Disusun Oleh:
Kelompok 3
Kelas B
Aufa Nida Fathiya (201811029)
Cahyaning Anisya Putri (201811033)
Chantika Reftinanda Gayatrie (201811035)
Chika Cattleya Ramadhani (201811036)
Chrisnitha Fitria Putri Batubara (201811037)
Deni Julian Pratama (201811039)
Dhea Adena Shara (201811043)
Enda Syafitri (201811047)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan semesta alam yang
selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami
dapat menyusun dan menyelesaikan makalah Blok Kelainan Medik Dental, seperti
kita ketahui bahwa tujuan utama penyusunan makalah ini untuk menambah
wawasan bagi mahasiswa/i. Adapun judul yang kami angkat adalah “Klasifikasi,
Etiologi, Pathogenesis dan Patologi Anatomi Celah Bibir dan Langit-Langit.”
Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapat dukungan, bimbingan,
dan bantuan dari berbagai pihak oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu kami.
Kami sepenuhnya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, karena masih terdapat berbagai kekurangan baik dari segi materi
maupun sistematikanya. Kami menerima saran, koreksi, dan kritik yang bersifat
membangun untuk perbaikan mutu dan isi makalah ini. Semoga makalah yang
sederhana ini dapat memberikan sumbangan yang bermanfaaat untuk para
pembaca terutama untuk kami penulisnya sendiri.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Contents
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................. 2
BAB II................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 3
2.1 Definisi Celah Bibir dan Langit-Langit .......................................................... 3
2.2 Klasifikasi Celah Bibir dan Langit-Langit .......................................................... 4
2.3 Etiologi Celah Bibir dan Langit-langit………………………………….15
BAB III ............................................................................................................................. 12
PENUTUP ........................................................................................................................ 12
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 12
3.2 Saran ................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 13
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa saja klasifikasi celah bibir dan langit-langit?
1.2.2 Apa saja etiologi celah bibir dan langit-langit?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk menjelaskan klasifikasi celah bibir dan langit-langit.
1.3.2 Untuk menjelaskan etiologi celah bibir dan langit-langit.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
terganggunya proses tumbuh kembang janin. Faktor yang diduga dapat
menyebabkan terjadinya kelainan ini adalah kekurangan nutrisi, obat-obatan,
infeksi virus, radiasi, stress pada kehamilan, trauma dan faktor genetik.3
Sumbing orofacial (1/700 kelahiran) lebih sering terjadi pada laki-laki
(65%) daripada perempuan dan kejadiannya bervariasi. Kejadian sumbing
langitlangit lebih sering pada perempuan (55%) dibandingkan laki-laki. Hal
ini mungkin karena pada perempuan, palatal shelves menyatu kira-kira 1
minggu lebih lama dari laki-laki. Sumbing unilateral lebih sering terjadi
daripada sumbing bilateral dan sumbing sisi kiri dua kali lebih sering terjadi
dari pada sisi kanan. Benua Asia memiliki tingkat kejadian tertinggi
(14/10000 kelahiran) sedangkan benua Afrika memiliki kejadian terendah
(4/10000).4
4
Gambar Tipe dari Cleft Lip
(a) Unilateral incomplete, (b) unilateral complete, (c) bilateral complete4
5
menggabungkan semua jenis celah, atau terlalu kompleks untuk digunakan. Pada
tahun 1963, Pfeifer mengembangkan garis besar skematis area sumbing dalam
bentuk blok vertikal dari tiga pasangan persegi panjang yang mengacu pada bibir
kanan dan kiri, alveolus, dan palatum keras, di atas segitiga yang mewakili
palatum lunak. Dia menunjukkan celah lengkap dengan menghitamkan area dan
celah sebagian dengan melapisi area tersebut. Celah submukosa tidak dapat
direkam. Kerugian terbesar dari simbol tersebut adalah tidak dapat ditulis dengan
kata-kata sehingga sulit untuk pemrosesan dan komunikasi data komputer
modern.4
Tak lama setelah itu, Elsahy mengusulkan striped modifed "Y”. Elsahy
menambahkan dua segitiga, dua lingkaran dan dua panah untuk meningkatkan Y
bergaris. Modifikasi ini menyebabkan angka dalam kotak bergeser. Panah
membantu menunjukkan arah defleksi pada celah langit-langit keras. Dengan
menambahkan dua lingkaran yang mewakili premaxilla dan faring, penonjolan
premaxilla dan kompetensi velopharyngeal dapat dimasukkan dengan
menggunakan modifikasi “Y” ini.4
Seperti dua Y sebelumnya, area yang terisi menunjukkan celah, area yang
berjajar horizontal menunjukkan otot submukosa dan celah tulang, dan segitiga
terbalik akan ditandai. dengan garis horizontal kepadatan yang sebanding dengan
keparahan distorsi lengkung hidung.4
6
Gambar Pfeifer’s Cleft Illustrations
(a) complete bilateral cleft lip, (b) complete right cleft lip and palate, partial left cleft
lip involving the alveolus, (c) complete cleft lip and palate, bilateral cleft of soft
palate, (d) bilateral cleft of soft palate, extending into partial cleft of bilateral
hard palate, (e) incomplete medial cleft of lip involving the alveolus4
7
Gambar Kernahan’s Striped “Y”
(a) incomplete right cleft lip, (b) complete right cleft lip extending to alveolus, (c)
cleft of soft palate extending partially to hard palate, (d) complete right lip and
palate, (e) complete left cleft lip and cleft of the soft palate extending to hard
palate
8
(kanan), Langit-langit keras (kanan), Langit-langit lunak, Langit-langit keras
(kiri), Alveolus (kiri), Bibir (kiri); terkenal dengan akronimnya LAHSHAL.
Ketika cacat muncul, surat ditandai sesuai dengan bidangnya. Cacat penuh
ditandai dengan huruf kapital, cacat sebagian dengan huruf kecil, dan mikroform
dengan huruf kecil dalam tanda kurung. Area tanpa cacat ditandai dengan tanda
hubung. Pada tahun 1991, Friedman mengusulkan presentasi simbolis baru,
menggabungkan karya Elshay dan Millard, dengan menetapkan skor keparahan
untuk kelainan bentuk anatomi dan fungsional alih-alih menaungi segmen "Y".
Dia membuktikan sistem seperti itu lebih mudah digunakan dalam penyimpanan
dan pengambilan data yang dikomputasi untuk pencatatan medis yang
terstandarisasi, penelitian klinis dan survei epidemiologis. Kelemahannya adalah
interpretasi subyektif dari segmen 'sedang' dan 'berat' yang subyektif dalam
menentukan skor untuk segmen hidung dan velopharyngeal.4
9
2.3 Etiologi Celah Bibir dan Celah langit-langit
Celah bibir dan celah langit-langit adalah suatu kelainan bawaan yang
terjadi pada bibir bagian atas serta langit-langit lunak dan langit-langit keras
mulut. Etiologi kelainan bawaan ini belum dapat diketahui secara pasti, tetapi
diduga multifaktorial yaitu faktor genetik dan non-genetik.1
10
tanpa celah langit nonsidromik telah teridentifikasi oleh metode Genomewide
Association Study (GWAS) berupa gen IRF6, ABCA4, dan MAFB (Beaty, dkk.,
2010).1
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Celah bibir dengan atau tanpa celah langit-langit (CB/L)
merupakan deformitas kraniofasial yang memberikan pengaruh besar
terhadap penderitanya karena akan menimbulkan masalah psikologis,
gangguan makan, gangguan bicara, serta gangguan pertumbuhan gigi. CB/L
merupakan suatu kasus kompleks yang disebabkan oleh adanya interaksi
antara faktor genetik yang multiple dan berbagai faktor non-genetik
(lingkungan). Beberapa gen dipertimbangkan sebagai gen kandidat yang
terkait dengan kejadian CB/L yaitu antara lain gen transforming growth
faktor beta 3 (TGFβ3) dan gen muscle segment homeobox1 (MSX1),
Methylene Tetra Hydro FolateReductase (MTHFR) dan beberapa gen telah
terditeksi dengan metoda Genome-wide Association Study(GWAS) adalah
gen IRF6, ABCA4, dan MAFB (Beaty, dkk., 2010).. Faktor non-genetik
yang berperan sebagai penyebab terjadinya CB/L antara lain defisiensi
nutrisi (asamfolat, Vitamin B6, dan Zinc serum), virus rubella, infeksi
penyakit menular, gangguan endokrin.
3.2 Saran
Dalam menyusun makalah ini, kami menyadari bahwa makalah
diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Kami akan
memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber
yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan di atas sehingga kami dapat memperbaiki makalah selanjutnya
menjadi makalah yang lebih baik lagi.
12
DAFTAR PUSTAKA
1. Soemantri ESS, Maskoen AM, Mardiati E, Sufiawati I, Komara I.
Epidemiologi dan Analisis Molekuler Dalam Rangka Preventif dan
Tatalaksana Penderita Kelainan Celah Bibir Dan Langit-Langit [skripsi].
Bandung: Fakultas Kedokteran Gigi Padjajaran; 2015
2. Cholid, Z. CELAH PALATUM (PALATOSCIZIS) . Stomatognatic. 2013;
10(2): 99-104.
3. Jailani, M. Teknik Operasi Millard pada Labioplasty Unilateral.Jurnal
Kedokteran Syiah Kuala. 2007;1:15-22
4. Supit L, Prasetyono TOH. Cleft lip and review: Epidemiology, risk factors,
quality of life, and importanceof classifications. Med J Indones. 2008; 17:
226-39
13