Anda di halaman 1dari 3

PENYEMBUHAN PASCA TERAPI PERIODONTAL

Proses penyembuhan yang umum berupa penyingkiran debris jaringan yang


mengalami degenerasi serta penggantian jaringan yang telah dirusak penyakit adalah sama
pada semua bentuk terapi periodontal. Ada tiga aspek penyembuhan periodontal yang perlu
diperhatikan karena berkaitan dengan hasil perawatan yang dicapai, yaitu regenerasi
(regeneration), perbaikan (repair), dan perlekatan baru (new attachment).
REGENERASI
Regenerasi adalah pertumbuhan dan diferensiasi sel-sel dan substansi seluler baru
membentuk jaringan atau bagian yang baru. Regenerasi berasal dari tipe jaringan yang
sama dengan jaringan yang rusak, atau dari prekursornya. Pengganti epitel gingiva yang
rusak adalah berasal dari epitel, sedangkan jaringan ikat dan ligamen periodontal
penggantinya adalah berasal dari jaringan ikat. Sebaliknya tulang dan sementum baru
bukan berasal dari tulang dan sementum yang telah ada, tetapi dari dari jaringan ikat yang
merupakan prekursor keduanya. Jaringan ikat yang tidak berdiferensiasi berkembang
menjadi osteoblas dan sementoblas yang nantinya akan membentuk tulang alveolar dan
sementum baru.
Pada periodonsium regenerasi merupakan suatu proses fisiologis yang kontinu. Dalam
keadaan yang normal, sel dan jaringan baru senantiasa dibentuk untuk menggantikan sel
dan jaringan yang matang dan mati. Proses tersebut tercermin dari adanya: (1) aktivitas
mitotik pada epitel gingiva dan jaringan ikat ligamen periodontal, (2) pembentukan tulang
baru, dan (3) deposisi sementum yang terus menerus.
Terapi periodontal akan menyingkirkan plak bakteri dan menciptakan kondisi yang
dapat menghalangi pembentukan dan penumpukan kembali plak. Dengan tersingkirnaya
faktor-faktor yang menghalangi regenerasi tersebut, kapasitas regeneratif jaringan akan
maksimal dan memungkinkan terjadinya terjadinya regenerasi.
PERBAIKAN (REPAIR)
Proses perbaikan hanya mengembalikan kontinuitas permukaan gingiva dan
mengembalikan sulkus gingiva yang normal dengan level dasarnya pada permukaan akar
sama dengan level dasar poket periodontal sebelum perawatan. Proses perbaikan akan
menghentikan perusakan tulang alveolar tanpa meninggikan tinggi tulang.

Keterangan: Dua kemungkinan penyingkiran poket periodontal.


A. Poket periodontal pra perawatan;
B. Sulkus normal terbentuk kembali pada level yang setentang dengan dasar
poket pra perawatan;
C. Periodonsium diperbaiki pada permukaan akar yang tadinya tersingkap;
keadaan yang demikian dinamakan perlekatan baru.

PERLEKATAN BARU
Perlekatan baru adalah tertanamnya serabut ligamen periodontal yang baru ke
sementumyang baru dan perlekatan epitel gingiva ke permukaan gigi yang tadinya
tersingkap karena penyakit. Apabila gingiva atau ligamen periodontal melekat kembali ke
permukaan gigi pada posisi semula sebelum tersingkirkan pada waktu SRP, atau pada
waktu preparasi gigi pada daerah subgingiva untuk pembuatan suatu restorasi, proses
tersebut

bukanlah

perlekatan

baru

melainkan

hanya

berupa

perlekatan

kembali

(reatttachment). Namun karena pada kenyataannya yangmelekat kembali bukanlah serabut


yang ada tetapi serabut yang baru dibentuk dan melekatnya ke sementum yang baru, maka
istilah yang paling tepat adalah perlekatan baru (new attachment). Sekarang ini istilah
perlekatan kembali hanya digunakan untuk menyatakan perbaikan daerah pada akar gigi
yang bukan tersingkap karena pembentukan

poket

periodontal, misalnya karena insisi

pada prosedur bedah, karena fraktur akar, atau pada perawatan lesi periapikal.

Bentuk penyembuhan lain yang berbeda dengan perlekatan baru adalah adaptasi
epitel (epithelial adaptation). Pada adaptasi epitel, epitel gingiva beradaptasi rapat dengan
permukaan gigi sedangkan poket periodontal tetap ada. Namun karena epitel gingiva
beradaptasi rapat, probe tidak dapat diselipkan sampai ke dasar poket. Sulkus yang dalam
ini yang didindingi oleh epitel yang tipis dan panjang, dan oleh sebab itu bentuk
penyembuhan ini dinamakan juga

long junctional epithelium. Adaptasi epitel bisa sama

daya tahannya terhadap penyakit seperti perlekatan jaringan ikat yang sebenarnya. Apabila
adaptasi epitel tidak disertai oleh pendarahan pada probing, tanda-tanda klinis inflamasi,
dan penumpukan plak pada permukaan gigi, berarti sulkus yang dalam ini berada dalam
keadaan

inaktif, tanpa disertai kehilangan perlekatan selanjutnya. Pada kasus yang

demikian sulkus dengan kedalaman 4,0 - 5,0 mm pasca perawatan adalah masih
akseptabel.

Anda mungkin juga menyukai