Tentang
2. Pengertian (Definisi) Trauma oklusal merupakan kerusakan jaringan periodontal akibat tekanan
oklusal yang berlebih terhadap kapasitas perbaikan dan adaptasinya (TFO).
Trauma oklusal mempengaruhi struktur pendukung gigi atau geligi. Lesi
trauma oklusal dapat muncul berhubungan dengan penyakit periodontal
ataupun dapat berdiri sendiri. Walaupun trauma oklusal dan penyakit
inflamasi periodontal dapat muncul bersamaan, setiap keadaan dapat diobati
secara terpisah. Tujuan pengobatan dan hasil akhir dapat berbeda dari
masing-masing kondisi.
3. Gambaran Klinis Diagnosis truma oklusal dapat ditetapkan jika beberapa tanda dan gejala
trauma dapat ditemukan pada beberapa bagian sistem mastikasi. Berikut ini
adalah tampilan gambaran klinis trauma oklusal, tetapi tidak bersifat
patognomonik/ bukan merupakan gambaran khas :
Tanda dan gejala klinis ini mungkin bersifat indikatif terhadap penyakit
lainnya, oleh karena itu harus dibuat diagnosis banding. Penggunaan
tindakan diagnosis tambahan mungkin dapat membantu, misalnya: uji
vitalitas pulpa atau evaluasi kebiasaan parafungsi.
4. Alat poles
Rubber segala bentuk dan ukuran yang sesuai sikat poles gigi (brush) ,
Pumice, kapur poles , Bor, stone untuk koreksi restorasi mengemper
6. Prosedur Tindakan Perawatan : Perawatan untuk trauma oklusal umumnya sama dengan
pada periodontitis kronis parah. Pertimbangan perawatan untuk pasien
periodontitis kronis yang disertai trauma oklusal dapat meliputi satu atau
lebih dari beberapa hal berikut :
1. Penyesuaian oklusal.
2. Pengelolaan perilaku parafungsional.
3. Stabilisasi gigi goyang secara sementara ataupun permanen, dengan
piranti lepasan atau cekat.
4. Pergeseran gigi minor (secara ortodonti).
5. Rekonstruksi oklusal.
6. Pencabutan gigi terpilih.
Tanpa adanya tanda dan gejala klinis, penyesuaian oklusal pada kondisi di
atas tidak bermanfaat bagi pasien. Karena itu, penyesuaian oklusal yang
dilakukan untuk mencegah trauma oklusal merupakan kontra indikasi. Relasi
oklusal harus dievaluasi sebagai bagian dari terapi pemeliharaan.
8. Prognosis Baik, bila ditemukan pada kondisi dini, kebersihan mulut baik, derajat
kerusakan tulang alveolar ringan, pasien kooperatif, tidak ada penyakit/
kondisi sistemik dan pasien tidak merokok; tergantung dari derajat
keparahan periodontitis kronis dan trauma oklusalnya.
Sedang, bila kondisi tulang alveolar kurang memadai, beberapa gigi goyang,
terjadi kelainan furkasi derajat satu, tetapi kemungkinan dapat dipertahankan
bila pasien kooperatif, tidak disertai penyakit/ kondisi sistemik atau bila ada,
terkontrol; dan pasien tidak merokok; tergantung dari derajat keparahan
periodontitis kronis dan trauma oklusalnya.
9. Informed consent dan Untuk melakukan perawatan yang menimbulkan luka pada jaringan keras
rekam medik maupun jaringan lunak ,harus ada persetujuan tertulis dari pasien untuk
menerima prosedur perawatan.