= x 100 %
= = 57 % (>42% palatum dalam)
Lateral : Sedang
ODONTOGRAM
ANALISIS FOTO MUKA
= = 84%
Rasio total :
= = 96%
Hubungan skeletal Kelas I dengan disertai maloklusi Angle kelas I div 1 disertai
dengan deep bite
Malposisi :
Rahang atas : Kasus maloklusi menyangkut masalah :
• 11: Mesio palato torso versi Estetik, dental, crowding, malposisi
• 12 : Mesio palato torso versi individual, malrelasi, dan maloklusi
Rahang bawah:
• 31 : Mesiolinguo torso versi Solusi masalah :
• 41 : Mesiolinguo torso versi • Rahang atas : Plat aktif
• 43 : Mesiolinguo torso versi • Rahang bawah: Plat aktif
Radiografi panoramik
Radiografi sefalometri
No Analisis skeletal Pasien Min Rerata Maks Ket
Analisis
1 Facial angle 87o 82 87,8 95 Normal
sefalometri
2 Angle of 0o -8,5 0 +10 Normal
Analisis Down convexity
Analisis skeletal 3 Bidang A-B -5o 0 -4,6 -9 Normal
4 FMPA 25o 17 21,9 28 Normal
5 Y axis 58o 53 59,4 66 Normal
Keterangan :
1. Kedudukan menton terhadap cranium normal
2. Derajat protusi maksila ditinjau dari seluruh profil normal
3. Hubungan batas anterior tulang basal satu terhadap yang lain dan relasi
terhadap profil seluruhnya normal
4. Pertumbuhan muka downward normal
5. Pertumbuhan muka forward normal
No Analisi dental Pasien Min Rerata Maks Ket
1 Inklinasi bidang 9o 1,5 9,3 14,3 Normal
oklusal
2 Sudut I RA 132o 130 135,4 150,5 Normal
terhadap I RB
Analisis dental 3 Sudut I RB 95o 93 104,5 110 Normal
terhadap
bidang oklusal
4 IMPA 97o 81,5 91,4 97 Normal
5 Derajat 1o -1 +2,7 +5 Normal
protusif I RA
Keterangan :
1. Inklinasi bidang oklusal normal
2. Hubungan gigi anterior maksila terhadap gigi anterior mandibular normal
3. Gigi anterior bawah normal terhadap bidang oklusal normal
4. Inklinasi I RB terhadap mandibular normal
5. Derajat protusi I RA terhadap A-Pog normal
Kesimpulan : Maloklusi skeletal Klas I dan Maloklusi dental Klas I div I
No Analisis Steiner Pasien Normal Keterangan
1 SNA 80o 82o Normal
2 SNB 78o 80o Normal
3 ANB 2o 2o Normal
4 SND 76o 76-77o Normal
5 I RA-NA (mm) 4 mm 4 mm Normal
6 I RA-NA (sudut) 24o 22o Normal
Analisis Steiner 7 I RB-NB (mm) 3 mm 4 mm Normal
8 I RB-NB (sudut) 29 o 25o Retroklinasi
9 Pog-NB 2 mm
10 Pog & I ke NB (beda) 2:2 1:1
11 I RA-I RB 134o 131o Normal
12 Occl-SN 21o 14o Pola prtmbhn
horizontal
13 GoGn-SN 32o 32o Normal
Kesimpulan : Maloklusi skeletal kelas I dan maloklusi dental kelas I
Garis estetik terhadap bibir atas : -2 mm
Garis estetik terhadap bibir bawah : -2 mm
Perhitungan Wits
AO-BO : 1,3 mm
Kesimpulan : Maloklusi skeletal kelas I
DIAGNOSIS FINAL
Hubungan skeletal Klas I dengan maloklusi Angle Klas I tipe 1 dan disertai dengan deep bite
Malposisi gigi individual :
Rahang atas:
11 : Mesiopalato torso versi
12 : Mesiopalato torso versi
Rahang bawah :
31 : Mesiolinguo torso versi
41 : Mesiolinguo torso versi
43 : Mesiolinguo torso versi
9. PROSEDUR PERAWATAN
Rencana perawatan
Koreksi malposisi gigi individual
DESAIN ALAT
RAHANG ATAS
o Rahang atas :
Alat ortho lepasan dengan menggunakan:
Penggunaan labial bow C-C untuk mempertahankan
gigi dalam lengkung rahang.
Z spring pada palatal gigi 11 dan 21 untuk
mendorong gigi bagian mesial ke arah labial
Penggunaan klamer Adam di gigi 16 dan 26 sebagai
penjangkaran untuk retensi
Penggunaan ekspansi pada bagian palatal, diantara
diregio gigi 14 dan 24 untuk mendapatkan ruang
sebesar 2 mm
Basis akrilik
DESAIN ALAT
RAHANG BAWAH
o Rahang bawah :
Alat ortho lepasan dengan menggunakan:
Penggunaan labial bow P1-P1 untuk mempertahankan gigi
dalam lengkung rahang.
Z spring pada lingual gigi 31,41, dan 43 untuk mendorong
gigi bagian mesial ke arah labial
Penggunaan klamer Adam di gigi 36 dan 46 sebagai
penjangkaran untuk retensi
Penggunaan ekspansi pada bagian lingual, diantara diregio
gigi 31 dan 41 untuk mendapatkan ruang sebesar 2 mm
Proximal striping pada bagian mesial 31, 32, 43 dan
bagian distal 42 untuk mendapatkan ruang sebesar 1 mm
Basis akrilik
PROGNOSIS
Baik
Motivasi baik
OH baik
Umur dewasa muda
Indikasi perawatan : kuratif