Anda di halaman 1dari 63

BASIC DENTAL IMPLANT

SURGICAL

IRQ 6/2/2014 1
Pendahuluan
 Implan gigi adalah suatu biomaterial bedah biologis atau alloplastik
yang diinsersikan kedalam jaringan lunak atau jaringan keras
dalam rongga mulut dengan tujuan fungsional atau kosmetik
(Misch CE. Contemporary Implant Dentistry. St. Louis : Mosby-
Year Book, 1993;2)

 Implan gigi merupakan akar gigi-tiruan yang terbuat dari metal


yang dipasang kedalam tulang rahang selama beberapa waktu
sampai terbentuk perlekatan yang kuat antara tulang rahang dan
implan gigi tersebut untuk dapat mendukung dan memberikan
retensi pada gigi tiruannya.
(www.dental-implants.com,1966-2000)
IRQ 6/2/2014 2
 Tujuan utama pemasangan dental
implant adalah untuk mendapatkan
penjangkaran yang baik sehingga
prosetetik yang terpasang dapat
dijamin keamanannya.

 Pada bbrp keadaan prosedur


pembedahan dan restorasi pada dental
implant dilakukan oleh operator yg
IRQ
sama 6/2/2014 3
Komponen Implan Gigi Tunggal

Komponen Infrastruktur yang disebut juga


Fixture.
Fixture atau badan implant adalah basis dari
rekonstruksi implan gigi tunggal

IRQ 6/2/2014 4
… Komponen Implan Gigi Tunggal
Suprastruktur :
 Abutment
Terbuat dari metal atau keramik & dipasang pada
fixture (Robert Gougalloff, 1998).
Abutment yang membentuk komponen
transmukosal, dihubungkan pada fixture dengan
mengunakan sekrup abutment.
 Sekrup
Menghubungkan komponen-komponen implan gigi
tunggal.
 Mahkota Tiruan
Merupakan mahkota tiruan penuh yang digunakan
pada tahap akhir perawatan implan gigi tunggal
berbentuk mahkota gigi asli.
IRQ 6/2/2014 5
Pada beberapa kasus, untuk
mendapatkan hasil yang
optimal diperlukan kerjasama
yg baik antara ahli bedah,
prostodontis dan teknisi
dental laboratorium
IRQ 6/2/2014 6
RIWAYAT MEDIS

Seperti prosedur bedah lain,


bedah implant berisiko :
perdarahan, infeksi, &
parestesi.
Manfaat dari perawatan yang
telah direncanakan harus lebih
berharga daripada risiko
prosedurnya.
IRQ 6/2/2014 7
… RIWAYAT MEDIS

 The American Association of Oral and


Maxillofacial Surgeons Parameters of
Care (2001) menunjukkan standar
perawatan untuk prosedur perencanaan
bedah menggunakan anestesi sebaiknya
terdiri dari :
1. Indikasi terapi
2. Tujuan terapiherapeutic goals
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi
resiko
IRQ
4. Standar terapi yang termasuk
6/2/2014 8

dalam indikasi
Indeks Hasil Penilaian
 Kelengkapan riwayat medis pasien merupakan hal
yang penting sebelum perawatan pembedahan
karena mungkin ada elemen pada riwayat yang
dapat mempengaruhi perawatan bedah.
 Secara medis, kebanyakan pasien mampu
mentoleransi prosedur bedah implant. Penyakit
aktif yang secara langsung atau tidak langsung
mempengaruhi fisiologi & anatomi daerah kepala
dan leher akan ditunda pemasangan implantnya
hingga proses penyakit telah terkontrol.

IRQ 6/2/2014 9
… Indeks Hasil Penilaian
 Kontraindikasi absolut perawatan implant
gigi dengan pembedahan dan anestesi : pada
pasien dengan penyakit akut, yang sudah
pada fase terminal penyakitnya, penyakit
metabolic tak terkontrol, kehamilan, atau
memiliki ekspektasi yang tidak realistis (NIH
Consensus Statement 1988; Peterson 1998).

IRQ 6/2/2014 10
MANAJEMEN PRE-OPERATIF

GANGGUAN CARDIOVASCULAR
 Hipertensi
 Penyakit arteri koroner
 Infective endocarditis
(penyakit katup jantung, gangguan septum, patent ductus
arteriosus, katup jantung buatan, riwayat bakteri endocarditis)
 Terapi anticoagulant

GANGGUAN PSIKOLOGIS
MEROKOK
PENYAKIT ENDOKRIN
 Diabetes Mellitus
 Penyakit tiroid
IRQ 6/2/2014 11
… MANAJEMEN PRE-OPERATIF

Faktor sistemik yang dikaitkan dgn kegagalan


dental implant
 active chemoterapy
 Radioterapi
 Disphosponate therapy
 Ectodermal dysplasia
 Erosive lichen planus
 Diabetus Mellitus tipe 2 (tidak terkontrol)
Perawatan yang dilakukan oleh operator yang
tidak berpengalaman
IRQ 6/2/2014 12
Pertimbangan Anatomi
 Maksila
 Mandibula
 Kanalis mandibularis
 Gigi
 Posisi, panjang dan angulasi, gigi berdekatan
 Tulang

IRQ 6/2/2014 13
Prosedur Diagnostik

IRQ 6/2/2014 14
 Rencana terapi dilakukan dengan
melakukan evaluasi klinis dan
radiografis pada bagian-bagian yang
direncanakan dipasang implant
 Jansen and Weisgold (1995)
 Implant membutuhkan volume
tulang yang adekuat untuk
dipasang, & restorasi implant
memerlukan volumr klinis adekuat
untuk penggantian gigi hilang.
IRQ 6/2/2014 15
Radiograf
1. Panoramic
Radiograf terbaik untuk pasien
edentulous total & sebagian, karena
dapat menunjukkan kedua rahang dalam
1 gambar

Bellaiche (1997)
Panoramic dapat terjadi distorsi yang
signifikan tergantung posisi pasien,
kontur anatomi rahang & pertimbangan
lain
IRQ 6/2/2014 16
…. 1. panoramic

Keuntungan
1. Meliputi 2 gambaran tulang rahang
2. Memberikan gambaran ketinggian
tulang dengan magnification error
mendekati 1.3
3. Biaya relatif murah

IRQ 6/2/2014 17
…. 1. panoramic

Keterbatasan :
1. Dimensi mesial/distal
2. Struktur anatomi bagian
facial/lingual
3. Kualitas tulang kanselous

IRQ 6/2/2014 18
2. CT-Scan
 Menggunakan pancaran sinar-x yang
sejajar untuk membentuk “potongan”
struktur anatomis yang memiliki
ketebalan 1mm

 Rosenfeld & McCall (1996)


Korteks tulang memiliki nilai 800–2.000
Hounsfield Units (HU) sedangkan dental
enamel & metal 1.500–3.000 HU

IRQ 6/2/2014 19
CT scan memiliki beberapa kekurangan:

 Gambaran artifak yang disebabkan gerakan


pasien selama proses scaning
 Gambaran artifak oleh karena metal, yang
disebabkan metal memiliki pantulan yang
konsentrik yang dapat diproyeksikan pada
obyek yang berdekatan
 Resolusi yang terbatas pada rekonstruksi
karena resorbsi tulang yang parah

IRQ 6/2/2014 20
…. 2.CT-Scan

 Tyndall and Brooks (2000)


The American Academy of Oral and
Maxillofacial Radiology (AAOMR)
menyebutkan bahwa cross-sectional
imaging sebaiknya digunakan untuk
semua kasus implan
 Bellaiche (2001)
CT scan menjadi gold standard sebagai
imaging baku pada kasus implan

IRQ 6/2/2014 21
IRQ 6/2/2014 22
IRQ 6/2/2014 23
PEMERIKSAAN FISIK
Extra-oral
 Simetri wajah
 Dimensi vertikal oklusi
 Garis senyum (jumlah gigi dan/atau gingiva yang
terlihat saat tersenyum & bicara)
 Kondisi otot-otot mastikasi
 Kisaran pergerakan mandibular
 Banyak/suara yang berhubungan dengan translasi
condyle
 Profil jaringan lunak : Kelas I, II atau III
 Patologi jaringan lunak

IRQ 6/2/2014 24
….PEMERIKSAAN FISIK

IRQ 6/2/2014 25
…. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Intraoral
 Banyaknya resorpsi edentulous ridges
 Ukuran & bentuk rahang edentulous
 Kualitas jaringan: attached, keratinisasi, non-keratinisasi, loosely
attached, mukosa
 Jarak inter-occlusal
 Hubungan rahang : Kelas I, II atau III
 Lokasi & aktivitas dasar mulut
 Anatomi palatum keras & lunak
 Patologi jaringan lunak

IRQ 6/2/2014 26
….Pemeriksaan Intraoral

Jika pasien edentulous sebagian :


 Identifikasi gigi- gigi yang tersisa-Bagan Periodontal :
 Kedalaman sulkus, mobilitas, keterlibatan furkasi,
ada/tidaknya attached gingival, perdarahan, supurasi
 Karies gigi
 Restorasi yang rusak
 Malposisi gigi
 Occlusal analysis
 Kualitas/kuantitas saliva
 Patologi jaringan lunak
IRQ 6/2/2014 27
Diagnostic Articulator Mounting
 Model diagnostic membantu dengan gambaran 3-Dimensi gigi &
hubungan antar arch & membantu penilaian jumlah & lokasi
resorpsi, ruang antar arch, dimensi vertical oklusi, dll.
 Dari artikulator yang sudah dipasang dengan model gigi ini
dapat diketahui adanya maloklusi, gigi malposisi & hilang.
 Besimo & Rohner (2005)
Pemasangan model dilakukan pada berbagai macam tipe
articulator :
 simple hinge (engsel sederhana)  kasus “normal”
 semi-adjustable
 fully adjustable.
Pada kasus di mana dimensi vertical oklusi akan diubah atau
ada minimal posterior occlusal stop, semi- / fully adjustable
articulators yang dipilih.

IRQ 6/2/2014 28
Diagnostic Wax Patterns
 Pola wax gigi yang mengidentifikasi posisi optimal gigi hilang
merupakan hal yang penting bagi dokter bedah, dokter restorative,
& teknisi laboratorium.

Nyman & Lindhe (1979)


 Pola wax gigi ini bertindak sebagai dasar untuk perencanaan &
perawatan pasien dengan kehilangan gigi multiple.

IRQ 6/2/2014 29
IRQ 6/2/2014 30
Surgical Guides
 Surgical guides memberikan informasi yang
dibutuhkan dengan pemasangan implant 3-Dimensi

Garber (1995); Becker & Kaiser (2000)


 Surgical guides berguna dalam menentukan posisi
implant yang optimal pada pasien edentulous &
edentulous sebagian.
 Surgical guides lebih sulit digunakan pada pasien
edentulous karena flap jaringan lunaknya sudah
pernah diangkat

IRQ 6/2/2014 31
IRQ 6/2/2014 32
Volume Tulang Implant
Crum & Rooney (1978)
 Salah satu syarat implant gigi adalah harus tersedia jumlah
tulang yang adekuat untuk pemasangan implant.
 Kehilangan gigi dalam jangka-panjang secara langsung
berkaitan dengan pengurangan volume tulang pada pasien
edentulous.
 used comparative cephalometric radiographs & menemukan
bahwa retensi gigi kaninus mandibular mengakibatkan
preservation tulang alveolar bila dibandingkan dengan pasien
edentulous selama lebih dari 5 tahun.

IRQ 6/2/2014 33
…. Volume Tulang Implant

Tallgren (1967, 1969)


 Kehilangan tulang vertical pada mandibular anterior pasien
edentulous rata-rata 5.2 mm
 Kehilangan tulang vertical pada mandibular anterior untuk
pasien overdenture rata-rata 0.6 mm. Mandibula edentulous
resorpsi secara signifikan lebih cepat dari maksila edentulous

 Volume tulang sebaiknya dilihat dengan 3-Dimensi untuk


mendesain pemasangan implant dengan estetika & fungsi
optimal, dengan
 Panjang implant yang diperlukan
 Diameter
 Restorative platform
 Abutment connection
IRQ 6/2/2014 34
…. Volume Tulang Implant

Ohrnell & Palmquist (1992)


 Menentukan bahwa sekurang-kurangnya ada celah 6.5 mm yang
diperlukan untuk memasang implant berdiameter 4.0 mm di antara gigi.

Esposito & Ekestubbe (1993)


 Menyebutkan 2 mm merupakan celah yang diperlukan di antara perifer
implant & gigi asli sebelahnya yang akan menghasilkan perkembangan
yang baik bagi papilla inter-dental

IRQ 6/2/2014 35
Bicon Dental
Implant

IRQ 6/2/2014 36
 Sistem bicon merupakan
sebuah sistem dental
implan yang unik.

 Bicon’s unique plateu


design sound
bioengineering principles

 SHORT® implants

IRQ 6/2/2014 37
 Implant taper yang unik ini
terhadap abutment
connection menyediakan
posisi abutment universal
360° (memberikan
fleksibilitas yang tidak dapat
ditandingi oleh sistem
implant lain)

 Kemiringan bagian shoulder


implant Bicon menambah
ketahanan alveolar crest saat
menyediakan ruang bagi
papila interdental untuk
kesempatan estetika gingival
agar terlihat lebih natural.

IRQ 6/2/2014 38
 Restorasi ini mudah
digunakan karena
tulang terjaga
sepanjang bahu
implant &
menyediakan dukungan
untuk interdental
papilla
 Bahu implant dari
Bicon secara konsisten
menyediakan restorasi
estetis pada gingiva
IRQ 6/2/2014 39
IRQ 6/2/2014 40
IRQ 6/2/2014 41
 Sistem Bicon diperkenalkan
pertama kali pada tahun 1985,
dengan panjang implant 8,0
mm yang dipertimbangkan
pendek (implant lain sekitar 12
– 14 mm)

 Kemajuan alami desain Bicon


telah menghasilkan implant 5.o
mm, 5.7 mm dan 6 mm yang
kesemuanya telah terbukti
sukses.
IRQ 6/2/2014 42
 Menghindari struktur vital (sinus
maksila dan canalis alveolar
inferior.
 Meminimlalisir prosedur tandur
tulang
 Memaksimalkan kemungkinan
penempatan
 Meningkatkan daya terima
implant pada tubuh pasien
 Restorasi single & multiple
 Overdenture

IRQ 6/2/2014 43
IRQ 6/2/2014 44
IRQ 6/2/2014 45
Keuntungan untuk operator

 Fakta klinis menunjukkan bahwa pasien dengan rencana


implant memiliki keterbatasan ketersediaan tulang.
 Fakta klinis bahwa banyak pasien implant potensial
memiliki ketinggian tulang terbatas.
 Saat penempatan implant yang berukuran lebih panjang,
sinus maxillary & saraf inferior alveolar sering terdapat
risiko.
 Prosedur bone graft membantu mengurangi risiko.

IRQ 6/2/2014 46
….. Keuntungan untuk operator
 Pasien dapat menghindari perawatan dengan
prosedur graft karena masalah biaya &
waktu.
 Prosedur bone graft memiliki risikonya
tersendiri, yang sering oleh para pasien
tidak dapat diterima.
 Bicon SHORT® Implants mengusahakan
perawatan yang lebih sederhana &
terprediksi, yang secara signifikan dapat
meningkatkan persetujuan pasien terhadap
perawatan implant.
IRQ 6/2/2014 47
Keuntungan bagi Pasien
 Dengan menggunakan Bicon SHORT®
Implants, pasien dengan tinggi tulang
terbatas dapat sering menghindari risiko &
biaya yang berhubungan dengan prosedur
bone graft.
 Kerugian
karena waktu penyembuhan yang
makin lama & biaya prosedur bone graft
berkurang.
Low-Speed Drilling

 Sejak 1985, low speed drilling pada putaran


50 rpm tanpa irigasi telah menjadi protokol
bedah Bicon.
 Hal ini menyebabkan dokter untuk
mengambil tulang pasien itu sendiri dengan
reamer titanium untuk graft autogenous.
 Drillingkan implant Bicon secara perlahan.
Hal ini menambah umur titanium reamer,
yang mengurangi biaya dokter.
Desain Plateau Plateau Design

 Desain plat atau fin menambah sekurang-


kurangnya 30% daerah permukaan daripada screws
implant pada posisi yang sama, dan dapat
meningkatkan pembentukan kallus pada tulang
haverisan matang di antara fin dari implant.
 Tulang seperti kortikal berbentuk dengan rata-
rata lebih cepat 10-50 mikron / hari bila
dibandingkan dengan tulang aposisi di sekeliling
implant non-plateau, yang berbentuk pada
kecepatan yang lebih rendah 1-3 mikron / hari.
Sloping Shoulder
 Sloping shoulder Bicon lebih fleksibel saat
penempatan implant dan tersedia bagi terjaga
kesehatan tulang.
 Menyediakan lebih banyak ruang bagi tulang di
atas implant
 Menyediakan dukungan bagi interdental papilla
 Memudahkan kontur gingiva dengan mudah dan
secara konsisten dicapai.
 Desain Bicon adalah platform switching —
kemampuan pertukaran total antara diameter
abutment dan lebar biologis yang tersedia.
Bacterial-Sealed Locking Tapered
 Berdasarkan prinsip teknik terkenal, Bicon’s
locking taper connection derajat 1.5
menyediakan seal bagi bakteri pada pertemuan
antara implant terhadap abutment, dengan
mikrogap kurang dari 0.5 mikron.
 Bicon’s bacterial seal mencegah masalah
kebocoran mikrobial yang dapat menyebabkan
inflamasi jaringan lunak di sekeliling implant,
yang dapat menyebabkan hilangnya tulang di
sekitar implant dan bahkan lepasnya implant itu
sendiri. Bicon merupakan sistem dengan bacterial
seal yang sudah teruji.
Sementasi Ekstra-oral dan IAC
 The Bicon Integrated Abutment Crown (IAC)
merupakan restorasi tanpa srew dan mudah
diperbaiki secara menyeluruh, yang hanya
mungkin karena posisi abutment universal
Bicon’s 360o.
 Posisi abutment Bicon ini tidak tergantung pada
waktu screw atau desain anti-rotasi
bergelombang.
 IAC mengusahakan dokter gigi akan garansi
estetis tepi mahkota subgingiva untuk tiap
restorasi, tanpa usaha atau biaya lebih bagi
dokter gigi atau tekniker.
Abutments
 Bicon menawarkan pemilihan abutment : sementara,
penyembuhan, stealth shouldered, non-shouldered,
BrevisTM overdenture, fixed detachable untuk
overdenture & CAD/CAM bar restorations, & LocatorTM
— tersedia untuk fleksibilitas restoratif yang baik &
penggantian platform sejak 1985.
 Semua Bicon abutments dapat saling ditukar, & semua
manfaat dari posisi universal unik 360o disediakan oleh
Bicon’s locking connection yang berbentuk taper. Saat
dokter mengetahui manfaat apa yang didapatkan dari
posisi abutment 360o dalam praktek, implant gigi tidak
akan lagi sama bagi mereka.
Max 2.5 implants

 Mempunyai locking
taper connection yang
telah diperbaharui &
didesain untuk restorasi
gigi anterior maksila.

 Pembaharuan pada
produksi kemampuan
Bicon ini menawarkan
inovasi dengan diameter
internal connection 2.5
mm untuk retensi.

IRQ 6/2/2014 55
integra

 Sejak 1985, tiap implant


Bicon terbuat dari
alumina dan larutan
asam nitrat membuat
sifat logamnya lebih
tidak reaktif
(passivated) Integra-Ti

 Sejak 1988, implant


Bicon yang tersedia
untuk perawatan dengan
kalsium fosfat 
Integra-CP
IRQ 6/2/2014 56
IRQ 6/2/2014 57
Temporary Abutments

IRQ 6/2/2014 58
Healing Abutments

IRQ 6/2/2014 59
Non-Shouldered Abutments

IRQ 6/2/2014 60
Stealth Shouldered Abutments

IRQ 6/2/2014 61
Implant Level Impression Components

IRQ 6/2/2014 62
Instruments

IRQ 6/2/2014 63

Anda mungkin juga menyukai