STUDI KASUS
Autotransplantasi gigi impaksi molar tiga pada recipient site gigi molar satu
dengan granuloma periapikal
*Program Studi Bedah Mulut dan Maksilofasial Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis, Fakultas Kedokteran Gigi,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
**Poliklinik Bedah Mulut dan Maksilofasial Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito, Yogyakarta, Indonesia
***Departemen Bedah Mulut & Maksilofasial, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
*Jl Denta No 1 Sekip Utara, Yogyakarta, Indonesia; e-mail: yunirahmawatidrg@gmail.com
ABSTRAK
Autotransplantasi gigi molar adalah salah satu pilihan perawatan yang sangat potensial untuk mendapatkan oklusi
yang sempurna dan mengembalikan fungsi pengunyahan akibat hilangnya gigi molar. Keberhasilan dari transplantasi
tergantung pada kondisi pasien, gigi donor, dan recipient site. Recipient site idealnya harus memiliki dukungan tulang
dan jaringan periodontal yang baik serta tidak adanya inflamasi kronis. Laporan ini menjelaskan mengenai satu kasus
autotransplantasi gigi impaksi molar tiga ke molar satu dengan granuloma periapikal yang diobservasi selama 1 tahun.
Proses autotransplantasi diawali dengan kuretase yang adekuat pada recipient site dilanjutkan dengan pencabutan
gigi donor secara atraumatik. Hasil secara klinis dan radiologi menunjukkan tidak adanya keluhan nyeri, tidak ada
kegoyahan gigi, serta tidak ada gambaran inflamasi pada daerah periapikal. Kondisi recipient site dengan granuloma
periapikal bukan merupakan kontraindikasi absolut untuk dilakukan autotransplantasi. Waktu dan cara pengambilan gigi
donor yang digunakan saat proses pemindahan gigi donor ke recipient site mempengaruhi kondisi ligamen periodontal.
ABSTRACT: A Case of third molar autotransplantation into first molar recipient site with periapical granuloma.
Autotransplantation of molar is a potential treatment option to restore perfect occlusion and to improve mastication
following a substantial loss of molars. A succesful transplantation depends on the general patient condition, the donor
tooth, and the recipient site. An ideal recipient site should have sufficient alveolar bone support, periodontal, and tissue
and absence of chronic inflamation. We reported a case of third molar autotransplantation to first molar with periapical
granuloma as recipient site with one year follow-up. Autotransplantation process started with an adequate curettage
of the recipient site immediately, followed by atraumatic donor tooth extraction. The result of clinical and radiological
examination showed no pain, no tooth mobility, and no inflammation at periapical first molar region. Periapical granuloma
at the recipient site is not an absolute contraindication of autotransplantation. Extra-alveolar period and atraumatic
extraction of the donor tooth during autotransplantation affected the condition of periodontal ligament.
70
Rahmawati, dkk: Autotransplantasi gigi impaksi...
71
MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik)
(Clinical Dental Journal) UGM. Agustus 2017; 3(2): 70-76
ISSN 2460-0059 (online)
5 hari pasca operasi. Pasien disarankan untuk mengunyah selama 1 bulan pertama, dilanjutkan
tidak berkumur selama 24 jam pertama pasca dengan diet lunak pada bulan kedua, kemudian
operasi serta menjaga kebersihan mulut dengan mengunyah secara bertahap hingga kembali ke
obat kumur Chlorhexidine pada 24 jam berikutnya. fungsi normal selama bulan ketiga.
Gigi yang ditransplantasikan tidak boleh dipakai
Gambar
Gambar 1. 1. Rontgen
Rontgen panoramik
panoramik sebelum
sebelum operasi
operasi GaG
Rahmawati,
Rahmawati,
dkk: dkk:
Autotransplantasi
Autotransplantasi
gigi impaksi...
gigi impaksi...
Gambar 1. Rontgen panoramik sebelum operasi Gambar 2. Gambaran klinis sebelum operasi
Gambar
Gambar
3. Pencabutan
3. Pencabutan
gigigigi
46, 46, 47 diikutiGambar
47 diikuti Gambar
4. Pencabutan
4. Pencabutan
gigigigi
48 48 Gambar
Gambar
5. Pemindahan
5. Pemindahan
gigigigi
48 48
dengan
dengan
pembebasan
pembebasan
septum
septum
46 46 ke dalam
ke dalam
soket
soket
46 46
Pencabutan gigi
. Pencabutan 46,46,
gigi 4747 diikuti Gambar
diikuti Gambar4.4.Pencabutan
Pencabutangigi
gigi48
48 Gambar
Gambar 5. Pemindahan
5. Pemindahan
5. Pemindahan gigi
gigigigi
48 4848 Gambar
Gambar 6. 6. Reposisi
Reposisi gigi
gigi 4848
keke dalam
dalam soket Gambar
soketGambar 7.
Gambar 4. Pencabutan Gambar 6. Reposisi gigi
bebasan septum
embebasan septum4646 ke dalam
dengan
soket 46
soket
pembebasan
46septum 46
Pencabutan gigi 46, 47 diikuti gigi 48 4. Pencabutan gigi 48
Gambar Gambar 5. Pemindahan gigi 48 48 ke dalam soket
mbebasan septum 46 keke
dalam soket
dalam 4646
soket Gambar 6. Reposisi gigi 48 ke dalam soket Gambar 7
Gambar 3. Pencabutan gigi 46, 47 diikuti Gambar 4. Pencabutan gigi 48 Gambar 5. Pemindahan gigi 48
dengan pembebasan septum 46 ke dalam soket 46
Gambar
Gambar
6. Reposisi
6. Reposisi
gigigigi
48 ke
48 dalam
ke dalam
soket Gambar
soket Gambar
7. Pengecekan
7. Pengecekan
kontak
kontak oklusiGambar
oklusi Gambar
8. Fiksasi
8. Fiksasi
dengan
dengan
metode
metode
Essig
Essig
Gambar
Gambar 9. 9. Occusal
Occusal Gambar
adjustment Gambar
adjustment 10.10. Pasca
Pasca au
. Reposisi gigi 48 ke dalam soket Gambar 7. Pengecekan kontak oklusi Gambar 8. Fiksasi dengan metode Essig
Reposisi gigi 48 ke dalam soket Gambar 7. Pengecekan kontak oklusi Gambar 8. Fiksasi dengan metode Essig
Reposisi gigi 48 ke dalam soket Gambar 7. Pengecekan kontak oklusi Gambar 8. Fiksasi dengan metode Essig Gambar 9. Occusal adjustment Gambar 10. Pasca a
Gambar 7. Pengecekan Gambar 8. Fiksasi Gambar 9. Occusal
kontak oklusi dengan metode Essig adjustment
Gambar 6. Reposisi gigi 48 ke dalam soket Gambar 7. Pengecekan kontak oklusi Gambar 8. Fiksasi dengan metode Essig
Gambar
Gambar
9. Occusal
9. Occusal adjustmentGambar
adjustment Gambar
10. 10.
Pasca
Pasca autotransplantasi Gambar
autotransplantasi Gambar 11. 11.
Rontgen
Rontgen
pasca
pasca
autotransplantasi
autotransplantasi
pada
pada
kontrol
kontrol
1 minggu
1 minggu
Gambar
Gambar 12.12. Rontgen
Rontgen pasca
pasca autotransplantasi
autotransplantasi pada
pada ko
kont
. Occusal adjustment Gambar 10. Pasca autotransplantasi Gambar 11. Rontgen pasca autotransplantasi pada
Occusal adjustment Gambar 10. Pasca autotransplantasi Gambar
kontrol 111. Rontgen pasca autotransplantasi pada
minggu
Occusal adjustment Gambar 10. Pasca autotransplantasi Gambar
kontrol 111. Rontgen pasca autotransplantasi pada
minggu
kontrol 1 minggu Gambar 12. Rontgen pasca autotransplantasi pada kon
Gambar 9. Occusal adjustment Gambar 10. Pasca autotransplantasi Gambar 11. Rontgen pasca autotransplantasi pada
Gambar 10. Pasca Gambar
kontrol 11. Rontgen pasca
1 minggu
autotransplantasi autotransplantasi pada kontrol 1 minggu
Gambar
Gambar
12. 12.
Rontgen
Rontgen
pasca
pasca
autotransplantasi
autotransplantasi
pada
pada
kontrol
kontrol
6 minggu
6 minggu Gambar
Gambar 13. 13.
Rontgen
Rontgen
pasca
pasca
autotransplantasi
autotransplantasi
pada
pada
kontrol
kontrol
6 bulan
6 bulan
72
2. Rontgen pasca autotransplantasi pada kontrol 6 minggu Gambar 13. Rontgen pasca autotransplantasi pada
kontrol 613.
Gambar bulan
2.Rontgen
Rontgenpasca
pascaautotransplantasi
autotransplantasipada
pada kontrol
kontrol 6
6 minggu
minggu Gambar Rontgenpasca
13. Rontgen pascaautotransplantasi
autotransplantasi pada
pada
kontrol 6 bulan
kontrol 6 bulan
Gambar 12. Rontgen pasca autotransplantasi pada kontrol 6 minggu Gambar 13. Rontgen pasca autotransplantasi pada
Rahmawati, dkk: Autotransplantasi gigi impaksi...
Gambar 9.Gambar
Occusal9.adjustment Gambar 10.
Occusal adjustment Gambar
Pasca 10.
autotransplantasi Gambar 11.
Pasca autotransplantasi Gambar
Rontgen11.pasca
Rontgen
autotransplantasi
pasca autotransplantasi
pada pada
kontrol 1 minggu
kontrol 1 minggu
Gambar
Gambar 12.
Gambar 12.pasca
12.
Rontgen Rontgen
Rontgen pasca autotransplantasi
autotransplantasi
pasca pada kontrol
pada
6 minggu Gambar
Gambar13.
kontrol 6 minggu 13.Rontgen
Gambar
Rontgen pasca
13.
pasca autotransplantasi
Rontgen
autotransplantasi
pasca autotransplantasi
pada pada
autotransplantasi pada kontrol 6 minggu kontrol
pada 6 bulan
kontrol kontrol
6 bulan6 bulan
Gambar
Gambar14.
14.Rontgen
Rontgenpasca
pasca autotransplantasi pada kontrol 1 tahun
autotransplantasi pada kontrol 1 tahun
Pemeriksaan klinis seminggu setelah auto masalah. Yang termasuk sebagai indikator keber
transplantasi menunjukkan tidak terdapat ada hasilan transplantasi adalah perbaikan ligamen
nya tanda-tanda inflamasi, namun nyeri bila periodontal yang ditentukan oleh vitalitas ligamen
minum dingin. Satu bulan pasca operasi, pada periodontal yang menempel pada akar donor gigi.4,5
pemeriksaan klinis tidak terdapat keluhan dan Tiga hari setelah proses transplantasi, fibrin, dan
pada pemeriksaan radiologi terdapat gambaran eritrosit menyebar di antara ligamen periodontal
radiolusen pada daerah periapiakal (Gambar 11). yang menempel pada akar gigi dan yang tertinggal
Ketika kontrol 6 minggu, dilakukan pelepasan pada soket bekas pencabutan. Satu hingga dua
fiksasi Essiq. Hasil pemeriksaan klinis menunjukkan minggu kemudian, fibroblas dan kolagen fiber
tidak nampak adanya inflamasi, tidak ada keluhan, muncul pada titik-titik tertentu yang merupakan awal
dan gambaran radiolusen pada foto periapikal proses perbaikan ligamen periodontal. Tiga sampai
sudah berkurang (Gambar 12). Pada kontrol 6 empat minggu kemudian terjadi proliferasi fibroblas
bulan, tidak ada kegoyahan gigi, test vitalitas gigi dan mulai terbentuk bundel serabut kolagen.
dengan chlor ethyl menunjukkan gigi vital, dan Pada delapan minggu setelah transplantasi,
pada pemeriksaan radiologi tampak gambaran dapat dilihat adanya pembentukan ligamen perio
radiolusen pada periapikal (Gambar 13). Kontrol dontal dan bundel serabut kolagen, dilanjutkan
1 tahun, tidak ada kegoyahan gigi, test vitalitas dengan pertumbuhan jaringan sekitar akar. Secara
gigi dengan chlor ethyl menunjukkan gigi vital, radiografis, tidak adanya resorbsi akar dan lamina
dan pada pemeriksaan radiologi tidak tampak dura tampak utuh.2,6 Epitel Mallasez yang terdapat
gambaran radiolusen pada periapikal (Gambar 14). dalam periodontal ligamen bertugas memproduksi
Selama ini pasien menggunakan gigi yang telah Prostaglandin E2 untuk mengaktifkan osteoklas.
diautotransplantasi untuk mengunyah sehari-hari. Osteoklas menstimulasi kerusakan tulang dan
berperan pada proses remodeling tulang. Pada
PEMBAHASAN
kasus autotransplantasi, terjadi peningkatan sekresi
Perkembangan pesat pada teknik implantasi dan Prostaglandin E2 dari epitel Mallasez sehingga
rekonstruksi alveolar ridge menciptakan me
tode menstimuli proses remodeling pada tulang alveolar
baru dalam kedokteran gigi modern sehingga soket implantasi. Studi kasus yang dilakukan
kehilangan gigi sudah bukan merupakan suatu Struys et al7 terhadap autotransplantasi gigi molar
73
MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik)
(Clinical Dental Journal) UGM. Agustus 2017; 3(2): 70-76
ISSN 2460-0059 (online)
74
Rahmawati, dkk: Autotransplantasi gigi impaksi...
hingga gigi telah stabil yaitu 40 hari setelah proses dapat diketahui bahwa setelah satu tahun
transplantasi untuk meningkatkan survival rate. autotransplantasi, tampak penyembuhan tulang
Usia pasien berpengaruh terhadap keber komplit dengan trabekulasi disertai lamina dura.
hasilan transplantasi. Regenerasi ligamen perio Penentuan keberhasilan atau kegagalan
dontal menurun seiring dengan bertambahnya autotransplantasi, dinilai dengan melihat kondisi
usia. Selain itu, densitas tulang mandibula akan klinis dan radiografis. Pada observasi setelah
meningkat sehingga resiko trauma pencabutan 1 tahun, tidak ditemukan kegoyahan gigi pada
akan semakin besar. Kelainan sistemik, seperti pemeriksaan klinis dan gambaran radiolusen
diabetes mellitus yang bisa mempengaruhi periapikal pada pemeriksaan radiografis. Kondisi
kondisi periodontal, merupakan faktor yang ikut ini menunjukkan keberhasilan autotransplantasi
dipertimbangkan sebelum melakukan tindakan seperti yang dinyatakan oleh Czochrowska et al.19
autotranplantasi. Resorbsi, inflamasi, dan dan Kallu et al.20 yaitu autotranplantasi dinyatakan
ankilosis adalah tanda-tanda kegagalan dalam berhasil apabila jaringan periodontal normal,
transplantasi. Dalam kasus ini tidak dijumpai tidak ada resorbsi akar yang progresif, tidak ada
tanda kegagalan tersebut. Hal ini dapat dikaitkan ankilosis, tidak ada kegoyahan gigi, dan tidak ada
dengan pengambilan gigi donor dilakukan secara infeksi periapikal. Ankilosis ditunjukkan melalui
atraumatik dengan hanya memegang mahkota tidak adanya gambaran radiolusen di antara
gigi saat pengambilan untuk mencegah rusaknya akar gigi donor dengan tulang alveolar pada
ligamen periodontal, meminimalkan waktu pemin lokasi resipien dan tidak ada kegoyahan. Pasien
dahan donor gigi ke dalam soket di lokasi resipien merasa lebih nyaman menggunakan gigi yang
dengan cara tetap meletakkan gigi di dalam soket telah ditransplantasi untuk mengunyah sehari-hari,
donor selama mempersiapkan lokasi resipien Hal ini sesuai dengan penelitian Chamberlin dan
mampu mempertahankan periodontal ligamen Georig bahwa kriteria keberhasilan transplantasi
dalam keadaan vital. gigi adalah bahwa fungsi pengunyahan dapat
Gigi yang telah diadaptasikan ke dalam dilakukan dengan nyaman tanpa disertai keluhan.21
soket harus difiksasi untuk menjaga kestabilan.
KESIMPULAN
Hal ini mempengaruhi proses penyembuhan
jaringan periodontal. Terdapat berbagai jenis fik Transplantasi gigi molar tiga ke soket molar satu
sasi sementara, di antaranya splint akrilik, resin dengan granuloma periapikal menunjukkan
komposit, splint fiber, penjahitan, wire ligature, hasil baik selama 1 tahun. Kondisi lokasi resi
dan arch bar. Fiksasi dipasang selama 7-10 hari pien dengan granuloma periapikal bukan meru
pada kasus ekstrusi gigi, selama 2-3 minggu pada pakan kontraindikasi absolut untuk dilakukan
trauma lateral luksasi dan selama 4-6 minggu pada autotransplantasi. Pemilihan gigi donor dan
kasus cedera traumatik yang melibatkan kerusakan lokasi resipien harus mempertimbangkan ukuran
tulang bukal dan palatal.17 Pada kasus ini penulis granuloma periapikal, kondisi tulang alveolar
menggunakan fiksasi ligatur wire karena mudah, lokasi resipien, usia pasien, serta teknik yang tepat
murah, dan sesuai untuk kasus free end yang untuk melakukan autotransplantasi agar dapat
membutuhkan stabilitas yang lebih besar. memberikan hasil perawatan yang baik. Observasi
Proses penyembuhan tulang diklasifikasikan lebih lanjut terkait vitalitas gigi perlu dilakukan
menjadi 3, yaitu penyembuhan tulang alveolar terhadap pasien dalam kasus ini.
incomplete yang ditunjukkan oleh area ligamen
DAFTAR PUSTAKA
periodontal yang lebih lebar, penyembuhan tulang
alveolar dengan trabekulasi periodontal komplit 1. Cohen AS, Shen TC, Pogrel MA. Transplanting
tanpa disertai lamina dura dan penyembuhan teeth successfully: autografts and allografts
tulang komplit dengan trabekulasi disertai lamina that work. J Am Dent Assoc [Internet]. 1995;
dura.18 Dari pemeriksaan foto periapikal pasien, 126(4): 481–485.
75
MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik)
(Clinical Dental Journal) UGM. Agustus 2017; 3(2): 70-76
ISSN 2460-0059 (online)
76