Anda di halaman 1dari 24

PERKUSI DAN PALPASI

PADA GIGI

Pembimbing : Lulut Khoridatur R./G99161056


Drg. Sandy Trimelda, Sp.Ort Agnes Yessy P./G99162134

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI DAN MULUT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNS- RUMAH SAKIT DR MOEWARDI
SURAKARTA
2017
PERKUSI GIGI

PENGERTIAN

Merupakan metode yg digunakan untuk menentukan adanya


radang pd jar. Periodontal dgn cara mengetuk gigi secara ringan
menggunakan jari dan atau tangkai instrumen

FUNGSI

Untuk mengevaluasi status periodonsium sekitar gigi

Untuk mengevaluasi status apikal dan periapikal gigi


Metode Perkusi Gigi

Perkusi Vertikal
Menilai daerah periapikal

Perkusi Horizontal
Menilai daerah periodonsium
Ilustrasi teknik perkusi gigi
Prosedur
1. Pukulan cepat dan tidak keras pada gigi, mula-mula memakai jari
dengan intensitas rendah kemudian intensitas ditingkatkan dengan
menggunakan tangkai suatu instrumen, untuk mengetahui apakah
gigi terasa sakit

2. Gigi sebelahnya sebaiknya di perkusi lebih dahulu dan kemudian


diikuti gigi yang mengalami keluhan

3. Lihat reaksi pasien ketika gigi yang mengalami keluhan diperkusi.


Sebelumnya peringatkan pasien bahwa pemeriksaan ini akan
menimbulkan nyeri.
Tujuan Mengetahui apakah ada
Pemeriksaan inflamasi pada jaringan
Perkusi Gigi periodontal

Interpretasi :
(+) kuat : ada inflamasi periapikal
(+) ringan-sedang : ada inflamasi periodontal
ligamen
(-) : tidak ada inflamasi pada jaringan periodontal
PALPASI
Pengertian:
Pemeriksaan dengan cara meraba

Fungsi
Mengetahui kondisi akut/ kronis. Misal: infeksi
pada kelenjar sub mandibula. Pada yang akut,
saat palpasi akan terasa sakit dan terasa
seperti ada biji.
Mengetahui lokasi pembengkakan
Mengetahui suhu di daerah yg sakit. Misal:
pada abses, suhu daerah setempat akan terasa
hangat/ panas Mengetahui adanya fraktur, misal;
fraktur tulang alveolar
Mengetahui keras lunaknya suatu
pembengkakan. Misal: pada abses yang sudah
matang, palpasinya terasa lunak
Ekstraoral
Untuk deteksi pembekakan limfonodi

Intraoral
Mendeteksi adanya nyeri pada area periapikal
Identifikasi pembekakan jaringan lunak
Perlu dibandingkan satu area dengan area lalinnya
ILUSTRASI
PALPASI
Bila ada pembengkakan, tentukan hal berikut:
1. Apakah jaringan fluktuan dan cukup membesar untuk insisi dan drainase?
2. Adanya rasa sakit, intensitas, dan lokasi
3. Adanya adenopati dan lokasi
4. Adanya krepitasi tulang
PALPASI EKSTRAORAL
Kepala
1 Atur posisi pasien duduk
2 Anjurkan melepas penutup kepala, kacamata, dll
3 Inspeksi
4 Lakukan palpasi dengan gerakan memutar mulai dari depan
turun ke bawah melalui garis tengah kemudian palpasi setiap
sudut garis kepala. Rasakan adanya benjolan/massa, tanda bekas
luka, bengkak, nyeri tekan, dll. Jika ditemukan, perhatikan
seberapa besarnya, konsistensi, dan letaknya(dalam kulit, pada
tulang, atau dibawah kulit terlepas dari tulang)
PALPASI EKSTRAORAL
Kepala
Kemungkinan kelainan pada kepala: kelainan kulit
kepala (termasuk benjolan) akibat kista pilar (kista
berisi cairan yang terbentuk dari folikel
rambut),Kelainan tulang tengkorak termasuk ukuran
(hidrosefalus) atau lekukan akibat trauma
PALPASI EKSTRAORAL
Wajah
Pemeriksaan wajah dilakukan secara inspeksi dan palpasi,
pemeriksa mengamati simetrisitas wajah.
Terdapatnya ketidaksimetrisan wajah kemungkinan
disebabkan oleh masalah gigi geligi, khususnya yang
berhubungan dengan nyeri. Adanya abses pada gigi atau
jaringan periodontal merupakan penyebab umum terjadi
pembengkakan pada wajah
PALPASI EKSTRAORAL
Leher
Palpasi pada daerah leher terutama untuk megetahui keadaan dan
lokasi kelenjar limfe, kelenjar tiroid, dan trakea.
PALPASI EKSTRAORAL
Kelenjar Tiroid
1 Letakkan tangan pada leher pasien dengan posisi pemeriksa
berdiri di belakang pasien
2 Palpasi fosa suprasternal
3 Minta pasien untuk menelan ludah
4 Bila teraba kelenjar tiroid maka determinasikan menurut bentuk,
ukuran, konsistensi, dan permukaannya
Trakea
1 Berdiri di samping kanan pasien
2 Letakkan jari tengah pada bagian bawah trakea dan raba trakea
keatas, kebawah dan kesamping sehingga kedudukan trakea
dapat diketahui

Pemeriksaan glandula parotis


Pemeriksaan Temporomandibular Joint
Pemeriksaan limfonodi cervicalis
PALPASI INTRAORAL
Pemeriksaan Bibir
Palpasi mukosa labial bibir bawah, atas, dan mukosa buccal untuk melihat
konsistensi, karakteristik jaringan dan indurasi.
palpasi juga pada bagian retromolar pad, tuberositas, palatum untuk
melihat rugae yang ada pada palatum
Palatum Durum dan Tuberositas Maksilaris
Pada palatum durum terdapat papila incisivus yang terletak di posterior gigi
incisivus maksilla yang tampak sebagai nodul kecil imobil dibawah muara
duktus nasopalatinal.
Tuberositas maksila merupakan daerah distal molar terakhir, jaringan warna
pink secara homogen. Pemeriksaan tuberositas maksila dilakukan dengan cara
palpasi untuk mengetahui nyeri dan pembengkakan
Palatum Molle dan Uvula
Biasanya diperiksa dengan melakukan inspeksi saja
Lidah dan Dasar mulut
Pemeriksaan dilakukan untuk melihat frenulum lingualis, kurunkel lingual dan
sublingual fold
Pemeriksaan dilakukan dengan meminggirkan sedikit lidah, lihat lingual space
dan palpasi aspek lingual.
Lakukan palpasi pada daerah submandibula
Pemeriksaan Periodontium
Warna gingiva
Kontur gingiva
Konsistensi
Tekstur
Ada/tidaknya perdarahan dan eksudasi purulen
Pemeriksaan Gigi geligi
Palpasi menentukan seberapa jauh proses inflamasi telah meluas kearah
periapikal.
Palpasi dilakukan dengan menekan mukosa diatas apeks dengan cukup
kuat. Pemeriksaan hendaknya menggunakan minimal satu gigi lain
sebagai pembanding
Interpretasi : (+) =
inflamasi sudah mencapai
tulang dan mukosa regio
apikal gigi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai