ORTHODONTIA
Gnation
Analisa Ekstra Oral
Asimetris Seimbang
Midline
Trichion
1/3
Glabella
1/3
Tragus
Subnation
Gonion 1/3
Gnation Menton
• Analisa profil konfeks
Glabela
Upper lip
Pogonion
Analisa Intra Oral
55 54 53 52 51 61 62 63 64 65
85 84 83 82 81 71 72 73 74 75
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
UE UE
Persistensi gigi susu :-
Kelainan bentuk/ukuran gigi :-
Umur dentalis : 47, 37, 17, 27
Urutan erupsi gigi RA : 6, 1, 2, 4, 5, 3, 7
RB : 6, 1, 2, 3, 5, 7
Analisa Fungsional
• Sendi temporomandibular : normal
• Interoclusal cleareance/
free way space : 66 – 64 = 2 mm
• Oclusal interference : 13 23
43 33
• Fungsi bicara : normal
• Fungsi kunyah : 2 sisi
• Bibir : kompeten
• Gerak buka tutup mulut : normal
Analisa Model Belajar
Bentuk lengkung gigi RA : Bentuk lengkung gigi RB :
Trapezoid, Simetris Trapezoid, Simetris
Analisa Model Belajar
Curve of spee : Normal
Inklinasi Aksial/Ukuran Mesio Distal Gigi-Geligi
Ukuran Mesio Distal
Inklinasi Aksial Inklinasi Aksial
(mm)
- 18 - - 28 -
Mesio buko versi 17 9 9,5 27 Buko versi
Normal 16 10 10,5 26 Palato versi
Buko versi 15 7 7 25 Mesio versi
Mesio versi 14 7 7 24 Disto torsi
Mesio versi 13 8 8,5 23 Mesio palato versi
Disto labio versi 12 7 7 22 Mesio versi
Disto labio versi 11 8 9 21 Disto labio versi
Disto linguo torsi 41 5,5 5,5 31 Disto linguo torsi
Normal 42 6,5 6 32 Mesio labio torsi
Disto torsi 43 7 7 33 Buko versi
Normal 44 7,5 7 34 Buko versi
Normal 45 8 7 35 Mesio linguo torsi
Normal 46 10 11 36 Linguo versi
Disto buko torsi 47 10 10 37 Buko versi
- 48 - - 38 -
* Hubungan gigi geligi :
M.1 Kanan M. 1 Kiri C. Kanan C. Kiri
Insisif :
Overjet : 1 mm
Overbite : 3 mm
Indeks Pont
diameter mesio distal 11, 12, 21, 22 = 31 mm
Penderita Pont Selisih
Anterior ratio = 37,5 x 100 = 78,94 (77,2) Hasil lebih besar dari normal,
47,5 berarti RB lebih besar RA
47,5 36,7
37,5 – 36,7 = 0,8
Kesimpulan :
Overall ratio total lebar mesio distal gigi 36-46 lebih besar 0,4mm dari seharusnya
Anterior ratio total lebar mesio distal gigi 33-43 lebih besar 0,8 mm dari seharusnya
METODE (ALD)
1. RAHANG ATAS
Lebar mesio-distal gigi 15-25 :
15 14 13 12 11 21 22 23 24 25
7 7 8 7 8 9 7 8,5 7 7
Total = 67 mm (X)
Sebelum
Parameter Nilai Normal perawatan Keterangan
SNA (83,5 ± 2)o 84o Posisi max thdp basis cranium normal
SNB (81 ± 2)o 79o Posisi mand thdp basis cranium normal
A
SNB
B
ANB
B
WITS
FOP Ao
Bo
FMA
Me
I-MP
I-MP
I-SN
I
I-I
I-1
I-1
NASOLABIAL ANGLE
E-line
KESIMPULAN CEPHALOMETRI
Pasien maloklusi skeletal klas II, Posisi maksila dan mandibula
terhadap basis kranium normal. Tipe wajah dolikofasial. Inklinasi
axial insisif RB terhadap mandibular plane normal. Inklinasi
insisif RA terhadap basis kranium normal. Posisi bibir atas
normal dan posisi bibir bawah lebih maju dari normal.
Kemungkinan etiologi Maloklusi :
• Penyakit :-
• Keturunan :-
• Kelainan kelahiran :-
• Kelainan kongenital :-
• Kehilangan gigi susu prematur :-
• Kehilangan gigi tetap :-
• Kelainan bentuk/ukuran gigi :-
• Gigi kelebihan :-
• Agenesis :-
• Kelambatan dari pertumbuhan gigi : -
• Persistensi gigi susu :-
• Pergeseran gigi ke depan :-
• Kebiasaan-kebiasaan buruk : Menggigit pensil, Tidur 1 sisi
• Lain-lain :-
DIAGNOSA :
Pasien laki-laki berusia 20 tahun dengan keluhan gigi depan atas tidak
rata. Kesehatan umum baik. Tipe wajah dolikofasial, asimetris, dan
seimbang. Profil konfeks. Maloklusi skeletal kelas I. Hubungan gigi
geligi M1 kanan mesioklusi, hubungan gigi geligi M1 kiri distoklusi,
C kanan neutroklusi dan C kiri distoklusi. Overjet 1 mm dan overbite
3 mm. Index pont regio 4-4 mengalami distraksi sebesar 0,5 mm,
regio 6-6 mengalami distraksi sebesar 1,8 mm dan tinggi lengkung
gigi protraksi sebanyak 1,2 mm. Overall ratio → Total M-D seluruh
gigi RB lebih besar 0,4 mm dari seharusnya. Anterior ratio → Total
M-D gigi anterior RB lebih besar 0,8 dari seharusnya. Kekurangan
ruangan pada rahang atas sebesar 2,5 mm dan kekurangan ruangan
pada rahang bawah sebesar 3 mm.
Perawatan : segera dilakukan
Kooperasi : baik
Prognosa : menguntungkan
Estimasi lamanya perawatan : 1 tahun
Rencana perawatan
Rahang atas :
- Slicing bagian mesial-distal gigi 21, distal gigi 11,distal 12,
mesial distal 22, mesial distal 23, mesial distal 24 untuk
mendapatkan ruangan
- Gigi 24 bagian distal didorong ke arah labial dengan
menggunakan bumper terbuka
- Gigi 14-24 menggunakan labial bow aktif untuk mendorong
bagian distal gigi 11, 21, distal 12, mesial 22 ke arah palatal
- Gigi 16, 26 diberi adam’s klamer sebagai retensi
Rahang bawah :
- Slicing mesial distal gigi 35, 34, 33, mesial 31, 41, mesial distal 43, 44 untuk
mendapatkan ruangan
- Gigi 35 bagian mesial didorong ke bukal dengan bumper terbuka
- Gigi 31, 41 bagian mesial didorong ke arah labial menggunakan bumper
tetutup
- Gigi 44 didorong ke arah bukal menggunakan bumper terbuka
- Gigi 35-44 diberi labial bow aktif untuk mendorong bagian bukal gigi 34
mesial
33 ke arah lingual
- Gigi 36 diberi half jackson sebagai retensi
- Gigi 36, 46 diberi adam’s klamer sebagai retensi