Sistem dokumentasi
Mudah
Cepat
tepat digunakan
Pelayanan utama
Penyelamatan hidup dan stabilisasi
Monitoring kondisi setiap pasien sesuai kondisi
SISTEMATIKA ASKESGILUT PADA KASUS
KEGAWATDARUTAN GIGI&MULUT
• Pengkajian primer
• Pertolongan pertama/resusitasi
• Pengkajian sekunder
• Stabilisasi
• Rujukan
DIAGNOSA ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
• Tidak terpenuhinya akan kesan wajah yang sehat (adanya pernyataan/ekspresi ketidakpuasan terhadap penampilan diri
sendiri sehubungan dengan kondisi gigi geligi/gingiva/profil wajah/nafas/ lain-lain .....
• Integritas/keutuhan jaringan kulit, mukosa, dan membrane pada leher dan kepala terlihat adanya : lesi ekstra/intra oral,
pembengkakan, radang gusi, perdarahan gusi, poket gusi >4mm, xerostomia, dan lain-lain .....
• Tidak terpenuhinya kebutuhan akan perlindungan dari resiko kesehatan gigi dan mulut : adanya potensial luka/trauma,
resiko pekerjaan, lain-lain ....
• Tidak terpenuhinya kebutuhan akan bebas dari rasa nyeri pada leher dan kepala akibat adanya : nyeri pada ekstra/intra
oral dan lain - lain ......
• Tidak terpenuhinya kondisi biologis gigi geligi yang baik (terlihat/klien melaporkan) : kesulitan mengunyah, gigi palsu,
pesawat orthodonti yang tidak baik, tambalan yang tidak baik, gigi karies/kelainan, gigi hilang, abrasi/erosi
• Tidak terpenuhinya kebutuhan untuk bertanggung jawab akan kesehatan gigi dan mulutnya sendiri : adanya plak dan
kalkulus (kebersihan gigi dan mulut yang buruk) tidak adanya pengawasan/ pendidikan dari orang tua mengenai
kesehatan gigi dan mulut tidak pernah memeriksakan gigi dan mulut
• Tidak terpenuhinya kebutuhan akan pengetahuan/pemahaman akan kesehatan gigi dan mulut yang baik: tidak
mengetahui pentingnya kesehatan gigi dan mulut
JENIS DIAGNOSA ASUHAN KESEHATAN GIGI
DAN MULUT
Aktual
Possible
Wellnes
s
RENCANA ASKESGILUT
MEDIS
Syok ,
Henti nafas,
Henti jantung,
(non trauma)
Kegawatdaruratan dental
DENTAL
Nyeri, perdarahan
NYERI
• Terlokalisasi
• Tajam seperti ditusuk, disayat, dicubit
• Respon saraf simpatis
• Penampilan gelisah, cemas
• Pola serangan jelas
DATA OBJEKTIF PENGKAJIAN
NYERI AKUT
• Peningkatan RR
• Peningkatan denyut jantung (N)
• Vasokontriksi perifer (pucat,
peningkatan TD)
• Peningkatan kadar glukosa
darah
• Diaforesis
• Peningkatan ketegangan otot
• Dilatasi pupil
PENGKAJIAN - NYERI KRONIS
• Menyebar
• Tumpul : ngilu, linu, kemeng, nyeri
• Respon saraf parasimpatis
• Penampilan depresi, menarik diri
• Pola serangan tidak jelas
DATA OBJEKTIF PENGKAJIAN
NYERI KRONIS
• Pucat
• Ketegangan otot
• Penurunan denyut jantung &
TD
• Pernapasan cepat & tidak
teratur
• Mual & muntah
• Kelemahan & kelelahan
Penatalaksanaan Nyeri ABCDE
• Distraksi
• Relaksasi
• Guided imagery
• Massage
• Tens
• Hipnosis
• Akupuntur
Penatalaksanaan Pada Nyeri Pulpa
OROFASIAL
Trauma maksilofacial,
mandibula,
dentoalveolar, gigi,luka
jar. Lunak wajah
Tujuan Penatalaksanaan Trauma
Gigi Dan Mulut
1. Pengurangan fraktur
2. Stabilitas sementara kerusakan pada
kerangka wajah
3. Stabilisasi sementara dalam proses rujukan
PENGKAJIAN KESEHATAN UMUM
Inspeksi Wajah
Fungsi Motorik
Pemeriksaan mata
Telinga, hidung, orofaring
Sensasi, Palpasi, dan
Stabilitas
PENGKAJIAN TRAUMA
MAKSILOFACIAL
• ASIMETRI WAJAH
• EKSTRA ORAL
• INTRA ORAL
TANDA – TANDA KLINIS
• Hilangnya kesadaran kurang dari 30 menit atau lebih
• Kebingungan
• Iritabel
• Pucat
• Mual dan muntah
• Pusing kepala
• Terdapat hematoma
• Kecemasan
• Sukar untuk dibangunkan
• Bila fraktur, mungkin adanya ciran serebrospinal yang keluar dari hidung
(rhinorrohea) dan telinga (otorrhea) bila fraktur tulang temporal.
• Peningkatan TD, penurunan frekuensi nadi, peningkatan pernafasan.
PENATALAKSANAAN UMUM
1. Nilai fungsi saluran nafas dan respirasi
2. Stabilisasi vertebrata servikalis pada
semua kasus trauma
3. Berikan oksigenasi
4. Awasi tekanan darah
5. Kenali tanda-tanda shock akibat
hipovelemik atau neurogenik
6. Atasi shock
7. Awasi kemungkinan munculnya kejang
PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA
• Pertolongan pertama A B C
• Napas dan denyut jantungnya normal, tetapi
tidak sadarkan diri, stabilkan posisi kepala dan
leher dengan tangan atau collar neck (bila ada)
• Pastikan tidak menggerakkan kepala dan leher
tetap lurus
PENATALAKSANAAN CEDERA
KEPALA
I Diisi dengan intervensi asuhan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan
E Diisi hasil pengkajian ulang setelah dilakukan intervensi asuhan kesehatan gigi dan mulut