Anda di halaman 1dari 7

BAB III PEMBAHASAN

3.1. Definisi Celah bibir dan palatum (cleft lip and palate) adalah kelainan kongenital yang sering ditemukan dan menyebabkan kelainan penampakan wajah dan gangguan bicara (Sadler, 2006). Celah bibir (cleft lip) adalah kelainan berupa celah pada bibir atas yang didapatkan seseorang sejak lahir. ila celah berada pada bagian palatum rongga mulut maka kelainan ini disebut cleft palate. !ada cleft palate, celah akan menghubungkan langit"langit rongga mulut dengan rongga hidung (#oung $.%. 200&). 3.2. Klasifikasi 'da tiga jenis kelainan celah (cleft) (!ratikno,20(())
Cleft lip tanpa disertai cleft palate Cleft palate tanpa disertai cleft lip Cleft lip disertai dengan cleft palate

eberapa jenis celah bibir) a. *nilateral +ncomplete 'pabila celah sumbing terjadi hanya di salah satu sisi bibir dan tidak memanjang hingga ke hidung. b. *nilateral complete 'pabila celah sumbing terjadi hanya di salah satu bibir dan memanjang hingga ke hidung. c. ilateral complete 'pabila celah sumbing terjadi di kedua sisi bibir dan memanjang hingga ke hidung.

Gambar 3.1. Unilateral Inc m!lete" Unilateral # m!lete" $an Bilateral # m!lete

12

3.3. Eti l %i ibir Sumbing merupakan kelainan ,ormasi bibir akibat terganggunya ,usi (menyatunya) selama masa pertumbuhan intra uterine (dalam kandungan). -angguan ,usi ini terutama terjadi pada trimester pertama kehamilan yang bisa disebabkan oleh berbagai ,aktor yang dapat dibagi menjadi ,aktor herediter dan ,aktor eksternal. a. .aktor herediter .aktor herediter ini berarti menyangkut gen penyebab bibir sumbing yang dibawa penderita. /al ini dapat berupa ) 0utasi gen. 1elainan kromosom) 234 dari ,aktor keturunan resesi, dan 234 bersi,at dominan. b. .aktor eksternal 5 lingkungan .aktor eksternal merupakan hal"hal diluar tubuh penderita selama masa pertumbuhan dalam kandungan yang mempengaruhi atau menyebabkan terjadinya bibir sumbing yaitu ) !engaruh lingkungan juga dapat menyebabkan, atau berinteraksi dengan genetika untuk menyebabkan celah oro,acial. !ada manusia, bibir sumbing janin dan kelainan bawaan lain juga telah dihubungkan dengan hipoksia ibu, seperti yang disebabkan oleh misalnya ibu merokok, menyalahgunakan alkohol atau beberapa bentuk pengobatan hipertensi. !enyebab musiman (seperti eksposur pestisida) 6bat"obatan, seperti) 'setosal, 'spirin, 7i,ampisin, .enasetin, Sul,onamid, 'minoglikosid, +ndometasin, 'sam .lu,etamat, +bupro,en, !enisilamin, 'ntihistamin dapat menyebabkan celah langit"langit. 7etinoid, senyawa nitrat, obat"obatan antikon8ulsan, alkohol, obat"obatan terlarang (kokain, heroin, dll). $iet ibu dan asupan 8itamin !elarut organik .aktor usia ibu 9utrisi, terutama pada ibu yang kekurangan ,olat !enyakit in,eksi Si,ilis, 8irus rubella 7adiasi Stres emosional :rauma (trimester pertama) 1ondisi ibu hamil yang mengalami rasa mual dan muntah berlebihan, berisiko melahirkan bayi dengan bibir sumbing.
13

3.&. Pat %enesis C%! adalah kelainan bentuk ,isik pada wajah akibat pembentukan abnormal pada wajah ,etus selama kehamilan. !embentukan wajah tersebut berlangsung dalam 6 hingga ; minggu pertama kehamilan. C%! dapat timbul tersendiri atau muncul sebagai salah satu bagian dari syndrome. (<medicine, 2000). $ari seluruh kasus C%!, 204 diantaranya adalah kasus C%! tersendiri (isolated cleft lip and palate), dan bukan salah satu bagian dari syndrome tertentu. (Chakra8arti, 200=). dan Van der Woude syndrome ('gatha,200>). 1elainan kongenital muncul dari gabungan antara ,aktor multigenetik dan ,aktor lingkungan. Isolated cleft disebabkan oleh multigen dan atau pengaruh ,aktor lingkungan. ?alaupun gen memiliki peran penting, dalam embryogenesis wajah, ,aktor lingkungan berperan sama penting. 'da tiga kategori ,aktor lingkungan yang berpengaruh dalam pembentukan janin, yaitu teratogen, in,eksi, dan nutrien serta metabolisme kolesterol. +bu hamil yang merokok menjadi ,aktor penting penyebab C%!. :eratogen lainnya yang meningkatkan risiko C%! diantaranya adalah obat"obatan, seperti antikon8ulsan ,enitoin dan ben@odia@epin, atau pestisida, seperti dioAin ('gatha,200>). 0or,ogenesis ,asial dimulai dengan migrasi sel"sel neural crest ke dalam regio ,asial, remodeling matriks ekstraseluler, proli,erasi dan di,,erensiasi sel"sel neural crest untuk membentuk jaringan otot dan pengikat, penggabungan antar komponen pada bibir atas merger procesus maksilaris B nasalis medialis pada minggu C+ kehamilan. !embentukan palatum primer dari procesus nasalis medialis, dan pembentukan palatum sekunder dari procesus palatal sinistra B dekstra pada ;"(2 minggu kehamilan. (#oung et.al., 2000). 3.'. (an$a $an Ge)ala :anda yang paling jelas adalah adanya celah pada bibir atas atau langit"langit rongga mulut ('gatha,20(().
1.

eberapa syndrome yang

terkait dengan C%! adalah 22q11.2 deletion syndrome, Patau syndrome (trisomi (&)

ayi dengan cleft lip dapat mengalami kesulitan saat menghisap 'S+ karena sulitnya melakukan gerakan menghisap. 1esulitan ini dapat diatasi dengan penggunaan botol khusus yang direkomendasikan oleh dokter gigi spesialis gigi anak dan dokter spesialis anak, tentunya disesuaikan dengan tingkat keparahan kasus.
14

2. Cleft palate juga dapat menyebabkan kesulitan dalam berbicara.

esarnya cleft

bukan indicator seberapa serius gangguan dalam berbicara, bahkan cle,t yang kecil pun dapat menyebabkan kesulitan dalam berbicara. 'nak dapat memperbaiki kesulitannya dalam berbicara setelah menjalani terapi bicara, walaupun kadang tindakan operasi tetap diperlukan untuk memperbaiki ,ungsi langit"langit rongga mulut. 'nak dengan cleft palate seringkali memiliki suara hidung saat berbicara.
3. 'nak dengan cleft kadang memiliki gangguan dalam pendengaran. /al ini

disebabkan oleh kemungkinan adanya in,eksi yang mengenai tuba <ustachia (saluran yang menghubungkan telinga dengan rongga mulut). Semua telinga anak normal memproduksi cairan telinga yang kental dan lengket. Cairan ini dapat menumpuk di belakang gendang telinga. 'danya cleft dapat meningkatkan kemungkinan terbentuknya cairan telinga ini, sehingga menyebabkan gangguan atau bahkan kehilangan pendengaran sementara. =. iasanya cle,t palate dapat mempengaruhi pertumbuhan rahang anak dan proses tumbuh kembang dari gigi"geliginya. Susunan gigi"geligi dapat menjadi berjejal karena kurang berkembangnya rahang. 3.*. Pemeriksaan Pen+n)an% !re natal *S 'mniosintesis CC! (Cillus chorionic sampling) !ost 9atal Ciri ,isik spesi,ik !emeriksaan laboratorium lain 3.,. K m!likasi a. -angguan asupan makanan b. -angguan dental c. +n,eksi telinga d. -angguan berbicara e. -angguan psikologis ,. -angguan pertumbuhan tulang muka

3.-. Penatalaksanaan
15

ayi yang terlahir dengan bibir sumbing harus ditangani oleh klinisi dari multidisiplin dengan pendekatan team-based, agar memungkinkan koordinasi e,ekti, dari berbagai aspek multidisiplin tersebut. Selain masalah rekonstruksi bibir yang sumbing, masih ada masalah lain yang perlu dipertimbangkan yaitu masalah pendengaran, bicara, gigi"geligi dan psikososial. 0asalah"masalah ini sama pentingnya dengan rekonstruksi anatomis, dan pada akhirnya hasil ,ungsional yang baik dari rekonstruksi yang dikerjakan juga dipengaruhi oleh masalah"masalah tersebut. $engan pendekatan multidisipliner, tatalaksana yang komprehensi, dapat diberikan, dan sebaiknya terus menerus sejak bayi lahir sampai remaja. $iperlukan tenaga spesialis bidang kesehatan anak, diantaranya) (. 'hli bedah plastik untuk memperbaiki bentuk bibir sehingga normal5mendekati normal. 2. 'hli :/:, untuk memantau dan atau memperbaiki kelainan sekitar hidung dan telinga. &. $okter gigi56rthodontist untuk memantau dan atau memperbaiki kelainan pertumbuhan gigi. =. Speech therapist untuk membantu penderita agar dapat berbicara dengan normal 3. !sikolog5!sikiater untuk menangani masalah psikologis yang timbul terutama rasa rendah diri. ibir sumbing biasanya diperbaiki antara usia & sampai 6 bulan. %angit"langit sumbing diperbaiki antara usia > sampai (2 bulan. eberapa anak mungkin memerlukan perangkat bibir dua"tahap perbaikan atau pencetakan jika celah yang lebar. :abung :elinga sering ditempatkan pada saat operasi langit"langit mulut jika diperlukan. icara anak, pendengaran dan pertumbuhan akan ikut diperhatikan oleh tim sumbing. 6perasi sekunder seperti ,lap ,aring, cangkok tulang al8eolar, 7hinoplasty dan operasi rahang atas mungkin dianjurkan. !erawatan dan dukungan pada bayi dan keluarganya diberikan sejak bayi tersebut lahir sampai berhenti tumbuh pada usia kira"kira (; tahun. :indakan pembedahan dapat dilakukan pada saat usia anak & bulan. erikut ini adalah protokol pengobatan yang paling umum digunakan saat ini di sebagian besar pusat pengobatan sumbing ) Um+r . / 1 min%%+ 1 / 2 min%%+ (in$akan (i$+r terlentan%" !emberian n+trisi $en%an ke!ala mirin% Pasan% bt+rat r +nt+k men+t+!i cela0 !$ !alat+m" ata+ $%
16

sen$ k ! sisi 1 $+$+k ata+ memakai $ t l+ban% ke ara0 ba2a0 +nt+k mence%a0 as!irasi 1. min%%+ 1.' / 2 ta0+n 2 9 & ta0+n & 9 * ta0+n * 9 - ta0+n - 9 < ta0+n < 9 1, ta0+n 1, 9 1- ta0+n 3.<. Pence%a0an (. 0enghindari merokok +bu yang merokok mungkin merupakan ,aktor risiko lingkungan terbaik yang telah dipelajari untuk terjadinya celah oro,acial. +bu yang menggunakan tembakau selama kehamilan secara konsisten terkait dengan peningkatan resiko terjadinya celah"celah oro,acial. 0engingat ,rekuensi kebiasaan kalangan perempuan di 'merika Serikat, merokok dapat menjelaskan sebanyak 204 dari celah oro,acial yang terjadi pada populasi negara itu. %ebih dari satu miliar orang merokok di seluruh dunia dan hampir tiga perempatnya tinggal di negara berkembang, sering kali dengan adanya dukungan public dan politik tingkat yang relati, rendah untuk upaya pengendalian tembakau. anyak laporan telah mendokumentasikan bahwa tingkat pre8alensi merokok pada kalangan perempuan berusia (3"23 tahun terus meningkat secara global pada dekade terakhir. $iperkirakan bahwa pada tahun (>>3, (2"(= juta perempuan di seluruh dunia merokok selama kehamilan mereka dan, ketika merokok secara pasi, juga dicatat, 30 juta perempuan hamil, dari total (&0 juta terpapar asap tembakau selama kehamilan mereka (0alek, 200(). 2. 0enghindari alkohol !eminum alkohol berat selama kehamilan diketahui dapat mempengaruhi tumbuh kembang embrio, dan langit"langit mulut sumbing telah dijelaskan memiliki hubungan dengan terjadinya de,ek sebanyak (04 kasus pada sindrom alkohol ,etal (fetal alcohol syndrome). !ada tinjauan yang dipresentasikan di *tah 'merika
17

3abi !last4" $en%an memen+0i 5+les f ten 6 +m+r 1. min%%+" berat 1. ! ns"0b 7 1. %r 8 Palat !last4 karena ba4i m+lai bicara S!eec0 t0era!4 :el !0ar4n% !last4 ;rt0 $ nsi Al=e lar b ne %raftin% ;rt0 $ nsi +lan% #ek simetrisasi man$ib+la $an maksila

Serikat pada acara pertemuan konsensus ?/6 (bulan 0ei 200(), diketahui bahwa interpretasi hubungan antara alkohol dan celah oro,asial dirumitkan oleh bias yang terjadi di masyarakat. $alam banyak penelitian tentang merokok, alcohol diketemukan juga sebagai pendamping, namun tidak ada hasil yang benar"benar disebabkan murni karena alkohol. &. 0emperbaiki 9utrisi +bu 9utrisi yang adekuat dari ibu hamil saat konsepsi dan trimester + kehamilan sangat penting bagi tumbuh kembang bibir, palatum dan struktur kranio,asial yang normal dari ,etus. =. 0odi,ikasi !ekerjaan $ari data"data yang ada dan penelitian skala besar menyerankan bahwa ada hubungan antara celah oro,asial dengan pekerjaan ibu hamil (pegawai kesehatan, industry reparasi, pegawai agrikulutur). :eratogenesis karena trichloroethylene dan tetrachloroethylene pada air yang diketahui berhubungan dengan pekerjaan bertani mengindikasikan adanya peran dari pestisida, hal ini diketahui dari beberapa penelitian. namun tidak semua. 0aka sebaiknya pada wanita hamil lebih baik mengurangi jenis pekerjaan yang terkait. !ekerjaan dalam industri cetak, seperti pabrik cat, operator motor, pemadam kebakaran atau bertani telah diketahui meningkatkan resiko terjadinya celah oro,asial.

18

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen13 halaman
    Bab Iii
    uva3006
    Belum ada peringkat
  • Bagian Awal
    Bagian Awal
    Dokumen2 halaman
    Bagian Awal
    uva3006
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    uva3006
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen6 halaman
    Bab Ii
    uva3006
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen1 halaman
    Bab Iv
    uva3006
    Belum ada peringkat
  • Periodontitis Apikalis
    Periodontitis Apikalis
    Dokumen36 halaman
    Periodontitis Apikalis
    uva3006
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    uvaaaa_
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    uva3006
    Belum ada peringkat
  • Hiperplasia GIngiva
    Hiperplasia GIngiva
    Dokumen32 halaman
    Hiperplasia GIngiva
    uva3006
    100% (1)
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen5 halaman
    Bab Ii
    uvaaaa_
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen1 halaman
    Bab Iv
    uva3006
    Belum ada peringkat
  • 02 Kata Pengantar
    02 Kata Pengantar
    Dokumen4 halaman
    02 Kata Pengantar
    Arif Endotel
    Belum ada peringkat
  • Bagian Awal
    Bagian Awal
    Dokumen2 halaman
    Bagian Awal
    uvaaaa_
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen10 halaman
    Bab Iii
    uvaaaa_
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen1 halaman
    Bab Iv
    uva3006
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen7 halaman
    Bab Iii
    uva3006
    Belum ada peringkat
  • Bagian Awal
    Bagian Awal
    Dokumen2 halaman
    Bagian Awal
    uva3006
    Belum ada peringkat
  • Bab III (Revisi)
    Bab III (Revisi)
    Dokumen10 halaman
    Bab III (Revisi)
    uva3006
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen9 halaman
    Bab Ii
    uva3006
    Belum ada peringkat
  • Management of Cleft Lip and Palate in Adult
    Management of Cleft Lip and Palate in Adult
    Dokumen31 halaman
    Management of Cleft Lip and Palate in Adult
    uvaaaa_
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen1 halaman
    Bab Iii
    uva3006
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    uva3006
    Belum ada peringkat
  • 02 Kata Pengantar
    02 Kata Pengantar
    Dokumen4 halaman
    02 Kata Pengantar
    Arif Endotel
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    uva3006
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    uva3006
    Belum ada peringkat
  • Skleroderma
    Skleroderma
    Dokumen36 halaman
    Skleroderma
    uva3006
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    uva3006
    Belum ada peringkat
  • Bab III (Revisi)
    Bab III (Revisi)
    Dokumen10 halaman
    Bab III (Revisi)
    uva3006
    Belum ada peringkat
  • Skleroderma
    Skleroderma
    Dokumen33 halaman
    Skleroderma
    uva3006
    100% (1)
  • Cover, Kata Pengantar, Daftar Isi
    Cover, Kata Pengantar, Daftar Isi
    Dokumen3 halaman
    Cover, Kata Pengantar, Daftar Isi
    uva3006
    Belum ada peringkat