Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

ALAT ORTODONTI LEPASAN

Putri Rizki Adetia


1112012026  
Pembimbing
drg. Nugroho A. R. Sp. Ort
1. IDENTITAS

No. Kartu : 16-05-044 Nama ayah : Ir. Ikin Wibawa


No. Model : SM-001 Suku ayah : Sunda
Nama pasien : Soraya M Thabrani Umur ayah: 49 tahun
Suku : Sunda Pekerjaan ayah: PNS
Umur : 22 tahun Nama ibu : drg. Lelly Andayasari M.Kes
Jenis kelamin : Perempuan Suku ibu : Sunda
Alamat : Taman harapan baru blok S 11 Umur ibu : 50 tahun
no.1, bekasi Pekerjaan ibu : PNS
Telepon : - Alamat orang tua: Taman harapan baru blok S
HP : 081382237049 11 no.1, bekasi
Pekerjaan : Mahasiswa
Rujukan dari : Distribusi
2. PEMERIKSAAN KLINIS

A. Pemeriksaan subyektif  Gigi bercampur : pasien tidak ingat


 Keluhan utama : riwayat gigi geliginya
 Pasien perempuan berusia 22 tahun  Gigi permanen: Gigi terakhir yang
mengeluhkan gigi bawah bagian tumbuh yaitu gigi 37 dan 48
depannya sedikit tidak rapi.  Kebiasaan buruk : (-)
Riwayat kesehatan: alergi (-)  Riwayat keluarga yang berkaitan dengan
penyakit sistemik. (-) keluhan pasien:
 Riwayat pertumbuhan dan perkembangan • Ayah : tidak ada
gigi-geligi • Ibu : memiliki riwayat gigi bawah
 Gigi desidui : pasien tidak ingat depan yang tidak rata
riwayat gigi geliginya • Keterangan : -
B.Pemeriksaan obyektif
   
Umum Lokal
 Jasmani : Baik  Ekstra oral
 Mental : Baik  Kepala
 Status gizi : Normal  Lebar kepala (jarak horizontal
 Tinggi badan : 1,58 m terlebar antara puncak
 Berat badan : 48 kg supramastoidea dan zygomatic
 Indeks masa tubuh : kanan dan kiri): 130 mm
 Status masa gizi : Normal  Panjang kepala (glabella-
(ideal) occipital): 165 mm
 Indeks kepala :
 Bentuk kepala : Mesosefali
 
Muka
 Panjang muka (jarak vertikal nasion-
gnathion): 100 mm
 Lebar muka (jarak antara zygomatic
kanan dan kiri): 115 mm
 Indeks muka :,95
 Bentuk muka : Mesoprosop

• Profil muka (titik glabella, bibir atas, bibir


bawah, pogonion) : Cembung
• Sendi TMJ : Normal
• Bibir posisi istirahat : Normal
• Tonus otot mastikasi : Normal
• Tonus otot bibir : Normal
• Free way space : 3 mm
 Intra oral
  o Gingiva : Normal
Hygiene mulut: Baik o Mukosa : Normal
Pola atrisi : Normal o Frenulum :
Regio : 11, 21, 31, 41, 42, 43  labii superior: Normal
Lingua : sedang
 labii inferior : Normal
Ket :-
Palatum :  lingualis : Normal
o Tonsila : Normal
Vertikal : Dalam

= x 100 %
= = 57 % (>42%  palatum dalam)
Lateral : Sedang
ODONTOGRAM
ANALISIS FOTO MUKA

Tampak depan Tampak Tampak samping kiri Tampak samping kanan


Bentuk muka : depan tertawa Profil muka: cembung Profil muka : Cembung
simetris, Mesosefali
ANALISIS MODEL STUDI

 Bentuk lengkung gigi


RA : U form, simetris
RB : U form, simetris
 
 Malposisi gigi individual
Rahang Atas Rahang Bawah
Gigi Kanan Kiri Kanan Kiri
1 MPTV MPTV MLiTV MLiTV Keterangan :
2       MPTV = Mesio palato torso versi
3     MLiTV   MLiTV = Mesio linguo torso versi
4        
5        
6        
7        
 Relasi gigi-gigi pada oklusi sentrik
 Anterior
Relasi molar pertama kanan : Klas I
 Overjet : 3 mm
Relasi molar pertama kiri : Klas I
 Overbite : 4 mm
Relasi kaninus kanan : Klas I
 Palatal bite : Tidak ada
Relasi kaninus kiri : Klas I
 Deep bite : Ada
Garis tengah RB terhadap RA : Tak segaris.
 Open bite : Tidak ada
Bergeser ke
 Cross bite : Tidak ada
kanan 0,5 mm
 Edge to edge bite : Tidak ada
Garis inter insisivus sentral terhadap garis tengah
 Posterior
rahang :
 Cross bite : Tidak ada
RA : Normal
 Open bite : Tidak ada
RB : Abnormal
 Scissor bite : Tidak ada
 Cusp to cusp bite : Tidak ada
 Lebar mesio distal gigi-gigi (mm)

Rahang Atas Rahang Bawah


Gigi Kanan Kiri Normal Kanan Kiri Normal
1 8 8 7,40-9,75 6 6 4,97-6,60
2 6 7 6,05-8,10 6 6 5,45-6,85
3 8 8 7,05-9,32 7 7 6,15-8,15
4 8 8 6,75-9,00 8 8 6,35-8,75
5 7 7 6,00-8,10 7 7 6,80-9,55
6 10 10 9,95-12,10 12 12 10,62-13,05

Kesimpulan : Lebar mesio distal gigi dalam batas normal


Skema gigi-gigi dari oklusal
Skema gigi-gigi dari oklusal
  Perhitungan metode Pont :
Jumlah mesio distal 12,11,21,22 : 29 mm
 
Jarak P1-P1 pengukuran : 36 mm
Jarak P1-P1 perhitungan :
= = 36 mm
Diskrepansi : 0 mm (normal)
 
Jarak M1-M1 pengukuran : 42 mm
Jarak M1-M1 perhitungan :
= = 45 mm
Diskrepansi : - 3 mm (konstriksi mild degree)
 
1. Perkembangan lengkung gigi regio P1-P1 kearah lateral normal sebesar 0 mm
2. Perkembangan lengkung gigi regio M1-M1 kearah lateral mengalami konstriksi ringan sebesar
3 mm
  Perhitungan metode Howes :
Jumlah lebar mesiodistal gigi dari M1-M1 : 95 mm
 
Jarak P1-P1 (tonjol) : 41 mm
Indeks P :
: = 43 %
Lengkung gigi untuk menampung gigi-gigi : cukup
 
Jarak inter fossa caninus : 44 mm
Indeks FC :
: = 46 %
Lengkung basal untuk menampung gigi-gigi : cukup sehingga tidak diindikasikan
untuk dilakukan pencabutan.
 
Inklinasi gigi-gigi posterior : Normal
  Perhitungan metode Bolton :
Jumlah lebar mesiodistal dari C-C maksila : 45 mm
Jumlah lebar mesiodistal dari C-C mandibular : 38 mm
Rasio anterior :

= = 84%

Kesimpulan: 38 – 34,7 = 3,3 mm mandibula lebih besar


  Perhitungan metode Bolton :
Jumlah lebar mesiodistal dari M1-M1 maksila : 95 mm
Jumlah lebar mesiodistal dari M1-M1 mandibula : 92 mm

Rasio total :
= = 96%

Kesimpulan: 92 – 86,7 = 5,3 mm mandibula lebih besar


 Arch Length Discrepancy Lundstrom
o Rahang atas
– Jumlah 6 segmen gigi maksila : 93 mm
– Jumlah lebar mesiodistal dari M1-M1 maksila : 95 mm
– Selisih ruang : - 2 mm
o Rahang bawah
– Jumlah 6 segmen gigi mandibular : 89 mm
– Jumlah lebar mesiodistal dari M1-M1 mandibula : 92 mm
– Selisih ruang : - 3 mm
DIAGNOSIS SEMENTARA

Hubungan skeletal Kelas I dengan disertai maloklusi Angle kelas I div 1 disertai
dengan deep bite
Malposisi :
Rahang atas : Kasus maloklusi menyangkut masalah :
• 11: Mesio palato torso versi Estetik, dental, crowding, malposisi
• 12 : Mesio palato torso versi individual, malrelasi, dan maloklusi
Rahang bawah:
• 31 : Mesiolinguo torso versi Solusi masalah :
• 41 : Mesiolinguo torso versi • Rahang atas : Plat aktif
• 43 : Mesiolinguo torso versi • Rahang bawah: Plat aktif
Radiografi panoramik
Radiografi sefalometri
No Analisis skeletal Pasien Min Rerata Maks Ket
Analisis
1 Facial angle 87o 82 87,8 95 Normal
sefalometri
2 Angle of 0o -8,5 0 +10 Normal
Analisis Down convexity
Analisis skeletal 3 Bidang A-B -5o 0 -4,6 -9 Normal
4 FMPA 25o 17 21,9 28 Normal
5 Y axis 58o 53 59,4 66 Normal
Keterangan :
1. Kedudukan menton terhadap cranium normal
2. Derajat protusi maksila ditinjau dari seluruh profil normal
3. Hubungan batas anterior tulang basal satu terhadap yang lain dan relasi
terhadap profil seluruhnya normal
4. Pertumbuhan muka downward normal
5. Pertumbuhan muka forward normal
No Analisi dental Pasien Min Rerata Maks Ket
1 Inklinasi bidang 9o 1,5 9,3 14,3 Normal
oklusal
2 Sudut I RA 132o 130 135,4 150,5 Normal
terhadap I RB
 Analisis dental 3 Sudut I RB 95o 93 104,5 110 Normal
terhadap
bidang oklusal
4 IMPA 97o 81,5 91,4 97 Normal
5 Derajat 1o -1 +2,7 +5 Normal
protusif I RA

Keterangan :
1. Inklinasi bidang oklusal normal
2. Hubungan gigi anterior maksila terhadap gigi anterior mandibular normal
3. Gigi anterior bawah normal terhadap bidang oklusal normal
4. Inklinasi I RB terhadap mandibular normal
5. Derajat protusi I RA terhadap A-Pog normal
  Kesimpulan : Maloklusi skeletal Klas I dan Maloklusi dental Klas I div I
No Analisis Steiner Pasien Normal Keterangan
1 SNA 80o 82o Normal
2 SNB 78o 80o Normal
3 ANB 2o 2o Normal
4 SND 76o 76-77o Normal
5 I RA-NA (mm) 4 mm 4 mm Normal
6 I RA-NA (sudut) 24o 22o Normal
Analisis Steiner 7 I RB-NB (mm) 3 mm 4 mm Normal
8 I RB-NB (sudut) 29 o 25o Retroklinasi
9 Pog-NB 2 mm    
10 Pog & I ke NB (beda) 2:2 1:1  
11 I RA-I RB 134o 131o Normal
12 Occl-SN 21o 14o Pola prtmbhn
horizontal
13 GoGn-SN 32o 32o Normal
Kesimpulan : Maloklusi skeletal kelas I dan maloklusi dental kelas I
 
 Garis estetik terhadap bibir atas : -2 mm
 Garis estetik terhadap bibir bawah : -2 mm
 
 Perhitungan Wits
AO-BO : 1,3 mm
Kesimpulan : Maloklusi skeletal kelas I
 
DIAGNOSIS FINAL
Hubungan skeletal Klas I dengan maloklusi Angle Klas I tipe 1 dan disertai dengan deep bite
Malposisi gigi individual :
Rahang atas:
 11 : Mesiopalato torso versi
 12 : Mesiopalato torso versi
Rahang bawah :
 31 : Mesiolinguo torso versi
 41 : Mesiolinguo torso versi
 43 : Mesiolinguo torso versi 

ANALISIS ETIOLOGI MALOKLUSI


faktor genetik karena sesuai dengan pernyataan pasien bahwa ibu pasien memiliki gigi crowding
seperti kasus yang dialami pasien.

9. PROSEDUR PERAWATAN
Rencana perawatan
 Koreksi malposisi gigi individual
DESAIN ALAT

RAHANG ATAS

o Rahang atas :
Alat ortho lepasan dengan menggunakan:
 Penggunaan labial bow C-C untuk mempertahankan
gigi dalam lengkung rahang.
 Z spring pada palatal gigi 11 dan 21 untuk
mendorong gigi bagian mesial ke arah labial
 Penggunaan klamer Adam di gigi 16 dan 26 sebagai
penjangkaran untuk retensi
 Penggunaan ekspansi pada bagian palatal, diantara
diregio gigi 14 dan 24 untuk mendapatkan ruang
sebesar 2 mm
 Basis akrilik
DESAIN ALAT

RAHANG BAWAH
o Rahang bawah :
Alat ortho lepasan dengan menggunakan:
 Penggunaan labial bow P1-P1 untuk mempertahankan gigi
dalam lengkung rahang.
 Z spring pada lingual gigi 31,41, dan 43 untuk mendorong
gigi bagian mesial ke arah labial
 Penggunaan klamer Adam di gigi 36 dan 46 sebagai
penjangkaran untuk retensi
 Penggunaan ekspansi pada bagian lingual, diantara diregio
gigi 31 dan 41 untuk mendapatkan ruang sebesar 2 mm
 Proximal striping pada bagian mesial 31, 32, 43 dan
bagian distal 42 untuk mendapatkan ruang sebesar 1 mm
 Basis akrilik
 
PROGNOSIS
Baik
 Motivasi baik
 OH baik
 Umur dewasa muda
 
 
Indikasi perawatan : kuratif

Anda mungkin juga menyukai