Dosen pembimbing
Drg. Debby kania tri putri., m.kes
ANGGOTA
• M. Taufik Akbar I1D115024 • Kurnia Fatwati I1D115222
• Ferdy Juliannor Fajar I1D115214 • Gabila Auliana I1D115217
• Sulfirdayanti Alfiani I1D115067 • Diyah Ayu Rizki T. D. I1D115210
• Dewi Nurmina Putri R. I1D115007 • Jahratun Nisa I1D115017
• Robiansyah I1D115044 • Rizki Khairina I1D115037
• Gina Elmawati I1D115218 • Rachmad Yamani I1D115033
INGIN BIKIN GIGI PALSU
Pemeriksaan Treatment
Subjektif Objektif Diagnosis
penunjang Planing
Pemasangan
Sisa Akar Oral Surgery
Denture
Komplikasi
Prognosis
SASARAN BELAJAR
1) Definisi Torus Palatinus.
2) Etiologi Torus Palatinus.
3) Epidemiologi Torus Palatinus.
4) Gambaran Klinis Torus Palatinus.
5) Pemeriksaan Penunjang Torus Palatinus.
6) Penatalaksanaan Torus Palatinus.
7) Alveolar Ridge yang Ideal
8) Desain Denture jika ada Torus.
9) Indikasi dan Kontraindikasi EXO.
10) Penatalaksanaan Sisa Akar.
11) Prognosis setelah dilakukan pembedahan.
12) Komplikasi Torus Palatinus.
DEFINISI TORUS
PALATINUS
• Torus secara Bahasa berarti proyeksi yang membengkak atau menonjol
• Torus palatinus adalah pertumbuhan lambat dan jinak pada tulang palatum yang
semakin membersar ketika melewati masa pubertas, dan juga di sebut sebagai variasi
anatomis yang terdapat pada sebagian orang.
• Torus palatina merupakan eksostosis jinak pada palatum durum sekitar sutura
palatal yang melibatkan prosesus palatina dan maksila. Torus palatina dapat meluas
anteroposterior yang mampu mencapai daerah papila insisivus dan batas posterior
palatum durum.
(Idham dan Bahruddin Thalib. Pembuatan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan dengan Penyulit Torus
Palatinus. Jurnal PDGI Makassar. vol 3.no 1. April 2014)
(Belsky JL, Jospehine Sh, Janet EH, Karl I, William J.Torus Palatinus: A New Anatomical
Correlation with Bone Density in Postmenopausal Women. The Journal og Clinical Endocrinology
& Metabolism.2003;88(5))
ETIOLOGI
-idiopatik/masih belum jelas
- Faktor genetik 29,5%
- Faktor lingkungan berhubungan dengan stress
oklusal 70%
- Injury superfisial
- Pada pasien abrasi gigi pada bagian oklusal