Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KASUS KEPANITRAAN UMUM

PERAWATAN GINGIVITIS RINGAN


DENGAN SCALLING USS

JANNATUS SALIS SA’DIYAH


J520150034

KEPANITRAAN UMUM PERIODE 12


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019

1
BAB I
PENDAHULUAN

1. DEFINISI PENYAKIT
Gingivitis adalah inflamasi yang terjadi pada jaringan gingiva yang
disebabkan karena akumulasi plak dan faktor-faktor lain yang
mempengaruhi pembentukan dan penyebaran plak antara lain kebersihan
rongga mulut yang buruk (Brijendra and Ritu,2013). Kondisi ini belum
melibatkan kerusakan pada ligament periodontal dan belum terjadi
resorpsi tulang alveolar (Mitchell et.al., 2015).

2. ETIOLOGI PENYAKIT
Etiologi terjadinya gingivitis disebabkan oleh bakteri yang
menempel pada plak. Salah satu bakteri yang berperan adalah
Porphyromonas gingivalis, jumlah dan virulensi bakteri sangat
berpengaruh terhadap kerusakan jaringan periodontal. Antibodi yang baik
akan mampu mencegah dan menghambat aktivitas bakteri terhadap
kerusakan jaringan periodontal. Sebaliknya, sistem imun yang rendah
dapat memicu destruksi jaringan periodontal (Caranza, 2012).
Faktor-faktor lokal dapat berkontribusi untuk pembentukan
gingivitis selain disebabkan oleh plak dan kalkulus yang retentive pada
permukaan mahkota dan akar gigi (Newman et.al., 2015). Faktor lokal
pada lingkungan gingiva merupakan predisposisi dari akumulasi deposit
plak yang menghalangi pembersihan plak. Faktor-faktor tersebut adalah
restorasi gagal, kavitas karies, tumpukan sisa makanan, gigi tiruan
sebagian lepasan yang desainnya tidak baik, pesawat orthodonti, susunan
gigi-geligi yang tidak teratur, merokok tembakau dan mikroorganisme.
Sedangkan faktor sistemik seperti faktor genetik, nutrisional dan
hormonal (Manson & Eley, 2013).

2
3. PATOFISIOLOGI
Fase perkembangan gingivitis terbagi menjadi 4 tahap (Newman et
al.,2015) :
1. Initial Stage
Fase ini biasaya terjadi pada beberapa hari pertama (sekitar 2-4 hari)
dari kontak antara plak dan jaringan gingiva. Fase ini merupakan fase
inflamasi akut ditandai dengan adanya pelebaran pembuluh darah
(vasodilatasi pembuluh darah) dan meningkatnya permeabilitas aliran
darah pada gingiva. Terdapat sedikit akumulasi neutrofil
polimorfonuklear (PMNs) dan sel mononukelar dibawah epithelial
junctional.
2. Early Stage
Fase ini berkembang setelah 1 minggu setelah plak terakumulasi pada
sulkus gingiva. Perubahan yang terjadi pada lesi awal menetap dan
berlanjut ke tingkat yang lebih parah pada tahap ini. Tanda-tanda
utama lesi ini adalah pembentukan dan infiltrasi sel limfoid yang
padat di jaringan ikat gingiva. Pada tahap ini gingiva sudah terlihat
perubahan warna erimatosa, adanya pembengkakan dan sulkus
gingiva menjadi sedikit dalam.
3. Established Stage
Suatu perkembangan lesi dini dan dapat ditemukan 2-3 minggu
setelah akumulasi plak. Pada fase ini sudah memasuki fase “gingivitis
kronis”. Perubahan jaringan destruktif yang terjadi pada kedua tahap
sebelumnya masih tetap ada. Sel radang yang mendominasi pada
tahap ini adalah plasmasit, sel-sel ini terdapat di jaringan ikat yang
terinflamasi. Pada tahap ini tidak terdapat perubahan ligament
periodonsium dan tulang alveolar.
4. Advanced Stage
Pada tahap ini, daerah lesi melebar, tepi epitel poket berpenetrasi ke
dalam jaringan ikat. Kerusakan yang terjadi meluas hingga ke

3
ligament periodontal dan tulang alveolar. Terjadi pelebaran poket
sehingga bakteri dapat berkembang biak hingga ke daerah apical gigi.
4. GEJALA
Gejala awal dari gingivitis (Wida et.al., ,2015) :
a. Gingiva berwarna kemerahan.
b. Terjadi pembesaran jaringan pada gingiva
c. Terjadi perdarahan saat ada stimulus seperti menggosok gigi
5. TANDA KLINIS
Tanda-tanda klinis dari gingivitis (Wida et.al., ,2015) :
a. Gingiva tepi yang membengkak dan merah
b. Hilangnya stippling gingiva
c. Papilla interdental membulat dan berwarna ungu-merah
d. Meningkatnya aliran cairan dari sulkus gingiva.

4
BAB II
LAPORAN KASUS

A. PEMERIKSAAN SUBJEKTIF
1. IDENTITAS PASIEN
Nama Lengkap : Fajar Nurhabibi
Tempat / Tanggal Lahir : Sragen, 18 ASpril 1996
Usia : 23 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Ds. Ngembatpadas RT014/004 Kec.
Gemolong, Sragen
Pekerjaan : Mahasiswi
Agama : Islam
2. DATA MEDIK UMUM
Golongan Darah : -
Alergi : Tidak Ada
Penyakit Sistemik : Tidak Ada
Operator : Aulia Syahnaz Nabila
3. ANAMNESIS
CC :
- Pasien datang dengan keluhan gigi dalam terasa kotor dan ingin
dibersihkan.
PI :
- Pasien mengaku banyak terdapat karang gigi pada gigi bagian
depan rahang bawah
- Pasien mengaku keluhan tersebut sejak ± 5 tahun yang lalu.
- Pasien mengeluhkan bau mulut dan rasa kurang percaya diri.
- Pasien tidak sedang merasakan sakit pada gigi dan rongga
mulutnya.

5
PDH :
- Pasien pernah ke dokter gigi ± 5 tahun yang lalu untuk
memeriksakan gusinya yang sering berdarah dan sariawan.
PMH :
- Pasien mengaku pernah menderita radang usus ± 5 tahun yang lalu.
- Pasien menyangkal memiliki alergi obat, makanan, maupun cuaca.
- Pasien tidak sedang mengkonsumsi obat dan tidak sedang dalam
perawatan dokter.
FH :
Umum :
a. Ayah : pasien mengaku, ayah pasien memiliki riwayat penyakit
diabetes
b. Ibu : pasien mengaku, ibu pasien tidak memiliki riwayat
penyakit sistemik saat ini
Gigi dan Mulut :
a. Ayah : pasien mengaku, ayah pasien sedang menggunakan gigi
tiruan
b. Ibu : pasien mengaku, ibu pasien pernah melakukan perawatan
penambalan gigi
SH :
- Pasien tinggal di kos dengan lingkungan yang baik
- Pasien menyikat gigi 3x sehari (pagi, sore dan malam)
- Memiliki kebiasaan mengkonsumsi teh 2x sehari

B. PEMERIKSAAN OBJEKTIF
Pemeriksaan Ekstraoral
 Kesan Umum Kesehatan Penderita
Jasmani : Sehat.
Mental : Sehat (komunikatif dan kooperatif)
 Vital Sign
Tekanan Darah : 100 / 70 mmHg (Normal)

6
Nadi : 72 x / menit
Pernafasan : 20 x / menit
Suhu : Afebris
Berat Badan : 53 kg
Tinggi Badan : 155 cm

 Kesehatan Umum Berdasarkan Sistem Tubuh


o Sistem Endokrin : Tidak Ada Kelainan
o Sistem Gastrointestinal : Tidak Ada Kelainan
o Sistem Hepatopoetik : Tidak Ada Kelainan
o Sistem Kardiovaskuler : Tidak Ada Kelainan
o Sistem Muskuloskeletal : Tidak Ada Kelainan
o Sistem Neurologik : Tidak Ada Kelainan
o Sistem Respirasi : Tidak Ada Kelainan
o Sistem Urogenital : Tidak Ada Kelainan

 Pemeriksaan Ekstra Oral

Fasial Neuromuskular Kelenjar KelenjarL Tulang TMJ


Ludah imfe Rahang
Deformitas TAK TAK TAK TAK TAK TAK

Nyeri TAK TAK TAK TAK TAK TAK

Tumor TAK TAK TAK TAK TAK TAK

Gangguan TAK TAK TAK TAK TAK TAK


Fungsi
Bentuk muka : persegi, simetris
Profil : Cembung
Bibir : Sedang
Deskripsi lesi / kelainan yang ditemukan : -

 Pemeriksaan Intraoral
- Mukosa bibir : T.A.K

7
- Mukosa Pipi : Terdapat jejas gigitan pada mukosa
bukal,bilateral setinggi oklusal gigi M1-M2 panjang ± 2 cm, sewarna
mukosa, asimptomatik
- Dasar Mulut : T.A.K
- Gingiva : Terdapat inflamasi ringan pada regio 13,14,
31, 32, 33,34, 41, 42, 43, 44
- Orofaring : T.A.K
- Oklusi : Normal bite
- Torus palatinus : Ada
- Torus mandibula : Tidak Ada
- Bentuk palatum : U, Normal
- Frenulum
Frenulum Labialis RA : Sedang
Frenuum Labialis RB : Sedang
Frenulum Lingualis : Sedang
Frenulum Bukalis RA : rendah
Frenulum Bukalis RB : rendah
- Lidah : Normal
- Alveolus
Rahang Atas : Tinggi
Rahang Bawah : Tinggi
- Supernumerary teeth : Tidak Ada
- Diastema : Tidak Ada
- Gigi Anomali : Tidak Ada
- Gigi Tiruan : Tidak Ada
- Oral Hygiene : 4,7 (Sedang)

8
 Pemeriksaan Jaringan Lunak

2,4 : Terdapat jejas gigitan pada mukosa bukal sewarna mukosa setinggi
oklusal gigi M1-M2, bilateral, panjang ± 2 cm, asimptomatik. D/ cheek
biting.
36,37 : Terdapat penonjolan tulang di midline palatum durum sewarna
mukosa dengan diameter ± 2 cm, panjang 1,5 cm, konsistensi keras,
asimptomatik dan immobile. D/ Torus palatinus tipe noduler
14,23: terdapat area kemerahan pada gingiva pada region gigi
13,14,31,32,33,34,41,42,43,44, terdapat edema, tekstur unstipling,
konsistensi lunak, BOP (+), asimptomatik. D/ Gingivitis et causa plak dan
kalkulus
 Pemeriksaan OHI
Sebelum :

Kanan Anterior Kiri Total

Debris Bukal Palatal


Buka Palata Labia Lingua Buka Palata
Labia Lingua
l l l l l l
l l

Atas 1 1 1 1 1 1 3 3

Bawa 1 2 2 2 1 2 4 6

9
h

Total 7 9

DI : 16/6 : 2,6

Kanan Anterior Kiri Total


Kalkulu
s Buka Lingua Bukal Palatal
Palatal Labial Bukal Palatal
l l Labial Lingual

Atas 0 0 0 1 1 1 1 2

Bawah 0 3 1 3 0 3 1 9

Total 2 11

CI : 13/6 : 2,1
OHI : DI+CI = 2,6 + 2,1 = 4,7 (Sedang)
Sesudah :

Kanan Anterior Kiri Total

Debris Bukal Palatal


Buka Palata Labia Lingua Buka Palata
Labia Lingua
l l l l l l
l l

Atas 1 0 1 1 1 1 3 2

Bawa
0 1 0 1 1 1 1 3
h

Total 4 5

10
DI : 9/6 = 1,5

Kanan Anterior Kiri Total

Debris Bukal Palatal


Buka Palata Labia Lingua Buka Palata
Labia Lingua
l l l l l l
l l

Atas 0 0 0 0 0 0 0 0

Bawa
0 0 0 0 0 0 0 0
h

Total 0 0

CI : 0/0 = 0
OHI : DI + CI = 1,5 (Baik)

 Pemeriksaan Plak Kontrol Index


Sebelum :

Sesudah :

11
 Pemeriksaan Gingiva
Sebelum:
Rahang Atas

D+P+M+B D+P+M+B
D P M B Elemen D P M B
4 4

0 0 0 0 0 11 21 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 12 22 0 0 0 0 0

0 0 2 0 0,5 13 23 0 0 0 0 0

1 0 2 1 1 14 24 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 15 25 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 16 26 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 17 27 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 18 28 0 0 0 0 0

A 1,5 B 0

Rahang Bawah

12
D+P+M+B D+P+M+B
D P M B Elemen D P M B
4 4

2 1 0 1 1 41 31 2 1 0 1 1

0 1 2 1 1 42 32 0 1 2 1 1

0 1 0 0 0,25 43 33 0 1 0 0 0,25

0 1 0 0 0,25 44 34 0 1 0 0 0,25

0 1 0 0 0,25 45 35 0 1 0 0 0,25

0 1 0 0 0,25 46 36 0 1 0 0 0,25

0 0 0 0 0 47 37 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 48 38 0 0 0 0 0

C 3 D 3

GI : A+B+C+D = 1,5+0+3+3 =0,24 (Gingivitis ringan)


31 31

13
Sesudah:
Rahang Atas

D+P+M+B D+P+M+B
D P M B Elemen D P M B
4 4

0 0 1 1 0,75 11 21 1 0 1 1 0,75

0 0 0 0 0 12 22 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 13 23 0 0 0 0 0

0 0 2 0 0,5 14 24 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 15 25 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 16 26 0 0 2 0 0,5

0 0 0 0 0 17 27 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 18 28 0 0 0 0 0

A 1,25 B 1,25

Rahang Bawah

D+P+M+B D+P+M+B
D P M B Elemen D P M B
4 4

2 2 2 0 1,5 41 31 2 2 2 0 1,5

14
0 0 0 0 0 42 32 0 2 0 0 0,5

0 0 0 0 0 43 33 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 44 34 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 45 35 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 46 36 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 47 37 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 48 38 0 0 0 0 0

C 1,5 D 2

GI : A+B+C+D = 1,25+1,251,5+2 =0,19 (Gingivitis ringan)


31 31
 Pemeriksaan Periodontal

15
16
 Pemeriksaan Gigi Geligi

Elemen Ringkasan Hasil Diagnosis / Rencana


Pemeriksaan Differential Perawatan
Diagnosis

18 Terdapat kavitas pada D/ Karies Email TP/ Restorasi


permukaan pit fissure (k02.0) Resin Komposit
kedalaman email Kelas I GV
Black

17 Terdapat kavitas pada D/ Karies Email TP/ Restorasi


permukaan pit fissure (k02.0) Resin Komposit
kedalaman email Kelas I GV
Black

D/ Karies Email
16 Terdapat kavitas pada (k02.0) TP/ Restorasi
permukaan pit fissure Resin Komposit
kedalaman email Kelas I GV
Black

17
D/ Karies Email TP/ Restorasi
27 Terdapat kavitas pada (k02.0) Resin Komposit
permukaan pit fissure Kelas I GV
kedalaman email Black

TP/ Restorasi
28 Terdapat kavitas pada D/ Karies Email Resin Komposit
permukaan pit fissure (k02.0) Kelas I GV
kedalaman email Black

38 Terdapat kavitas pada D/ Karies Email TP/ Restorasi


permukaan pit fissure (k02.0) Resin Komposit
kedalaman email Kelas I GV
Black

37 Terdapat kavitas pada D/ Karies Email TP/ Restorasi


permukaan pit fissure (k02.0) Resin Komposit
kedalaman email Kelas I GV
Black

36 Terdapat kavitas pada D/ Karies Email TP/ Restorasi


permukaan pit fissure (k02.0) Resin Komposit
kedalaman email Kelas I GV
Black

46 Terdapat kavitas pada D/ Karies Email TP/ Restorasi


permukaan pit fissure (k02.0) Resin Komposit
kedalaman email Kelas I GV
Black

47 Terdapat kavitas pada D/ Karies Email TP/ Restorasi


permukaan pit fissure (k02.0) Resin Komposit
kedalaman email Kelas I GV
Black

48 Terdapat kavitas pada D/ Karies Email TP/ Restorasi


permukaan pit fissure (k02.0) Resin Komposit
kedalaman email Kelas I GV
Black

18
C. Pemeriksaan Penunjang : -

19
BAB III
DIAGNOSIS DAN RENCANA PERAWATAN

A. Diagnosis
D/ 13 14 31 32 33 34 41 42 43 44 Gingivitis ringan et causa plak dan
kalkulus

B. Rencana Perawatan
TP/ 1. KIE
2. Scalling menggunakan USS
3. Kontrol
C. Tahapan Perawatan (Penjelasan secara detail)
1. KIE
o Menjelaskan kepada pasien mengenai tindakan yang akan
dilakukan yaitu scalling dengan USS
o Menjelaskan kepada pasien mengenai tujuan dilakukan tidakan
tersebut serta resiko yang dapat terjadi jika tindakan tersebut tidak
dilakukan.
o Menjelaskan tahapan-tahapan perawatan kepada pasien.
2. Scalling dengan USS
 ALAT
- Diagnostic set : untuk membantu pemeriksaan objektif.
- Probe : untuk mengukur kedalaman poket
- Brush : untuk melakukan profilaksis pada gigi yang
digunakan bersama pasta dan pumice
- Bengkok : tempat meletakkan diagnostik set
- Handpiece low speed : untuk melakukan profilaksis dengan bantuan brush
- Scaller
Scaller 1 : untuk kalkulus supragingiva
Scaller 10 : untuk kalkulus interdental
 BAHAN

20
- Masker dan handscoon : sebagai alat pelindung diri
- Cotton pellet :digunakan untuk mengaplikasikan
disclosing agent
- Disclosing agent : untuk pengukuran plaque control record
- Pumice dan pasta : digunakan untuk bahan profilaksis
 TAHAPAN PERAWATAN
1. Pasien dipersilahkan duduk di dental unit
2. Asisten operator menyiapkan alat dan bahan, berupa:
 diagnostic set (sonde, kaca mulut, pinset dan ekskavator)
 probe
 cotton pellet
 disclosing agent
 pasta dan pumice
3. Pemeriksaan subjektif (anamnesis) meliputi CC, PI, PDH, PMH, FH
dan SH.
4. Pemeriksaan objektif (ekstraoral dan intraoral)
a. Pemeriksaan Ekstraoral yaitu TMJ, bentuk muka, profil muka,
bibir, limfonodi, kelenjar ludah, neuromuscular, fasial.
b. Pemeriksaan Intraoral yaitu mukosa bibir, mukosa pipi, dasar mulut
, gingiva, orofaring, oklusi, torus palatinus, bentuk palatum,
frenulum, lidah, alveolus, supernumerary teeth, diastema, gigi
anomali, gigi tiruan, oral hygiene dan pemeriksaan jaringan lunak.
c. Pemeriksaan plak dengan menggunakan cotton pellet yang telah
diolesi disclosing kemudian di aplikasikan pada permukaan gigi.

21
d. Pasien diminta untuk berkumur , kemudian amati warna kemerahan
yang ada di permukaan gigi lalu masukkan skor ke dalam form
pemeriksaan plaque control record.
e. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan periodontal chart menggunakan
probe, dengan melakukan probing pada permukaan labial/bukal,
palatal/lingual, mesial dan distal dengan cara memasukkan probe
ke dalam sulkus gingiva dan diamati seberapa dalam poket yang
terbuka. Lihat juga apakah gingiva mengalami resesi atau tidak,
lalu tuliskan hasil pemeriksaan pada form periodontal chart.

f. Pemeriksaan gingival index dengan ketentuan :


1 : gingiva normal
2 : inflamasi ringan, sedikit perubahan warna, edema, tidak
berdarah pada saat palpasi
3 : inflamasi sedang, kemerahan, edema, mengkilap, berdarah saat
palpasi.
4 : inflamasi berat, warna merah jelas dan edema, ulserasi,
perdarahan spontan.
Kemudian dihitung (dijumlah per regio), kemudian hasil dari
perhitungan dikategorikan berdasarkan:
0,1 – 1,0 : Gingivitis Ringan
1,1 – 2,0 : Gingivitis Sedang
2,1 – 3,0 : Gingivitis Berat
5. Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan diagnosis berupa

22
D/ 13, 14, 33, 32, 31, 41, 42, 43, 44Gingivitis et kausa plak dan kalkulus
pada regio
6. Untuk rencana perawatan yang akan dilakukan adalah:
TP/ 1. KIE
2. Scaling dengan USS
3. Kontrol

7. Lalu dilakukan scalling dan root planning USS untuk membersihkan


kalkulus.

8. Selanjutnya melakukan profilaksis dengan mencampurkan pasta dan


pumice, lalu oleskan ke permukaan gigi menggunakan brush yang
diputar pada handpiece low speed.

23
BAB IV

I. HASIL PERAWATAN

Sebelum perawatan

Sesudah perawata

24
II. PEMBAHASAN

Pasien mengeluhkan giginya kasar dan kotor pada bagian bawah dekat
lidah. Rasa kasar dan kotor disebabkan karena adanya akumulasi plak dan
kalkulus pada daerah yang dikeluhkan oleh pasien. Kalkulus supragingiva pada
area yang dikeluhkan pasien ditemukan pada daerah lingual gigi anterior rahang
bawah, ini terjadi karena insisivus rahang bawah merupakan muara atau ekskretori
utama dari kelenjar submandibula (duktus Whartoni) dan kelenjar sublingual
(duktus Bartholini). Karena lingual gigi anterior rahang bawah merupakan muara
utama dari saliva, maka pada daerah ini banyak terdapat bakteri-bakteri. Bakteri-
bakteri ini tidak semua dapat ikut larut dalam flow saliva, bakteri yang tersisa
akan membentuk koloni yang akan berakumulasi dengan plak yang ada pada
muara saliva tersebut, sehingga terjadi kalsifikasi plak atau kalkulus pada daerah
muara saliva. Hal inilah yang menyebabkan pada lingual gigi anterior rahang
bawah terjadi penumpukan kalkulus.
Scaling merupakan teknik pembuangan plak dan kalkulus yang menempel
dipermukaan gigi. Perawatan scalling USS yang dilakukan kepada pasien sangat
tepat. Hal ini dibuktikan pada saat kontrol adanya penurunan OHI pasien yang
awalnya 4,7 (sedang) menjadi 1,5 (baik). Dilihat dari plaque contol record juga
mengalami penurunan dari 33,06 % menjadi 11,2%.
Pemilihan penggunaan Ultrasonic Scaller pada kasus ini sudah tepat
karena adanya deposit plak dan kalkulus pada gigi pasien. Dengan mengunakan
scaling USS pembersihan kalkulus dan plak akan menghemat waktu dan tenaga,
prinsip alat ini tip scaller akan mengungkit dan bergetar ringan dengan frekuansi
cepat sehingga akan dengan merusak perlekatan antara kalkulus dengan gigi,
pertimbangan lain dipilihnya USS dalam perawatan kali ini karena lebih ringan
dan lebih nyaman untuk pasien dibandingkan hand instrument. Adanya deposit
plak dan kalkulus yang hampir menempel ke semua gigi dengan perawatan
ultrasonic scaller hanya dilakukan dengan waktu singkat dan satu kali kunjungan
saja untuk pembersihan karangnya. Hal ini akan berbeda jika memilih perawatan
dengan scaller manual.

25
Perawatan dengan Ultrasonic scaller yang dilakukan pada pasien dimulai
dari gigi geligi regio 1 dan berakhir di gigi geligi regio 4, penggunaan tip scaler
no.1 atau untuk pembersihan kalkulus supra gingiva sering digunakan pada awal
perawatan scalling. Dilanjutkan dengan penggunaan tip scaller no.10 digunakan
untuk kalkulus dibagian interdental. Dengan adanya indikasi penggunaan masing-
masing nomor tip scaler disesuaikan dengan tempat perlekatanya. Hal ini akan
memudahkan operator dalam merusak perlekatan kalkulus pada area perlekatan.

26
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
a. Pasien mengalami gingivitis ringan karena adanya akumulasi plak dan
kalkulus pada regio 13,14, 44, 33, 32, 31, 41, 42, 43,44
b. Setelah dilakukan Scalling menggunakan scaler USS dan dilakukan
kontrol terjadi penurunan nilai OHI dan penurunan nilai PCR yang
menunjukkan perawatan yang dilakukan berhasil.
Saran

Pasien diharapkan tetap menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan rutin
menyikat gigi 2x sehari setelah makan dan sebelum tidur, mengurangi konsumsi
minuman manis dan anjuran rutin untuk pemeriksaan gigi dan mulut secara
berkala.

27
DAFTAR PUSTAKA

Manson, J.D., Eley, B.M. 2013. Buku Ajar Periodonti Edisi 2. Jakarta : EGC.

Mitchell, Laura., David A.M., Lorna M. 2015. Kedokteran Gigi Klinik Edisi 5.
Jakarta: EGC

Newman M.G., Takei, H.H., Klokkevold P.R. Carranza’s Clinical Periodontology.


11th ed., Singapore: Elsavier., 2012: 583-584

Puspaningrum, E.F., Hendari, R., Mujayanto R. 2015. 47 ekstrak cybopogon


citratus dan Eugenia aromaticum efektif untuk penyembuhan gingivitis, 2,
47-51.

Wida, A.R, Henry S.S., Lintang D.S., Ari U. 2016. Gambaran Kejadian Gingivitis
pada Anak Berkebutuhan Khusus : Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-
Journal). Vol.4, No.4.

28

Anda mungkin juga menyukai