Anda di halaman 1dari 36

CASE REPORT : REGENERASI TULANG TERARAH DENGAN TEKNIK INSISI K

 
Disadur dari : Cho, Young-Dan, and Young Ku. "Guided bone regeneration using K-incision technique." 
J of periodontal & implant science 48.3 (2018): 193-200.

Savana Ersa
NIM. 207160013

Pembimbing :
Martina Amalia, drg., Sp.Perio (K)
NIP. 19850313 200912 2007

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS PERIODONSIA


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2022
PENDAHULUAN

Untuk memastikan keberhasilan restorasi berbasis implan, berbagai faktor  diperhitungkan sebelum penempatan implan 

Di antara pertimbangan ini, penempatan implan yang benar sangat penting untuk restorasi prostesis yang akurat dan
kebersihan mulut

Setelah pencabutan gigi --> tulang alveolar yang sembuh dengan baik indikasi  implan gigi

Kehilangan tulang alveolar vertikal yang parah  periodontitis kronis yang parah  memerlukan pencabutan gigi.
augmentasi tulang vertikal  memulihkan ketinggian ridge normal .

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PENDAHULUAN…

Setelah diperkenalkan implan pendek  pasien mungkin tidak menerima rekonstruksi ridge yang tepat prosedur
pembedahan telah disederhanakan

Ketika implan ditempatkan di ridge rendah, fixture platform harus ditempatkan di tingkat yang lebih rendah. 
Akibatnya, platform dapat menghalangi kontinuitas ridge alveolar , memerlukan prostesis implan besar dan relatif panjang
dengan fixture pendek. 

restorasi hypsodont --> gigi herbivora ( Gambar 1A-C) .

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PENDAHULUAN…

(A-C) 'Hypsodont' -->


gigi dengan mahkota besar.

gigi manusia normal bentuk


brachydont ( Gambar 1D-F) . 

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PENDAHULUAN…

kehilangan tulang vertikal progresif  crown margin sulit dibersihkan

 
Oleh karena itu, klinisi harus melakukan augmentasi tulang vertikal

Untuk mencapai tingkat ridge alveolar yang tepat rekonstruksi ridge dipertimbangkan sebelum penempatan
implan

laporan ini menjelaskan serangkaian kasus prosedur preparasi flap menggunakan Teknik baru insisi K (dinamai oleh
YK)  augmentasi tulang vertikal. 

Teknik ini memungkinkan ahli bedah gigi memulihkan ridge alveolar  menciptakan periodontal sehat, dan
meningkatkan umur implan

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Populasi

Penelitian ini
melibatkan 3 pasien,
tidak satupun dari
mereka

4) mengkonsumsi obat
1) memiliki riwayat 3) kontraindikasi yang diketahui
medis atau gigi yang 2)Perokok untuk bedah mengganggu
relevan periodontal penyembuhan
jaringan periodontal.

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Prosedur Bedah

debridement soket,
ekstraksi gigi 
 dibersihkan secara
prosedur bedah gangguan gigi diekstraksi
menyeluruh
diakukan  (YK) periodontal dengan anestesi lokal
menggunakan saline
hopeless
steril

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


• Setelah penyembuhan jaringan lunak  2 bulanGBR  sebelum penempatan implan. 

• Di lokasi gigi yang hilang dengan defek tulang vertikal ( Gambar 2A) ,
• inisi K sebagian  pisau Kirkland untuk membagi flap gingiva menjadi 2 bagian yang sama (Gambar 2B ). 
• Tulang kortikal  dekortikasi dan untuk mempromosikan osteogenesis ( Gambar 2C) . 

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


• Microscrew  sebagai penyangga untuk
menopang ketinggian tulang yang
diaugmentasi. 
• GBR  menggunakan mineral tulang sapi
anorganik dan titanium-reinforced (TR), high-
density polytetrafluoroethylene (Gore-Tex ® ,
atau membran kolagen (Bio-gide ® ) ( Gambar
2D). 

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Kasus 1

59
tahun
gangguan periodontal M RA  resorpsi tulang yang parah. 

Gigi diektraksi (Gambar 3A).  kehilangan tulang vertikal yang


parah

Kasus 1. (A) Radiogaf resorpsi tulang alveolar di sekitar


(B) setelah penyembuhan 2 bulan 
gigi (#2 dan #3).

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Kasus 1

insisi K dengan kirkland knife


GBR dipertahankan dengan sekrup mikro

mineral tulang sapi anorganik + membran titanium reinforced(TR) . 


Flap kemudian dijahit ( Gambar 3C dan D ). 

jaringan lunak diperpanjang dengan insisi K ditandai dengan kotak hitam( Gambar 3D) . 

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Kasus 1

Radiografi di Gambar 3F
 menunjukkan panjang
jaringan ikat didenudasi
implan Hex berhasil prostesis implan sedang, dan
tertutup sepenuhnya
Setelah 4 bulan, ditempatkan tanpa cangkok tulang alveolar di sekitar
menggunakan gingiva
tulang sinus, implan gigi terpelihara
berkeratin (Gambar 3E ). 
dengan baik selama 5 tahun
tindak lanjut berkala.

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Kasus 2

diekstraksi setelah diagnosis periodontitis kronis. 

Pemeriksaan klinis dan radiografi menunjukkan GBR dipertahankan dengan sekrup mikro ( Gambar 4B) . 
kehilangan tulang vertikal  berat (Gambar 4A),

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Setelah 4 bulan GBR, tinggi dan lebar tulang yang cukup dicapai untuk menempatkan
perlengkapan implan (Gambar 4C). 

sekitar prostesis implan, ada gingiva


berkeratin dan daerah periodontal yang
sehat

4.0 mm × 10,0 3 tahun follow up


mm posisi pemasangan implan,
yang tepat  peningkatan kondisi
tulang yang stabil

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


kasus 3

dirujuk karena penempatan implan tidak mungkin di lokasi gigi yang


sebelumnya diektraksi (#14) tanpa cangkok tulang sinus. 
63

Terlihat plate sempit- seperti ridge alveolar p. radiografi  penyembuhan tulang yang kurang dan septum sinus
diamati (Gambar 5A ), di tengah lokasi gigi yang hilang (Gambar 5B). 

resorpsi tulang alveolar di sekitar gigi #14


setelah masa penyembuhan 3 bulan.

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Kami melakukan GBR microscrew-retained (Gambar 5C-E) dengan insisi K menggunakan
mineral tulang sapi anorganik dan membran TR. 
Kita bisa melihat jaringan lunak yang diperluas di daerah palatal (Gambar 5E ). 

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Setelah 4 bulan, daerah bedah Tulang yang ditambah Perlengkapan implan Setelah pemasangan
menyembuh dan menunjukkan
pemulihan yang cukup lebar dan
terpelihara dengan baik diameter 4,0 mm × prostesis implan, tulang
tinggi tulang alveolar, sehingga (Gambar 5G), dan panjang 10,0 mm) yang diaugmentasi
microscrews telah diangkat(  berhasil ditempatkan dipertahankan dengan
Gambar 5F ). 
pada posisi yang benar baik selama 2 tahun
menggunakan septum follow up berkala ( 
sinus tanpa cangkok Gambar 5I ).
tulang sinus (Gambar 5H
 ).
PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DISKUSI

Penggunaan implan pendek  daerah gigi yang memperburuk keseimbangan dengan gigi tetangga(asli),
hilang  kehilanggan tulang vertikal.  yang penting untuk menjaga kondisi jaringan peri-implan.

'brachydont' dan 'hypsodont'  2 jenis morfologi gigi yang berbeda  

Hipsodont- seperti restorasi berbasis implan tidak dapat dihindari pada ridge alveolar yang
mengalami resorbsi vertikal tanpa augmentasi tulang vertikal. 

Memang sering kita jumpai pasien dengan restorasi berbasis implan seperti hipsodont
mengeluh kesulitan dan sakit saat menyikat gigi.

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DISKUSI…

faktor biologis .
Ada banyak faktor risiko peri-implantitis, seperti
Patologi peri- • riwayat periodontitis ,
implan terutama • defisiensi gingiva berkeratin , dan
terkait dengan • vestibulum bukal yang dangkal . 
dan biomekanik

Aspek-aspek ini sepenuhnya dikendalikan oleh dokter gigi. 


Oleh karena itu, dokter gigi harus berusaha untuk membuat tepat,
brachydont- seperti restorasi berbasis implan.

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DISKUSI…

GBR  prosedur dasar untuk memulihkan anatomi tulang alveolar normal dan memastikan

GBR posisi yang benar dari perlengkapan implan. 

menarik flap ke daerah augmentasi dapat mengubah tingkat mukosa bukal, menginduksi
defisiensi keratinisasi gingiva  vestibulum bukal yang dangkal. 

Insisi double-flap diperkenalkan untuk memajukan flap untuk meningkatkan penutupan


primer bebas tegangan . 

Namun, hal itu bisa mengubah tingkat mukosa bukal sulit meregenerasi gingiva berkeratin. 

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DISKUSI…

insisi split,  pisau Kirkland memungkinkan kontrol flap


yang lebih mudah  mengurangi laserasi yang tidak
terduga. 
konservasi
Keuntungan Semua faktor ini penting untuk mencegah komplikasi
kedalaman
insisi K prosedur GBR dan menjaga kesehatan peri-implan. 
vestibular bukal

GBR  lebih banyak waktu perawatan drpd penempatan


pemeliharaan implan
gingiva
berkeratin regenerasi
setelah jaringan gingiva
prosedur ini memungkinkan implan brachydont dibuat
ekstensi di atas berkeratin. 
dan kondusif untuk kebersihan mulut. 
bagian jaringan
ikat

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DISKUSI…

Dalam seri kasus ini, aspek regeneratif representatif terlihat di sisi mesial
dari gigi #1 dan di sisi distal gigi #4 pada kasus 1.

Ini adalah hasil alami dari root planing pada gigi yang berdekatan.
periodontitis pada gigi yang tidak dirawat memiliki efek negatif pada
osseointegrasi implan gigi .  

GTR dapat dilakukan bersamaan dengan GBR menggunakan root


planing, dan pastikan bahwa debridemen menyeluruh pada permukaan
akar yang terkontaminasi penting untuk terapi regeneratif.

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


kesimpulan

teknik insisi-K mungkin terbatas


Prosedur ini membutuhkan periode
karena memerlukan seorang ahli
  ketidaknyamanan yang lama yang
bedah gigi yang sangat terlatih untuk
disebabkan oleh gigi yang hilang.
membagi ketebalan gingiva. 

Selanjutnya tindak lanjut jangka


panjang dan penyelidikan klinis acak
skala besar harus dilakukan untuk
mengevaluasi kelayakan teknik ini.

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


SUB JUDUL

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


SUB JUDUL

External-Hex-and-
Internal-Hex.ppm

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


SUB JUDUL

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


SUB JUDUL

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


SUB JUDUL

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


SUB JUDUL

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


SUB JUDUL

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


SUB JUDUL

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


SUB JUDUL

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


SUB JUDUL

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


SUB JUDUL

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


TERIMAKASIH

PPDGS PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai