk orang pertama yang masuk Islam. Fatimah dikenal akan keberaniannya membela ayahnya saat dakwah di Mekkah. Ia menikah dengan Ali bin Abi Thalib dan dikaruniai empat or
Fatimah binti Rasulullah saw adalah putri Nabi Muhammad yang paling muda. Ia lahir di Mekkah dan dibesarkan oleh ibunya Khadijah dan ayahnya Nabi Muhammad. Fatimah belajar akhlak mulia dari orang tuanya. Ia termasuk orang pertama yang masuk Islam. Fatimah dikenal akan keberaniannya membela ayahnya saat dakwah di Mekkah. Ia menikah dengan Ali bin Abi Thalib dan dikaruniai empat or
Fatimah binti Rasulullah saw adalah putri Nabi Muhammad yang paling muda. Ia lahir di Mekkah dan dibesarkan oleh ibunya Khadijah dan ayahnya Nabi Muhammad. Fatimah belajar akhlak mulia dari orang tuanya. Ia termasuk orang pertama yang masuk Islam. Fatimah dikenal akan keberaniannya membela ayahnya saat dakwah di Mekkah. Ia menikah dengan Ali bin Abi Thalib dan dikaruniai empat or
Fatimah r.a. termasuk orang yang berjuang di jalan Allah SWT.
Beliau merupakan putri Rasulullah saw yang paling muda, dan lahir 5 tahun sebelum Nabi Muhammad saw. diangkat menjadi Rasul, yaitu pada usia 35 tahun. Kaum kafir Quraisy saat itu sedang memperbaharui kabah yang hampir rubuh. Lahir di rumah Nabi saw. dengan ibunya adalah Khadijah r.a. Fatimah belajar tentang akhlak mulia, kelembutan, tugas dan fungsi seorang wanita, serta akal yang cerdas berasal dari kedua orang tuanya. Khadijah menyusui Fatimah oleh dirinya sendiri. Bangsa Quraisy memberi julukan kepada Fatimah, yaitu ummu abiha, atau ibu dari ayahnya (Rasulullah saw.) karena sepeninggal Khadijah, Fatimah mengurusi dan melayani Rasulullah saw. dan segala urusan kerumahtanggaan. Fatimah r.a. termasuk orang-orang pertama yang masuk Islam. Semua putri-putri Nabi termasuk juga. Fatimah juga dikenal akan keberaniannya dalam membela ayahnya Rasulullah saw. saat berada dibawah tekanan kaum musyrikin; saat dakwah di Mekkah 13 tahun lamanya. Padahal sahabat-sahabat yang lain (laki-laki) tidak seberani dirinya. Hadist riwayat Imam Bukhari dan Muslim dari sanad Abdullah ibn Masud Nabi saw. biasa pada siang hari sholat di depan kabah, sementara Abu Jahal dan teman-temannya sedang duduk- duduk di pinggir kabah. Ketika Nabi saw. sholat, kaum musyrikin berkata, Siapa diantara kalian yang berani mengambil jeroan-jeroan hewan yang sudah menjadi bangkai di tempat penyembelihan, kemudian membawanya kepada Muhammad saw. dan menaruh semuanya di pundak Muhammad saw. saat sedang sujud. Kemudian berdirilah seorang yang paling kurang ajardiantara mereka dan mengambilnya kemudian ditumpahkan lalu Rasulullah saw. tidak bisa bangun sehingga tetap sujud. Ibn Masud hanya bisa diam. Tetapi Fatimah r.a. tetap berani membela Rasulullah saw. dan menangis sambal menghampiri ayahnya. Fatimah r.a. kemudian membersihkan pundak dan kepala Rasulullah saw., dan akhirnya Rasulullah saw. dapat mengangkat kepalanya. Kemudian Rasulullah saw. berdoa Ya Allah, balaskan Quraisy dan mereka takut karena mereka mengetahui bahwa doa Rasulullah saw. pasti dikabulkan oleh Allah SWT. Nabi Muhammad saw. menyebut setiap nama orang (7 orang) yang melakukan hal tersebut. Fatimah r.a. menikahi Ali bin Abi Thalib. Diriwayatkan oleh Imam Al-Thabrani, menceritakan bahwa Rasulullah saw. bersabda sesungguhnya Allah SWT. memerintahkanku untuk menikahkan Ali r.a. dari Fatimah r.a. Fatimah juga dikenal atas kesabarannya dalam menjalani kehidupan rumah tangganya bersama Ali bin Abi Thalib r.a. Ibnu Abbas (diriwayatkan oleh Imam Ahmad) menceritakan bahwa Ali r.a. terus berkata dalam hatinya untuk melamar Fatimah r.a. tetapi Ali r.a. tidak memiliki apa-apa, tetapi akhirnya dia melamar dan diterima, dengan mahar baju perang (zirah) yang dimilikinya. Terdapat banyak kisah tentang pernikahan antara Ali r.a. dan Fatimah r.a. Setelah pernikahan dilakukan, karena Ali r.a. fakir, Fatimah r.a. menjadi lecek karena tanggung jawab rumah tangga yang besar sementara keluarga kecil mereka tidak punya banyak. Rasulullah saw. pun menyarankan Ali r.a. dan Fatimah r.a. untuk mengambil wanita rampasan perang menjadi budak, untuk membantu pekerjaan Fatimah r.a. di rumahnya. Dengan kesibukannya itu, tidak mengurangi keimanan Fatimah r.a. kepada Allah SWT dan Rasul-Nya dalam beribadah kepada Allah SWT., dan tidak menjadi celah kesabarannya dalam menjalani kehidupan. Setahun setelah pernikahan mereka, dikaruniai anak bernama Hasan pada tahun ke-3 hijriyah, dan setahun kemudian lahirlah Husein. Setelah itu, pada tahun ke-5 hijriyah lahirlah Zainab, di tahun ke-7 lahirlah Ummu Kultsum. Diriwayatkan oleh Aisyah r.a. (dalam HR Imam Bukhari dan Muslim) ketika Fatimah r.a. datang, cara berjalannya Fatimah r.a. adalah jalannya Rasulullah r.a. Fatimah juga adalah permaisuri para wanita penduduk surge (HR Tirmidzi).