Anda di halaman 1dari 26

Pemeriksaan Gigi

Farrah Putri Amalia G99161041


Diagnosis

Penegakkan diagnosa melalui beberapa tahap:

1. Pemeriksaan Subjektif

2. Pemeriksaan Objektif

3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Subjektif
Dilakukan dengan menggali informasi sebanyak
mungkin dari pasien (anamnesis, riwayat medis,
riwayat dental)
Pemeriksaan Objektif
ekstraoral
1. Inspeksi
intraoral

2. Tes Vitalitas
3. Perkusi
ekstraoral
4. Palpasi
intraoral
PERKUSI
Merupakan metode yang digunakan untuk
menentukan adanya radang pada jaringan
periodontal dengan cara mengetuk gigi secara
ringan menggunakan tangkai instrumen

Cara:
- Mengetuk pd gigi yg sehat dulu kemudian
baru pd gigi yg sakit/ dicurigai
- Ketukan dilakukan pd permukaan labial/
bukal, palatinal/ lingual, incisal/ oklusal
PERKUSI
Hasil perkusi:
Positif tajam: ada inflamasi periapikal
Positif ringan: ada inflamasi jar. periodontal
Negatif: tdk ada radang jar.periodontal
PERKUSI
Perkusi gigi sebaiknya dilakukan dengan
beberapa alat untuk menghidari bias.
Arah pukulan harus diubah dari permukaan
vertikal-oklusal ke permukaan bukal / lingual
mahkota dan masing-masing dipukul dengan
urutan berbeda
Pemeriksa menanyakan respon pasien dan
memperhatikan refleks rasa sakit
Jenis-jenis perkusi

a. Perkusi vertikal
b. Perkusi horizontal
PALPASI
Palpasi digunakan jika dicurigai ada pembengkakan.
Dapat dilakukan ekstraoral maupun intraoral.

Palpasi juga digunakan untuk menentukan seberapa


jauh proses inflamasi telah meluas kearah periapikal

Cara:
Menekan ringan dengan ujung jari untuk memeriksa
konsistensi jaringan dan respon rasa sakit. Pemeriksaan
sebaiknya menggunakan minimal 1 sisi yang sehat
sebagai pembanding
PALPASI
PALPASI
Bila ada pembengkakan, tentukan hal berikut:
1. Apakah jaringan fluktuan dan cukup
membesar untuk insisi dan drainase?
2. Adanya rasa sakit, intensitas, dan lokasi
3. Adanya adenopati dan lokasi
4. Adanya krepitasi tulang
PALPASI
Ekstraoral: kepala, wajah, leher
Intraoral
PALPASI EKSTRAORAL
Kepala
1 Atur posisi pasien duduk
2 Anjurkan melepas penutup kepala, kacamata, dll
3 Inspeksi
4 Lakukan palpasi dengan gerakan memutar mulai dari
depan turun ke bawah melalui garis tengah
kemudian palpasi setiap sudut garis kepala. Rasakan
adanya benjolan/massa, tanda bekas luka, bengkak,
nyeri tekan, dll. Jika ditemukan, perhatikan seberapa
besarnya, konsistensi, dan letaknya(dalam kulit, pada
tulang, atau dibawah kulit terlepas dari tulang)
PALPASI EKSTRAORAL
Kepala
Kemungkinan kelainan pada
kepala: kelainan kulit kepala
(termasuk benjolan) akibat kista
pilar (kista berisi cairan yang
terbentuk dari folikel rambut),
Kelainan tulang tengkorak
termasuk ukuran (hidrosefalus) atau lekukan
akibat trauma
PALPASI EKSTRAORAL
Wajah
Pemeriksaan wajah dilakukan secara inspeksi dan
palpasi, pemeriksa mengamati simetrisitas wajah.

Terdapatnya ketidaksimetrisan wajah kemungkinan


disebabkan oleh masalah gigi geligi, khususnya yang
berhubungan dengan nyeri. Adanya abses pada gigi
atau jaringan periodontal merupakan penyebab
umum terjadi pembengkakan pada wajah
PALPASI EKSTRAORAL
Leher
Palpasi pada daerah leher terutama untuk
megetahui keadaan dan lokasi kelenjar limfe,
kelenjar tiroid, dan trakea.
PALPASI EKSTRAORAL
Kelenjar Tiroid
1 Letakkan tangan pada leher pasien dengan posisi
pemeriksa berdiri di belakang pasien
2 Palpasi fosa suprasternal
3 Minta pasien untuk menelan ludah
4 Bila teraba kelenjar tiroid maka determinasikan
menurut bentuk, ukuran, konsistensi, dan
permukaannya
Trakea
1 Berdiri di samping kanan pasien
2 Letakkan jari tengah pada bagian bawah trakea
dan raba trakea keatas, kebawah dan kesamping
sehingga kedudukan trakea dapat diketahui

Pemeriksaan glandula parotis


Pemeriksaan Temporomandibular Joint
Pemeriksaan limfonodi cervicalis
PALPASI INTRAORAL
Pemeriksaan Bibir
Palpasi mukosa labial bibir bawah, atas, dan
mukosa buccal untuk melihat konsistensi,
karakteristik jaringan dan indurasi.

palpasi juga pada bagian retromolar pad,


tuberositas, palatum untuk melihat rugae yang
ada pada palatum
Palatum Durum dan Tuberositas Maksilaris
Pada palatum durum terdapat papila incisivus yang
terletak di posterior gigi incisivus maksilla yang
tampak sebagai nodul kecil imobil dibawah muara
duktus nasopalatinal.
Tuberositas maksila merupakan daerah distal molar
terakhir, jaringan warna pink secara homogen.
Pemeriksaan tuberositas maksila dilakukan dengan
cara palpasi untuk mengetahui nyeri dan
pembengkakan
Palatum Molle dan Uvula
Biasanya diperiksa dengan melakukan inspeksi
saja
Lidah dan Dasar mulut
Pemeriksaan dilakukan untuk melihat frenulum
lingualis, kurunkel lingual dan sublingual fold
Pemeriksaan dilakukan dengan meminggirkan
sedikit lidah, lihat lingual space dan palpasi
aspek lingual.
Lakukan palpasi pada daerah submandibula
Pemeriksaan Periodontium
Warna gingiva
Kontur gingiva
Konsistensi
Tekstur
Ada/tidaknya perdarahan dan eksudasi
purulen
Pemeriksaan Gigi geligi
Palpasi menentukan seberapa jauh proses
inflamasi telah meluas kearah periapikal.

Palpasi dilakukan dengan menekan mukosa


diatas apeks dengan cukup kuat. Pemeriksaan
hendaknya menggunakan minimal satu gigi lain
sebagai pembanding
Interpretasi : (+) =
inflamasi sudah
mencapai tulang
dan mukosa regio
apikal gigi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai