adalah maloklusi kelas III terutama pada akhir periode gigi sulung maupun periode
gigi campuran. Masalah oklusi seperti ini dapat diidentifikasi dengan mudah baik
oleh dokter gigi umum maupun spesialis dan juga oleh masyarakat. Penampilan
yang berupa overlap horisontal negatif dari gigi insisif seringkali membuat orang
Utara (Mills, 1966), namun juga terdapat lebih banyak di benua lain di dunia
Penentuan maloklusi kelas III tidak hanya dilakukan dengan satu diagnosa saja.
Meskipun pengertian mandibula yang prognati dan maloklusi kelas III Angle
relasi oklusal kelas III sebenarnya mempunyai banyak kombinasi kelainan skeletal
dan dental.
Maloklusi kelas III biasanya bermanifestasi pada usia yang sangat muda,
ditemukan beberapa ciri klinis adanya tampilan relasi insisif yang edge-to-edge atau
crossbite anterior. Diagnosis spesifik relasi dental dan skeletal dapat menggunakan
1
Frankfurt dan nasion perpendicular untuk mendapatkan nilai dari pasien yang akan
dibandingkan dengan standar normal atau ideal. Meskipun lebih baik mendapatkan
Guyer dkk (1986) mendeskripsikan komponen maloklusi kelas III pada 144
anak di Michigan yang berusia 5-15 tahun. Protrusi (prognati) mandibula skeletal,
umumnya dijadikan ciri utama penderita maloklusi kelas III, yang ditemukan
kurang dari 20% sampel dari Michigan. Kondisi serupa juga ditemukan pada tahap
gigi campuran dan sulung yang dilakukan oleh Dietrich (1970) dan dari sampel
dengan penelitian pada pasien dewasa yang dilakukan oleh Sanborn (1955),
Jacobson (1974) dan Ellis dan McNamara (1984) dan juga pada pasien yang lebih
muda yang diteliti oleh Dietrich (1970). Kombinasi retrusi maksila skeletal dan
protrusi mandibula skeletal diperoleh kira-kira memiliki populasi sekitar 22% dari
Bagian lainnya dari wajah pasien maloklusi kelas III terdapat perbedaan
yang signifikan dengan pasien maloklusi kelas I (Standar Bolton: Broadbent et al.,
1975), yaitu mandibular plane angle yang lebih besar, gonial angle yang lebih
besar, mandibula yang lebih panjang, dan juga kompensasi dari dentition, termasuk
1986).
2
Sama halnya dengan semua maloklusi berdasarkan klasifikasi Angle,
maloklusi kelas III meliputi komponen skeletal dan dental yang dapat berbeda dari
konsep normal atau ideal. Observasi ini dari signifikansi ketika pemilihan strategi
Ketika pasien maloklusi kelas III didiagnosa pertama kali pada periode gigi
permanen, pilihan perawatan terbatas, terutama jika terdapat kelainan skeletal pada
prognati atau pada kasus LeFort I dimana maksila mengalami retrusi skeletal. Pada
Pada diagnosa dan rencana perawatan pasien maloklusi kelas III periode akhir
gigi sulung atau periode gigi campuran, terdapat beberapa pilihan perawatan.
pada kasus dengan karakteristik retrusi maksila skeletal. Di sisi lain, orthopedic
chin cup digunakan pada kasus dengan mandibula yang prognati. Baru-baru ini
alat tersebut digunakan untuk kasus maloklusi kelas III, walaupun terdapat
3
perbedaan pada kecepatan koreksi perawatan dan regio kraniofasial yang terkena
efeknya.
Dari ketiga perawatan ini, orthopedic facial mask memiliki penggunaan yang
lebih banyak dan memberikan hasil yang lebih baik dan cepat. Alat ini merupakan
pilihan utama untuk perawatan kelas III pada tahap awal gigi campuran maupun
Facial mask sangat efektif untuk sebagian besar kasus maloklusi kelas III
karena sistem kerjanya yang mempengaruhi seluruh area yang terlibat pada kasus
maloklusi kelas III (contohnya retrusi skeletal maksila, prognati mandibula, dan
penurunan tinggi wajah anterior bawah). Karena itu protokol perawatan dapat
diaplikasikan pada kebanyakan kasus kelas III yang sedang berkembang tanpa
dengan perawatan pada pasien maloklusi kelas III dengan pembedahan, dimana
kraniofasial di masa yang akan datang. Petit (1983) menggambarkan bahwa pasien
4
Pemilihan facial mask sebagai alat utama tidak serta merta membuang pilihan
terhadap FR-3 maupun chin cup. FR-3 dapat digunakan apabila pasien keberatan
dengan penggunaan facial mask (seperti saat ke sekolah). FR-3 juga dapat
digunakan untuk retensi setelah perawatan kelas III. Chin cup digunakan untuk
prognati mandibula atau adanya tinggi vertikal yang berlebih ataupun kurang,
tergantung pada arah penarikan alat. Chin cup juga bisa digunakan sebagai alat
Sistem facial mask ortopedik terdiri dari tiga komponen dasar: facial mask,
bonded maxillary splint, dan karet elastik. Facial mask (gambar 1) merupakan alat
ekstra oral yang dimodifikasi oleh Petit (1983) dan tersedia secara komersial. Alat
ini terdiri dari bantalan pada dahi (forehead pad) dan bantalan dagu (chin pad) yang
dihubungkan oleh besi (support rod). Pada besi ini terhubung crossbow yang
menempel pada rubber band (karet elastis) untuk menciptakan tarikan ke arah
depan dan bawah pada maksila. Posisi bantalan dan crossbow dapat diatur dengan
5
Meskipun Petit (1983) merekomendasikan sejumlah alat intraoral yang
namun kami lebih memilih penggunaan bonded rapid maxillary palatal expansion
appliance (gambar 2). Modifikasi dilakukan dengan penambahan hook pada regio
gigi molar sulung pertama rahang atas (gambar 3). Pada pasien yang perawatannya
dimulai sebelum erupsi molar sulung pertama atas, alat didesain untuk
menggabungkan gigi molar sulung pertama dan kedua begitu juga kaninus sulung.
Efek pergerakan alat ini berupa maksila dan dentoalveolar bergerak ke depan,
serta mandibula rotasi ke bawah dan belakang dengan insisif bawah yang tipping
ke lingual (Petit 1983, McNamara 1987). Pada kasus pseudo kelas III, segala
6
penghalang antara oklusi sentrik dan relasi sentrik dihilangkan secepatnya setelah
Splint diaktivasi setiap hari sampai diperoleh lebar transversal yang diinginkan.
Pada pasien yang tidak memiliki masalah transversal, alat tetap diaktivasi selama
8-10 hari untuk membuka sutura maksila dan mendorong maksila protraksi (Haas,
1965).
Setelah pasien terbiasa dengan splint maksila, barulah facial mask digunakan.
Normalnya, facial mask dipakai secara full time (20 jam per hari) selama 4-6 bulan
kemudian dilanjutkan hanya di malam hari. Splint tidak boleh digunakan lebih dari
Waktu perawatan yang tepat adalah pada saat erupsi insisif atas permanen.
Biasanya insisif bawah sudah erupsi. Posisi insisif dengan horisontal positif dan
Setelah facial mask dan splint maksila dilepas, pasien dapat menggunakan
maintenance plat, alat FR-3 maupun chin cup. Karena facial mask digunakan pada
tahap gigi campuran awal, maka tersedia waktu yang cukup sebelum perawatan
7
FR-3 FRANKEL
maloklusi kelas III adalah alat FR-3 Frankel. Dari semua alat Frankel, FR-3
(gambar 4) merupakan alat yang paling mudah digunakan secara klinis karena tidak
pada FR-2.
Seperti alat Frankle lainnya, dasar operasi alat FR-3 adalah vestibula maksila
dan mandibula. Alat ini didesain untuk mencegah gaya dari jaringan lunak yang
Efek yang dihasilkan oleh alat FR-3 ini mirip dengan efek yang dihasilkan
oleh facial mask. Efek ini termasuk pergerakan maksila beserta gigi-geligi rahang
mask dapat mengkoreksi maloklusi kelas III dalam waktu 6 bulan. Normalnya, FR-
8
3 membutuhkan 12-24 bulan untuk menghasilkan kondisi yang sama. Meskipun
yang tepat.
FR-3 digunakan selama 20 jam tiap hari dan dilepas pada saat makan dan
olahraga tertentu. Berbeda dengan facial mask yang mencolok saat digunakan, alat
FR-3 lebih tersembunyi dengan jaringan lunak yang beradaptasi dan menutupi alat.
CHIN CUP.
Chin cup merupakan alat ortopedik lama yang telah dipelajari secara meluas
dalam literatur ortodontik. Chin cup dibagi menjadi 2 tipe: the occipital-pull chin
cup yang digunakan pada kasus prognati mandibula, dan vertical-pull chin cup yang
digunakan pada kasus sudut bidang mandibula yang curam dan tinggi wajah
Occipital-pull chin cup (gambar 5). Alat ini merupakan alat yang paling
umum digunakan pada pasien maloklusi kelas III. Chin cup tipe ini diindikasikan
pada pasien prognati mandibula ringan hingga sedang. Dikatakan perawatan sukses
jika terlihat pada pasien oklusi insisifnya menutup hingga edge-to-edge ketika relasi
sentrik. Perawatan dengan alat ini sangat berguna terutama pada pasien yang
memulai perawatan dengan tinggi wajah anterior bawah yang pendek, dimana
perawatan ini dapat menambah tinggi wajah anterior bagian bawah. Jika dorongan
dari chin cup diarahkan langsung ke bawah kondilus, daya dari alat ini akan
9
merangsang pergerakan downward and backward rotation pada mandibula. Jika
Pemakaian alat modifikasi pertumbuhan ini sebaiknya dimulai pada periode akhir
The occipital-pull chin cup ini juga diindikasikan pada pasien yang
memiliki posisi gigi insisif rahang bawah yang normal atau sedikit protrusif. Sejak
alat ini menghasilkan daya atau tekanan terhadap jaringan lunak pada daerah dagu,
Banyak studi klinis yang mengevaluasi efek perawatan yang dihasilkan dari
yang berbeda dari yang telah kita diskusikan sebelumnya mengenai facial mask dan
FR-3 Frankle.
10
dan Wendell (1985) telah mencatat penuruna pada pertumbuhan mandibula selama
perawatan. Wendell, saat memeriksa kelompok pasien dengan maloklusi kelas III
mandibula dari kelompok yang dirawat yaitu 60-68% dari kelompok kontrol.
Mitani dan Fukuzawa (1976) mencatat bahwa tidak terdapat perbedaan pada
panjang mandibula dari pasien maloklusi kelas III yang memulai perawatan selama
oleh T.M Graber (1976), Sakamoto (1981) dan Sugawara (1990) yang
digunakan.
Efek lain dari alat ini adalah pengendalian dimensi vertikal. Graber (1977)
melaporkan pada pasien anak-anaknya yang memiliki maloklusi kelas III, pola
pertumbuhan mandibula lebih ke arah vertikal yang menunjukkan bahwa chin cup
Penggunaan occipital-pull chin cup adalah sebagai berikut: dapat dibuat dari
soft material (gambar 5 & 6) ataupun hard material (gambar 7,8 ,9) yang tersedia
di pasaran ataupun dibuat dari akrilik untuk individual. Keuntungan soft cup adalah
memberikan rasa lebih nyaman terhadap pasien, namun akan menghasilkan insisif
Gaya dari chin cup diperoleh melalui tarikan yang ditempatkan berlawanan
dengan head cap. Untuk menghubungkan chin cup ke head cup dapat digunakan
elastric strap yang bisa dirubah-rubah sesuai keperluan (gambar 5). Karet elastik
11
juga dapat digunakan untuk menghubungkan chin cup ke Interlandi Headgear.
Pada awal penggunaan, daya yang dipakai adalah 150-300 gr tiap sisinya.
Dua bulan kemudian dinaikkan menjadi 450-700 gr/sisi (16-24 ons/sisi) apabila
gaya diarahkan melalui kondilus dan lebih rendah bila gaya diarahkan dibawah
kondilus. Pasien diinstruksikan untuk memakai chin cup 14 jam per hari atau 10-
12
16 jam per hari. Setelah koreksi crossbite tercapai, alat dipakai hanya pada malam
Vertikal-pull chin cup. Alat ini tidak hanya untuk pasien kelas III dengan
open bite anterior, tapi juga untuk pasien yang memiliki peningkatan dimensi
mandibular plane angle dan gonial angle serta peningkatan tinggi wajah posterior.
adalah chin cup dari perusahaan Unitek (gambar 8). Sebuah pad memanjang ke arah
koronal dan ditahan ke arah posterior dengan ikatan kain. Mekanisme pegas
diaktifasi dengan menarik tab ke inferior dan memasangkan tab ke hook pada hard
chin cup.
13
Alat lainnya dapat digunakan seperti pada gambar 9 (Summit Orthodontic
Corporation). Alat ini terdiri dari cloth head cap yang melengkung tidak hanya
seputar kepala tapi juga ke arah posterior dengan adanya dua ikatan horizontal.
Throat strap juga menahan alat. Desain ini berguna untuk pasien yang penjangkaran
14
Occipital dan vertical-pull chin cup terlihat menciptakan tekanan pada regio
TMJ. Walaupun tipe terapi ini telah cukup sukses digunakan selama beberapa
memonitor pasien-pasien chin cup bila terlihat adanya gangguan TMJ, maka
FINAL REMARK
memperbaiki maloklusi kelas III. Facial mask dan FR-3 Frankel akan dijelaskan
Kami merekomendasikan bahwa dari ketiga perawatan ini yang lebih berguna
adalah fasial mask yang digunakan dengan suatu splint maksila. Alat ini
dari komplek kraniofasial. Memberikan pada pasien yang lebih muda, pemecahan
terhadap maloklusi kelas III terjadi relativ secara cepat (4-9 bulan) dan kemudian
mask dapat digunakan untuk tambahan selama beberapa bulan sebagai retainer saat
malam hari sebelum bonded maxillary splint dilepaskan. Biasanya plat palatal
Alat FR-3 Frankel juga cukup berguna pada pasien-pasien gigi bercampur
dalam perawatan maloklusi kelas III. Regimen perawatan ini memberikan rasa
biologis, sebagaimana fokus utama dari terapi ini adalah pada jaringan lunak,
15
khususnya pada otot-otot, yang dapat menjadi etiologi dari hubungan kelas III. FR-
perawatan untuk koreksi awal maloklusi. Alat FR-3 juga dapat digunakan sebagai
Chin cup juga dapat digunakan pada pasien maloklusi kelas III. Berbeda
dengan FR-3 dan fasial mask, chin cup lebih cocok untuk pasien dengan kondisi
tinggi facial lebih rendah dan pada pasien yang menunjukkan prognati mandibula.
Koreksi maloklusi dapat relatif lebih cepat, tergantung pada level tekanan yang
digunakan.
50 % pasien dengan berbagai tipe intervensi kelas III akan membutuhkan fase
lain dari perawatan utama hingga fase akhir terapi alat cekat. Hal ini berarti bahwa
dilanjutkan penggunaan chin cup atau fase lain menggunakan expansi palatal
Pada perawatan kelas III ini, orang tua harus diberitahukan adanya
kemungkinan prosedur pembedahan. Seorang dokter gigi yang baik tidak akan
pernah memberikan garansi pasti pada perawatan maloklusi kelas III karena
16
PERAWATAN MALOKLUSI KELAS III
Oleh:
Vera Yulina
160421170002
Pembimbing
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2017
17