Anda di halaman 1dari 29

DISKUSI TATAP MUKA DEPT.

PERIODONTIA
RE-SPLINTING

Pembimbing :
drg. Nofikha Nasution, Sp. Perio
Orintia Dewi A
1112013028
IDENTITAS PASIEN

• Nama : Ny Istia Retno Widiarti.


• Jenis kelamin : Perempuan
• Umur : 24 tahun
• Pekerjaan : Ibu rumah tangga
• Alamat : Tambun Selatan, Bekasi
• No Telepon : 085947510150
• Pemeriksa : Orintia Dewi A
KUNJUNGAN AWAL

KELUHAN
UTAMA
Terdapat banyak karang gigi dan gigi berlubang

ANAMNESIS

Pasien perempuan usia 24 tahun datang dengan keluhan terdapat karang gigi dan nafas
tidak sedap. Terdapat gigi berlubang besar pada RB kiri dan sisa akar RB kanan.
Terakhir berkunjung ke drg 2 tahun yang lalu. Mempunyai kebiasaan mengunyah es
batu keras, sering berdarah ketika sikat gigi, terkadang nyeri sendi ketika membuka
mulut dan mengunyah. Sikat gigi 2x/hari ketika mandi. Tidak mempunyai
alergi/kebiasaan buruk
KUNJUNGAN AKHIR

KELUHAN
UTAMA

Terdapat karang gigi dan gigi masih goyang

ANAMNESIS

Pasien perempuan usia 24 tahun datang kembali untuk kontrol dengan keluhan terdapat
karang gigi dan nafas tidak sedap. Terdapat sisa akar pada RB kanan dan RB kiri yg
sebelumnya berlubang besar. Terakhir berkunjung ke drg 2 tahun yang lalu untuk
splinting, scaling dan tambal. Gigi baru terlihat goyang setalah dilakukan scaling,
namun dicopot dipuskesmas ketika sedang hamil karena gusi membesar, gigi masih
terasa goyang dan sering berdarah ketika menyikat gigi
PEMERIKSAAN KEADAAN LOKAL

INTRAORAL
EKSTRAORAL
 Missing : 35,45
 TIDAK ADA
KELAINAN  RRX : 36,46
 Karies : 17, 12, 11, 25, 26, 27
 Impaksi : 18, 28, 38
FOTO KLINIS INTRAORAL
FOTO KLINIS INTRAORAL

SISI KANAN SISI KIRI


FOTO KLINIS INTRAORAL SPLINTING
Diagnosis:
Periodontitis kronis disebabkan oleh plak dan kalkulus diperberat
oleh crowding
Rencana Perawatan
• Scaling dan root planing
I. Inisial terapi • DHE
• Splinting 43,42,41,31,32
• Restorasi 17,12,11,25,26, 27
• Ekstraksi 36,46,65
IV. Evaluasi &
pemeliharaan

II. Bedah III. Rehabilitasi


• Kuretase 17,16,11,26,27 • GTSL/bridge
• Odontektomi 18,28,38 • Ortho cekat
Definisi splinting
 Definisi Prostho
• Alat rigid (kaku) atau fleksible yang menahan sesuatu yang salah letak
atau bergerak
• Alat rigid atau feksibel yang digunakan untuk menjaga, menahan
gerak sesuatu bagian

Definisi Perio
• Alat yang didesain untuk menstabilisasi atau mengencangkan gigi-gigi
yang bergerak/goyang akibat suatu trauma atau penyakit.
Indikasi splinting
1. Untuk menstabilisasi kegoyangan gigi sedang hingga lanjut (°2 atau lebih) yang
tidak dapat dikurangi dengan cara lain dan tidak memberikan respon terhadap
occlusal adjustment dan terapi periodontal
2. Stabilisasi gigi pada trauma oklusal sekunder
3. Stabilisasi gigi setelah perawatan orthodonti
5. Stabilisasi gigi yang mengalami peningkatan kegoyangan, yang mengganggu
fungsi kunyah (sakit, tidak nyaman)
6. Stabilisasi gigi setelah trauma dental akut seperti subluksasi, avulsi dll
7. Mencegah gigi tipping dan drifting
8. Mencegah ekstrusi dari gigi yang tidak ada lawannya
9. Kegoyangan gigi yang banyak sebagai akibat langsung kehilangan tulang alveolar/
jaringan periodonsium rusak
Kontra Indikasi
• Splinting gigi tidak disarankan jika stabilitas oklusal dan kondisi optimal
periodontal tidak dapat dicapai
• Jumlah gigi yang tidak goyang kurang untuk menstabilisasi gigi yang goyang
• Kegoyangan gigi sebelum perawatan harus dikurangi dengan perbaikan
keseimbangan oklusal dikombinasikan dengan terapi periodontal
Catatan
• Koronal gigi baik  ekstra koronal splinting
• Gigi butuh restorasi  intra koronal splinting
• Jumlah gigi tidak goyang yang disertakan dalam splint
harus cukup
• Jika satu kuadran hipermobility  splinting sampai
anterior, kadang2 hingga regio seberangnya
Klasifikasi
TEMPORARY SPLINT:
 pemakaian < 6 bulan, sering dipakai untuk stabilisasi gigi selama perawatan
periodontal
PROVISIONAL SPLINT:
 beberapa bulan hingga beberapa tahun
•Memberi kesempatan klinisi melihat respon gigi terhadap perawatan
•Biasanya akan diganti menjadi stabilisasi permanen
PERMANENT SPLINTS:
Permanent splinting pada gigi yang sudah dirawat periodontal disebut juga
Periodontal protesis
Klasifikasi splint
Klasifikasi splint
Klasifikasi splint
Wire splint
Fibre-resin splint
Fibre-resin splint
Wire splinting
TAHAP SPLINTING TEKNIK ESSIG kombinasi komposit
1. Isolasi daerah kerja dengan gulungan kapas
2. Potong kawat sesuai panjang yang dibutuhkan, lalu lengkungkan
3. Letakan kawat mayor mengelilingi gigi yang dipilin dari distal gigi 32 memutar zigzag
sampai dengan gigi penyangga terakhir yaitu gigi 43. Kawat diletakan di daerah lingkar
terbesar dari gigi. Ujung kawat bagian labial&lingual paling distal gigi penyangga terakhir
dipilin bersama searah jarum jam
4. Sisa pilinan kawat minor ditekan kearah oklusal dengan amalgam stopper agar tidak
menggangu jaringan sekitarnya
5. Etsa gigi 32-43 dengan asam phosporik 30% selama 15 detik, bilas dengan air & keringkan
6. Aplikasi bonding agent disinar selama 10 detik
7. Aplikasikan komposite diatas wire & bentuk dengan plastic filling Lakukan penyinaran
masing-masing gigi selama 20 detik
8. Penyinaran dilakukan bertahap pada masing-masing gigi, dengan cara membatasi sinar
dengan semen spatel yang ditekan ke interdental gigi.
Lamanya pemakaian splinting
29

Anda mungkin juga menyukai