Anda di halaman 1dari 34

TERAPI PERIODONTAL

SUPORTIF

DOSEN PENGAMPU :
DRG MARTINA AMALIA SP PERIO(K)

Drg. SAVANA ERSA


 Perawatan dengan program perawatan jangka
panjang setelah terapi aktif,
 Pada tahun 1989 World Workshop in Clinical
Periodontics dijelaskan dengan istilah ‘ supportive
periodontal treatment '(SPT).
 Pada tahun 2003 AAP, paper position menyebut
juga sebagai Terapi Perawatan Periodontal.
 Periodontal Maintenance(PM) Therapy.
 Setelah terapi fase 1 , jadwalkan kunjungan
periodik untuk perawatan pemeliharaan
 Mencegah rekurensi penyakit

terapi Periodontal Suportif


 Pasien tidak melakukan kunjungan pemeliharaan
 menunjukkan gejala periodontitis rekuren  ex :
peningkatan kedalaman poket, kerusakan tulang,
kehilangan gigi
 Semakin sering pasien melakukan perawatan
periodontal suportif  semakin rendah
kemungkinan pasien mengalami kehilangan gigi
Sekuen perawatan periodontal

Sekuens yang salah


tujuan
1. Untuk pencegahan atau meminimalkan rekurensi
perkembangan penyakit pada pasien yang sudah
dirawat periodontitis
2. Untuk mencegah atau mengurangi insidensi gigi
yang hilang
3. Untuk meningkatkan kemungkinan menemukan
dan mengobati kondisi atau penyakit lain yang
ditemukan di dalam rongga mulut secara tepat waktu
Program Pemeliharaan
Prosedur Kunjungan Pemeliharaan

Bagian 1: Pemeriksaan & Evaluasi


(Perkiraan waktu: 14 menit)

sapa pasien
Perubahan riwayat medis PEMERIKSAAN
Pemeriksaan patologi oral & EVALUASI
Status OH KONDISI
Perubahan gingiva KESEHATAN
RM SAAT INI
Perubahan kedalaman poket
Perubahan mobilitas
Perubahan olusal
Karies gigi
Status restorasi, prostetik dan implant
Bagian II: Perawatan
(Perkiraan waktu: 36 menit)

Penguatan OH
Scaling Pemeriksaan Kontrol Plak
Polishing
Irigasi kimia atau penempatan • Untuk menilai keefektifan kontrol
plak
antimikroba pada daerah spesifik
Pasien harus menunjukkan cara
membersihkan mulut disetiap
kunjungan
• Harus direview dan dikoreksi hingga
• Dilakukan bila dibutuhkan diikuti pasien menunjukkan hasil yang baik
dgn oral profilaksis Hanya pd • Instruksi tambahan jika diperlukan
• Tdk boleh dilakukan instrumentasi poket yg Pasien yang diberi instruksi
pd sulkus dangkal (1-3 mm) menetap memiliki indeks plak yang lebih
rendah daripada yang tidak
 Bagian III: Laporan, Pembersihan dan Penjadwalan
 (Perkiraan waktu: 10 menit)

 Tulis laporan di status


 Diskusikan laporan dengan pasien
 Tindakan pembersihan
 Jadwalkan kunjungan berikutnya
 Jadwalkan perawatan periodontal lebih lanjut
 Jadwalkan atau rujuk untuk perawatan restoratif dan prostetik
 Pemeriksaan Radiografi

Dilakukan berdasarkan
 Keparahan kasus
 Kasus yang ditemukan ketika kunjungan berkala
Hasil pemeriksaan ini dibandingkan dengan
radiografi sebelumnya, mengecek:
• Tinggi tulang
• Perbaikan defek osseus
• Tanda trauma from occlusion
• Perubahan patologis periapikal
• Karies
Macam Pemeriksaan Radiografi
Kondisi Pasien Macam Pemeriksaan

Karies klinis atau faktor resiko tinggi terhadap karies Pemeriksaan bitewing posterior dengan interval 12
hingga 18 bulan
Karies klinis dan tanpa faktor resiko tinggi terhadap
karies Pemeriksaan bitewing posterior dengan interval 24
hingga 36 bulan
Penyakit periodontal tanpa kontrol yang baik
Radiografi periapikal dan atau bitewing vertikal pada
area yang bermasalah setiap 12 hingga 24 bulan; full-
mouth series tiap 3 hingga 5 tahun
Riwayat perawatan periodontal dengan penyakit yang
terkontrol baik Pemeriksaan bitewing tiap 24 hingga 36 bulan; full-
mouth series tiap 5 tahun
Bentuk akar implant gigi
Radiografi periapikal atau bitewing vertikal pada 6, 12,
dan 36 bulan setelah penempatan prostetik, kemudian
setiap 36 bulan kecuali terdapat masalah
Pemeliharaan transfer periodontal atau pasien implant
Full-mouth series dilakukan jika belum ada
Jika full-mouth sudah dilakukan dalam 24 bulan,
radiografi implant dan area periodontal yang bermasalah
sebaiknya difoto
A. Ro awal pasien B. Ro 14 bln stlh perawatan bedah perio dgn
interval recall 3-4 bulan C. 3 thn paska bedah perio dgn interval
recall tiap 3-4 bln D. 7 thn paska bedah tanpa adanya recall program
selama 2 thn terlihat perkembangan peny pd distal m2 dan distal m3

Perbaikan tulang setelah perawatan pembedahan.


Pengecekan pada fase pemeliharaan.
Rekurensi Penyakit Periodontal
 Rekurensi lesi dapat terjadi
 Karena kontrol plak yang inadekuat
 Gagal melakukan jadwal perawatan periodontal suportif
 Perlu diketahui hal tersebut merupakan tanggung jawab
dokter gigi
 Mengajari
Teknik kontrol OH pasien
 Memotivasi
 Mengontrol
 Pembedahan tidak dilakukan kecuali
 Pasien menunjukkan peningkatan kecakapan
 Keinginan untuk bekerjasama dalam terapi
Penyebab-penyebab Lain Terjadinya Rekurensi

1. Perawatan inadekuat yang gagal


menghilangkan semua akumulasi plak
2. Restorasi inadekuat yang ditempatkan
setelah perawatan periodontal dilakukan
3. Pasien tidak datang ketika check up
periodik
4. Adanya beberapa penyakit sistemik,
mempengaruhi ketahanan host terhadap
level plak yang rendah
Tanda-tanda Kegagalan Kasus
 Inflamasi yang rekuren ditandai dengan
perubahan gingiva dan bleeding pada
sulkus saat probing
 Peningkatan kedalaman sulkus,
menyebabkan rekurensi formasi poket
 Peningkatan kehilangan tulang, dilihat
pada radiograf
 Peningkatan mobilitas gigi, ditentukan
pada pemeriksaan klinis
Gejala dan Penyebab Rekurensi Penyakit
Gejala Penyebab yang Mungkin
Peningkatan mobilitas Peningkatan inflamasi
OH buruk
Kalkulus subgingiva
Restorasi inadekuat
Protesa dengan desain buruk
Penyakit sistemik yang memodifikasi
respon host terhadap plak

Resesi Abrasi sikat gigi


Gingiva keratinisasi inadekuat
Frenulum tertarik
Terapi ortodontik
Gejala Penyebab yang Mungkin
Peningkatan mobilitas tanpa perubahan Trauma oklusal disebabkan gangguan
kedalaman poket dan perubahan oklusi lateral, bruxism dan restorasi tinggi
radiografi Desain protesa yang buruk
Rasio mahkota-akar buruk

OH buruk
Peningkatan kedalaman poket tanpa Jarang kunjungan recall
perubahan radiografi Kalkulus subgingiva
GT tidak pas
Inklinasi mesial ke ruang edentulous
Gagalnya bedah untuk perlekatan baru
Gigi retak
Groove pada gigi
Penyakit periodontal baru
Overgrowth gingiva karena medikasi
Gejala Penyebab yang Mungkin
Peningkatan kedalaman poket dengan OH buruk
peningkatan kerusakan tulang secara Jarang kunjungan recall
radiografi Kalkulus subgingiva
Restorasi berubah atau inadekuat
Desain protesa buruk
Pembedahan inadekuat
Penyakit sistemik memodifikasi respon
host terhadap plak
Gigi retak
Groove dalam gigi
Penyakit periodontal baru
Klasifikasi Pasien Pasca Perawatan
 Tahun pertama stlh terapi periodontal adalah masa
penting
 Indoktrinasi kunjungan kembali
 Penguatan teknik pembersihan rongga mulut yang
benar
 Perlunya perawatan kembali pada beberapa regio
 Penelusuran kembali faktor etiologi yang mungkin
terlewati
Interval recall pd tahun pertama tidak boleh
lebih dari 3 bulan
Interval Kunjungan Recall
Klasifikasi Merin Karakteristik Interval Recall
Tahun pertama Pasien tahun pertama: terapi rutin 3 bulan
dan penyembuhan tidak tentu

Pasien tahun pertama: kasus sulit


dengan protesa yg kompleks, 1-2 bulan
keterlibatan furkasi, rasio mahkota-
akar buruk atau kekooperatifan
pasien dipertanyakan
Kelas A Hasil bagus dan terawat dengan baik 6 bulan hingga 1 tahun
selama 1 tahun atau lebih
Pasien menunjukkan OH baik,
kalkulus minimum, tidak ada
masalah oklusal, tidak ada protesa
yg kompleks, tidak ada poket tersisa,
tidak ada gigi dengan tulang tersisa
kurang dari 50%
Klasifikasi Merin Karakteristik Interval Recall

Kelas B Hasil secara umum baik dan terawat 3-4 bulan (tentukan interval
selama 1 tahun atau lebih, tetapi pasien recall berdasarkan jumlah dan
menunjukkan faktor berikut: keparahan faktor negatif)
1. OH inkonsisten atau buruk
2. Banyak terbentuk kalkulus
3. Penyakit sistemik sebagai
predisposisi kerusakan periodontal
4. Poket tersisa
5. Masalah oklusi
6. Protesa kompleks
7. Terapi ortodontik yang sedang
dilakukan
8. Rekurensi karies gigi
9. Beberapa gigi dengan tulang
penyangga kurang dari 50%
10. Merokok
11. Riwayat keluarga atau uji genetik
positif
12. Lebih dari 20% BOP
Klasifikasi Merin Karakteristik Interval Recall

Kelas C Umumnya hasil yang buruk setelah terapi 1-3 bulan (tentukan interval recall
periodontal dan atau disertai beberapa faktor berdasarkan jumlah dan keparahan
negatif seperti: faktor negatif; pertimbangkan
1. OH inkonsisten atau buruk perawatan kembali bbrp area atau
2. Formasi kalkulus banyak ekstraksi gigi terlibat yg sangat
3. Penyakit sistemik sebagai predisposisi parah kerusakannya)
kerusakan periodontal
4. Banyak poket tersisa
5. Masalah oklusi
6. Protesa yg kompleks
7. Rekurensi karies gigi
8. Indikasi bedah periodontal tetapi tidak
dilakukan karena alasan medis,
psikologis atau finansial
9. Banyak gigi dengan dukungan tulang
kurang dari 50% tulang alveolar
10. Kondisi terlalu jauh untuk ditingkatkan
dengan bedah periodontal
11. Merokok
12. Riwayat keluarga atau uji genetik
positif
13. Lebih dari 20% BOP
Rujukan Pasien ke Periodontis
 Dokter gigi umum harus tahu kapan bekerjasama
dengan spesialis periodonsia
 Spesialis periodonsia menangani
 Kasus periodontal yang sulit
 Pasien dengan masalah penyakit sistemik
 Pasien implant gigi
 Pasien dengan konstruksi prostetik komplek yang
memerlukan hasil yang reliable
 Penentuan perawatan dengan dokter gigi umum
atau dokter gigi spesialis ditentukan berdasarkan:
 Pertimbangan derajat resiko pasien kehilangan gigi
 Resiko penyakit periodontal berkontribusi terhadap
kesehatan umum
 American Academy of Periodontology
Jika kerusakan periodontal membutuhkan tindakan
bedah di permukaan distal molar dua, bedah tulang yg
luas, prosedur regenerative yg rumit
Localized gingivectomy atau flap curettage umumnya
dpt ditangani oleh GP
 Faktor paling penting untuk penentuan perawatan
didasarkan oleh luas dan lokasi kerusakan
periodontal
 Kasus berikut sebaiknya dirawat oleh spesialis
periodonsia:
 Kedalaman poket 5 mm atau lebih dari CEJ
 Gigi dengan lesi furkasi memiliki resiko kehilangan
gigi
 Penentuan recall dilakukan oleh GP atau Sp
berdasarkan penyakit pasien
 Fase pemeliharaan dilakukan oleh:
 Pasien recall kelas A = dokter gigi umum
 Pasien recall kelas C = dokter gigi spesialis
periodonsia
 Pasien recall kelas B = dokter gigi umum atau spesial
periodonsia
Uji Aktivitas Penyakit
 Saat ini belum ada metode akurat untuk
memprediksi aktivitas penyakit

 Klinisi bergantung pada informasi:


 probing
 BOP
KOMBINASI
 Pengukuran perlekatan scr sekuensial
 Pasien dengan penyakit yang refraktori merupakan
kandidat:
 Kultur bakteri
 Terapi antibiotik
 Terapi mekanis tambahan
TERIMA KASIH
DAFTAR PUSTAKA
 Carranza clinical periodontology
Pentingnya Perawatan Periodontal Suportif

Pembersihan plak Bakteria pada kasus Perubahan mikroflora dalam


Penyembuhan jaringan
subgingiva yang tidak periodontitis kronis dan poket setelah skaling
periodontal pasca perawatan
sempurna agresif subgingiva

Perawatan periodontal tidak


Plak tumbuh menghilangkan bakteri pd
Pembentukan long Bakteri batang motil berkurang
Bakteri coccus meningkat
dalam poket bbrp tempat junctional epitleium Spiroseta berkurang

Kehilangan perlekatan Rekolonisasi dalam poket Kembalinya patogen dalam


Lebih rentan terhadap
berlanjut tanpa gejala dan menyebabkan rekurensi poket setelah 9-11 minggu
peradangan
pembentukan kembali poket setelah perawatan
penyakit

Terinfeksi kembali akibat


tertular dari pasangan/anggota
keluarga Rekurensi penyakit
periodontal

Perlu Fase
Pemeliharaan
Full-mouth series 5 tahun setelah perawatan (D)
Full-mouth series 10 tahun setelah perawatan (E)
 Metode baru pasti akan dikembangkan untuk
memprediksi aktivitas penyakit
 Klinisi hrs dpt menginterpretasi apakah tes tersebut
dapat menentukan aktivitas penyakit dan
kehilangan perlekatan selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai