PEMBAHASAN
2.2.3. Abutment
Adalah bagian komponen implan yang disekrupkan yang
dimasukkan secara langsung ke dalam badan implan. Dipasangkan
menggantikan healing cup dan merupakan tempat melekatnya mahkota
porselin. Memiliki permukaan yang halus, terbuat dari titanium atau
titanium alloy, panjang dari 1 mm sampai 10 mm (Mc Glumphy. EA
dan Larsen, PE. 2003)
2.2.4. Mahkota
1. kehilangan gigi
2. Agenesis suatu gigi
3. sebagai penyangga distal pada kehilangan gigi berujung bebas
4. atrofi tulang alveolar, baik pada maksila maupun mandibula
2.5.2 Kontra indikasi umum yang absolut (mutlak):
Faktor-faktor yang merupakan kontra indikasi absolut ialah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1. Penempatan implan
Penggunaan petunjuk bedah yang tepat sewaktu penempatan implan
tiga dimensi: apikooklusal, mesiodistal, dan labiopalatal. Masing-masing
implan harus ditempatkan ssecara tepat ditiga arah yang berbeda.
2. Ukuran implan
Memilih implan yang sesuai dengan daerah gigi yang akan ditanam
implan. Dengan kata lain, semakin mirip diameter gigi yang hilang,
semakin baik estetisnya.
3. Profil jaringan lunak
Kontur jaringan lunak dengan papila yang harmonis dengan siluet
gingival dari gigi disebelahnya, adalah faktor yang penting dalam
mencapai hasil estetis yang optimal. Kesalahan pada jaringan lunak sering
menyebabkan hasil wstwtis perawatan sulit diperbaiki.
a. Teknik operasi standar
Prinsip pada pembukaan flap, manipulasi jaringan, dan penutupan luka
termasuk hal yang harus diperhatikan untuk mencegah komplikasi
pascaoperasi.
b. Pembedahan tahap kedua
Penting dalam memperoleh jaringan topografis disekeliling implan.
Pembukaan mukosa yang menutupi heling cap dan manipulasi jaringan
labial akan memperbaiki kontur jaringan labial.
c. Perbaikan jaringan lunak
Ada banyak metode untuk meningkatkan kinerja jarinagn atau untuk
mengubah kontur gingiva, misalnya dengan metode graf gingiva
bebas,atau modifikasi flap saat pemasanganmahkota sementara.
d. rekonstruksi papilla
rekonstruksi papilla interdental hasilnya tidak dapat diprediksi. Ada
banayak cara untuk membentuk papilla, tetapi hasilnya belum tentu
memuaskan.
4. Pertimbangan perbaikan tulang
Dahulu tulang yang mendikte penemuan impalan disuatu daerah
misalnya dibagian luar rahang bawah. Sekarang rekonstruksi protesislah
yang menentukan penempatan implan gigi. Kemajuan memodifikasi
tulang pengganti, koompatibilitas biologis dari materi yang digunakan,
pengetahuan faal tulang, dan variasi material GTR, adalah faktor yang
membuat perbaikan tulang lebih dapat diantisipasi sehingga penempatan
implannya jadi lebih protesis.
5. Pertimbangan protesis
10
11