LATAR BELAKANG
Di negara berkembang masih banyak dijumpai orang dewasa dengan celah bibir dan palatum yang belum dioperasi. - Kerja tim masih primitif - Sumber daya yang menyediakan pengobatan sangat sedikit - Kesadaran masyarakat untuk mengobati anomali ini sangat minimal - Usia pasien yang mencari pengobatan primer bervariasi dari usia beberapa hari sampai usia empat puluhan Menyediakan perawatan yang holistik dan multidisiplin agar semua pasien dengan celah bibir dan palatum mendapatkan pengobatan.
DEFINISI
Celah bibir (cleft lip) adalah kelainan berupa celah pada bibir atas yang didapat seseorang sejak lahir. Bila celah berada pada bagian palatum rongga mulut maka kelainan ini disebut celah palatum (cleft palate). Pada cleft palate, celah akan menghubungkan langit-langit rongga mulut dengan rongga hidung.
KLASIFIKASI
ETIOLOGI
Faktor herediter - Mutasi gen. - Kelainan kromosom 75% dari faktor keturunan resesif 25% bersifat dominan.
ETIOLOGI
PATOGENESA
Faktor Herediter Faktor Eksternal
Saat kehamilan
Labiopalatoschisis
DIAGNOSA
Gejala : Pemisahan langit-langit Pemisahan bibir Pemisahan bibir & langit-langit Infeksi telinga berulang BB tidak bertambah Bayi regurgitasi nasal ketika menyusuikeluar dari hidung Sulit bicara
Rotasi alveolar dengan posisi gigi lebih ke arah anterior, superior dan lateral.
height
Gambar 2.1. Cephalogram dan Deformitas Gigi pada Pasien Dewasa dengan Celah yang Tidak di Operasi
PENGELOLAAN CELAH BIBIR DAN PALATUM PADA DEWASA YANG TIDAK DIOPERASI
Selain masalah yang dihadapi dalam perbaikan celah bibir unilateral, celah bibir bilateral juga memiliki masalah premaxilla yang sangat sulit. Pre-maxilla yang menonjol dan memutar menambah masalah pada manajemen operasi celah bibir dan palatum lengkap bilateral pada pasien tua. Pre-maxilla yang menonjol, tidak dikendalikan oleh salah satu rahang alveoli, hanya melekat pada septum hidung melalui ligamen septo-maxillary.
PENGELOLAAN CELAH BIBIR DAN PALATUM PADA DEWASA YANG TIDAK DIOPERASI
Bagan 2.1. Rencana Managemen Premaxilla yang Menonjol pada Orang Dewasa yang Tidak Dioperasi
PENGELOLAAN CELAH BIBIR DAN PALATUM PADA DEWASA YANG TIDAK DIOPERASI
A. PERBAIKAN CELAH PALATUM Teknik dua-Flap dengan ekstensi alveolar secara rutin dilakukan dilanjutkan dengan intra-velar veloplasty. Mukosa pada vomer dipotong pada garis tengah dan dua flap dibesarkan.
PENGELOLAAN CELAH BIBIR DAN PALATUM PADA DEWASA YANG TIDAK DIOPERASI
B. PERBAIKAN PALATUM DENGAN PRE-MAXILLARY SETBACK
PENGELOLAAN CELAH BIBIR DAN PALATUM PADA DEWASA YANG TIDAK DIOPERASI
PENGELOLAAN CELAH BIBIR DAN PALATUM PADA DEWASA YANG TIDAK DIOPERASI
C. PERBAIKAN CELAH BIBIR BILATERAL Saat ini, metode yang paling umum digunakan adalah Modifikasi teknik Millard oleh Mulliken. Penekanannya pada "Columella in Nose" terlihat dalam teknik ketika posisi yang tepat dari tulang rawan dengan dilakukan sayatan marjinal bilateral di hidung.
PENGELOLAAN CELAH BIBIR DAN PALATUM PADA DEWASA YANG TIDAK DIOPERASI
PENGELOLAAN CELAH BIBIR DAN PALATUM PADA DEWASA YANG TIDAK DIOPERASI
Dalam beberapa kasus, Abbe flap primer mungkin diperlukan karena kekurangan jaringan di prolabium, sering ditemukan pada pasien Median Facial Dysplasia.
Gambar 2.5. Abbe Flap Primer pada Perbaikan Celah Bibir Bilateral
Jika pasien telah sesuai dengan hasilnya, proses untuk koreksi VPI (velopharyngeal incompetence) dan perawatan ortodontik dimulai pada waktu yang sama.
Operasi lain seperti cangkok tulang alveolar, rhinoplasty sekunder dilakukan sesuai permintaan pasien. Dari pengalaman peneliti, hanya 25% dari pasien yang menindaklanjuti untuk operasi lainnya, setelah perbaikan celah bibir primer dan palatum.
Masalah pada Dewasa dengan Celah dan Terlambatnya Koreksi Bedah Primer
Penampilan Naso-labial Speech Outcome Masalah Psikososial
PENAMPILAN NASO-LABIAL
Pada pasien dengan perbaikan celah bibir unilateral lengkap dengan koreksi hidung primer, hasil perbaikan bibir dapat diterima oleh sebagian besar individu. Namun, terdapat deformitas hidung berat dan peneliti lebih memilih untuk memperbaiki hidung di kemudian hari.
Dalam penilaian peneliti, 80% dari pasien perlu rhinoplasty di masa yang akan datang.
Banyak dari pasien akan membutuhkan perawatan ortodontik dento-alveolar yang luas untuk meningkatkan realignment gigi dan proporsi wajah.
SPEECH OUTCOME
Peneliti menganalisis proses bicara hasil perbaikan palatum primer pada 131 pasien usia tua (lebih dari 10 tahun). Sebelum operasi, pasien ini menunjukkan kesalahan artikulasi ringan, sedang dan berat (14%, 48% dan 38%) dibandingkan dengan pasca-bedah (44%, 48% dan 8%). Demikian pula, 64% pasien menunjukkan resonansi normal atau ringan pasca-bedah dibanding pra-bedah (23%). Semua pasien menunjukkan perbaikan dalam semua parameter berbicara tapi sangat sedikit yang mampu berbicara normal.
MASALAH PSIKOSOSIAL
Mayoritas pasien putus sekolah atau tidak bersekolah karena kelainan bentuk wajah dan masalah bicara.
Pasien tidak dapat diterima tidak hanya oleh rekan-rekan tetapi sering dengan guru juga.
Semua efek psiko-sosial yang kompleks karena celah bibir dan palatum yang tidak dioperasi membuat pasien tidak aktif secara sosial dan hanya berinteraksi dengan anggota keluarga.
KESIMPULAN
Mengobati pasien dewasa dengan celah bibir dan palatum memerlukan pendekatan yang berbeda dan kecerdikan. Kita perlu mempelajari dengan seksama lingkungan sekitarnya, psikologis make-up dan motivasi pasien, tuntutan pada hidupnya serta faktor logistik dan keuangan untuk merencanakan pengobatan. Pengobatan dapat dimodifikasi sesuai dengan permintaan dari pasien.
TERIMA KASIH