Anda di halaman 1dari 21

Adhesive

Restoration
Adhelia Ayu Ningtyas J530205021
.Lisa Antasari J530205069
Chiara Azra Cendani Putri_J530205060
Indra Priatama _J530205026
Elly Lintang Sonia J530205022
Irma Mustikasari_J530205050
.Risma Yusri Riskina J530205038
Wahyuning Asri P. S J530205045-
Nur Fatihah Jannah - J530205036
Resa Ajeng - J530205049
PENDAHULUAN
• Restorasi adhesif adalah bahan pengisi sewarna gigi yang terikat pada gigi
untuk memperbaiki bentuk dan fungsi gigi. Restorasi adhesif digunakan
saat struktur gigi telah hilang karena kerusakan gigi, saat anatomi gigi
tidak terbentuk dengan sempurna atau saat kondisi telah mengakibatkan
hilangnya sebagian gigi.
KLASIFIKASI KAVITAS MENURUT GV
BLACK
• KLAS I : kavitas pada permukaan oklusal gigi premolar dan molar; kavitas pada
oklusal 2/3 permukaan facial dan lingual gigi molar; kavitas pada permukaan
lingual incisivus maksila
• KLAS II : kavitas pada permukaan proksimal gigi posterior
• KLAS III : kavitas pada permukaan proksimal gigi anterior tanpa melibatkan incisal
• KLAS IV : kavitas pada permukaan proksimal gigi anterior dan melibatkan incisal
• KLAS V : kavitas pada 1/3 gingiva permukaan fasial atau lingual gigi
Semen Ionomer Kaca
- Ikatan fisiko kimia
- Prinsip preparasi minimal intervation
- Kelebihan : Fluoride release, menginduksi remineralisasi, estetik baik, koefisien muai hampir sama dnegan gigi, adhesive
- Kekurangan : bersifat sangat asam, compresive dan tensile lebih rendah, dapat erosi

Indikasi
• Karies pada pit dan fissure oklusal, bukal Kontraindikasi
dan atau lingual gigi posterior
• Gigi yang menerima tekanan pengunyahan yang
• Karies proksimal gigi anterior berat
• Karies pada 1/3 permukaan servikal gigi • Kavitas yang ketebalannya kurang
anterior dan posterior
• Lesi karies klas IV atau fraktur incisal
• Kavitas yang tidak terlalu besar dan dalam
• Lesi yang melibatkan area luas email labial yang
• Gigi yang tidak mendapat beban kunyah mengutamakan factor estetika
yang berlebihan
• Digunakan untuk gigi anterior dan posterior
Resin Komposit
- Ikatan Mikromekanik
- Prinsip preparasi minimal intervertion
- Kelebihan : Compresive strength tinggi, estetik baik, compresive dan tensile lebih tinggi dari GIC
- Kekurangan : Polimerisasi shringkage
Indikasi
• Karies pada pit dan fissure oklusal, bukal Kontraindikasi
dan atau lingual gigi posterior kedalaman
• Pasien dengan alergi komposit
email dan dentin
• Gigi dengan dinding kavitas sedikit
• Gigi paska perawatan endodontic
atau tidak ada email
• Dapat dilakukan pada isolasi kerja yang baik
• Pasien dengan insidensi karies tinggi
• Restorasi yang memerlukan estetika
• Restorasi pada pasien yang alergi terhadap
logam
• Resin preventive pada pit dan fissure
ALAT DAN BAHAN
SIK Resin Komposit
• Diagnostik set
• Diagnostik set
• Bur metal round
• Bur metal round
• Flame bur
• Cotton roll, cotton pellet • Cotton roll, cotton pellet
• Asam poliakrilat (dentin conditioner) • Etsa asam fosfat 37%
• Semen ionomer kaca • Microbrush
• Bonding
• Plastis instrument
• Light cure
• Varnish/cocoa butter • Plastis instrument
• Articulating paper • Finishing bur
• Enhanced bur • Articulating paper
• Rubber cup
• Finishing disk
CASE REPORT: THE USE OF UNIVERSAL HIGHLY
AESTHETIC NANO-HYBRID COMPOSITE FOR
RESTORATION OF PRIMARY MOLARS
• Pasien perempuan berusia 4 tahun datang ke klinik gigi untuk kunjungan
profilaksis. Pasien sangat kooperatif dan memberikan respon positif diukur
dengan menggunakan skala frankel.
• Menurut skala frankel ada 4 jenis perilaku frankel - definitely negative, negative,
positive dan definitely positive.
• Peringkat 4: definitely positive yaitu hubungan yang baik dengan dokter gigi,
minat pada prosedur gigi, tawa dan kesenangan.
• Anak tersebut memenuhi kriteria untuk perilaku definitely positive yang dimana
membina hubungan baik dengan dokter gigi, minat pada prosedur gigi, tawa dan
kesenangan.
Pemerikasaan intraoral
Setelah pemeriksaan intraoral didapatkan lesi karies oklusal pada molar
primer kiri rahang bawah. Lesi karies berada di pit dengan demineralized
outlines. Anak itu tidak mengeluh kesakitan. Anak itu kooperatif dan
membolehkan dilakukannya anestesi lokal dengan isolasi rubber dam.

Caries lesion on tooth 75


Perawatan
Preparasi invasive yang minimal dilakukan pada cavitas, hanya membuang
separuh luar dentin yang terinfeksi yang ireversibel dan mengurangi bagian
email. Tidak mungkin membuat dua rongga terpisah karena kurangnya
jaringan keras gigi antara lesi yang terletak di lubang distal dan sentral.
Cavity preparation
Setelah dilakukan preparasi kavitas, enamel diolesi dengan Tokuyama etching gel
HV selama 15 detik
• Bonding agent one step satu botol generasi ke-7 - Tokuyama bonding force II
dengan potensi pelepasan fluorida.
• Prosedur penggunaannya singkat: bonding agent yang suitable diaplikasikan
dengan brush, dinding kavitas dilakukan brush untuk membasahi semua
daerah kavitas, diberi jeda 10 detik, udara yang mild diaplikasikan selama
sekitar 5 detik, dan bahan dilakukan light cure selama 10 detik.
• Gigi direstorasi dengan komposit Omnichroma nano-hybrid universal yang
sangat estetis selapis demi selapis. Lalu, dilakukan light cure selama 20 detik.
Final restoration before isolation removal
Hasil estetika yang sangat baik ditunjukan pada gigi 75
Case Report
Subjektif & Objektif

• Pasien anak-anak, berusia 4 tahun datang ke klinik ditemani orang tuanya


• CC : keluhan 4 gigi depan yang rusak dan terasa mengganggu terutama saat makan karena ada
bagian yang tajam.
• PDH : Pasien belum pernah ke dokter gigi sebelumnya
• Dari anamnesaa, dengan orangtua pasien kadang menjelaskan adanya pola minum susu yang
tidak baik, anak ditidurkan pada siang ataupun malam hari dengan memegang botol berisi susu
atau minuman lain yang mengandung gula. Setelah anak tertidur, cairan minuman terkumpul
disekitar gigi (gigi anterior bawah cenderung terproteksi oleh adanya lidah). dokter gigi
melakukan pengelolaan perilaku pada pasien tersebut dengan metode tell show do kepada
pasien.
TP :
 Kunjungan Pertama
1. Kunjungan pertama, dokter gigi hanya memperkenalkan alat-alat
diagnostik dan melakukan brushing pada seluruh permukaan gigi
rahang atas dan rahang bawah.
2. Sebelum dilakukan preparasi mahkota, dilakukan pemilihan warna
terlebih dahulu. Pemilihan warna dilakukan dengan
membandingkan shade guide Tetric ® N- Ceram Ivoclar Vivadent
dengan sisa gigi yang ada pada pasien. Didapatkan warna A1 untuk
warna incisal dan A2 untuk warna bodypada shade guide.
3. Sebelum Preparasi, dilakukan penambalan GIC pada gigi 51 dan 52
untuk mempermudah preparasi. Dilakukan preparasi pada ke-empat
gigi anterior atas dengan menggunakan diamond bur.
4. Setelah selesai preparasi, dilakukan pencetakan. Pencetakan
dilakukan rahang atas dan rahang bawah. Rahang atas dicetak
menggunakan double impression, sedangkan rahang bawah
menggunakan alginat.
5. Saat pencetakan rahang bawah, operatormembuat individual
traysederhana dengan malam merah yang dilubangi karena sendok
cetak fabricatedterlalu besar untuk rahang bawah pasien.
Selanjutnya dilakukan order lab dengan menyertakan warnashade
guide dan penambahan informasi khusus bahwa mahkota gigi
anterior atas dibuat dengan diastema diantaranya sesuai dengan
kondisi awal pasien.
Kunjungan Kedua
1. Kunjungan kedua, dilakukan pasang coba dan insersi mahkota.
Pasang coba dilakukan dengan memperhatikan oklusi pasien dan
pengembalian celah fisiologis setelah insersi mahkota gigi.
Setelah tahap pasang coba selesai dilakukan insersi menggunakan
resin luting cement.
2. Instruksi pasien setelah insersi: hindari makan makanan yang
lengket selama 1x24 jam dan berhati-hati saat menggigit. Kontrol
teratur tiap 6 bulan sekali.
Kontrol
1. Kontrol ke-1 dilakukan seminggu setelah insersi.
Pasien merasa agak mengganjal pada hari pertama,
namun setelah itu sudah tidak ada keluhan hingga
saat kontrol.
2. Kontrol ke-2, dilakukan 6 bulan setelah insersi.
Pasien tidak ada keluhan, namun ditemukan adanya
debris pada daerah servikal mahkota dan gigi
lainnya. Dokter gigi melakukan Dental Health
Education (DHE) pada pasien tersebut.
3. Kontrol ke-3, dilakukan setahun setelah insersi.
4. Kontrol ke-4 dilakukan 1,5 tahun setelah insersi.Pada
pemeriksaan intraoral ditemukan gigi 51 dan 61
goyang derajat 1.
5. Kontrol ke-5 dilakukan 2 tahun 4 bulan setelah insersi. Pada
pemeriksaan klinis, didapatkan bahwa gigi 51 dan 61 telah tanggal
spontan. Gigi 11 dan 21 telah tumbuh. Gigi 52 dan 62 telah tanggal,
namun gigi permanen pengganti belum erupsi. Terdapat celah
fisiologis antara gigi 11 dan 21.
6. Kontrol ke-6 dilakukan 2 tahun 10 bulan setelah insersi mahkota.
Gigi 12 telah erupsi dan 22 pre erupsi. Central diastema fisiologis
mulai menurup seiring erupsinya gigi 12 dan 22.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai