Diajukan oleh:
AYA DINI OASE CAESAR
J530155016
BAB II
KASUS
A. PEMERIKSAAN SUBJEKTIF
1. Data Pasien
Nama Lengkap : Gilang Putra Ardiansyah
Alamat : Panularan
Nomor Telepon : 08963356217 (ibu gilang)
TTL : Surakarta, 8 Juni 2009
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pelajar TK
Agama : Islam
2. Data Medik Umum
Golongan Darah :-
Alergi : Tidak Ada
Penyakit sistemik : Tidak Ada
Operator : Aya Dini Oase Caesar
3. Anamnesis
Keluhan utama (CC):
Pasien datang dengan keluhan gusi bengkak pada sekitar gigi kanan belakang atas
Riwayat perjalanan penyakit (PI):
Pada gigi tersebut pernah ditambal dengan mahkota buatan berbahan stainless
steel
Riwayat kesehatan umum (PMH):
Pasien tidak pernah dirawat di Rumah Sakit. Pasien tidak memiliki alergi
terhadap makanan, obat-obatan dan cuaca. Pasien tidak sedang mengkonsumsi
obat-obatan tertentu. Pasien tidak dalam perawatan dokter. Pasien tidak memiliki
riwayat penyakit sistemik
Riwayat kesehatan gigi (PDH):
Pasien pernah melakukan pencabutan gigi susu depan bawah di FKG UMS pada
maret 2016 karena sudah goyah. Pasien sedang dalam perawatan keseluruhan
giginya di FKG UMS
B. PEMERIKSAAN OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
Kesan Umum Kesehatan Penderita:
Jasmani : Sehat (tidak ada gangguan)
Mental : Sehat (kooperatif dan komunikatif)
2. Vital Sign
Tekanan Darah : 90/60 mmHg (Normal)
Nadi : 104 x/menit
Pernafasan : 28 x/menit
Suhu : 37oC
Berat Badan : 18 kg
Tinggi Badan : 110 cm
3. Pemeriksaan Ekstra Oral
Kelenjar Kelenjar Tulang
Fasial Neuromuskular TMJ
Ludah Limfe Rahang
Deformitas TAK TAK TAK TAK TAK TAK
Nyeri ADA TAK TAK TAK TAK TAK
Tumor TAK TAK TAK TAK TAK TAK
Gangguan
TAK TAK TAK TAK TAK TAK
Fungsi
Keterangan:
13 = Terdapat pembengkakan gingiva berupa fistula berisi pus pada sekitar gigi 54
D/ Abses Periapikal
6. Odontogram
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
55 54 53 52 51 61 62 63 64 65
85 84 83 82 81 71 72 73 74 75
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
Pemeriksaan Odontogram
Elemen Ringkasan Hasil Pemeriksaan Diagnosis/DD Rencana Perawatan
54 Terdapat pengikisan gigi pada D/ Nekrosis TP/
Trepanasi
permukaan oklusal kedalaman Pulpa disertai
Medikasi
pulpa abses periapikal Pulpektomi Non Vital
Sondasi - Restorasi SSC
Perkusi +
Palpasi +
Tes vital -
52 Terdapat sisa akar D/ Radix TP/ Ekstraksi
51 Terdapat sisa akar D/ Radix TP/ Ekstraksi
61 Terdapat sisa akar D/ Radix TP/ Ekstraksi
62 Terdapat sisa akar D/ Radix TP/ Ekstraksi
7. PHP-M
C. PEMERIKSAAN
PENUNJANG
E. TAHAPAN PERAWATAN
Alat dan Bahan
Alat :
a. Diagnostic set e. Cotton roll k. Barbed broach
b. High Speed f. Suction l. K-File
Handpiece g. Sliding caliper m. H-file
c. Low Speed Handpiece h. Spuit injeksi n. Lentulo
d. Handscoon dan i. Endo akses bur
masker j. Smooth broach
Bahan :
a. Paper point d. Bahan irigasi (NaOCl) h. Cavit
b. Formokresol e. Eugenol i. Lining dan luting SIK
c. Bahan dressing f. Pasta CaOH j. Stainless Steel Crown
(CaOH) g. Iodoform
1. Kunjungan Pertama
a. Mempersiapkan pasien dan alat bahan
b. Trepanasi
Membuka kamar pulpa menggunakan endo akses bur dengan tekanan ringan,
irigasi dengan sejumlah besar larutan sodium hipoklorit (NaOCl) dan
keringkan saluran dengan paper point dan biarkan lubang dalam keadaan
terbuka
c. Medikasi
Pemberian antibiotik amoksisilin sirup dan parasetamol sirup untuk
meredakan rasa nyeri yang ditimbulkan. Namun, pemberian paracetamol
sirup diminum jika hanya terasa nyeri/sakit saja.
2. Kunjungan Kedua
a. Mempersiapkan pasien dan alat bahan
b. Perawatan Pulpektomi Non Vital
1) Eksplorasi
2) Pulp Debridement
3) Irigasi saluran akar NaOCl 2 mm spuit injeksi
4) Pengukuran panjang kerja
5) Preparasi Saluran Akar
6) Sterilisasi saluran akar (dressing dengan eugenol+formokresol)
7) Tumpat sementara menggunakan cavit sampai dengan kunjungan
berikutnya
3. Kunjungan Ketiga
a. Pemeriksaan Subjektif
Menanyakan kepada pasien apakah ada keluhan dengan gigi yang dirawat
dan menanyakan nyaman atau tidak digunakan untuk makan. Jika dari pasien
tidak ada keluhan maka dilakukan pemeriksaan selanjutnya.
b. Pemeriksaan Objektif
Perkusi ( - )
Palpasi ( + )
c. Bongkar tumpatan sementara, irigasi dan keringkan dengan papper point
d. Tes perihidrol
e. Pengisian saluran akar (Obturasi)
f. Tumpat sementara menggunakan cavit
4. Kunjungan Keempat
a. Pemeriksaan subjektif
Menanyakan kepada pasien apakah ada keluhan dengan gigi yang dirawat dan
menanyakan nyaman atau tidak digunakan untuk makan. Jika dari pasien tidak
ada keluhan maka dilakukan pemeriksaan selanjutnya.
b. Pemeriksaan objektif
Perkusi ( - )
Palpasi ( - )
c. Restorasi permanen menggunakan restorasi indirek Stainless Steel Crown
GAMBAR
BAB III
PEMBAHASAN
Pada kasus ini, pilihan perawatan yang telah dilakukan adalah dengan
membuka kamar pulpa (trepanasi) dan menginsisi pembengkakan jaringan lunak,
karena perlu diperhatikan adalah jika abses mengenai gigi susu, perlu
mempertimbangkan keadaan, posisi dan status perkembangan gigi tetap
penggantinya sebelum memutuskan untuk melakukan pencabutan (Juniper and
Parkins, 2011). Kemudian pasien dimedikasi menggunakan antibiotic amoxicillin
sirup dan paracetamol sirup untuk meredakan rasa nyeri yang ditimbulkan. Namun,
pemberian paracetamol sirup diminum jika hanya terasa nyeri/sakit saja.
Penatalaksanaan abses periapikal akut tergantung pada kondisi gigi yang
terlibat, derajat kerusakan tulang yang terlihat pada foto rontgen, peranan gigi
tersebut sebagai pilar untuk protesa cekat atau lepasan, keadaan seluruh mulut dan
perilaku/keinginan pasien (Juniper and Parkins, 2011). Abses dapat didrainase
dengan membuka kamar pulpa atau menginsisi pembengkakan jaringan lunak.
Perawatan alternatifnya adalah pencabutan gigi yang memberikan saluran untuk
drainase. Antibiotic digunakan jika abses besar dan menyebar, ada limfadenopati dan
demam, serta tidak bisa diperoleh drainase. Penisilin adalah antibiotic yang dipilih.
Jika infeksi tidak member respon terhadap penisilin atau menyebar dengan cepat,
harus dilakukan biakan bakteri dan pemeriksaan kepekaan. Antibiotic umumnya
tidak diperlukan jika gigi yang terkena dicabut, dapat dibuat drainase yang adekuat
dan pasien dalam kondisi sehat (Langlais et al, 2013).
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Pasien didiagnosis gigi 54 nekrosis pulpa disertai abses periapikal, sehingga
rencana perawatannya adalah trepanasi dan medikasi, lalu perawatan saluran akar
(pulpektomi non vital) dan restorasi indirek menggunakan stainless steel crown.
B. SARAN
Saran pada perawatan abses pada anak yang dapat meningkatkan
keberhasilan suatu perawatan antara lain:
1. Komunikasi Informasi dan Edukasi sangat penting dijelaskan dan disampaikan
kepada pasien dan orang tua seperti pilihan perawatan, lama perawatan, biaya
yang harus dikeluarkan sekarang dan selanjutnya, serta pentingnya
memelihara kesehatan gigi seperti menghilangkan kebiasaan buruk pasien
2. Untuk mendapatkan keberhasilan dalam penangan anak dokter gigi perlu
memberikan pujian pada perilaku yang baik, melibatkan orang tua,
merumuskan rencana perawatan yang komprehensif, memulai dengan
prosedur yang mudah serta membuat target yang dapat dicapai untuk tiap
kunjungan, sehingga terciptanya suasana yang nyaman agar pasien dapat
mengikuti perawatan dengan kooperatif.
DAFTAR PUSTAKA
Bakar, A. 2013. Kedokteran Gigi Klinis Edisi 2. Yogyakarta: Quantum Sinergis Media
Juniper, R.P., and Parkins B.J. 2011. Kegawatdaruratan dalam Praktik Dokter Gigi:
Diagnosis dan Penatalaksanaan. Jakarta: Hipokrates
Langlais, R.P. and Miller, C.S. 2000. Atlas Berwarna Kelainan Rongga Mulut yang
Lazim. Jakarta: Hipokrates
Langlais, R.P., Miller, C.S., and Nield-Gehrig, J.S. 2013. Atlas Berwarna Lesi Mulut
yang Sering Ditemukan Edisi 4. Jakarta: EGC
Torabinejad, M., Walton, R.E. and Fouad, A.F. 2015. Endodontics Principles and
Practice Fifth Edition. St. Louis, Missouri: Elsevier