Anda di halaman 1dari 36

Laporan Kasus

PERIODONTITIS APIKALIS
Oleh: Marufa Istiqomah Pembimbing: drg. Wahyu S, Sp.Pros

LABORATORIUM GIGI DAN MULUT RSUD KANJURUHAN KEPANJEN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2013

IDENTITAS
Nama Alamat Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Status Suku Bangsa Konsul dari Tanggal Periksa : Ny. S : Kepanjen : 52 tahun : Perempuan : Ibu rumah tangga : Menikah : Jawa :Menderita : : 8 Oktober 2013

RIWAYAT KASUS
Keluhan Utama: Gigi depan sebelah kiri atas terasa nyeri dan goyang.

Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien datang ke poli gigi RSUD kanjuruhan dengan keluhan gigi depan sebelah kiri atas terasa nyeri sejak 1 hari yang lalu dan terasa goyang. Selain itu pasien juga mengatakan bahwa 2 gigi rahang bawahnya goyang tetapi tidak terasa nyeri.
Riwayat Perawatan: Gigi: Pernah beberapa kali melakukan cabut gigi di puskesmas. Jar.lunak R. mulut & sekitarnya: Belum pernah.

RIWAYAT KASUS
Riwayat Kesehatan: Kelainan darah Kelainan endokrin Gangguan nutrisi Kelainan jantung Kelainan kulit/ kelamin Gangguan pencernaan Gangguan respiratori Kelainan imunologi Gangguan TMJ Tekanan darah Diabetes mellitus Lain-lain

: disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal :: disangkal : Dalam batas normal

RIWAYAT KASUS
Obat-obatan yang telah /sedang dijalani: Pasien sedang tidak menjalani pengobatan apapun saat ini.
Keadaan Sosial/kebiasaan: Pasien berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi menengah kebawah. Pasien mengaku menggosok gigi dua kali sehari. Riwayat Keluarga : Kelainan darah : Disangkal Kelainan endokrin : Disangkal Diabetes melitus : Disangkal Kelainan jantung : Disangkal Kelainan syaraf : Disangkal Alergi : Disangkal lain-lain : Disangkal

PEMERIKSAAN KLINIS
1. EKSTRA ORAL - Muka - Pipi kiri Pipi kanan - Bibir atas Bibir bawah - Sudut mulut - Kel. submandibularis kiri Kel. submandibularis kanan Tidak teraba - Kelenjar submentalis - Kelenjar leher - Kelenjar sublingualis - Kelenjar parotis - Lain-lain : Simetris : Dalam batas normal : Dalam batas normal : Dalam batas normal : Dalam batas normal : Dalam batas normal : Tidak teraba : : Tidak teraba : Tidak teraba : Tidak teraba : Tidak teraba : Dalam batas normal

PEMERIKSAAN KLINIS
2. INTRA ORAL - Mukosa labial atas Mukosa labial bawah - Mukosa pipi kiri Mukosa pipi kanan - Bukal fold atas Bukal fold bawah - Labial fold atas Labial fold bawah

: Dalam batas normal : Dalam batas normal : Dalam batas normal : Dalam batas normal : Dalam batas normal : Dalam batas normal : Dalam batas normal : Dalam batas normal

PEMERIKSAAN KLINIS
- Ginggiva rahang atas Ginggiva rahang bawah - Lidah - Dasar mulut - Palatum - Tonsil - Pharynx - Lain lain : Dalam batas normal : Dalam batas normal : Dalam batas normal : Dalam batas normal : Dalam batas normal : Dalam batas normal : Dalam batas normal : Dalam batas normal

PEMERIKSAAN KLINIS

PEMERIKSAAN KLINIS

DIAGNOSA
DIAGNOSE SEMENTARA

Periodontitis 1
Sisa akar 54 Kalkulus 86321 Luksasio 1 1 Gigi tanggal 876321 345678 754 678

RENCANA PERAWATAN

Pro ekstraksi 54 1 Pro scaling 86321 Pro periodontal splint 1 1 Pro protese 876321 345678 754 678

PENGOBATAN
R/ Amoxicillin tab mg 500 No.X 3 dd tab I

R/ Asam mefenamat tab mg 500 No.X 3 dd tab I

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Penunjang Lab.Rontgenologi mulut/ Radiologi Lab.Patologi anatomi Sitologi Biopsi Lab.Mikrobiologi Bakteriologi Jamur Lab.Patologi Klinik Rujukan Poli Penyakit Dalam :Poli THT :Poli Kulit & Kelamin :Poli Syaraf ::+ :::::::-

DIAGNOSA
DIAGNOSE AKHIR

Periodontitis apikalis akut e.c gangren pulpa 1


Gangren radiks 54 Kalkulus 86321 Luksasio 1 1 derajat II Loose of teeth 876321 345678 754 678

LEMBAR PERAWATAN

TINJAUAN PUSTAKA

ANATOMI
Jaringan periodontium (jaringan penyangga gigi) terdiri dari: - Gingiva - Cementum - Ligamen periodontal - Tulang albeolar

DEFINISI
Periodontitis adalah peradangan atau infeksi pada jaringan penyangga gigi (jaringan periodontium).

ETIOLOGI

PATOGENESIS

PATOGENESIS

KLASIFIKASI
Waktu

Akut

Kronis

Melalui karies Pembagian Periodontitis Perluasan Periodontitis (tempat terjadinya )

Melalui marginal/ leher gigi

Marginalis Tempat Peradangan Apikalis

PERIODONTITIS APIKALIS
Karies Pulpitis Nekrosis Pulpa Ke membran periodontal Periodontitis Apikalis

PERIODONTITIS APIKALIS
Periodontitis Apikalis
Simptomatik / Akut Nyeri berdenyut, tumpul, konstan, dapat terlokalisasi Sangat nyeri dibawah tekanan kunyah Asimptomatik/ Kronis

Tanpa gejala nyeri


Tidak sensitive terhadap tekanan kunyah atau sedikit nyeri (mild) Perkusi + (terasa berbeda dengan gigi pembanding) , palpasi + Vitalitas -

Perkusi +, palpasi + Vitalitas dapat + ataupun Gigi terasa panjang dan ekstrud Gambaran radiograf: Pelebaran ruang periodontal tanpa adanya radiolusensi

Gambaran radiograf : Bervariasi mulai dari pelebaran ruang periodontal, lamina dura terputus, sampai adanya radiolusensi

periradicular biasanya di sepertiga akar.

PERIODONTITIS APIKALIS

Akut

Kronis

PERIODONTITIS MARGINALIS
Periodontitis marginalis merupakan penyakit inflamasi yang telah melibatkan struktur periodontal sebagai kelanjutan gingivitis kronis yang tidak dirawat atau tidak mendapatkan perawatan secara tuntas. Terjadi pada tepi gusi akibat karang gigi, trauma oklusa, dan resesi gingival. Periodontitis marginalis dapat terjadi tanpa adanya karies.

PERIODONTITIS MARGINALIS

GEJALA KLINIS
Kadang pasien tidak merasakan rasa sakit ataupun gejala lainnya. Biasanya tanda-tanda yang dapat diperhatikan adalah: Gusi berdarah saat menyikat gigi. Gusi berwarna merah, bengkak, dan lunak. Terlihat adanya bagian gusi yang turun dan menjauhi gigi. Terdapat nanah di antara gigi dan gusi. Gigi goyang.

PENATALAKSANAAN
Perawatan periodontitis dapat dibagi menjadi 3 fase, yaitu: A. Fase I : fase terapi inisial Memberi pendidikan pada pasien tentang kontrol plak. Scaling dan root planning. Perawatan karies dan lesi endodontic. Menghilangkan restorasi gigi yang over kontur dan over

hanging.
Penyesuaian oklusal (occlusal ajustment). Splinting temporer pada gigi yang goyah. Perawatan ortodontik. Analisis diet dan evaluasinya. Reevaluasi status periodontal setelah perawatan tersebut diatas.

PENATALAKSANAAN
B. Fase II : fase terapi korektif Termasuk koreksi terhadap deformitas anatomikal Bedah periodontal, untuk mengeliminasi poket dengan cara antara lain: kuretase gingiva, gingivektomi, prosedur bedah flap periodontal, rekonturing tulang (bedah tulang) dan prosedur regenerasi periodontal (bone and tissue graft). Penyesuaian oklusi. Pembuatan restorasi tetap dan alat prostetik yang ideal untuk gigi yang hilang.

PENATALAKSANAAN
C. Fase III: fase terapi pemeliharaan Dilakukan untuk mencegah terjadinya kekambuhan. Riwayat medis dan riwayat gigi pasien. Reevalusi kesehatan periodontal setiap 6 bulan dengan mencatat scor plak, ada tidaknya inflamasi gingiva, kedalaman poket dan mobilitas gigi. Melekukan radiografi untuk mengetahui perkembangan periodontal dan tulang alveolar tiap 3 atau 4 tahun sekali. Scalling dan polishing tiap 6 bulan sekali, tergantung dari evektivitas kontrol plak pasien dan pada kecenderungan pembentukan kalkulus. Aplikasi tablet fluoride secara topikal untuk mencegah karies.

PENCEGAHAN
Periodontitis dapat dicegah dengan cara: Menyikat gigi dua kali sehari, pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. Melakukan flossing sekali dalam sehari untuk mengangkat plak dan sisa makanan yang tersangkut di antara celah gigigeligi. Pemakaian obat kumur anti bakteri (sesuai indikasi) untuk mengurangi pertumbuhan bakteri dalam mulut. Berhenti merokok. Lakukan kunjungan secara teratur ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali untuk kontrol rutin dan pembersihan.

GIGI GOYANG
Definisi Pergerakan gigi pada dataran vertical atau horizontal. Derajatnya tergantung pada lebar ligament periodontal, area perlekatan akar, elastisitas prosesus alveolar dan fungsi dari masing-masing gigi. Etiologi 1. Infamasi gingiva dan jaringan periodontal. 2. Kebiasaan parafungsi oklusal 3. Oklusi premature 4. Kehilangan tulang pendukung, 5. Gaya torsi yang menyebabkan trauma pada gigi yang dijadikan pegangan cengkraman gigi. 6. Terapi periodontal, terapi endodontik, dan trauma dapat menyebabkan kegoyahan gigi sementara.

GIGI GOYANG
Derajat Kegoyangan Gigi Derajat 1 : kegoyangan gigi yang sedikit lebih besar dari normal. Derajat 2 : kegoyangan gigi sekitar 1 mm. Derajat 3 : kegoyangan gigi lebih dari 1 mm pada segala arah atau gigi dapat ditekan ke arah apical.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai