Anda di halaman 1dari 18

PERKUSI DAN PALPASI

PADA GIGI

Oleh:
Ichsan Maulana G99162113 Mochamadsyah Beizar Y. G99161060
Gefaritza Rabbani G99161005 Asri Kurnia Ramadhani G99162112
Okky Dhevi Safitri G99161070

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI DAN MULUT


Pembimbing:
FAKULTAS KEDOKTERAN
Sandy UNS-
Trimelda,RUMAH
drg, Sp.OrtSAKIT DR MOEWARDI
SURAKARTA
2017
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU GIGI DAN MULUT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR MOEWARDI
S U RAKARTA
2018
PERKUSI GIGI

PENGERTIAN

Merupakan metode yg digunakan untuk menentukan adanya radang pd


jar. Periodontal dgn cara mengetuk gigi secara ringan menggunakan
tangkai instrumen

FUNGSI

Untuk mengevaluasi status periodonsium sekitar gigi

Untuk mengevaluasi status apikal dan periapikal gigi


Prosedur
1. Pukulan cepat dan tidak keras pada gigi, mula-mula
memakai jari dengan intensitas rendah kemudian intensitas
ditingkatkan dengan menggunakan tangkai suatu
instrumen, untuk mengetahui apakah gigi terasa sakit

2. Gigi sebelahnya sebaiknya di perkusi lebih dahulu dan


kemudian diikuti gigi yang mengalami keluhan

3. Lihat reaksi pasien ketika gigi yang mengalami keluhan


diperkusi. Sebelumnya peringatkan pasien bahwa
pemeriksaan ini akan menimbulkan nyeri.
Ilustrasi teknik perkusi gigi
Metode Perkusi Gigi

Perkusi Vertikal
Menilai daerah periapikal

Perkusi Horizontal
Menilai daerah periodonsium
 Menyesatkan bila digunakan sebagai alat tunggal
untuk menegakkan diagnosa
 Perkusi positif  Inflamasi periodonsium :
 Periodontal abscess
 Nekrosis pulpa
 Restorasi overhanging
 Perawatan orthodonsi
PALPASI
Pengertian:
Pemeriksaan dengan cara meraba
Fungsi
Mengetahui kondisi akut/ kronis

Mengetahui suhu di daerah yg sakit.

keras lunaknya suatu pembengkakan.

Mengetahui lokasi pembengkakan

Mengetahui adanya fraktur


CARA PALPASI

1. Memberikan tekanan ringan pada mukosa sejajar dengan apeks


gigi

2. Pada abses: jari telunjuk diletakkan pelan-pelan pada daerah


pembekakan dengan sedikit tekanan

3. Pada kelenjar limfe: kepala pasien ditundukkan, ibu jari bertumpu


pada pipi, kemudia kel. Limfe diraba di bawah korpus mandibula
dengan jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari kelingking
dengan gerakan memutar tanpa tekanan
Ekstraoral
• Untuk deteksi pembekakan limfonodi

Intraoral
• Mendeteksi adanya nyeri pada area periapikal
• Identifikasi pembekakan jaringan lunak
• Perlu dibandingkan satu area dengan area lalinnya
PALPASI EKSTRAORAL

Kepala
1 Atur posisi pasien duduk
2 Anjurkan melepas penutup kepala, kacamata, dll
3 Inspeksi
4 Lakukan palpasi dengan gerakan memutar mulai dari depan turun
ke bawah melalui garis tengah kemudian palpasi setiap sudut
garis kepala. Rasakan adanya benjolan/massa, tanda bekas luka,
bengkak, nyeri tekan, dll. Jika ditemukan, perhatikan seberapa
besarnya, konsistensi, dan letaknya(dalam kulit, pada tulang, atau
dibawah kulit terlepas dari tulang)
PALPASI EKSTRAORAL
Wajah

Pemeriksaan wajah dilakukan secara


inspeksi dan palpasi, pemeriksa
mengamati simetrisitas wajah.

Leher
Palpasi pada daerah leher terutama
untuk megetahui keadaan dan lokasi
kelenjar limfe, kelenjar tiroid, dan
trakea.
PALPASI INTRAORAL
Pemeriksaan BibirPalpasi mukosa labial bibir bawah, atas, dan
mukosa buccal untuk melihat konsistensi, karakteristik jaringan dan
indurasi.

palpasi juga pada bagian retromolar pad, tuberositas, palatum untuk


melihat rugae yang ada pada palatum
Lidah dan Dasar mulut
Pemeriksaan dilakukan untuk melihat frenulum
lingualis, kurunkel lingual dan sublingual fold
Pemeriksaan dilakukan dengan meminggirkan
sedikit lidah, lihat lingual space dan palpasi aspek
lingual.
Lakukan palpasi pada daerah submandibula

Pemeriksaan Gigi geligi


Palpasi menentukan seberapa jauh proses inflamasi telah meluas
kearah periapikal.
Palpasi dilakukan dengan menekan mukosa diatas apeks dengan
cukup kuat. Pemeriksaan hendaknya menggunakan minimal satu gigi
lain sebagai pembanding
PALPASI

Bila ada pembengkakan, tentukan hal berikut:


1. Apakah jaringan fluktuan dan cukup membesar untuk insisi dan drainase?
2. Adanya rasa sakit, intensitas, dan lokasi
3. Adanya adenopati dan lokasi
4. Adanya krepitasi tulang
SONDASI
Tujuan: untuk mengetahui apakah terdapat kavitas atau tidak
Alat utama sondasi: Sonde/probe
Alat bantu: kaca gigi
Cara: memasukkan sonde pada area oklusal atau inisial bila terlihat
atau curiga adanya kavitas
Interpretasi:
+ nyeri  kelainan pulpa atau gigi vital
- Tidak nyeri  tidak ada kelainan pulpa atau gigi non vital
Untuk melihat adanya karies
-Sonde digoreskan pd permukaan gigi, bila sonde tersangkut, berarti
ada karies
-Hati2 dgn fisur yg dalam maupun pewarnaan pd pit & fisur
Untuk menentukan kedalaman karies:
-Dibantu dgn inspeksi
Untuk menentukan reaksi pulpa:
-Cara: sonde digoreskan/ ditekankan ringan pd dasar kavitas. Hati2
jgn smp perforasi.
-Untuk menentukan reaksi pulpa maupun kedalaman karies, kavitas hrs
dibersihkan dari sisa2 makanan/ kotoran spy hasil sondasi tdk bias.

Untuk menentukan adanya perforasi:


Bila saat disondasi sonde masuk ke dlm ruang pulpa, berarti telah
terjadi perforasi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai